Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KADAR KOLINESTERASE DALAM DARAH PADA BURUH TANI Indah Tawakkalni; Winarko .; Nur Haidah
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 17, No 2 (2019): GEMA Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v17i2.1066

Abstract

Pesticides in the agricultural sphere play an important role in controlling pests and weeds to protect agricultural products. Pesticides are toxic and dangerous materials, which can cause poisoning and environmental damage. This study aims to determine the effect of pesticide poisoning on farm workers.This study is an observational study that is analytical in nature using a cross sectional approach. The location used in this study was conducted in Takerharjo Village, Solokuro District, Lamongan Regency. The sample size in this study was 40 people who used pesticides and were willing to take blood. Data were collected through interviews and laboratory examinations and then processed and analyzed using the Fisher's exact test with the help of the SPSS statistical program.The results of the examination of cholinesterase levels in the blood of farm workers showed that 92.5% were normal or did not experience pesticide poisoning. The results of the Fisher's exact test showed that there was an influence on the level of knowledge of pesticide poisoning and there was an effect of using personal protective equipment on pesticide poisoning, whereas for other variables there was no effect on pesticide poisoning which included dosage use, spraying time, spraying frequency, working period.Suggestions for the community to hold discussions or outreach, use complete personal protective equipment, use the right dosage of pesticides, improve self-safety against symptoms of poisoning, hold periodic petroleum health checks, improve supervision of the use of pesticidesand need to do further research on other factors affect pesticide poisoning. Keywords: Factors, Pesticide, Poisoning, Farmer Labor
HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KUSTA (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Kabupaten Sampang Tahun 2018) Aning Hidayatun N; Nurhaidah .; AT Diana Nerawati
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 16, No 3 (2018): Gema Kesehatan Lingkungan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v16i3.893

Abstract

Jawa Timur merupakan provinsi yang memiliki kasus kusta baru paling banyak di Indonesia. Dilihat dari rata-rata prevalensi/10.000 penduduk kabupaten Sampang menduduki peringkat tertinggi penyakit kusta di Jawa Timur. Karakteristik individu dengan kusta yaitu jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, personal hygiene dan status gizi diyakini berhubungan dengan kejadian kusta. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu dengan kejadian penyakit kusta di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Kabupaten Sampang.Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain case control. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 28 orang dengan besar sampel sebanyak 26 orang kelompok kasus dan 26 orang kelompok kontrol. Data yang diperoleh dianalisis  menggunakan uji Regresi Logistik. Hasil analisis bivariat adanya hubungan antara karakteristik individu dengan kejadian penyakit kusta yaitu jenis kelamin (ρvalue = 0,001) tingkat pendidikan (ρvalue = 0,001) tingkat pengetahuan (ρvalue = 0,012) personal hygiene (ρvalue = 0,006) status gizi (ρvalue = 0,010). Sedangkan yang tidak berhubungan adalah umur (ρvalue = 1,000). Hasil analisis multivariat yang bermakna (ρvalue 0,05) yaitu jenis kelamin (ρvalue = 0,005), tingkat pendidikan (ρvalue = 0,012) dan personal hygiene (ρvalue = 0,039).Kesimpulannya jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, personal hygiene dan status gizi berhubungan dengan kejadian penyakit kusta, sedangkan umur tidak ada hubungan dengan kejadian kusta. Variabel yang paling berpengaruh adalah jenis kelamin, tingkat pendidikan dan personal hygiene. Disarankan untuk membuat prioritas dalam meningkatkan penyuluhan kesehatan tentang pengendalian penyakit kusta. Bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektor, serta meningkatkan motivasi masyarakat untuk hidup bersih dan sehat (PHBS).Kata kunci : Kusta, karakteristik individu
PENCEGAHAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU BTA POSITIF Vivick Artha R S; Nur Haidah; Narwati .
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 17, No 2 (2019): GEMA Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v17i2.1064

Abstract

Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis which spreads through droplet nuclei. Pulmonary tuberculosis can cause death if it is not treated, so efforts need to be made to eradicate pulmonary tuberculosis. One of the effort to eradicate some cases of pulmonary tuberculosis is to improve health behavior by preventing bad behavior. Behavior is the implementation of knowledge, attitudes and actions. The purpose of this research is to determine the relationship of preventive behavior to the incidence of positive BTA pulmonary.This study uses a simple random sampling method with a case control study approach. The population was random patients with positive BTA pulmonary TBC as a case of 59 respondents and neighbors of patients who did not suffer from pulmonary TBC as a control 59 respondents with a total of 118 respondents. Data collection is done by interviewing with questionnaires.The results showed that there was a relationship between knowledge (p-value = 0.006 0.05) with the incidence of Positive AFB Tuberculosis. There was no relationship between attitudes (p-value = 0.580 0.05) with the incidence of Positive BTA Tuberculosis. There is a relationship between precautionary measures (p-value = 0.001 0.05) on the incidence of Positive BTA Tuberculosis in the Work Area of Manukan Kulon Health Center.It was concluded that there was no between attitudes towards the incidence of Positive BTA, but there was a relationship between knowledge and preventive measures for the incidence of Positive BTA Tuberculosis. It is recommended to health service providers who have built Pulmonary TBC cadres to increase pulmonary TBC eradication activities to reduce the number of Lung Tuberculosis cases in the Manukan Kulon Health Center Work Area by visiting each BTA patient and their neighbors and providing incentive health education about Lung TBC. Keywords: Lung Tuberculosis (TBC), Preventive Behavior
PENYAKIT KULIT PADA PEKERJA PENYAMAKAN KULIT DI DESA MOJOPURNO KECAMATAN NGARIBOYO KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2015 Lathiefah Ekawati; NurHaidah .; Marlik .
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 13, No 2 (2015): Gema Kesehatan Lingkungan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v13i2.85

Abstract

Leather tanning is an industry that processes raw hides into finished leather. This  process useschromium. Chromium will be in contact with workers’  skin. The purpose of this study is to describeskin disease in tanning workers in Mojopurno Village, Sub District of Ngariboyo, Magetan 2015.This is a descriptive study conducted by illustrating skin diseases in tanning workers. Thedescription of skin diseases in the study includes characteristicsof skin disease, knowledge,attitudes and actions of workers as well as environmental factors. The population of this study wastanning  workers of Mojopurno Village, Magetan.The result shows that there were 24 out of 103 workers who suffered from skin problems. Most ofthe sufferers were  41-50 years of 41.6%.  Exposure duration with Chromium was ≥ 8 hours / dayof  95.8% with doses of Chromium of 80 mcg / m3. 12.5% of the sufferers possessed  history ofallergy to chemicals. 54.2% Suffererspossessed  fairly good knowledge on occupational skindiseases. 100% sufferers performed good attitude and 66.7% sufferers performed good action.Work environment (temperature, humidity and ventilation) in the leather tanning of  Mojopurno Village, Magetan have qualified. Home Industry owners are advised to provide education on health and safety at work particularlyonoccupational disease, provideand enforce policies in the use the equipment. Workers areexpected to always usecomplete Personal Protective Equipment (PPE). Community around Leathertanning Home industry should submit suggestions and complaints to the owner of Home Industry.
PERILAKU DISIPLIN MENCUCI TANGAN MENEKAN JUMLAH KOLONI KUMAN PADA TANGAN PERAWAT RUMAH SAKIT Della Nanda O; Agnes Theresia DN; Nur Haidah
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 17, No 1 (2019): GEMA Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v17i1.1051

Abstract

Perilaku mencuci tangan merupakan salah satu upaya kewaspadaan universal untuk mencegah infeksi. Kejadian infeksi di rumah sakit disebut dengan infeksi nosokomial (INOS). Mencuci tangan merupakan teknik mendasar yang dapat dilakukan untuk menghilangkan mikroorganisme, kontaminan fisik dan kimia pada tangan. Pengetahuan yang baik tentang mencuci tangan dapat mempengaruhi sikap dan tindakan perawat dalam melakukan cuci tangan sebagai gambaran perilaku disiplin mencuci tangan. Angka infeksi nosokomial di RSUD Dr. SL diatas batas minimal (≤ 1,5%). Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan perilaku disiplin mencuci tangan dengan jumlah koloni kuman pada tangan perawat.Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan pengukuran jumlah koloni kuman pada tangan. Besar sampel 24 perawat yang diambil dengan cara random. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji Spearman rho.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah rata – rata koloni kuman pada tangan perawat sebesar 35,25 CFU/cm2 dan perawat yang memiiki perilaku disiplin sebesar 79%. Uji Spearman rho menunjukkan ada hubungan antara perilaku disiplin mencuci tangan dengan jumlah koloni kuman pada telapak tangan perawat setelah mencuci tangan dengan nilai p= 0,005 (α=0,05).Disarankan agar rumah sakit melakukan tranning tentang cuci tangan secara periodik, memasang poster mencuci tangan, control kualitas mencuci tangan pada tenaga perawat melalui uji swab dan perawat wajib menerapkan Standar Operasional Prosedur. Kata kunci: Perilaku Cuci Tangan, Jumlah Koloni Kuman, Perawat
FAKTOR RISIKO KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHAN GADINGREJO KOTA PASURUAN TAHUN 2016 Zenita .; Nur Haidah; Sukiran Al Jauhari
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 14, No 3 (2016): Gema Kesehatan Lingkungan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v14i3.262

Abstract

The proportion of under-five deaths due to pneumonia, according Riskesdas 2007 ranks the second after diarrhea. It is estimated that over 2 million children under five die every year from pneumonia. This study aims to identify risk factors of personal hygiene and home cleaning action with URI incident in children under five in Gadingrejo village, Pasuruan.        This study uses a case control design. The subject of this study were housewives who have children suffering from URI in December 2015 - January 2016. The sample were 40 cases and 40 controls. Sampling was carriedout by Simple Random Sampling. The data collection technique used questionnaire. The collected data was then analyzed by Odd Ratio calculation.        The OR value of personal hygiene with URI was 2.51 and OR  value of cleaning action with URI was 2.57. Poor personal hygiene indicated 2.51 times greater risk of a toddler suffering from URI than good personal hygiene. Poor cleaning action also indicated 2.57 times greater risk of a toddler suffering from URI than good house cleaning action.        This study indicates that personal hygiene and home cleaning action is a risk factor of URI in children under five in Gadingrejo village, Pasuruan 2016. Counseling regarding hand washing and house cleaning on a regular basis can increase public knowledge that leads to changes in people's behavior. Keywords :  Personal Hygiene, House Cleaning Action, URI
MANAJEMEN PENGENDALIAN VEKTOR DAN BINATANG PENULAR PENYAKIT (Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kalianget Sumenep Tahun 2019) Mirinda Asurotul Qomariyah; Bambang Sunarko; Nur Haidah
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 18, No 1 (2020): GEMA Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v18i1.1120

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pengawasan di pelabuhan perlu dilakukan untuk mencapai keseimbangan antara nilai/biaya lingkungan dan manfaat ekonomi serta masyarakat yang ada di sekitar pelabuhan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan manajemen pengendalian vektor dan binatang penular penyakit di wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kalianget Sumenep.Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil penerapan fungsi manajemen pengawasan dalam kegiatan pengendalian vektor dan binatang penular penyakit di di wilayah kerja Kantor Kesehatan Kerja Kalianget adalah baik yaitu sebesar 67,8%. Adapun presentase pada masing-masing komponen yaitu fungsi perencanaan dengan persentase sebasar 83,3%, fungsi pengorganisasian dengan persentase sebesar 50%, fungsi pelaksanaan dengan persentase 72,7%, dan fungsi pengawasan dengan persentase sebesar 55,6%.Disarankan perlu Menyusun jadwal kegiatan secara rinci untuk kegiatan pengendalian vektor dan binatang penular penyakit yang meliputi, rincian kegiatan,, lokasi pelaksanaan, waktu pelaksanaan, petugas pelaksana, peralatan dan biaya yang dibutuhkan. Kata kunci : Manajemen, Sanitasi lingkungan, Pelabuhan, Kalianget.
PELAKSANAAN PSN 3M PLUS TERHADAP CONTAINER INDEX DEMAM BERDARAH DI KENJERAN SURABAYA Alilah Faridatul U; Nur Haidah; Koerniasari .
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 17, No 2 (2019): GEMA Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v17i2.1056

Abstract

Pada tahun 2018 ada 31 daerah wabah di Kecamatan Kenjeran, salah satu daerah endemik Surabaya, dan kondisi sanitasi rumah dan tindakan masyarakat terkait dengan kejadian tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara pelaksanaan PSN 3M plus terhadap Container Index DBD.Jenis penelitian ini adalah deeskriptif analitik dengan sampel penderita sejumlah 29 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Pengumpulan data dan lembar observasi dan melakukan pengamatan langsung pada wadah. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan tabel dalam bentuk distribusi frekuensi dan statistik inferensial yang bernilai tingkat kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara Pemberantasan Sarang Nyamuk 3M (PSN) Plus dengan Indeks Kontainer di Kenjeran, Kota Surabaya (p = 0,000). Dan juga ada hubungan indeks Kontainer dengan kejadian demam berdarah (DBD) di Kenjeran Surabaya (p = 0,001).Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya mempertahankan PSN 3M Plus adalah salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya DBD. Sehingga masyarakat akan meningkatkan kesadaran PSN 3M, dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya Aksi PSN 3M Plus bagi masyarakat. Kata kunci: PSN 3M Plus, Container Index, DBD
HYGIENE PERORANGAN DAN RIWAYAT KONTAK DAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH MERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2016 Nur Mas'Ula; Nurhaidah .; Marlik .
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 15, No 1 (2017): Gema Kesehatan Lingkungan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v15i1.570

Abstract

ABSTRACTLeprosy is a chronic infectious disease, caused by bacteria (Mycobacterium leprae) that attackperipheral nerves, skin and other body tissues except central nervous system. It develops as a result of closephysical contact with leprosy patients and poor condition of personal hygiene. The purpose of this study was todetermine the risk of personal hygiene and contact history with the incidence of leprosy in Tanah Merah Healthcenter in 2016.This study used case control approach. The population of this research were leprosy patients in 2015from Tanah Merah Health Center. The control population was non-leprosy patients living in Tanah Merah HealthCenter work area. Samples of this analysis were 22 cases and 22 controls and the research instruments werequestionnaires and observation sheets. Data were analyzed by calculating the Odd Ratio.The results showed that most respondents had low level of knowledge with the percentage of 56.8%,the majority of the respondents had good personal hygiene (54.5%) and the majority of the respondents hadhistory of contact with leprosy patients by 52.3%. the result of OR calculation shows that the personal hygiene(OR = 4.67) and contact history (OR = 1.73) were risk factors of leprosy incidence in Tanah Merah Health Centerin 2016.The community should maintain personal hygiene better and avoid sleeping together or close to thelepers to prevent the transmission of leprosy.Keywords : Leprosy, Personal Hygiene, History of Contact
PEMANFAATAN SUMUR BOR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG rudi sutijopramono; Nurhaidah .; Fitri Rokhmalia
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 18, No 2 (2020): GEMA Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v18i2.1448

Abstract

RSUD Dr. Saiful Anwar Malang menggunakan sumber air dari PDAM dan sumur. SAB yang bersumber pada sumur bor di IRNA I menyebabkan timbulnya pengendapan kotoran pada perpipaan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan sistem penyediaan air bersih dari pemanfaatan sumur bor di IRNA I.Penelitian ini bersifat deskritif. Objek, sasaran pada penelitian ini adalah sistem penyediaan dan kualitas air bersih dari pemanfaatan sumur bor di IRNA I,              Hasil penelitian pada perubahan tekanan aliran air bersih dari pola pengoperasian pompa rerata 8,78 jam/hari, 16 responden (80%) dari 20 yang diwawancarai tentang kondisi air bersih di ruang pelayanan pernah mengetahui langsung terjadinya kekeruhan/endapan hitam yang keluar sesaat dari dalam kran, ke enam parameter fisik air yang diperiksa antara lain kekeruhan, warna, zat padat terlarut (TDS), suhu, rasa, dan bau memenuhi syarat untuk air bersih sesuai Permenkes RI No. 32 Tahun 2017, walupun angka hasil pemeriksaan TDS yaitu 1000 mg/l. Disimpulkan bahwa pemanfaatan sumur bor pada sistem penyediaan air bersih mengandung kadar kekeruhan dan zat padat terlarut tidak memenuhi syarat, penggunaan pompa yang tidak efektif menyebabkan terbentuknya pengendapan kotoran di dalam perpipaan. Disarankan perlunya perbaikan sistem untuk menghilangkan pengendapan kotoran, penyaringan yang mampu mengurangi kandungan TDS dan kekeruhan.Kata Kunci:Sistem penyediaan air bersih, frekuensi  perubahan  tekanan  aliran air, air keruh/endapan hitam