Roshinta Sony Anggari
Akademi Kesehatan Rustida

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisis terhadap Faktor-Faktor Penyebab Gizi Kurang pada Balita di Desa Banyuanyar Kecamatan Kalibaru Banyuwangi Firdawsyi Nuzula; Maulida Nurfazriah Oktaviana; Roshinta Sony Anggari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 3 No 2 (2017): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.609 KB)

Abstract

Gizi buruk masih menjadi perhatian badan kesehatan dunia WHO karena merupakan penyebab tertinggi kematian anak di negara berkembang terutama Indonesia. Faktor penting dalam pembentukan SDM yang berkualitas adalah unsur gizi, sehingga dapat mewujudkan manusia yang sehat, cerdas dan produktif. Gangguan pemenuhan gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi kualitas kehidupan berikutnya. Banyak faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita baik faktor langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian gizi kurang pada balita.Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif cross-sectional analitik. Dengan menggunakan Purposive Random Sampling didapatkan jumlah sampel penelitian 42 balita. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil pengumpulan data ditabulasi dan dianalisa bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat dengan regresi logistic.Hasil analisis regresi multivariat menunjukkan bahwa dengan CI 95% didapatkan faktor asupan makanan menunjukkan OR=4,813, sedangkan faktor penyakit infeksi menunjukkan OR=0.072, pengetahuan ibu menunjukkan OR=0,908, dan Pola asuh menunjukkan OR=2,626. Keempat faktor tersebut memberikan pengaruh terhadap status gizi balita.Perlu dilakukan studi kualitatif untuk mengidentifikasi sejauh mana faktor asupan makanan, penyakit infeksi, pengetahuan ibu, dan pola asuh dapat mempengaruhi status gizi pada balita.
Persepsi Perilaku Caring: Analisis Karakteristik Perawat di Rumah Sakit “X” Kabupaten Banyuwangi Roshinta Sony Anggari; Maulida Nurfazriah Oktaviana
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 4 No 2 (2018): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.177 KB)

Abstract

Salah satu institusi yang memegang peran penting dalam pembangunan kesehatan masyarakat tersebut adalah Rumah Sakit. Keperawatan merupakan bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan terutama Rumah Sakit. Keperawatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan mencakup biopsikososial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Sebagai pemberi layanan perawat hendaknya memiliki kemampuan untuk memperhatikan orang lain, keterampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercemin dalam perilaku caring. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi perawat tentang perilaku caring di RS “X” Kabupaten Banyuwangi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kategorik dengan jumlah sampel 37 perawat yang diperoleh selama 2 minggu. Pengumpulan data menggunakan kuesioner inventaris perilaku caring yang diterjemahkan dari kuesioner CBI Wolf (1988). Hasil analisis perilaku caring perawat didapatkan skor CBI tinggi di setiap ruang rawat inap, nilai skor CBI mean tertinggi ada pada ruang rawat inap kelas 1 dan VIP dengan nilai mean 3,778. Hasil penelitian ini memberikan implikasi untuk rumah sakit agar semakin meningkatkan perilaku caring perawat tanpa melihat jenis ruang rawat inap tempat perawat bekerja. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang mampu menggali perilaku caring perawat dari persepsi perawat maupun pasien dengan metode observasi dan self assessment.
Pola Asuh Pemberian Makan terhadap Status Gizi pada Anak Usia Pra Sekolah (3-5 Tahun) di Desa Tegalharjo Roshinta Sony Anggari; Rizky Dwiyanti Yunita
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 7 No 1 (2020): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.026 KB) | DOI: 10.55500/jikr.v7i1.98

Abstract

Nutrisi pada lima tahun pertama kehidupan sangat penting, terutama usia anak-anak pra-sekolah di mana pada periode tersebut perkembangan fisik dan otak terjadi sangat cepat. Status gizi dipengaruhi oleh faktor tidak langsung dalam bentuk pengasuhan, ketersediaan makanan dalam keluarga serta layanan kesehatan individu dan sanitasi lingkungan. Pola pengasuhan yang terkait dengan status gizi anak adalah pola asuh makan. Peran ibu sangat dominan untuk mengasuh dan mendidik anak-anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang berkualitas. Pola makan untuk balita juga tidak lepas dari pengaruh budaya disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pola makan pada status gizi anak usia pra sekolah (3-5 tahun).Metode penelitian yang digunakan adalah analitik cross-sectional dengan total 56 sampel penelitian yang dipilih dalam total sampling selama periode Juli hingga Desember 2018. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang berisi karakteristik keluarga, karakteristik anak-anak, pengetahuan tentang nutrisi ibu, pemberian makan orang tua, dan data pediatrik berupa antopometri (berat dan tinggi badan).Hasil analisa X2 pola asuh makan dengan berat berdasarkan usia dan status gizi menurut berat dan tinggi badan menunjukkan nilai ρ = 0,000 atau lebih kecil dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola makan dengan berat badan berdasarkan usia dan tinggi badan berdasarkan usia.Ibu atau pengasuh anak disarankan untuk memperbaiki pola makan pada anak usia pra sekolah, terutama dalam memilih jenis makanan dan komposisi gizi seimbang dalam makanan anak.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh dalam Pemberian ASI pada Ibu Primipara di Posyandu Telawagarna Jambewangi Roshinta Sony Anggari; Anis Yuliastutik
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 7 No 1 (2020): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.164 KB) | DOI: 10.55500/jikr.v7i1.99

Abstract

ASI (Air Susu Ibu) yaitu sumber makanan alamiah bagi bayi, terutama pada bulan-bulan pertama. Pemberian ASI bukanlah sekedar memberi makanan pada bayi. Melalui ASI ibu dan bayi sama-sama belajar katan kasih sayang. Menumbuhkan bonding attachment, mencegah hipotermi, dan memberikan nutrisi yang terbaik pada bayi. Didalam ASI juga mngandung faktor protektif dan nutrien yang sesuai sehingga bayi terjamin status gizinya serta menurunkan angka kesakitan dan kematian. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemberian ASI pada ibu primipara di posyandu telagawarna jembewangi.Metode dalam penelitian ini menggunakan desain korelasional cross sectional design untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap pemberian ASI pada ibu primipara dengan memakai teknik non probabiliry sampling dengan pendekatan purposive sampling pada anggota KP-ASI di Posyandu Telagawarna. Analisis bivariat untuk mengetahui pengaruh antara variabel independent dan dpendent dengan menggunakan uji chi square, dan uji multivariat untuk mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh.Hasil analisis yang didapatkan untuk faktor pengetahuan ibu didapatkan nilai p value=0,54, dukungan keluarga nilai p value=0,245 dan untuk dukungan tenaga kesehatan p value=0,725 dimana ketiga variabel independent mendapatkan nilai p >0,05 yang artinya ketiga variabel tersebut tidak bermakna atau Ha ditolak, sehingga untuk uji multivariat tidak dilakukan karena dari ketiga variabel independent tidak signifikan.
Analisis Pemberian MP-ASI dengan Status Gizi Bayi 6-12 Bulan di Wilayah Puskesmas Kalibaru Firdawsyi Nuzula; Roshinta Sony Anggari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 6 No 2 (2019): Juli
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi balita merupakan salah satu indikator kesehatan untuk menilai keberhasilan pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s). Masalah kurang gizi pada balita merupakan dampak dari rendahnya pemberian MP-ASI yang tidak tepat. Untuk tumbuh kembang optimal, anak membutuhkan asupan gizi yang cukup, bayi usia 0-6 bulan cukup ASI saja, dan bayi diatas 6 bulan memerlukan MP-ASI. Kebiasaan yang dijumpai di Kalibaru adalah adanya pemberian MP-ASI pada bayi kurang dari 6 bulan dengan memberikan bubur buatan pabrik, hal ini yang mempengaruhi status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis tentang pola pemberian MP-ASI pada bayi kurang gizi usia 6-12 bulan di Kalibaru.Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan responden ibu yang memiliki bayi 6-12 bulan. Data berupa informasi dikumpulkan melalui kuesioner dan observasi partisipasi. Teknik analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p<0,05 yang artinya bermakna bahwa ada hubungan antara pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi 6-12 bulan di wilayah Puskesmas Kalibaru. Frekuensi pemberian makanan pokok 2-3 kali sehari, cara penyajian bervariasi dan konsistensinya ada yang lunak dan ada yang padat. Disimpulkan bahwa pola pemberian MP-ASI di Kalibaru ada yang belum tepat dan ada yang mendekati ketepatan dan semuanya disebabkan oleh pengalaman yang berbeda.
Hubungan Pemberian ASI Eksklusif pada Balita dan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Ispa pada Balita di Puskesmas Wonosobo Kabupaten Banyuwangi Roshinta Sony Anggari; Anis Yuliastutik
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 6 No 2 (2019): Juli
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v6i2.124

Abstract

ISPA merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas. terdapat 252 balita dari 1174 balita yang terkena penyakit ISPA di puskesmas wonosobo pada bln januari 2016 Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pemberian ASI Eksklusif dan lingkungan rumah dengan kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Wonosobo Kabupaten Banyuwangi Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik adalahsurvei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Penelitianuntuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan rancangan cross sectional mempelajari dinamika korelasi antara faktor – faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Point time approach),.Populasi dalam penelitian ini adalah balita yang berobat di Puskesmas Wonosobo dan di diagnosis menderita penyakit ISPA. sampel yang diambil 100 balita. Tehnik sampling yang digunakan peneliti adalah ”Accidental Sampling”Uji analisa data dengan uji Fisher’s Exact Test Hasil penelitian Hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian ISPA pada balita dg uji statistik Fisher’s Exact Test menunjukan bahwa p = 0,024 (p ≤ 0,05) Ho ditolak, artinya terdapat hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Wonosobo Kabupaten Banyuwangi. dan Hubungan lingkungan rumah dengan kejadian ISPA pada balita dengan hasil uji statistik Fisher’s Exact Test menunjukan bahwa p = 0,152 (p ≥ 0,05) Ho diterima, artinya tidak ada hubungan lingkungan rumah dengan kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Wonosobo Kabupaten Banyuwangi. Saran kepada masyarakat agar lebih memperhatikan kesehatan balitanya dan menjaga kebersihan lingkungan rumah dan lingkungan sekitar untuk meminimalisir mudahnya penyakit menular seperti ISPA menyerang anggota keluarga lain.
Peran Simulasi Sadari sebagai Upaya Meningkatkan Pengetahuan Remaja Putri akan Resiko Kanker Payudara Andini Setyaningrum; Rizki Yulia Purwitaningtyas; Roshinta Sony Anggari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 8 No 2 (2021): Juli
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v8i2.142

Abstract

Knowledge of young women on health, especially the risk of breast cancer, can be said to be still lacking. This can be seen from the behavior that is not sensitive to abnormal symptoms that arise in the breast such as a lump. Breast self-examination (BSE) is one way of early detection of breast cancer risk that is easy to do. This study aims to determine the effect of BSE simulation on the level of knowledge of young women in a private high school (SMA) in the Banyuwangi area. The method used is Quasi Experimental with One Group Pre test and Post test design. Respondents in this study amounted to 44 high school students who were selected by purposive sampling technique. The results of the pre-test showed that before being given health education, most of the students' knowledge was sufficient (62.8%), while after the intervention (post-test) simulation, the students' knowledge was good (77.3%). The results of the analysis using the independent sample t-test showed a significant influence on the knowledge of high school students before and after the intervention with p value <0.05. The active role of the school together with health workers to continue to provide simulations of breast self-examination should continue to be improved and carried out on an ongoing basis. Thus, students will be more sensitive to abnormal changes in their bodies, especially those at risk of breast cancer.
Perilaku Etis Saat Pelaksanaan Prosedur Invasif : Pengalaman Perawat Pada Perawatan Bayi Prematur Roshinta Sony Anggari; Setyo Kurniawan; Margareta Kewa Lamak
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 9 No 1 (2022): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v9i1.152

Abstract

Prognosa angka harapan hidup neonatus tergantung pada berat lahir dan usia kehamilan. Bayi prematur memerlukan proses penyesuaian dari kehidupan di dalam uterus ke luar uterus dan bayi prematur lebih sulit melewati proses adaptasi tersebut dibandingkan dengan bayi normal. Neonatal intensive care unit (NICU) merupakan unit khusus untuk perawatan bayi baru lahir, termasuk bayi prematur yang membutuhkan tindakan resusitasi sampai bayi benar-benar siap beradaptasi dengan lingkungan luar. Kondisi lingkungan di ruang NICU sangat kompleks dan pada umumnya menimbulkan stimulasi berlebihan. Stimulasi berlebihan yang dialami bayi prematur berupa bising, cahaya berlebihan, handling, serta tindakan invasive Perawatan bayi prematur di unit perawatan intensif dapat menimbulkan stimulasi berlebihan bahkan stres fisik pada bayi akibat prosedur invasif yang rutin dilakukan. Studi fenomenologi ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman perawat dalam mengambil keputusan untuk pelaksanaan tindakan invasif pada bayi prematur. Partisipan berjumlah 7 orang perawat di ruang perinatologi yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian mengidentifikasi tema perilaku etis saat pelaksanaan tindakan invasif antara lain: 1) memenuhi hak kebebasan pasien, 2) memberi manfaat dan meminimalkan bahaya ketidaknyamanan selama prosedur, dan 3) menerapkan keadilan selama tindakan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengevaluasi secara kuantitatif kemampuan pengambilan keputusan etik perawat dalam pelaksanaan tindakan invasif selama proses asuhan keperawatan pada bayi prematur.
Hubungan Pengetahuan Infeksi Covid-19 terhadap Kepatuhan Mengenakan Masker pada Siswa SMA Sinta Qomariyah; Roshinta Sony Anggari; Sumarman Sumarman
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 9 No 1 (2022): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v9i1.153

Abstract

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh corona virus yang menjadikan pandemik di seluruh Negara Indonesia. Covid 19 dapat dicegah diantaranya dengan pengetahuan dan kepatuhan dalam mengenakan masker. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan infeksi Covid-19 terhadap kepatuhan mengenakan masker pada siswa di SMAN 01 Glenmore Banyuwangi. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan rancanagan cross sectional menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi adalah seluruh siswa SMAN 01 Glenmore dengan jumlah sampel 225 siswa. Menggunakan teknik random sampling. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil uji statistik dengan menggunakan Spearman Rank signifikansi p antara variabel bebas yaitu pengetahuan infeksi Covid-19 dengan variabel terikat kepatuhan mengenakan masker didapatkan nilai p value = 0,000 (P<0,05). Yang menandakan bahwa terdapat hubungan pengetahuan infeksi Covid-19 terhadap kepatuhan mengenakan masker pada siswa di SMAN 01 Glenmore Banyuwangi. Sebaiknya memberikan pendidikan tentang pengetahuan infeksi Covid-19 terhadap pentingnya kepatuhan mengenakan masker agar tidak terjadi penyebaran Covid 19.
Kejadian Dismenore pada Siswi : Studi Hubungan dengan Kebiasaan Olahraga Ringan Siti Rosalia; Roshinta Sony Anggari; Lina Agustiana Puspitasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 9 No 1 (2022): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dismenore bisa dikatakan sebagai perasaan tidak nyaman berupa nyeri dan kram pada perut yang sering dialami perempuan saat menghadapi periode menstruasi. Hal tersebut menyebabkan aktivitas sehari-hari bisa terganggu, sehingga diperlukan adanya pencegahan yang efektif dengan meminimalkan efek samping. Salah satu cara untuk mengatasi dismenore adalah olahraga ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan olahraga ringan dengan kejadian dismenore pada siswi salah satu SMA di Glenmore dengan menggunakan pendekatan cross-sectional analitik. Populasi yang digunakan sebagai responden penelitian adalah seluruh siswi SMA tersebut. Kemudian didapatkan sejumlah 80 siswi yang terpilih dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner berisi kebiasaan olahraga ringan dan kejadian dismenore. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 76 (81,2%) siswi tidak mengalami dismenore dan 42 (55%) siswi tersebut rutin melakukan olahraga ringan. Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-square didapatkan nilai p value = 0,049 (p <0,05). Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan olahraga ringan dengan kejadian dismenore pada responden. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang efektifitas olahraga ringan terhadap kejadian disminore, sehingga olahraga ringan menjadi salah satu terapi yang bisa digunakan dengan efek samping yang minimal.