Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Comparison Of Consumption Patterns Of Moringa Leaf With Haemoglobin Levels Of Pregnant Women In Rumbia District Jeneponto Riswan Riswan; Ismawati Ismawati; Rosmiati Rosmiati
Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36090/jkkm.v3i1.1097

Abstract

Daun kelor merupakan salah satu jenis pangan yang banyak tumbuh di Indonesia termasuk di Sulawesi Selatan tepatnya di Kabupaten Jeneponto. Kelor mengandung zat gizi yang baik untuk kesehatan tubuh. Berbagai hasil penelitian menunjukkan khasiat dari daun kelor diantaranya sebagai hepatoprotektor (pelindung hati), antioksidan yang sangat tinggi dan sangat bagus bagi penyakit yang berhubungan dengan masalah pencernaan, cocok untuk mengatasi penyakit dengan energi panas atau kelebihan energi seperti radang atau kanker. Cara mengkonsumsi kelor sebaiknya selagi hangat, sebab efek antioksidan masih kuat dalam keadaan hangat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola konsumsi daun kelor dengan kadar hemoglobin ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Rumbia, dan manfaatnya adalah 1) Sebagai sumber informasi bagi pihak Puskesmas Rumbia dalam upaya penanggulangan masalah anemia gizi. 2) Sebagai sumber informasi bagi ibu hamil agar lebih memperbaiki pola konsumsi pangan selama masa kehamilan.3) Bagi peneliti merupakan pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu dan praktik berkaitan dengan metode penelitian dan masalah gizi ibu hamil. Kandungan hemoglobin yang rendah dengan demikian mengindikasikan anemia. Bergantung pada metode yang digunakan, nilai hemoglobin menjadi akurat sampai 2-3%. Gejala awal anemia berupa badan lemah, kurang nafsu makan, kurang energi, konsentrasi menurun, sakit kepala, mudah terinfeksi penyakit, mata berkunang-kunang, selain itu kelopak mata, bibir, dan kuku tampak pucat. Penanggulangan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara pemberian tablet besi serta peningkatan kualitas makanan sehari-hari. Ibu hamil biasanya tidak hanya mendapatkan preparat besi tetapi juga asam folat. Daun kelor merupakan salah satu jenis pangan yang banyak tumbuh di Indonesia termasuk di Sulawesi Selatan tepatnya di Kabupaten Jeneponto. Kelor mengandung zat gizi yang baik untuk kesehatan tubuh. Berbagai hasil penelitian menunjukkan khasiat dari daun kelor diantaranya sebagai hepatoprotektor (pelindung hati), antioksidan yang sangat tinggi dan sangat bagus bagi penyakit yang berhubungan dengan masalah pencernaan, cocok untuk mengatasi penyakit dengan energi panas atau kelebihan energi seperti radang atau kanker. Cara mengkonsumsi kelor sebaiknya selagi hangat, sebab efek antioksidan masih kuat dalam keadaan hangat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola konsumsi daun kelor dengan kadar hemoglobin ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Rumbia, dan manfaatnya adalah 1) Sebagai sumber informasi bagi pihak Puskesmas Rumbia dalam upaya penanggulangan masalah anemia gizi. 2) Sebagai sumber informasi bagi ibu hamil agar lebih memperbaiki pola konsumsi pangan selama masa kehamilan.3) Bagi peneliti merupakan pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu dan praktik berkaitan dengan metode penelitian dan masalah gizi ibu hamil. Kandungan hemoglobin yang rendah dengan demikian mengindikasikan anemia. Bergantung pada metode yang digunakan, nilai hemoglobin menjadi akurat sampai 2-3%. Gejala awal anemia berupa badan lemah, kurang nafsu makan, kurang energi, konsentrasi menurun, sakit kepala, mudah terinfeksi penyakit, mata berkunang-kunang, selain itu kelopak mata, bibir, dan kuku tampak pucat. Penanggulangan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara pemberian tablet besi serta peningkatan kualitas makanan sehari-hari. Ibu hamil biasanya tidak hanya mendapatkan preparat besi tetapi juga asam folat.
The Relationship Of Knowledge About The Right Breastfeeding With Breastfeeding Behavior In Tolala Kolaka Utara Regency Andi Tenri Angka; Sumiaty Karatte; Riswan Riswan; Ora Hasmiruddin
Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36090/jkkm.v3i1.1098

Abstract

Air Susu Ibu merupakan jenis makanan unggulan bagi bayi yang mencakup seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. Keunggulan ASI perlu ditunjang dengan cara pemberian ASI yang benar. Penelitian ini betujuan Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang cara menyusui yang benar dengan perilaku menyusui di Puskesmas Tolala Kabupaten Kolaka Utara. Jenis penelitian menggunakan observasi analitik dengan desain Cross Sectional. Sampel adalah ibu menyusui yang berada diwilayah kerja Puskesmas Tolala yang diambil dengan cara acidental sampling. Instrumen yang digunakan Data yang digunakan adalah data primer diperoleh dari pengisian kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian diperoleh dari 52 ibu menyusui terdapat 23 (44,2%) dengan pengetahuan pada kategori tahu. Namun, terdapat sebanyak 17 (32,7%) yang mempunyai perilaku positif dan 6 (11,5%) perilaku negatif. Sedangkan pada kategori tidak tahu sebanyak 29 (55, 8%) dimana 11 (21,2%) mempunyai perilaku positif dan 18 (34,6%) yang mempunyai perilaku negative. Uji statistik dengan chi-squaret test diperoleh nilai p=0.010 < ɑ = 0.05, yang menunjukkan Ha diterima artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang cara menyusui yang benar dengan perilaku menyusui di Puskesmas Tolala Kabupaten Kolaka Utara. Seseorang dengan pengetahuan tentang teknik menyusui yang baik cenderung memiliki perilaku menyusui yang baik
The Relationship Between Lactation And Post Partum Depression In Post Partum Mothers In RSKD Pertiwi Makassar Ismawati Ismawati; Riswan Riswan; Fitriani Fitriani
Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36090/jkkm.v3i1.1099

Abstract

Depresi postpartum merupakan salah satu gangguan adaptasi psikologi pada ibu postpartum yang dapat menyebabkan ibu tidak bisa merawat diri dan bayinya. Jenis penelitian ini adalah “cross sectional”, populasinya adalah seluruh ibu menyusui di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Makassar 119 orang, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Purposive Sampling dengan sampel sebanyak 50 responden. Data primer dikumpulkan dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner sedangkan data sekunder menggunakan data dari rekam medik untuk mengetahui jumlah responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Uji yang digunakan adalah Chi –Squere untuk mengetahui variabel hubungan.Hasil penelitian menunjukkan dari 30 ibu yang menyusui sesuai kreteria 28 diantaranya mengalami depresi, sedangkan dari 20 ibu yang tidak menyusui sesuai kreteria 13 diantaranya mengalami depresi. Jadi, antara laktasi dan depresi terdapat hubungan yang signifikan.
Relationship Between Age Level And Menstrual Status With Knowledge About Treatment Of Female Genetalia Organs Fausiyah Annisa; Irmawati Irmawati; Riswan Riswan
Jurnal EduHealth Vol. 13 No. 02 (2022): Jurnal eduHealth, December, 2022
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.277 KB)

Abstract

Menstruation is periodic vaginal bleeding due to the detachment of the endometrial lining of the uterus. The normal age for a woman to menstruate for the first time is at the age of 12 or 13 years. The aim of this study was to determine the relationship between age level and menstrual status with knowledge about the care of female genetal organs in Je'ne Madinging village, Gowa district.The method used is quantitative research with analytical survey design with a cross sectional approach using a questionnaire. the number of samples is 54 respondents. The study used the chi square test with a significance of 95% (p<0.05). The results obtained are as follows: There is a relationship between the level of age and knowledge about the care of female genetal organs P value =0.000 with a significance level of α = 0.05. Meanwhile, there was no correlation between menstrual status and knowledge about the care of female genetal organs. P value = 0.173 with a significance level of α = 0.05. Based on the results of the study, the researchers assumed that age was a factor related to the level of knowledge. Meanwhile, menstrual status is one of the factors that is not related to the level of knowledge. Suggestions: 1) For nursing services it can be input and reading material to increase knowledge 2) For the development of nursing science to increase knowledge and experience in reproductive health nursing research 3) For nursing research the results of this research are expected to be a source of reading material and comparisons for next researcher.
Analisis Nyeri Rhematoid Arthritis Dengan Kemandirian ADL Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Tungoi Hairil Akbar; Dalia Novitasari; Riswan Riswan; Eko Budi Santoso
Bali Health Published Journal Vol. 5 No. 1 (2023): Juni : Bali Health Published Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47859/bhpj.v5i1.295

Abstract

Background: Arthritis, better known as rheumatism, is a disease that attacks the joints and surrounding structures. Society often perceives rheumatism as a trivial disease because it does not cause death, even though if it is not treated immediately, rheumatism can cause abnormal limb function, ranging from lumps, stiff joints, and walking difficulty, to lifelong disability. Based on data from the Tungoi Health Center in 2022 the number of patients affected by rheumatoid arthritis was 127 people which was among the 10 highest number of diseases in the Tungoi Health Center. The study aimed to analyze the relationship between rheumatoid pain and the level of independence of the elderly in the working area of the Tungoi Health Center. Methods: This study used a cross-sectional study approach. The location of the research was the Tungoi Health Center in October 2022. The study population consisted of patients seeking treatment in the working area of Tungoi Health Center with the number of study samples obtained was 92 patients using total sampling. Data analysis was carried out using the chi-square test. Results: the study showed that there was a relationship between rheumatoid pain and the level of independence in the elderly with a value of ? = 0.000. Conclusion: There was a relationship between rheumatoid pain and the level of independence of the elderly in the working area of the Tungoi Health Center. Suggestion: Health workers who are responsible for the Integrated coaching unit (POSBINDU) are to provide support to elderly families so that they participate regularly in the elderly programs provided by the Integrated coaching unit (POSBINDU) and Integrated Healthcare Center (POSYANDU).