Nurwadjah Ahmad
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Konsep Amanah dalam Perspektif Pendidikan Islam Iwan Hermawan; Nurwadjah Ahmad; Andewi Suhartini
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 12 No 2 (2020): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v12i2.389

Abstract

Amanah is one of the most basic things for human beings as caliphs to have good social relations. It can also be said to be a professional attitude towards what God has given to all types of human professions. The purpose of this study is to examine the concept of amanah based on the Qur’an and Hadith in the perspective of Islamic education. The method used in this study is literature research on some books of Tafsir and Hadith. The result of this study is that amanah in question is the human obligation to seek knowledge and convey it, as stated in some verses in the Qur'an and Hadiths that state the importance of knowledge and convey it as part of carrying out amanah. Thus, Islamic education as a process of transformation of knowledge, is not only a process of seeking and imparting knowledge, but also an amanah that must be maintained and delivered, so that human beings have noble morals and good beliefs before God. Keywords: Al-Qur’an, Concept of Amanah, Hadith, Islamic Education. Amanah adalah salah satu hal yang paling mendasar bagi manusia sebagai khalifah untuk melakukan hubungan sosial dengan lingkungan hidupnya. Amanah dapat juga dikatakan sebagai wujud sikap profesional terhadap apa yang sudah diberikan Allah terhadap semua jenis profesi manusia. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji konsep amanah berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadis dalam perspektif pendidikan Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset pustaka terhadap beberapa kitab Tafsir dan kitab Hadis. Hasil kajian dari penelitian ini adalah bahwa amanah yang dimaksud adalah kewajiban manusia untuk mencari ilmu dan menyampaikannya, sebagaimana tercantum dalam beberapa ayat dalam Al-Qur’an dan beberapa Hadis yang menyatakan pentingnya ilmu pengetahuan dan menyampaikannya sebagai bagian dari menjalankan amanah. Dengan demikian, pendidikan Islam sebagai kesatuan proses transformasi ilmu pengetahuan, bukan hanya sekedar proses mencari dan menyampaikan ilmu, namun merupakan amanah yang harus dijaga dan disampaikan, agar manusia mempunyai akhlak yang mulia, beriman, dan bertakwa kepada Allah. Kata Kunci: Al-Qur’an, Konsep Amanah, Hadis, Pendidikan Islam.
Konsep Peran dan Tanggung Jawab Manusia dalam Kehidupan di Dunia dan Implikasinya terhadap Pendidikan Islam Atik Mardiati; Nurwadjah Ahmad; Andewi Suhartini
Jurnal Naratas Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Naratas
Publisher : STAI Al-Musaddadiyah Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Allah menciptakan manusia dengan segala kesempurnaannya, berbeda dengan makhluk lain. Karena Allah melengkapi penciptaannya, dengan adanya akal dan fikiran. Semua ciptaan-Nya tidaklah sia-sia dan dengan keistimewaan yang Allah berikan, manusia dijadikannya menjadi seorang khalifah di muka bumi dan menjadikannya seorang ‘abdun. Peran dan tanggung jawab seorang hamba sangatlah besar dalam kehidupannya ddi dunia ini, dan dalam dirinya telah melekat melalui tiga peran poko: Yang utama adalah berperan sebagai hamba Allah, selanjutnya sebagai makhluk sosial merupakan peran yang kedua. dan ketiga atau terakhir adalah sebuah peran yang teramat mulia yaitu sebagai kholifah di muka bumi. Adapun dalam pelaksanaannya dari ketiga peran tadi, dalam setiap langkah manusia harus berdasarkan pada tuntunan al-Qur’an dan al- Hadits Rasulullah SAW, sehingga menggapai keselamatan dunia dan akhirat. Kata kunci: Peran dan Tanggung Jawab, Pendidikan Islam.
Membangun Pendidik Berkarakter Profetik Melalui Konsep Mujahid, Muaddib, Muwwahid, Mujaddid di Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah Surabaya Indah Wahyu Ningsih; Nurwadjah Ahmad; Andewi Suhartini
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 02 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i02.2611

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh pesantren Al-Qur’an Nurul Falah Surabaya, sebuah lembaga yang fokus dalam membina dan melatih pendidik Al-Qur’an dengan model pembelajaran Al-Qur’an metode Tilawati. Tujuan pesantren Al-Qur’an Nurul Falah adalah mencetak pendidik Al-Qur’an berkualitas. Upaya mencetak pendidik al-Qur’an berkualitas dilakukan dengan membangun pendidik berkarakter profetik dengan konsep karakter mujahid/pejuang, muaddib/pendidik, muwahhid/pemersatu dan mujaddid/pembaharu. Karakter profetik adalah karakter yang dimiliki oleh para nabi dan rasul, melalui karakterb inilah para nabi dan rasul menjadi pendidik yang sukses membangun dakwah Islam di tengah umatnya.
Konsep Pemeliharaan Alam dan Manusia Implikasinya terhadap Kemajuan Pendidikan Islam pada Jenjang Madrasah Ibtidaiyah Atik Rosanti; Nurwadjah Ahmad; Andewi Suhartini
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3849

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kapasitas untuk mencerna sesuatu melalui metode yang melibatkan pendengaran dan penglihatan serta ditangani oleh wawasan sebagai potensi yang dapat dirasakan. Tiga unsur mendengar, melihat, dan afidah (ilmiah dan dekat dengan rumah/erotis), adalah kemungkinan yang diberikan Allah kepada manusia terkait dengan kekhalifahannya. Motivasi yang melatarbelakangi penelitian ini adalah untuk melihat dan menggambarkan bagaimana gagasan penyelamatan alam dan masyarakat memiliki saran untuk kemajuan madrasah di tingkat Madrasah Ibtidaiyah dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Studi ini menunjukkan bahwa tugas guru dalam mengembangkan rencana pendidikan berbasis iklim mencakup penerapan pendekatan, metodologi dan prosedur pembelajaran yang melibatkan siswa secara efektif dalam pembelajaran. Teknik yang digunakan adalah percakapan, tugas, praktik langsung dan persepsi. Selain itu juga menimbulkan permasalahan lingkungan seperti banjir, pencemaran dan perubahan cuaca yang tidak wajar sebagai bahan pembelajaran serta menghubungkan informasi yang diperhitungkan dan prosedural dalam menanggulangi permasalahan alam, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan panduan kepada siswa untuk sering berpikir tentang iklim. Guru juga menyampaikan hasil pembelajaran tentang iklim di majalah dinding.
Urgensi Penguatan Kesadaran Pelajar tentang Perannya sebagai Hamba untuk Mengatasi Perilaku Tercela Dera Nugraha; Nurwadjah Ahmad; Andewi Suhartini
Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan Vol 15 No 02 (2020): Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/adabiya.v15i02.539

Abstract

This study aims to find the causes of akhlak madzmumah (despicable behavior) among students as well as to present the idea of a solution. By employing the literature review method, the results of this study indicate that the cause of the many occurrences of such morals is due to Tauhid (Islamic monotheism) education that has not touched the awareness of students, especially about the nature of their main role as a servant of Allah. Humans as special creatures have provisions as well as additional tasks, namely fitrah and ibadah. Fitrah cannot guarantee that humans become good people by themselves, because some negative things around them can cover them up, so that the education is needed to help humans to always cling to and develop their nature. It is also important to strengthen ibadah so that one can act as a true servant of Allah. Thus, despicable behavior can be avoided by students on the basis of this awareness. Keywords: Consciousness, fitrah, role, servant of Allah, student. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan penyebab timbulnya akhlak madzmumah (perilaku tercela) di kalangan pelajar sekaligus menyuguhkan gagasan solusinya. Dengan menggunakan metode kajian pustaka, hasil penelitian ini menunjukan bahwa penyebab masih banyak terjadinya perilaku tercela adalah karena pendidikan Tauhid yang belum menyentuh kesadaran peserta didik, utamanya tentang hakikat peran utama mereka sebagai seorang hamba Allah. Manusia sebagai makhluk istimewa memiliki bekal sekaligus tugas tambahan, yakni fitrah dan ibadah. Fitrah tidak dapat menjamin manusia menjadi orang baik dengan sendirinya, karena beberapa hal negatif di sekelilingnya bisa menutupi, maka di sanalah pendidikan diperlukan untuk membantu manusia agar selalu berpegang teguh dan mengembangkan fitrahnya. Penting juga untuk memperkuat ibadah dan menjauhi segala perbuatan yang menimbulkan dosa agar dapat berperan sebagai hamba Allah yang sesungguhnya. Dengan demikian, perilaku tercela dapat dihindari para pelajar atas dasar kesadaran tersebut. Kata kunci: Fitrah, hamba Allah, kesadaran, pelajar, peran.
Konsep Pemeliharaan Alam dan Manusia Implikasinya terhadap Kemajuan Pendidikan Islam pada Jenjang Madrasah Ibtidaiyah Atik Rosanti; Nurwadjah Ahmad; Andewi Suhartini
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3849

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kapasitas untuk mencerna sesuatu melalui metode yang melibatkan pendengaran dan penglihatan serta ditangani oleh wawasan sebagai potensi yang dapat dirasakan. Tiga unsur mendengar, melihat, dan afidah (ilmiah dan dekat dengan rumah/erotis), adalah kemungkinan yang diberikan Allah kepada manusia terkait dengan kekhalifahannya. Motivasi yang melatarbelakangi penelitian ini adalah untuk melihat dan menggambarkan bagaimana gagasan penyelamatan alam dan masyarakat memiliki saran untuk kemajuan madrasah di tingkat Madrasah Ibtidaiyah dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Studi ini menunjukkan bahwa tugas guru dalam mengembangkan rencana pendidikan berbasis iklim mencakup penerapan pendekatan, metodologi dan prosedur pembelajaran yang melibatkan siswa secara efektif dalam pembelajaran. Teknik yang digunakan adalah percakapan, tugas, praktik langsung dan persepsi. Selain itu juga menimbulkan permasalahan lingkungan seperti banjir, pencemaran dan perubahan cuaca yang tidak wajar sebagai bahan pembelajaran serta menghubungkan informasi yang diperhitungkan dan prosedural dalam menanggulangi permasalahan alam, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan panduan kepada siswa untuk sering berpikir tentang iklim. Guru juga menyampaikan hasil pembelajaran tentang iklim di majalah dinding.
Konsep Memilih Teman Perspektif Syaikh Ibnu Athā’illāh al-Sakandarī dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam Pahrizal Pahrizal; Nurwadjah Ahmad; Andewi Suhartini
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 5 No 1 (2023): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v4i2.180

Abstract

Sebagai manusia makhluk social tidak luput mempunyai teman, karena butuh teman interaksi dan komunikasi, umat Islam dianjurkan untuk mencari teman yang baik dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, dalam hal ini supaya manusia khususnya umat Islam tidak terjerumus dalam jalan yang tidak diridhai Allah SWT, perlu ada konsep memilih teman yang baik yang dianjurkan karena sangat berpengaruh atau berimplikasi dengan pendidikan Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengakaji bagaimana kosnep berteman perspektif Syeikh Ibnu Athā’illāh al-Sakandarī dan bagaimana implikasinya terhadap pendidikan Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kepustakaan (library research) yaitu dengan cara mengakaji kitab al-Hikam yang dikarang oleh Syeikh Ibnu Athā’illāh Al Sakandarī, dan mengumpulkan data dari berbagai sumber kajian-kajian ilmiah sebelumnya. Hasil temuan dalam penelitian yaitu, konsep memilih teman perspektif Syeikh Ibnu Athā’illāh al-Sakandarī adalah seseorang yang keadaanya bisa membawa kita semangat dan ucapannya bisa membimbing kita ke jalan Allah SWT. Karena bertemanan itu berimplikasi Akhlak, amanah, dan penguat akidah kita kepada Allah SWT
Pedagogik Profetik Sebagai Upaya Mewujudkan Spiritualitas dalam Pendidikan Islam Abdul Mun'im Amaly; Nurwadjah Ahmad; Andewi Suhartini
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 02 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i02.1458

Abstract

Studi ini mengkaji bagaimana seharusnya seorang pendidik dalam mengajarkan pendidikan kepada peserta didik dalam rangka menumbuh kembangkan spiritualitasnya yang merupakan inti dari pendidikan Islam. Penelitian ini bersifat library riset, menelaah dan menkaji setiap sumber rujukan bacaan yang relevan dengan tema yang dibahas. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa kompetensi yang dimikiki seorang guru dalam mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan harus berlandaskan atas nilai-nilai ketuhanan sebagaimana yang dimanifestasikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-harinya, dengan kompetensi pedagogik profetik menjadikan peserta didik bukan hanya ahli di berbagai bidang ilmu pengetahuan saja, tetapi juga sekaligus menumbuh kembangkan spiritualitas pada dirinya sehingga menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT sebagai dzat yang menciptakannya sebagai bentuk spiritualitasnya, sekaligus memahaminya untuk membangun komunitas sosial yang ideal (khoiru ummah), peserta didik juga dipersepsikan sebagai individu sekaligus komunitas sehingga standar keberhasilannya diukur berdasarkan kecapaian yang menginternal dalam individu dan yang teraktualisasi secara sosial, sehingga kebahagiaan dunia dan akhirat dapat tercapai.