Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP)

EFEKTIVITAS SUROBOYO BUS DALAM MENGATASI KEMACETAN KOTA SURABAYA Annisa Damaiyanti Nurdiana; Kalvin Edo Wahyudi
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jisip.v12i3.2709

Abstract

Surabaya is well-known as an industrial city where the development will not be separated from economic cultivation. There is an increase on the quality of life in urban areas caused by economic factors which cause people to migrate to Surabaya city, so that the level of urbanization and the rate of population growth in Surabaya is increasing. It will trigger a phenomenon caused by the high urbanization of the population, both the benefits and challenges that will be faced by the government. The high population rate in Surabaya is certainly followed by the high demand for modes of transportation which have also increased, causing traffic jams in Surabaya. Hence, the program regarding the Suroboyo bus is one of the solutions to reduce congestion. The aims of this study is to describe the effectiveness of the Suroboyo Bus as a public transportation in overcoming traffic jams in Surabaya. This study used descriptive qualitative method. The researcher collected the data by research subjects, namely: (1)the people who use the Suroboyo Bus and (2)the highway of Surabaya city. The results of this study focused on 3 indicators, namely (1) goal attainment: The results show that in achieving the goal of Suroboyo the bus has not met the criteria and the city of Surabaya is still experiencing traffic jams, (2) integration: quite good but needs improvement and additional media expansion in promoting the Suroboyo bus and (3) adaptation: The Suroboyo bus adaptation process has not gone well enough because people are not used to using public transportation and prefer to use private vehicles.Kota Surabaya dikenal sebagai kota industri dimana dalam perkembangannya tidak akan terlepas dari perkembangan ekonomi. Adanya peningkatan kualitas hidup di wilayah perkotaan disebabkab oleh faktor ekonomi yang mengundang orang-orang untuk bermigrasi ke Kota Surabaya sehingga tingkat urbanisasi dan laju pertumbuhan penduduk kota Surabaya meningkat. Hal ini akan memicu adanya fenomena yang ditimbulkan oleh tingginya urbanisasi penduduk baik yang menguntungkan maupun tantangan yang akan dihadapi oleh pemerintah. Tingginya angka kependudukan di Kota Surabaya tentu diikuti dengan tingginya kebutuhan moda transportasi yang ikut meningkat sehingga menyebabkan kemacetan yang ada dikota Surabaya. Maka adanya program mengenai Suroboyo bus ini menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan. Tujuan penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang efektivitas suroboyo bus sebagai angkutan transportasi publik dalam mengatasi kemacetan Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti menggumpulkan data adapun subjek peneliti yaitu: (1) masyarakat pengguna suroboyo bus dan (2) masyarakat pengguna jalan raya kota surabaya. Hasil penelitian ini berfokus pada 3 indikator yaitu (1) pencapaian tujuan: hasil menunjukkan bahwa dalam mencapai tujuan suroboyo bus belum memenuhi kriteria dan Kota Surabaya masih mengalami kemacetan, (2) integrasi: cukup baik tetapi perlu adanya peningkatan dan menambah media perluasan dalam mempromosikan Suroboyo bus ini dan (3) adaptasi: proses adaptasi suroboyo bus belum berjalan cukup baik karena masyarakat yang tidak terbiasa menggunakan transportasi public dan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
PENTAHELIX ANALYSIS DALAM UPAYA MITIGASI BENCANA DI DESA SELOK ANYAR KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG Achmad Fathoni; Kalvin Edo Wahyudi
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jisip.v13i1.2674

Abstract

Indonesia is a country that has the potential for major disasters. This is because Indonesia is between 3 active plates of the world: the Eurasian, Indo-Australian, and Pacific. Indonesia is also located between 2 major world oceans, namely the Indian and Pacific Oceans. This poses the threat of natural disasters in the territory of Indonesia, especially earthquakes, erupting mountains, tsunamis, and other disasters caused by geological activities. This requires the government and the community to be aware of the potential disasters around it. This research was conducted because researchers found that villages that have been trained and have knowledge in dealing with potential disasters and won awards showed that the community still does not understand how to mitigate disasters around them. This research was conducted because researchers found that villages that have been trained and have knowledge in dealing with potential disasters and won awards showed that the community still does not understand how to mitigate disasters around them. This research was conducted to determine the role of 5 parties in the pentahelix theory expressed by Sudiana, namely the Government, Academics, Business People, Media, and the Community Community. Research Methods used in this study used qualitative methods with descriptive purposes with data collection techniques using interviews, observations, and documentation. The results of this study show that disaster mitigation efforts carried out by the pentahelix component in Selok Anyar Village, Pasirian District, Lumajang Regency, East Java, have been running.Indonesia merupakan Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi bencana besar. Hal ini dikarenakan Indonesia berada diantara 3 lempeng aktif dunia, yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik. Indonesia juga berada diantara 2 samudra besar dunia, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Hal ini menimbulkan ancaman bencana alam di wilayah Indonesia terutama bencana gempa bumi, gunung meletus, tsunami, dan bencana lainnya yang disebabkan oleh aktivitas geologi. Hal ini menuntut pemerintah dan masyarakat harus memiliki kesadaran akan potensi bencana yang ada di sekitarnya. Penelitian ini dilakukan karena adanya fakta yang ditemukan oleh peneliti bahwa desa yang telah dilatih dan memiliki pengetahuan dalam menghadapi potensi bencana dan memenangkan penghargaan ternyata masyarakatnya masih belum memiliki pemahaman tentang bagaimana memitigasi bencana yang ada di sekitarnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran yang dilakukan oleh 5 pihak yang ada dalam teori pentahelix yang diutarakan oleh Sudiana, yakni Pemerintah, Akademisi, Pelaku Bisnis, Media, dan Komunitas Masyarakat. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tujuan deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan cara wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya mitigasi bencana yang dilakukan oleh komponen pentahelix di Desa Selok Anyar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur telah berjalan.