Berdasarkan data tahun 2020, prevalensi diabetes mellitus (DM) di Indonesia adalah sebesar 8,2% sedangkan prevalensi rata-rata di negara dengan pendapatan menengah ke bawah adalah 7,5%, sehingga prevalensi DM di Indonesia sedikit di atas rata-rata. Berdasarkan data dari WHO pada tahun 2005, tercatat bahwa 70% angka kematian dunia disebabkan oleh penyakit tidak menular dimana 2% diantaranya penyebabnya adalah DM. Salah satu yang memiliki dampak signifikan terhadap outcome terapi adalah kepatuhan pasien. Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa outcome terapi, yaitu pencegahan komplikasi pada penderita DM, dapat tercapai secara maksimal salah satunya dengan adanya peningkatan kepatuhan. Lama menderita DM juga memiliki hubungan terhadap self care management DM tipe 2. Selain itu kepatuhan terapi pasien rawat jalan juga merupakan tujuan utama untuk menghindari efek samping sehingga beberapa studi difokuskan pada prediktor seperti demografis pasien diantaranya adalah usia pasien dan status asuransi. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama menderita DM dan status asuransi terhadap kepatuhan minum obat pada pasien. Metode penelitian observasional kuantitatif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di 5 puskesmas yang ada di kota Ngawi pada bulan Mei-Oktober 2022. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 502 pasien. Analisis data dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan odd ratio (OR). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 2 bagian yaitu biodata responden dan kuesioner MMAS-8 (Morisky Medication Adherance Scale-8) untuk mengukur kepatuhan pasien minum obat. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara lama menderita DM dan status pembiayaan terhadap kepatuhan pasien minum obat DM dengan nilai p-value berturut-turut 0,006 dan 0,000 (p-value 0,05). Hasil uji OR juga menunjukkan lama menderita DM lebih berpengaruh terhadap kepatuhan dengan estimasi 4x lipat dibandingkan dengan status pembiayaan yang memiliki estimasi 0,022x lipat. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa status pembiayaan dan lama menderita DM memiliki hubungan terhadap kepatuhan pasien dalam meminum obat DM, namun lama menderita DM lebih berpengaruh terhadap kepatuhan pasien minum obat DM dibandingkan status pembiayaan.