Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM DISKUSI MAHASISWA DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBELAJARAN PROFESI KEPENDIDIKAN DI FKIP UHN PEMATANGSIANTAR Tarida Alvina Simanjuntak
IdeBahasa Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Ide Bahasa
Publisher : Asosiasi dosen IDEBAHASA KEPRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.928 KB)

Abstract

The objectives of this study are (1)to find out the realization of the principle of politeness in learning the Education Profession, and (2) to find out the principle of politeness that is dominantly used by students in discussions. The population in the study was all students who took the professional education courses in the German language education program and Christian religious education at the teaching learning fakulty Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. The sample in this study is the entire population.This study used descriptive qualitative method. This research is a qualitative research that relies on phenomenology. This is because this research examines social phenomena (human actions) including the use of language.Data from the results of this study indicate that (1) The politeness principle used in the discussion activities in the teaching professional learning in Christianity education study programs and German language education there are 92 speeches. There are also 13 wisdom utterances, 2 generosity maxims, 3 praise utterances maxims, 1 speech modest maxim, 10 maxims of agreement, and 2 utterances of praise. Language politeness in discussions in the teaching profession is polite. Because most of them use polite speech in accordance with the principle of politeness.
ECOLINGUISTIC “WATER” IN TOBA BATAK LANGUAGE COMMUNITY Tarida Alvina Simanjuntak
BASIS (Bahasa dan Sastra Inggris) Vol 6 No 2 (2019): JURNAL BASIS UPB
Publisher : Universitas Putera Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.595 KB) | DOI: 10.33884/basisupb.v6i2.1427

Abstract

Ecolinguistics is an interdisciplinary study that looks at the link between ecology and linguistics. This study involves other studies, including sociology, anthropology, psychology, and political science. Socio-ecological aspects also greatly affect the maintenance, balance, and environmental inheritance of future generations. These local ecological wisdoms need to be included in a healthy and green environmental discourse (green speak). Knowledge about natural entities for millennial generation has begun to decrease due to the influence of digital technology which is very large. This can also lead to environmental damage and can also damage language by not understanding the cultural functions of the ecolexicon. The amount of Eco lexicon shifting ‘water’ causes millennial generation to no longer know the use of these words in Toba Batak culture. Changes in the lifestyle of the Toba Batak millennial generation have changed considerably and pay less attention to the natural cultural functions. The method used in this study is observation, interviews and qualitative descriptive. This study describes the fact that many natural ecolexics are not recognized anymore and even almost extinct in the Batak Toba community (rootlessness), some of which are mabakbak (flowing tears), bibis (flowing from a container fullness, lungkis (flowing smoothly) and then elaborated in the discussion.
Sosialisasi Blended Learning sebagai Media Pembelajaran Daring Tarida Alvina Simanjuntak; Yanty Maria Rosmauli Marbun; Yanti Arasi Sidabutar; Monalisa Frince Sianturi; Juni Agus Simaremare; Marlina Agkris Tambunan; Yoel Purba; Srinatalia Silaen; Eva Pasaribu; Leonita Maria Efipanias Manihuruk
SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi Vol. 2 No. 1 (2021): SENADA: Semangat Nasional Dalam Mengabdi
Publisher : Politeknik Bina Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56881/senada.v2i1.84

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan kepada para guru tentang penggunaan Blended Learning dalam pembelajaran daring di masa pandemi ini. Dalam hal ini Blended Learning yang dimaksud adalah aplikasi Zoom sebagai media tatap muka virtual dan aplikasi Google Classroom sebagai sarana media pembelajaran tekstual. Kedua aplikasi tersebut dapat bermanfaat secara efektif untuk meningkatkan pembelajaran secara daring. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah mencakup ceramah variatif disertai dengan praktek langsung. Hasil dari kegiatan ini adalah berupa kecakapan guru-guru dalam menggunakan aplikasi Zoom dan Google Classroom pada kegiatan pembelajarannya. Guru-guru SD Negeri 091316 Pematang Raya sebelumnya belum menggunakan sistem Blended Learning dalam pembelajaran selama masa pandemi ini, tetapi setelah adanya pelatihan pembelajaran daring, para guru merasa cukup puas dan dipermudah dalam proses pembelajaran online. Antusiasme guru-guru menggunakan aplikasi Zoom dan Google Classroom sangat mendukung proses pembelajaran daring yang efektif dan variatif.
Sosialisasi Blended Learning Sebagai Media Pembelajaran Daring Tarida Alvina Simanjuntak; Yanty Maria Rosmauli Marbun; Yanti Arasi Sidabutar; Monalisa Frince Sianturi; Juni Agus Simaremare; Marlina Agkris Tambunan; Yoel Purba; Srinatalia Silaen; Eva Pasaribu; Leonita Maria Efipanias Manihuruk
Kanigara Vol 1 No 2 (2021): Kanigara
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/kanigara.v1i2.3637

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan kepada para guru tentang penggunaan Blended Learning dalam pembelajaran daring di masa pandemi ini. Dalam hal ini Blended Learning yang dimaksud adalah aplikasi Zoom sebagai media tatap muka virtual dan aplikasi Google Classroom sebagai sarana media pembelajaran tekstual. Kedua aplikasi tersebut dapat bermanfaat secara efektif untuk meningkatkan pembelajaran secara daring. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah mencakup ceramah variatif disertai dengan praktek langsung. Hasil dari kegiatan ini adalah berupa kecakapan guru-guru dalam menggunakan aplikasi Zoom dan Google Classroom pada kegiatan pembelajarannya. Guru-guru SD Negeri 091316 Pematang Raya sebelumnya belum menggunakan sistem Blended Learning dalam pembelajaran selama masa pandemi ini, tetapi setelah adanya pelatihan pembelajaran daring, para guru merasa cukup puas dan dipermudah dalam proses pembelajaran online. Antusiasme guru-guru menggunakan aplikasi Zoom dan Google Classroom sangat mendukung proses pembelajaran daring yang efektif dan variatif.