Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN PENGEMBANGAN DESAIN KEMASAN PRODUK BATIK SEMANGGI SURABAYA Susi Hardjati; Muchlisiniyati Safeyah; Kalvin Edo Wahyudi
Journal Publicuho Vol 4, No 2 (2021): May - July
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35817/jpu.v4i2.18219

Abstract

Semanggi batik is a typical batik of Surabaya City which has problems in increasing competitiveness, especially in the aspect of packaging quality. Therefore, a Semanggi batik product packaging design training program was implemented. The purpose of this training is to increase the understanding and skills of the semanggi batik craftsmens in developing product packaging designs. This article aims to measure and describe the effectiveness of the implementation of the packaging design development program for semanggi batik Surabaya products. The research was conducted with a quantitative approach with data collection techniques using a questionnaire. The data analysis technique used descriptive analysis. The results showed that the effectiveness of the implementation of the training program for the packaging design development of semanggi batik Surabaya products can be categorized as very high. This is because all aspects to measure the effectiveness of program implementation, such as compliance with implementation procedures, the degree of delivery of benefits to targets, the degree of change felt by target groups and differences between program outcomes and objectives have been optimally fulfilled. 
IMPLEMENTASI INSENTIF PAJAK UMKM DI ERA COVID-19 DI KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJO Alfi Huurin Iin; Septrian Jihan Aulia Fistabella; Adellia Nanda Savira; Kalvin Edo Wahyudi
Journal Publicuho Vol 4, No 2 (2021): May - July
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35817/jpu.v4i2.18097

Abstract

It is known that the people's economy has experienced a significant decline due to the Covid -19 Pandemic which has spread in various regions in Indonesia. From an economic point of view, we found that there was a decrease in income felt by UMKM actors, one of which was in the Gedangan Sub-District, Sidoarjo District which was caused by the Covid-19 pandemic. So that we are interested in examining how the efforts made by the Government through the Ministry of Finance regarding Final Income Tax Incentives to deal with the decline in income faced by UMKM’s. This study aims to determine how the implementation of the Final PPh Tax Incentive policy for UMKM’s during the current Covid-19 pandemic and to find out how the impact felt by UMKM’s regarding the Final Income Tax incentives issued by the Indonesian Minister of Finance. The method we use in this research is descriptive qualitative with data collection techniques using interviews and observations. The results of this study indicate that the tax incentive policy can not be felt by UMKM actors in Gedangan District, this is due to the lack of socialization provided, resulting in their lack of knowledge about this policy and what conditions they must have to get tax incentives issued by the Ministry of Finance.
Mewujudkan Good Governance dalam Implementasi Program Pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa di Jawa Timur Kalvin Edo Wahyudi
Journal of Economics Development Issues Vol 2 No 02 (2019): Journal of Economics Development Issues
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.175 KB) | DOI: 10.33005/jedi.v2i02.32

Abstract

Abstrak Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah merilis program pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) yang bertujuan untuk mendorong pendirian dan pengembangan BUMDesa agar dapat menjadi instrumen dalam mewujudkan kemandirian desa dan kesejahteraan masyarakat. Program tersebut didesain atas dasar nilai dan prinsip-prinsip good governance. Penelitian ini merupakan salah satu bentuk analisis kebijakan publik yang bertujuan untuk menganalisis penerapan nilai dan prinsip-prinsip good governance sebagaimana dimaksud. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi serta studi dokumen. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif dengan teknik uji keabsahan data melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai dan prinsip-prinsip good governance dalam pemberdayaan BUMDesa di Jawa Timur belum optimal, baik pada level analisis desa maupun supra desa. Pada level desa, dominasi pemerintah desa, rendahnya partisipasi masyarakat dan adanya sikap diskriminatif pada elemen masyarakat tertentu akibat perbedaan sikap politik menjadi kendala dalam pemberdayaan BUMDesa. Sedangkan pada level supra desa, aktor-aktor governance memang telah memberikan kontribusi yang nyata dan positif dalam pemberdayaan BUMDesa. Namun, kontribusi tersebut cenderung parsial dan bukanlah hasil dari interaksi dialogis dari aktor governance. Hal ini disebabkan belum ada komunikasi intensif dan peta peran yang jelas antar ketiga aktor governance dalam implementasi pemberdayaan BUMDesa di Jawa Timur.
IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN SOSIAL TUNAI PADA UMKM Lidya Britania Putong; Kalvin Edo Wahyudi
Jurnal Kebijakan Publik Vol 13, No 4 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jkp.v13i4.8158

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi program Bantuan Sosial Tunai pada UMKM di Kota Balikpapan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan indikator pengukuran teori implementasi dari Van Meter dan Van Horn. Hasil penelitian menyatakan jikalau implementasi program Bantuan Sosial Tunai pada UMKM di Kota Balikpapan cukup berhasil diimplementasikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan : 1) Standar kebijakan dan sasaran program, sasaran program memiliki arah yang jelas namun untuk standar keijakan tidak ada. 2) Sumber daya, mengenai sumber daya manusia serta sarana dan pra sarana sudah terpenuhi dengan baik namun masih terdapat kekurangan dana. 3) Komunikasi sudah terimplementasi dengan baik dari segi cara berkomunikasi maupun fasilitas yang digunakan dalam komunikasi. 4) Karakteristik terimplementasi dengan baik dengan adanya tim kerja dan dapat memutuskan keputusan bersama dengan baik. 5) Keterlibatan lingkungan ekonomi, sosial, dan politik dari segi ekonomi dan politik sudah mendukung namun dari segi sosial masyarakat meresahkan mengenai ketidakmerataan bantuan. 6) Disposisi sudah baik yaitu dengan implementor menyikapi positif akan program dan memahami akan tugas masing-masing. 7) Aspek Lain yaitu bagi masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan tidak diberi tahu mengenai alasan tidak mendapatkan sehingga dalam hal ini dinyatakan masih kurang.
SOSIALISASI DAN PELAKSANAAN AKSI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEBAGAI WUJUD EDUKASI MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT STUNTING DI DESA POHSANGIT LERES Fazah Amalia Nabilah; Miftahul Firdaus; Anisya Naharuddin; Bagus Rahmad Dwi Febriansyah; Muhammad Bryan Ikbar; Kalvin Edo Wahyudi
KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): KARYA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Pohsangit Leres merupakan desa yang termasuk dalam lokus stunting di Kecamatan Sumberasih, Probolinggo. Hal ini disebabkan oleh rendahnya pengetahuan tentang pola asuh sehingga berdampak pada perilaku dan pemenuhan gizi yang kurang optimal. Berdasarkan kenyataan tersebut, dilaksanakan kegiatan aksi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan tujuan untuk menyadarkan masyarakat tentang adanya penyakit stunting serta mengedukasi masyarakat agar bisa lebih optimal dalam membiasakan hidup bersih. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat yang digunakan sebagai perwujudan edukasi terhadap pencegahan penyakit stunting, yakni dengan implementasi melalui aksi secara langsung, diskusi, tanya jawab menggunakan media poster dan alat bantu peraga. Dalam pemberian edukasi terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada anak usia sekolah dinilai sangat tepat karena tingkat kepekaan mereka dalam menangkap stimulus masih sangat tinggi, hal ini berdampak pada mudahnya para siswa untuk diajarkan dan ditanamkan perilaku hidup bersih dan sehat. Pembelajaran dini terkait PHBS bertujuan untuk memberikan informasi kepada siswa tentang pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Selain penyuluhan, bentuk aksi dan edukasi PHBS terhadap warga juga dilakukan dengan kerja bakti rutin untuk menciptakan desa yang bersih. Serta upaya revitalisasi balai desa sebagai bentuk kepedulian terhadap fasilitas umum milik desa.
Inovasi Pelayanan Pengaduan Masyarakat Call Center 112 Sebagai Wadah Pengaduan Darurat Di Kabupaten Sidoarjo Diaz Ardhani; Kalvin Edo Wahyudi
JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiap.v11i2.14647

Abstract

Society will always expect the government to provide quality public services.. Providing access to complaints is one of the efforts to improve public services that can be, so public can submit their complaints regarding the services received. The Government of Sidoarjo Regency is seeking to provide maximum service by launching the Call Center 112 emergency complaint forum, which was launched on June 20, 2022. The purpose of this research is to identify and describe the Call Center 112 public complaint service innovation as an emergency complaint forum in Sidoarjo Regency. The type of research used is qualitative with a descriptive approach. The results of the study show that: 1) Relative Advantage: Call Center 112 Innovation has provided benefits for the community to submit complaints. 2) Compatibility: Call Center 112's innovation complies with regulations, community requirements, and previous complaint forums. 3) Complexity. Call Center 112 is said to be quite complicated in technical reporting and operating procedures. 4) Triability.  Call Center 112 has passed the trial stage. 5) Observability: Call Center 112 is easy for OPD to observe, but there is still a lack information on the progress of complaints.
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PROGRAM DEMONSTRASI MAKANAN PENDAMPING ADI (MPASI) DI DESA KALIREJO, KECAMATAN DRINGU, KABUPATEN PROBOLINGGO Aura Shita Mentari Bening; Hena Haudli Zarli; Shafira Friesilia Putri; Anggun Tri Mawardani; Kalvin Edo Wahyudi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 7 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i7.2484-2491

Abstract

Stunting merupakan indikator kegagalan pertumbuhan pada anak, dimana pertumbuhan tinggi badan balita lebih pendek atau bahkan sangat pendek yang tidak sesuai dengan usia anak pada umumnya. Salah satu faktor penyebab stunting adalah karena kurangnya asupan gizi yang diberikan kepada anak. Upaya pencegahan stunting yang dapat dilakukan yaitu pemberian konseling dan demonstrasi MPASI dengan tujuan pemberian makanan bergizi untuk mendukung tumbuh kembang anak. Kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok 49 KKNT MBKM Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur di Desa Kalirejo, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo yaitu melakukan demonstrasi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan memberikan penyuluhan dan praktik pembuatan bubur sumsum kacang hijau, selanjutnya pada kegiatan ini juga diberikan evaluasi berupa pre-test serta post-test kepada para peserta untuk mengetahui seberapa jauh materi yang disampaikan oleh pemateri. Metode penelitian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah deskriptif kualitatif dengan sasaran peserta sejumlah 10 orang. Dengan adanya pelaksanaan kegiatan ini diharapkan penanaman ilmu pengetahuan yang diberikan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi pada balita sehingga dapat mengurangi terjadinya kekurangan gizi yang menghambat tumbuh kembang anak. 
Watu Gilesan Jagung: Deskripsi, Eksistensi, Nilai Edukasi dan Rekomendasi Kebijakan Konservasi Kalvin Edo Wahyudi; Supranoto Supranoto
Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol 6 No 3 (2024): Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : LPPM Institut Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v6i3.5930

Abstract

Watu gilesan jagung (the corn grinding stone) is a historical relic that had an important use in its time, namely for grinding corn kernels into corn rice or smaller grains. As technology develops, watu gilesan jagung are becoming obsolete. Some were even damaged or thrown away. In fact, watu gilesan jagung has symbolic values that are relevant for education. This research aims to describe, reveal the existence, outline symbolic values that are relevant for education and recommend conservation policies. The research approach used is qualitative. Data was collected using observation, interviews, FGD and document collection techniques. Data analysis uses interactive models and the validity of the data is tested using triangulation. The research results show several important things. First, watu gilesan jagung has a unique description/profile and is different from other relics. Second, the existence of watu gilesan jagung is considered threatened, because many are thrown away, damaged or removed because they are considered unusable. Third, watu gilesan jagung has values that are relevant to education, namely the value of religiosity, social values and the value of struggle. Apart from that, there is also learning potential that can be applied, namely appropriate technology and character education. Fourth, for conservation policy recommendations, we suggest that watu gilesan jagung can be registered as a cultural heritage object. However, if this recommendation is not acceptable, we propose another conservation policy recommendation, namely an integrated approach, including integration with education, tourism, community and social media.
Penanggulangan Bencana Kekeringan di Kabupaten Bojonegoro dalam Perspekftif Good Governance Bagas Aditya Dwilucky; Kalvin Edo Wahyudi
Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol. 6 No. 5 (2024): RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v6i5.1053

Abstract

Drought has become an annual disaster in Bojonegoro Regency. BPBD, which is a stakeholder responsible for disaster management efforts in the Bojonegoro Regency area, has collaborated with the private sector and civil society in overcoming this drought disaster. This study aims to describe the roles of three Good Governance actors, namely BPBD, the private sector, and also civil society in efforts to overcome drought in Bojonegoro Regency. This research uses descriptive qualitative research methods by obtaining data through observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that drought disaster management in Bojonegoro Regency has been running quite well. This is evidenced by the 3 Good Governance actors who have played an active role in drought disaster management efforts in Bojonegoro Regency in the pre-disaster phase and during a disaster. However, in the pre-disaster phase so far only BPBD has played an active role. The private sector and civil society have not played an active role. This research suggests that the BPBD of Bojonegoro Regency should strengthen cooperation with the private sector and civil society so that drought disaster management in Bojonegoro Regency can run optimally.
EFEKTIVITAS SUROBOYO BUS DALAM MENGATASI KEMACETAN KOTA SURABAYA Annisa Damaiyanti Nurdiana; Kalvin Edo Wahyudi
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jisip.v12i3.2709

Abstract

Surabaya is well-known as an industrial city where the development will not be separated from economic cultivation. There is an increase on the quality of life in urban areas caused by economic factors which cause people to migrate to Surabaya city, so that the level of urbanization and the rate of population growth in Surabaya is increasing. It will trigger a phenomenon caused by the high urbanization of the population, both the benefits and challenges that will be faced by the government. The high population rate in Surabaya is certainly followed by the high demand for modes of transportation which have also increased, causing traffic jams in Surabaya. Hence, the program regarding the Suroboyo bus is one of the solutions to reduce congestion. The aims of this study is to describe the effectiveness of the Suroboyo Bus as a public transportation in overcoming traffic jams in Surabaya. This study used descriptive qualitative method. The researcher collected the data by research subjects, namely: (1)the people who use the Suroboyo Bus and (2)the highway of Surabaya city. The results of this study focused on 3 indicators, namely (1) goal attainment: The results show that in achieving the goal of Suroboyo the bus has not met the criteria and the city of Surabaya is still experiencing traffic jams, (2) integration: quite good but needs improvement and additional media expansion in promoting the Suroboyo bus and (3) adaptation: The Suroboyo bus adaptation process has not gone well enough because people are not used to using public transportation and prefer to use private vehicles.Kota Surabaya dikenal sebagai kota industri dimana dalam perkembangannya tidak akan terlepas dari perkembangan ekonomi. Adanya peningkatan kualitas hidup di wilayah perkotaan disebabkab oleh faktor ekonomi yang mengundang orang-orang untuk bermigrasi ke Kota Surabaya sehingga tingkat urbanisasi dan laju pertumbuhan penduduk kota Surabaya meningkat. Hal ini akan memicu adanya fenomena yang ditimbulkan oleh tingginya urbanisasi penduduk baik yang menguntungkan maupun tantangan yang akan dihadapi oleh pemerintah. Tingginya angka kependudukan di Kota Surabaya tentu diikuti dengan tingginya kebutuhan moda transportasi yang ikut meningkat sehingga menyebabkan kemacetan yang ada dikota Surabaya. Maka adanya program mengenai Suroboyo bus ini menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan. Tujuan penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang efektivitas suroboyo bus sebagai angkutan transportasi publik dalam mengatasi kemacetan Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti menggumpulkan data adapun subjek peneliti yaitu: (1) masyarakat pengguna suroboyo bus dan (2) masyarakat pengguna jalan raya kota surabaya. Hasil penelitian ini berfokus pada 3 indikator yaitu (1) pencapaian tujuan: hasil menunjukkan bahwa dalam mencapai tujuan suroboyo bus belum memenuhi kriteria dan Kota Surabaya masih mengalami kemacetan, (2) integrasi: cukup baik tetapi perlu adanya peningkatan dan menambah media perluasan dalam mempromosikan Suroboyo bus ini dan (3) adaptasi: proses adaptasi suroboyo bus belum berjalan cukup baik karena masyarakat yang tidak terbiasa menggunakan transportasi public dan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.