Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI BAGI BAYI UMUR 6-12 BULAN DITINJAU DARI KARAKTERISTIK IBU ika tristanti
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 9, No 1 (2018): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v9i1.405

Abstract

Pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) harus tepat dan benar baik dari segi bahan makanan, bentuk atau tekstur, rasa dan waktu pemberiannya. Bayi mulai diberikan MPASI sejak umur 6 bulan karena pada umur kurang dari 6 bulan bayi hanya diberikan ASI saja tanpa bahan makanan yang lain atau dikenal dengan istilah ASI eksklusif. Apabila pemberian MPASI salah maka menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan bayi antara lain diare, alergi, gangguan ginjal dan gangguan tumbuh kembang bayi. Pengetahuan ibu tentang MPASI merupakan faktor utama dalam ketepatan pemberian MPASI. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode observasi analitik .Tempat penelitian di wilayah desa Garung Kidul Kaliwungu, Kudus, dengan jumlah populasi 35 orang.Pelaksanaan penelitian pada bulan September 2017.  Teknik sampling adalah Total sampling. Terdapat 5 orang yang tidak mengisi kuisioner secara lengkap sehingga data yang tersedia hanya 30.  Variabel bebas yaitu umur, pendidikan dan pekerjaan. Variabel terikat adalah pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI bagi bayi umur 6-12 bulan. Instrumen penelitian berupa kuisioner. Analisis data menggunakan metode regresi linier . Hasil penelitian didapatkan pengetahuan responden tentang MPASI bagi bayi umur 6-12 bulan adalah termasuk kategori cukup yaitu 43,3%. Dari ketiga faktor didalam karakteristik ibu ternyata faktor pendidikan adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap pengetahuan ibu tentang MPASI bagi bayi umur 6-12 bulan. Tenaga kesehatan diharapkan meningkatkan upaya sosialisasi pemberian MPASI kepada ibu agar dalam memberikan MPASI dapat diberikan secara tepat dan benar sehingga menurunkan risiko gangguan pencernaan pada bayi. Kata Kunci: Pengetahuan Ibu tentang  MPASI, Umur,Pendidikan,Pekerjaan 
HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE GENITAL DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH KUDUS Ika Tristanti
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 7, No 1 (2016): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Personal hygiene genitalia merupakan pemiliharaan kebersihan dan kesehatan individu yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga terhindar dari gangguan alat reproduksi dan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikis serta meningkatkan derajat kesehatan. Salah satu akibat kurangnya pemahaman personal hygiene genitalia adalah terjadinya gangguan kesehatan reproduksi seperti keputihan, infeksi saluran kemih (ISK), penyakit radang panggul (PRP) dan kemungkinan terjadi kanker leher rahim, sehingga dibutuhkan informasi yang baik mengenai kesehatan reproduksi agar remaja memiliki pemahaman yang baik dan dapat mencegah ancaman penyakit reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku personal hygiene genital dengan kejadian keputihan pada siswi MA Muhammadiyah Kudus.Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode observasi analitik dengan  pendekatan potong lintang ( Cross Sectional). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswi MA Muhammadiyah Kudus. Seluruh siswi kelas X MA Muhammadiyah Kudus dan bersedia menjadi responden penelitian ini berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel (teknik sampling) dengan Accidental SamplingHasil penelitian terdapat 6 orang (20%) dengan perilaku personal hygiene genital yang buruk dan 24 orang (80 %)  mempunyai  perilaku personal hygiene genital yang baik. Terdapat 7 orang (23,33%) yang mengalami keputihan  dan 23 orang (76,67 %)  yang tidak mengalami keputihan. Berdasarkan uji fisher didapatkan hasil p value sebesar 0,734 dengan derajat kemaknaan 5%. Nilai p value (0,734 >0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak terdapat hubungan antara perilaku personal hygiene dengan kejadian keputihan.Hal ini berarti kejadian keputihan yang dialami oleh siswi tidak disebabkan oleh perilaku personal hygiene yang buruk melainkan oleh sebab yang lain , antara lain kelelahan, tekanan yang berat ataupun kekurangpahaman siswi tentang tanda gejala keputihan dan penyebabnya
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS SOSIAL EKONOIMI DENGAN PARTISIPASI KEHADIRAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSNDU Noor Hidayah; Ika Tristanti
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 8, No 1 (2017): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : promosi kesehatan bertujuan untuk merubah pandangan atau perilaku bahwa partisipasi ibu balita penting untuk di lakukan dan diharapkan demi tercapainya derajat kesehatan yang optimal pada sikap mendidik. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut dibutuhkan suatu pendidikan, perilaku dan status sosial ekonomi untuk menadapat sikap yang baik dalam hal kesehatan hasil studi pendahuluan diperoleh gambaran, bahwa partisipasi ibu balita di posyandu Mugirahayu I.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi dengan partisipasi kehadiran ibu balita dalam kegiatan posyandu Mugirahayu I di Desa Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Tahun 2014Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasi pendekatan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita di posyandu Mugirahayu I di Desa Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan pada bulan Oktober – Desember Tahun 2013 yaitu sebanyak 35 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 35 orang, analisa data yang di uji chi square.Hasil penelitian diperoleh sebagaian besar yang tidak aktif memiliki tingkat pendidikan tidak/tamat SD sebanyak 17 orang (85,9%) dan sebagian besar yang memiliki status sosial ekonomi rendah sebanyak 18 orang (85,7%) jadi ada hubungan antara tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi dengan partisipasi kehadiran ibu balita dalam kegiatan posyandu Mugirahayu I Desa Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan.
ANALISIS PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM PADA IBU-IBU WARGA SEJALUR DESA KEDUNGDOWO-GARUNG LOR KALIWUNGU KUDUS Ika Tristanti
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 6, No 1 (2015): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penderita kanker leher rahim di Indonesia saat ini  menempati urutan pertama . Insiden kanker diperkirakan 100 per 1000.000  pertahun atau sekitar 180.000 penderita pertahun. Pada komunitas warga sejalur Desa Kedungdowo-Garung Lor pada tahun 2014 terdapat 1 angka kejadian kanker leher rahim yang menyebabkan kematian pada salah satu warganya. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Tingkat Pengetahuan , Motivasi , frekuensi pelaksanaan deteksi dini kanker leher rahim , pengaruh tingkat pengetahuan terhadap pelaksanaan deteksi dini kanker leher rahim dan pengaruh motivasi terhadap pelaksana deteksi dini kanker leher rahim pada Ibu-ibu Warga Sejalur Desa Kedungdowo-Garung lor.Metode penelitian ini adalah penelitian dengan metode observasi analitik dengan  pendekatan potong lintang ( Cross Sectional). Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu warga sejalur Desa Kedungdowo-Garung Lor sebanyak 54 orang. Teknik pengambilan sampel (teknik sampling) dengan Accidental Sampling dengan jumlah sampel 45 orang. Teknik analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan SPSS statistics versi 20 menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian diperoleh Sebanyak 44,4% dari total responden mempunyai tingkat pengetahuan sedang mengenai deteksi dini kanker leher rahim. Sebanyak 53,3% dari total responden mempunyai motivasi sedang untuk melakukan deteksi dini kanker leher rahim. Sebanyak 53,3% dari total responden melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dalam kategori sedang.  Nilai p value (0,02 <0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan antara pengetahuan deteksi dini kanker leher rahim dengan frekuensi pelaksanaannya. Nilai p value (0,00 <0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan antara motivasi deteksi dini kanker leher rahim dengan frekuensi pelaksanaannya.Simpulan penelitian ini terdapat pengaruh pengetahuan dan motivasi terhadap pelaksanaan deteksi dini kanker leher rahim pada ibu-ibu warga sejalur desa Kedungdowo-Garung Lor,Kaliwungu,Kudus.
PERILAKU KONSUMSI JAJANAN SEKOLAH DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA TUMPANGKRASAK KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS Nasriyah Nasriyah; Ummi Kulsum; Ika Tristanti
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i1.913

Abstract

Pemenuhan gizi anak sekolah sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Usia anak adalah periode emas karena pada usia anak merupakan awal dari pertumbuhan dan perkembangan yang aktif sehingga membutuhkan gizi yang seimbang. Pada usia anak sekolah, anak tidak hanya berada dirumah melainkan harus kesekolah, saat disekolah anak tidak terpantau oleh orang tua dalam hal memilih dan mengkonsumsi jajanan. Perilaku anak dalam mengkonsumsi jajanan disekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Asupan makanan baik berupa jajanan maupun makanan dapat mempengaruhi status gizi anak sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku konsumsi jajanan sekolah dengan status gizi anak sekolah dasar. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Desa Tumpangkrasak Kabupaten Kudus Tahun 2019 dengan subjek penelitian 69 anak. Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa perilaku anak sekolah sebagian besar memiliki perilaku konsumsi jajanan positif (63,8%) dan sebagian besar memiliki status gizi baik (78,3%). Hasil uji analisis menggunakan lamda menunjukkan hasil ada hubungan yang signifikan antara perilaku konsumsi jajanan disekolah dengan status gizi anak sekolah yaitu p value 0,000 < 0,05 yang berarti ada hubungan antara perilaku konsumsi jajanan pada siswa SD dengan status gizi. Perilaku konsumsi jajanan sekolah berhubungan dengan staus gizi anak sekolah. Oleh sebab itu perlu sekali kerjasama antara guru, pengelola kantin sekolah dan orang tua dalam menyeleksi jajanan yang ada disekolah sehingga anak mampu memilih jajanan yang sehat untuk dikonsumsi. Selain itu pemantauan status gizi juga perlu dilakukan melalui usaha kesehatan sekolah oleh pihak puskesmas wilayah setempat. Kata Kunci : Perilaku konsumsi jajanan, Status gizi, Anak sekolah Dasar.
KEJADIAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS (GPPH) PADA ANAK PRA SEKOLAH DI RSUD DR LOEKMONOHADI KUDUS Ika Tristanti; Indanah Indanah; Teguh Imam Prasetyo
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 4, No 1 (2020): INDONESIA JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijb.v4i1.1001

Abstract

Saat ini sekitar 15-20% anak dengan kasus gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) yang akan menetap sampai mereka berusia remaja. Apabila kejadian GPPH menetap sampai remaja maka 50% nya akan menyebabkan terjadinya gangguan tingkah laku berupa gangguan kepribadian antisosial saat dewasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian GPPH pada anak pra sekolah berdasarkan jenis kelamin. Metode penelitian yang digunakan adalah diskriptif pada tahun 2020 di RSUD Dr Loekmonohadi Kudus. Hasil penelitian : Kejadian GPPH pada anak laki-laki 63% dan anak perempuan 37%. Kesimpulan: Kejadian GPPH pada anak lebih besar terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.
KEJADIAN PRE EKLAMSIA PADA PERSALINAN BERDASARKAN FAKTOR USIA IBU PREECLAMPSIA DURING LABOR BASED MOTHER'S AGE Ika Tristanti; Dewi Hartinah; Suciatun Suciatun
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.025 KB)

Abstract

Preeklampsia merupakan kondisi yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah , udem dan proteinuria. Komplikasi pada ibu yaitu terjadi dengan kejang (eklampsia) dan gagal organ ganda, pada janin dapat terjadi gangguan pertumbuhan dan abrapsio plasenta.Pre eklamsia dapat terjadi sejak masa kehamilan, bersalin sampai dengan masa nifas. Faktor usia dianggap sebagai salah satu penyebab terjadinya Pre eklamsia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor usia ibu dengan kejadian pre eklamsia pada masa bersalin. Penelitian ini bersifat korelasional dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder dari rekam medis RS Permata Bunda. Data yang diambil adalah data usia ibu bersalin dan kejadian pre eklamsia pada bulan September, Oktober dan November tahun 2017. Populasi sejumlah 114 orang. Jumlah sampel adalah 89 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu Simple random sampling . Variabel bebas yaitu usia ibu. Variabel terikat yaitu kejadian pre eklamsia. Instrumen penelitian berupa ceklist. Analisis data menggunakan uji Chi Square.Hasil penelitian yaitu usia responden di RS Permata Bunda Purwodadi sebagian besar tidak berisiko (20-35 tahun) sejumlah 54 (60,7%). Kejadian pre eklamsia di RS Permata Bunda Purwodadi sebagian besar pre eklamsia berat sejumlah 50 (56,2%). Terdapat hubungan usia responden dengan kejadian pre eklamsia di RS Permata Bunda Purwodadi (p=0,001).
CHILD ABUSE Indanah Indanah; Ika Tristanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.595 KB)

Abstract

Abuse (Kekerasan) terhadap anak di Indonesia pun masih tinggi. Kekerasan pada anak ( child abuse ) merupakan tindakan yang sengaja dilakukan oleh orang tua atau pengasuh anak. Setiap orang tua sekali waktu pasti pernah marah dalam menghadapi sikap dan perilaku anak yang menyulitkan tersebut, banyak orang tua yang lepas kendali sehingga melakukan tindakan kekerasan fisik atau mengatakan sesuatu yang menyakiti serta membahayakan anak tersebut. Anak merupakan anggota masyarakat yang lemah fisik. Orang tua seharusnya menjadi tempat bernaung yang aman, malah melakukan tindakan kekerasan yang berdampak pada pengalaman traumatis, permasalahan fisik dan psikis serta sosial stigma yang melekat pada korban. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, pengalaman, kondisi hubungan dalam keluarga dan ekonomi dengan perilaku kekerasan (abuse) orangtua terhadap anak usia pra sekolah di Desa Medini, Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak usia pra sekolah di Desa Medini , Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Teknik stratified Random Sampling dengan jumlah 86 responden. Hasil dan kesimpulan dalam penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengalaman, hubungan dalam keluarga, ekonomi dengan perilaku kekerasan (abuse) orangtua terhadap anak usia pra sekolah dengan nilai p value sebesar < 0.05.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN DI RUANG PONEK RSU KUMALA SIWI KUDUS Indah Puspitasari; Ika Tristanti; Anita Safitri
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 14, No 1 (2023): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v14i1.1684

Abstract

Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya  selaput  ketuban  sebelum   ada tanda-tanda persalinan dan setelah satu jam tidak diikuti proses inpartu. Di Indonesia, kejadian ketuban pecah dini berkisar antara 8-10% dari seluruh kehamilan. Angka kejadian ketuban pecah dini diperkirakan mencapai 3-10% dari total persalinan. RSU Kumala Siwi Kudus jumlah kasus KPD pada tahun 2020 sebanyak 492,pada tahun 2021 sebanyak 734. Jumlah kasus KPD di Ruang PONEK RSU Kumala Siwi Kudus pada tahun 2020 sebanyak 200 kasus. Pada tahun 2021 jumlah kasus KPD semakin meningkat 2 kali lipatnya yaitu 423 kasus. Tujuan: mengetahui pengaruh usia,paritas dan status pekerjaan terhadap kejadian ketuban pecah dini pada Ibu Bersalin di Ruang PONEK RSU Kumala Siwi Kudus. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif analitik ,pengambilan sampel menggunakan data sekunder dengan purposive sampling sebanyak 113 responden. Hasil dari penelitian ini berdasarkan analisis univariat didapatkan mayoritas usia 20-35 tahun 77%,paritas multipara 48.7% dan status pekerjaan bekerja 60.2%. Hasil analisis bivariat diperoleh hasil bahwa Ada pengaruh hubungan antara usia dengan KPD (p value = 0.012),ada pengaruh hubungan antara paritas dengan KPD (p value = 0.036),Ada pengaruh hubungan antara status pekerjaan dengan KPD (p value = 0.014). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu responden paling banyak usia 20-35 tahun,paritas multipara dan status pekerjaan bekerja;ada pengaruh hubungan usia,paritas dan status pekerjaan pada Ibu Bersalin di ruang PONEK RSU Kumala Siwi Kudus.
PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT SISWA TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL PRAMBATAN LOR, KALIWUNGU, KUDUS Ika Tristanti; Noor Hidayah
Jurnal ABDIMAS Indonesia Vol 1, No 1 (2019): Jurnal ABDIMAS Indonesia
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak penyakit yang terjadi disebabkan oleh buruknya perilaku hidup dari masyarakat sendiri. Termasuk di dalamnya adalah penyakit yang dialami oleh siswa taman kanak-kanak. Di TK Asisyiyah Bustanul Athfal Prambatan Lor, rata-rata setiap minggu ada siswa yang tidak masuk sekolah karena sakit, antara lain: diare, batuk pilek, tipus,dll. Hasil observasi diketahui bahwa: siswa belum bisa mencuci tangan secara benar, siswa tidak terbiasa melakukan cuci tangan, di kelas belum tersedia fasilitas cuci tangan, siswa terbiasa jajan sembarangan di depan sekolah, siswa tidak buang sampah di tempat sampah, banyak siswa susah makan dan lebih sering jajan makanan instan di warung. Metode pelaksanaan : promotif dengan cara memberikan penyuluhan perilaku hidup bersih sehat pada siswa TK melibatkan siswa dan orangtuanya, memfasilitasi tempat cuci tangan bersih di setiap kelas, membentuk gugus awas kebersihan di sekolah yang terdiri dari guru, siswa dan penjual makanan.Hasil pelaksanaan kegiatan antara lain: pengetahuan dan kesadaran siswa tentang perilaku hidup bersih sehat meningkat, siswa sudah mempraktikkan cuci tangan bersih sebelum dan sesudah makan, gugus awas kebersihan di sekolah sudah terbentuk dan berfungsi. Perilaku hidup bersih sehat siswa TK meliputi: cuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, menggosok gigi, menghindari asap rokok, makan makanan bergizi, buang air besar dan kecil di kamar mandi, memotong kuku, menyikat sepatu, membersihkan pakaian. Kesimpulan: dengan pelaksanaan pengabdian masyarakat oleh dosen STIKES Muhammadiyah Kudus di TK ABA Prambatan Lor, maka terjadi perubahan perilaku bersih sehat siswa TK ABA yang semula tidak sehat menjadi perilaku yang sehat.