Nofi Rahmanita
ISI Padangpanjang

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH KEBUDAYAAN ASING DALAM PEMBENTUKAN RAGAM HIAS PELAMINAN NAREH PARIAMAN Rahmanita, Nofi
CORAK Vol. 1, No. 2 Nopember 2012-April 2013
Publisher : CORAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Handicraft of embroidery “palaminan” in Nareh Pariaman is an old culture product which is used for social purposes. As the time goes, now, the “palaminan” is not only used by the king or noblesse. Right now, it has been used in mostly wedding parties of Minangkabau tradition. It is used as the seat of the bride groom and bride who are called king and queen for a day. Regarding this theme, when we see the several various of palaminan, it looks like been influenced by the Chinese and Hindi/Gujarat Custom. Such as phoenix 9(bird) and lion decorated at the “palaminan”, or for the Gujarat custom, there are embroidery with mirrors that decorate the palaminan. The mirror embroidered for the people of Nareh Pariaman has the meaning “suluah bendang” in the village. The art of embroidery palaminan Nareh Pariaman has many structures which are connected to each other. They can not be separated in each use. The structures are decorated by the many kinds of Minangkabau decoration. Most of the decorating comes from application of the Minangkabau’sphilosophy known as “alam takambang Jadi Guru”. The philosophy has symbolic meaning that contains some lessons about managing humans life, especially for people of Nareh Pariaman.Keywords: beyond culture, motif, pelaminan
PEMBERDAYAAN IBU-IBU RUMAH TANGGA DAN REMAJA PUTRI MELALUI PELATIHAN BATIK TULIS DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) AL-FATH Rahmanita, Nofi; Washinton, Rahmad; Ranelis, Ranelis
Jurnal Abdimas Mandiri Vol 4, No 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v4i1.1046

Abstract

Pemberdayaan merupakan suatu proses yang pada hakikatnya bertujuan untuk terwujudnya “perubahan”. Bentuk pemberdayaan bagi ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri salah satunya adalah dengan cara mengikuti kegiatan produktif, seperti mengikuti pelatihan dibidang seni kriya. Pelatihan dibidang seni kriya akhir-akhir ini menjadi pilihan kegiatan di rumah yang cukup produktif. Ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri yang tergabung dalam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Alfath. merupakan salah satu bentuk lembaga yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan nonformal bertujuan untuk melayani kebutuhan belajar masyarakat. Kegiatan pelatihan keterampilan membatik ini dilakukan bersama dengan mitra yaitu PKBM AL FATH sebagai lembaga non formal yang menyelenggarakan pelatihan untuk masyarakat. Dengan adanya pelatihana keterampilan membatik ini diharapkan mereka dapat membuka usaha secara mandiri dan dapat membuka usaha nantinya. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi pembuatan produk batik.Kata kunci : PKBM Al Fath, Batik Tulis, produk
PENGARUH KEBUDAYAAN ASING DALAM PEMBENTUKAN RAGAM HIAS PELAMINAN NAREH PARIAMAN Nofi Rahmanita
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 1, No 2 (2012): NOVEMBER 2012
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.623 KB) | DOI: 10.24821/corak.v1i2.2319

Abstract

The Handicraft of embroidery “palaminan” in Nareh Pariaman is an old culture productwhich is used for social purposes. As the time goes, now, the “palaminan” is not only used by the kingor noblesse. Right now, it has been used in mostly wedding parties of Minangkabau tradition. It isused as the seat of the bride groom and bride who are called king and queen for a day. Regarding thistheme, when we see the several various of palaminan, it looks like been influenced by the Chinese andHindi/Gujarat Custom. Such as phoenix 9(bird) and lion decorated at the “palaminan”, or for theGujarat custom, there are embroidery with mirrors that decorate the palaminan. The mirrorembroidered for the people of Nareh Pariaman has the meaning “suluah bendang” in the village.The art of embroidery palaminan Nareh Pariaman has many structures which are connectedto each other. They can not be separated in each use. The structures are decorated by the many kindsof Minangkabau decoration. Most of the decorating comes from application of the Minangkabau’sphilosophy known as “alam takambang Jadi Guru”. The philosophy has symbolic meaning thatcontains some lessons about managing humans life, especially for people of Nareh Pariaman. Keywords: beyond culture, motif, pelaminan
PELAMINAN ADAT MASYARAKAT MINANGKABAU (KAJIAN BENTUK DAN FUNGSI) Nofi Rahmanita; Yulimarni Yulimarni
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 5, No 1 (2016): MEI 2016
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.823 KB) | DOI: 10.24821/corak.v5i1.2376

Abstract

Aisle as a form of decorative artwork has particular unique and characteristics, contains the values associated with the livelihood of Minangkabau society. Its ppresence is very important for the sustainability of Minangkabau society cultural values preservation. Therefore, it should be revisited, how the structure and function of the aisle and how the changes shape and function of the aisle today. The visual form of aisle has been less or more affected by current development. It happens solely to fulfill the aesthetic needs of community support , like the proverbial Minang said, ”condong salero ka nan lamak, condong mato ka nan rancak” the taste prefer to the delicious one, the eye sight prefer to the beautiful one. This effect can be seen from the use of materials and techniques used for wedding decoration. Kata Kunci: Form, Structure, Aisle.   Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mencari tahu mengenai usaha Batik Topo, terutama produk kain batik yang dihasilkannya. Produk kain batik yang dihasilkan meliputi motif dan proses pembuatannya. Bagaimana motif-motif batik yang dibuat oleh Batik Topo. Apa dan bagaimana proses pembuatan kain-kain batiknya selama ini. Tujuan penelitian ini sangatlah jelas untuk mengetahui lebih mendalam dan terperinci mengenai segala hal yang diproduksi oleh Batik Topo, dalam hal ini kaitannya dengan produk kain batiknya. Penelitian mengenai usaha Batik Topo ini tentunya membutuhkan metode penelitian. Metode penelitian untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian menggunakan beberapa metode dari disiplin ilmu yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode multidisiplin. Beberapa metode dari disiplin ilmu yang berbeda di antaranya, yaitu: estetika; sejarah; dan antropologi. Sedangkan metode pencarian data dilakukan dengan cara, yaitu: observasi; wawancara; dokumentasi; dan pustaka. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa usaha Batik Topo membuat kain batik dengan cara cap dan tulis, sehingga produknya disebut batik cap dan tulis. Pembuatan kain batik dengan cara demikian ikut mendukung pelestarian batik tradisional. Kain batik tradisional dengan pembuatan secara cap maupun ditulis menggunakan canting telah diakui sebagai world heritage. Keywords: batik topo, batik, batik cap, batik tulis, world heritage.
KERAJINAN TENUN SONGKET WARNA ALAM NAGARI LINTAU BUO UTARA KABUPATEN TANAH DATAR Nofi Rahmanita; Yuniarti Munaf
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 10, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v10i1.4569

Abstract

This paper is a study of natural color songket weaving craft in Lintau Buo Utara, West Sumatra. The research using qualitative methods with descriptive data and multidisciplinary approach. The results of this study explain that the Lintau Buo Utara songket weaving craft, which was born in 1996, uses natural dyes as a coloring agent for the songket threads. The use of natural dyes is an effort to reduce environmental pollution due to the use of synthetic dyes. The songket weaving decorations applied by the songket craftsmen of Nagari Lintau Buo Utara are sourced from traditional Minangkabau decorations and decorations created by the songket craftsmen themselves. Products made such as songket sarongs, scarves, and other derivative products. In the future, natural color songket weaving crafts will continue to exist and develop both in terms of the color of the songket weaving and the products produced. Makalah ini merupakan sebuah kajian kerajinan tenun songket warna alam di Lintau Buo Utara, Sumatera Barat. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan data deskriptif dan metode pendekatan multidisplin. Hasil kajian ini menjelaskan bahwa kerajinan tenun songket Lintau Buo Utara yang lahir sejak tahun 1996, kain tenun songket yang dihasilkan memakai pewarna alam sebagai zat pewarna untuk benang songketnya. Pewarna alami digunakan untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pewarna sintetis. Ragam hias tenun songket yang diterapkan oleh perajin tenun songket Nagari Lintau Buo Utara bersumber dari ragam hias tradisonal Minangkabau dan ragam hias yang diciptakan oleh perajin songket itu sendiri. Produk yang dibuat, seperti sarung, selendang songket, dan produk turunan lainnya. Kerajinan tenun songket warna alam nantinya akan terus hadir dan berkembang baik dari segi warna kain tenun songketnya maupun produk yang dihasilkan.   
PENINGKATAN KREATIVITAS KELOMPOK PKK DUSUN KABUN BARU KEC. LUBUK ALUNG MELALUI PELATIHAN SULAMAN Yulimarni Yulimarni; Nofi Rahmanita
Jurnal Abdimas Mandiri Vol 2, No 2
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.76 KB) | DOI: 10.36982/jam.v2i2.526

Abstract

Pelatihan sulaman diberikan kepada kelompok PKK dusun Kabun Baru Balah Hilir Kecamatan Lubuk Alung. Pelatihan bertujuan untuk mengembangkan danmeningkatkan kreativitas kelompok PKK di bidang ketrampilan danmengenalkan lebih dalam tentang sulaman, sebagai bentuk pelestarian kerajinan tradisional. Permasalahan yang dihadapi kelompok PKK adalah minimnya pengetahuan kelompok PKK di bidang ketrampilan, mengakibatkan program PKK di bidang ketrampilan khususnya di bidang kerajinan kurang berjalan. Dan umumnya kelompok PKK belum pernah mendapatkan pelatihan ketrampilan khususnya tentang sulaman.Untuk memecahkan permasalahan tersebut, maka pengabdian dilakukan melalui metode ceramah, demontrasi dan pelatihan/ praktek. Berdasarkan dari rangkaian kegiatan pengabdian yang telah dilakukan peserta telah mampu membuat sulaman dan mengaplikasikan teknik sulam pada berbagai media, dan dengan pengetahuan dan kreatifitas yang dimiliki kelompok PKK mampu mengembangkan ilmu kertampilan yang diperoleh kepada ibu-ibu dan remaja putri yang ada di sekitar dusun Kabun Baru dan kecamatan Lubuk Alung secara luas, sehingga diharapkan nantinya dapat melahirkan industri-industri rumah tangga dengan demikian tujuan PKK untuk mensejahterakan keluarga dapat dicapai.Kata kunci: kreativitas, sulaman, produk
PEMBERDAYAAN IBU-IBU RUMAH TANGGA DAN REMAJA PUTRI MELALUI PELATIHAN BATIK TULIS DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) AL-FATH Nofi Rahmanita; Rahmad Washinton; Ranelis Ranelis
Jurnal Abdimas Mandiri Vol 4, No 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v4i1.1046

Abstract

Pemberdayaan merupakan suatu proses yang pada hakikatnya bertujuan untuk terwujudnya “perubahan”. Bentuk pemberdayaan bagi ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri salah satunya adalah dengan cara mengikuti kegiatan produktif, seperti mengikuti pelatihan dibidang seni kriya. Pelatihan dibidang seni kriya akhir-akhir ini menjadi pilihan kegiatan di rumah yang cukup produktif. Ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri yang tergabung dalam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Alfath. merupakan salah satu bentuk lembaga yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan nonformal bertujuan untuk melayani kebutuhan belajar masyarakat. Kegiatan pelatihan keterampilan membatik ini dilakukan bersama dengan mitra yaitu PKBM AL FATH sebagai lembaga non formal yang menyelenggarakan pelatihan untuk masyarakat. Dengan adanya pelatihana keterampilan membatik ini diharapkan mereka dapat membuka usaha secara mandiri dan dapat membuka usaha nantinya. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi pembuatan produk batik.Kata kunci : PKBM Al Fath, Batik Tulis, produk
KAIN PERCA SEBAGAI MEDIA KREASI PKK DI NAGARI SUNGAI ABANG KECAMATAN LUBUK ALUNG Yulimarni Yulimarni; Nofi Rahmanita
Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 3, No 2 (2018): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v3i2.524

Abstract

PKK merupakan penggerak dalam membangun, membina dan membentuk keluarga guna mewujudkan kesejahteraan keluarga. Untuk mencapai keluarga bahagia perlu didukung dengan pendidikan dan ketrampilan sesuai dengan program kerja PKK. Kegiatan pengabdian dilakukan bertujuan untuk mendukung program PKK dengan memberikan pelatihan ketrampilan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan apresiasi ibu PKK terhadap produk kain perca, sesuai dengan tema pengabdian “Kain Perca sebagai Media Kreasi PKK Nagari Sungai Abang”.Memanfaatkan kain perca, para penggerak PKK dapat membuat dan menghasilkan produk kriya yang kreatif dan inovatif, yang memiliki nilai jual dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan kesejahteraan keluarga. Kegiatan pengabdian dilakukan melalui metode ceramah penyuluhan, demontrasi dan praktek atau pelatihan. Hasil dari kegiatan ini adalah bertambahnya pengetahuan ibu PKK tentang manfaat kain perca dan terampil dalam mengolah kain perca sehingga peserta dapat membuat dan menghasilkan produk berupa tas mukena, taplakmeja, sarung bantal kursi dan lain sebagainya.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ULAKAN TAPAKIS MELALUI PENGEMBANGAN DESAIN PRODUK ANYAMAN PANDAN Febri Yulika; yulimarni yulimarni; Nofi Rahmanita
Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 2, No 2 (2017): Batoboh -Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v2i2.350

Abstract

Nagari Ulakan Kabupaten Padang Pariaman memiliki potensi alam, berupa tumbuhan pandan. Masyarakat setempat memanfaatkan tumbuhan pandan tersebut sebagai bahan baku pembuatan anyaman. Keahlian menganyam berlangsung secara turun temurun yang diproduksi dalam bentuk tikar. Tikar yang dihasilkan masyarakat nagari Ulakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk acara keagamaan, kematian maupun acara perkawinan. Namun produk anyaman pandan tersebut tidak begitu berkembang, sehingga produk yang dihasilkan tidak dapat menjangkau segmen pasar yang luas. Sehubungan dengan hal itu dilakukan kegiatan pelatihan pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengembangan desain produk anyaman Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Melalui kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas produk anyaman pandan masyarakat Nagari Ulakan melalui metode pengembangan desain produk anyaman sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat