Ika Zenita Ratnaningsih
Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275

Published : 59 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Is There any Differences of Job Stress Among Correctional Officers Based on Gender in Java? Prihatsanti, Unika; Ratnaningsih, Ika Zenita; Prasetyo, Anggun Resdasari
Journal of Educational, Health and Community Psychology Vol 6 No 1 April 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.692 KB) | DOI: 10.12928/jehcp.v6i1.6616

Abstract

AbstractThe purpose of this study is to investigate the differences of job stress based on gender among correctional officers in three prisons in Java Indonesia. This study was a quantitative survey study focused on the comparison between male and female. The data were collected from 95 correctional officers from Bandung and Semarang prisons. The analysis of variance test (ANOVA) was used to test the study hypotheses. The results show that gender variable has influences on job stress, in which female correctional officers have higher job stress level than male correctional officers. Keywords: gender, job stress, correctional officers
KEMATANGAN KARIER SISWA SMK DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN JURUSAN Ratnaningsih, Ika Zenita; Kustanti, Erin Ratna; Prasetyo, Anggun Resdasari; Fauziah, Nailul
HUMANITAS Vol 13, No 2: Vol. 13 No. 2 Agustus 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.974 KB) | DOI: 10.26555/humanitas.v13i2.6067

Abstract

AbstractBackground of the high rate of unemployment from SMK graduates supposed by lack of job readiness due to lack of career maturity. This study aims to determine differences in career maturity among Vocational High School (SMK) Students by gender and study major. Career maturity is the individual’s success in completing tasks typical career development ateach stage of development which is shown by the behavior of individual career conformity with the career expected behavior. Subjects numbered 339 class XI student of SMK, from six vocational schools in Semarang consisting of three state SMK and three private SMK. Subjects consist of 101 male and 238 female with around 15-19 years old. Sampling technique used is purposive sampling. Intrument that used in this study is the CareerMaturity Scale and demographic questionnaire. Results of this study by two way ANAVA showed no differences in career maturity in terms of gender and no differences career maturity based on major. Discussions and recommendations are discussed further.Keywords : career maturity, gender, vocational high schoolAbstrakTingginya angka pengangguran pada lulusan SMK salah satunya dilatarbelakangi oleh belum adanya kesiapan kerja yang disebabkan karena kurangnya kematangan karier. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kematangan karier ditinjau dari jenis kelamin, jurusan dan status sekolah pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di KotaSemarang. Kematangan karier adalah keberhasilan individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan karir yang khas di setiap tahap perkembangan yang ditunjukkan dengan kesesuaian perilaku karir individu dengan perilaku karir yang diharapkan. Subjek penelitian berjumlah 339 siswa kelas XI SMK dari enam SMK di Kota Semarang yang terdiri dari tigaSMK Negeri dan tiga SMK Swasta yang terdiri dari 101 laki-laki dan 238 perempuan dengan usia subjek berkisar antara 15-19 tahun. Terdapat sepuluh jurusan peminatan yang terlibat dalam penelitian ini Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Kematangan Karier dan kuesioner data demografi. Hasil pengujian hipotesis menggunakan ANAVA dua jalur menujukkan tidak ada perbedaan kematangan karier ditinjau dari jenis kelamin dan tidak ada perbedaan kematangan karier ditinjau dari jurusan. Diskusi dan rekomendasi di bahas selanjutnya.Kata Kunci : jenis kelamin, kematangan karier, smk
Menurunkan Stres Kerja Petugas Pemasyarakatan melalui Teknik COPE Prihatsanti, Unika; Ratnaningsih, Ika Zenita; Prasetyo, Anggun Resdasari
Jurnal Psikologi Vol 40, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.236 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.6974

Abstract

This research aimed to examine the effectiveness of coping technique in reducing working stress. The reduced level of stress was expected to make more optimal performance. Subject consisted of 20 correctional officers, which were divided into two groups. 10 officers were in experimental group, which were trained with coping technique, and the other ten belonged to control group. The research used quasi-experimental design with control group that was untreated at pretest-posttest. Working stress was measured with a scale in which each subject in both groups filled the work stress scale before and after treatment. Data analysis using the Mann Whitney U- test indicated that there was a significant effect of the application of coping technique as an alternative solution to reduce the level of working stress of the correctional officers (U=20.00; p=0.023
HUBUNGAN KEPRIBADIAN HARDINESS DENGAN OPTIMISME PADA CALON TENAGA KERJA INDONESIA (CTKI) WANITA di BLKLN DISNAKERTRANS JAWA TENGAH Nurtjahjanti, Harlina; Ratnaningsih, Ika Zenita
Jurnal Psikologi Vol 10, No 2 (2011): Oktober 2011
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.033 KB) | DOI: 10.14710/jpu.10.2.126-132

Abstract

Resiko bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri tidaklah kecil. Kasus-kasus penganiayaan terhadap TKI yang bekerja di luar negeri banyak terjadi. Bekerja sebagai TKI di luar negeri bukanlah sesuatu yang mudah, karena diperlukan berbagai keterampilan khusus, terutama terkait dengan pengetahuan, ketrampilan yang memadai, dan bahasa pengantar di negara tujuan. Hal tersebut menimbulkan kecemasan pada calon tenaga kerja Indonesia (CTKI) wanita yang hendak diberangkatkan ke luar negeri. Optimisme akan masa depan yang akan diraih oleh CTKI wanita dapat memberikan harapan yang positif sehingga akan meningkatkan motivasi untuk belajar serta berlatih sebelum diberangkatkan ke luar negeri. Optimisme merupakan kecenderungan untuk mempercayai bahwa hal-hal baik akan terjadi daripada hal-hal buruk dalam kehidupan. Munculnya optimisme pada CTKI wanita tidak lepas dari karakteristik kepribadian yang dimiliki salah satunya adalah kepribadian hardiness. Karakter kepribadian hardiness mempunyai pengaruh yang positif pada berbagai status individu dan berfungsi sebagai sumber perlawanan pada saat individu menemui kejadian yang menimbulkan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian hardiness dengan optimisme pada CTKI wanita di BLKLN Disnakertrans Jateng. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara hardiness dengan optimisme. Subjek penelitian adalah CTKI wanita yang hendak diberangkatkan ke luar negeri sebagai penata laksana rumah tangga. Jumlah subjek penelitian sebanyak 66 orang, berusia antara 22- 41 tahun. Metode pengumpulan data menggunakan dua buah skala yaitu skala hardiness dan skala optimisme. Skala hardiness disusun berdasarkan teori yang dikemukakan Kobasa (1984, dalam Kreitner, 2005), skala optimisme menggunakan adaptasi LOT-R (Life Orientation Test Revised) (Scheier, Carver, & Bridges, 1994). Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara hardiness dengan optimisme pada CTKI wanita di BLKLN Disnakertrans Jateng. Hal tersebut ditunjukkan dengan angka korelasi rxy = 0,664 dengan p = 0,000 (p<0,05). Semakin tinggi hardiness maka optimisme yang dimiliki semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah hardiness yang dimiliki, maka optimisme akan semakin rendah pada CTKI wanita di BLKLN Disnakertrans Jateng. Hardiness memberikan sumbangan efektif 44,1% terhadap optimisme sedangkan sisanya sebesar 55,9% dipengaruhi oleh variabel lain. Angka tersebut menunjukkan bahwa hardiness merupakan faktor yang menentukan munculnya optimisme pada CTKI wanita.Kata kunci : hardiness, optimisme, calon tenaga kerja Indonesia (CTKI) wanitaPermalink : http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/2881
PERAN KESEIMBANGAN PEKERJAAN-KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP TERHADAP KEBAHAGIAAN KERJA PADA PETUGAS PEMASYARAKATAN PEREMPUAN Ratnaningsih, Ika Zenita; Prasetyo, Anggun Resdasari
Jurnal Psikologi Vol 18, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.742 KB) | DOI: 10.14710/jp.18.1.82-90

Abstract

Correctional officers encounter vulnerable working conditions that may cause psychological discomfort at work. This study aims to determine the role of work-family balance, and quality of life to happiness at work in female correctional officers. The subjects in this study were 87 female correctional officers from three correctional institutions in Semarang and Malang. The age of subjects ranged from 22 - 57 years (Mage = 41.80); and the work period of the subjects ranged from 3-34 years (Mtenure = 18.80). The sampling technique used was convenience sampling. Instruments that used for data collection were demographic data questionnaires, Work-Family Balance Scale (32 items; α = .898), WHOQOL-BREF Scale (26 items; α = .906), and Happiness at Work Scale (22 items; α = .801). Data analysis using multiple regression analysis show there a positive and significant correlation between work-family balance and happiness at work (r = .613; p <.001), there was a positive and significant correlation between quality of life and work happiness (r = .394; p <.001), furthermore work-family balance and quality of life together can predict happiness at work in female correctional officers (r = .633; R2 = .401; F = 28.115; p <.001). Work-family balance and quality of life effectively contributed 39.7%  to predicting happiness at work in female correctional officers.
PELATIHAN CAREER HAPPINESS PLAN UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN KARAKTER (VIRTUE) SEBAGAI MODAL KERJA PADA MAHASISWA Prasetyo, Anggun Resdasari; Ratnaningsih, Ika Zenita
Jurnal Psikologi Vol 18, No 2 (2019): October 2019
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.33 KB) | DOI: 10.14710/jp.18.2.187-198

Abstract

Character strength becomes a major issue in positive psychology research. In the positive psychology, the thing that takes precedence is how to make individuals with all their potential better and develop as optimally as possible. Students who excel are individuals with high achievement motivation, strive to determine specifics goals, use strategic steps, are high-willed, and always work hard to achieve the goals and objectives set. This study aims to determine the effectiveness of Career Happiness Plan training to improve character strength (virtue) as working capital for students. The subjects in this study were 54 students of the Faculty of Psychology, Diponegoro University. Using random assignment technique, subjects were divided into two groups, which consisted of 27 students in the experimental group (8 males; 19 females) and 27 students in the control group (10 males; 17 females). Data were collected through The Values in Action-Inventory of Strenghts (VIA-IS). The results of the t-test on the posttest data between the experimental group and the control group showed a significant difference (t = 2.113; df = 52; p = .039; p <.05). The experimental group had a higher positive character level (M = 487.78; SD = 38.41) than the control group (M = 462.11; SD = 50.07). This explains that the research hypothesis (Ha) is accepted, Career Happiness Plan training can be used to improve character strength (virtue) in students.
MANAJEMEN EMOSI SESUAI TUNTUTAN KERJA (EMOTIONAL LABOR) DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN PADA WIRANIAGA Ratnaningsih, Ika Zenita
Jurnal Psikologi Vol 14, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.952 KB) | DOI: 10.14710/jpu.14.1.21-28

Abstract

This study aims to investigate the difference in management of emotions as the demands of work (emotional labor) between extrovert and introvert salespeople. Subjects comprised 92 salespeople of the department store “X” (82 women; 10 men), aged 18-40 years (mean of age 22 years). In average, subjects had finished high school/equivalent. The average tenure is 2.5 years. Data were collected using two scales: Eysenck Personality Questionnaire/EPQ (22-items; α = .865) and Emotional Labor Scale (11-items; α = .787). The results of t-test showed that introvert salespeople scored significantly higher than the extrovert salespeople (Mintrovert = 36.08;Mextrovert = 33.67; t = 3.50; p = .001). It can be concluded that the introvert salespeople have better emotional labor than the extrovert salespeople.
IKLIM PSIKOLOGIS DAN KUALITAS PELAYANAN PADA PERAWAT INSTALASI RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG Sari, Lana Meutia; Ratnaningsih, Ika Zenita
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016 (Januari 2016)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.182 KB) | DOI: 10.14710/empati.2016.15078

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara iklim psikologis dan kualitas pelayanan pada perawat instalasi rawat inap RSUD Tugurejo Semarang. Kualitas pelayanan merupakan perilaku perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan standar dan ukuran yang berlaku untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pasien sesuai dengan ilmu pengetahuan, keterampilan dan peralatan yang memenuhi standar. Iklim psikologis merupakan persepsi individu terhadap lingkungan organisasi meliputi lingkungan kerja, kepemimpinan, tim kerja dan peran serta karakteristik pekerjaan yang mampu mempengaruhi perilaku individu organisasi. Teknik Sampling menggunakan simple random sampling dengan subjek penelitian sebanyak 75 perawat. Pengumpulan data menggunakan Skala Iklim Psikologis yang terdiri dari 48 aitem (α= 0,962) dan Skala Kualitas Pelayanan yang terdiri dari 34 aitem (α= 0,932). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi sederhana dengan hasil koefisien korelasi sebesar 0,617 dan p= 0,00. Hasil menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti yaitu, terdapat hubungan positif antara iklim psikologis dan kualitas pelayanan dapat diterima. Semakin positif iklim psikologis yang dimiliki perawat, maka semakin baik pula kualitas pelayanan yang akan diberikan. Sumbangan efektif iklim psikologis terhadap kualitas pelayanan sebesar 38,1% sedangkan 61,9% dipengaruhi faktor lain yang tidak diungkapkan penelitian ini.
GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, JENIS GENERASI, DAN PSYCHOLOGICAL EMPOWERMENT PADA KARYAWAN PT. X KARAWANG Mangundjaya, Werdhi H; Ratnaningsih, Ika Zenita
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.148 KB) | DOI: 10.14710/empati.2017.15185

Abstract

Kepemimpinan merupakan hal penting dalam sebuah perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dan psychological empowerment, serta melihat generasimana yang memiliki psychological empowerment tinggi. Psychological empowerment adalah keadaan kognisi yang aktif dirasakan individu, terdiri dari kumpulan konstruk kognitif seperti motivasi, pengalaman, persepsi, dankeyakinan diri individu dalam mengontrol tujuan dan cara untuk mencapai tujuan tersebut yang dibentuk oleh lingkungan sosial dan politik individu. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 karyawan PT. X yang terdiri darilima divisi, yaitu Paper – Rotogravure, Offset, Admin, Marketing. Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Gaya Kepemimpinan Transformasional dari Bassdan Avolio (MLQ 5X) (19 aitem, α = .92) dan Skala Psychological Empowerment dari Spreitzer (16 aitem, α = .90). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional dan psychological empowerment (r xy = .47; ( p < .001), yang berarti bahwa semakin tinggi gaya kepemimpinan transformasional atasanmaka semakin tinggi psychological empowerment yang ditunjukkan karyawan. Gaya kepemimpinan transformasional memberikan sumbangan efektif sebesar 22% terhadap psychological empowerment. Sisa 78% merupakan sumbangan faktor-faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.Uji t menunjukan t(98)=.54 p = 0,59 (p>.05) sehingga tidak terdapat perbedaan nilai psychological empowerment yang signifikan pada generasi X dan Y. Saran untuk peneliti selanjutnya agar mempertahankan keutuhan aitem dalam skala adaptasi.
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PENSIUN PADA KARYAWAN DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII UNIT USAHA BETUNG KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN Ahmad, Fandi; Ratnaningsih, Ika Zenita
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 (Agustus 2016)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.658 KB) | DOI: 10.14710/empati.2016.15376

Abstract

Masa pensiun merupakan masa peralihan dari bekerja menjadi memiliki banyak waktu luang. Pensiun seringkali menimbulkan kecemasan karena individu sulit menyesuaikan diri dari bekerja menjadi tidak bekerja. Oleh karena itu karyawan perlu memiliki kemampuan bersikap fleksibel dan memaknai secara positif masa pensiun yang akan dihadapi, hal tercakup dalam kecerdasan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual dengan kecemasan menghadapi pensiun pada karyawan di PT Perkebunan Nusantara VII Betung. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 105 karyawan masa persipan pensiun yang bekerja di PT Perkebunan Nusantara VII Betung dengan rentang usia 50 sampai 55 tahun. Pemilihan subjek dilakukan dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan Skala Kecerdasan Spiritual (40 aitem, α = 0,944) dan Skala Kecemasan Menghadapi Pensiun (28 aitem, α = 0,920). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yaitu ada hubungan negatif antara kecerdasan spiritual dengan kecemasan menghadapi pensiun (rxy = -0,724; p < 0,001) yang berarti bahwa semakin tinggi kecerdasan spiritual maka semakin rendah kecemasan menghadapi pensiun. Kecerdasan spiritual memberikan sumbangan efektif terhadap kecemasan menghadapi pensiun sebesar 52,4%, sedangkan 47,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini.