Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERSEDIAAN TEMPAT PENYIMPANAN DAN PENGELOLAAN VAKSIN IMUNISASI DASAR PADA ANAK Dwi Astuti; Atun Wigati; Yayuk Mundriyastutik
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 14, No 1 (2023): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v14i1.1588

Abstract

Vaccines are biological elements that have certain characteristics and require handling of the vaccine chain since they are specially produced in the factory until they are used in health units. The purpose of this study was to determine the factors related to the availability of storage and management of basic vaccines in children at the Pukesmas Gondosari Kudus. This type of research uses descriptive research with a cross sectional approach with a total of 20 respondents. Sampling with total sampling technique. This study using the chi square test shows that there are factors related to the factors of health workers with the availability of places and management of basic vaccines at the Puskesmas Gondosari Kudus. The chi square test obtained a p value of 0.001 (ɑ <0.05) Ho was rejected. There are factors that relate to facilities and infrastructure with the availability of places and management of basic vaccines at the Puskesmas Gondosari Kudus. The chi square test obtained a p value of 0.006 (ɑ <0.05) Ho was rejected. Conclusion: There are factors related to the availability of storage and management of basic vaccines at Puskesmas Gondosari Kudus. 
PERAN DUKUNGAN TENAGA KESEHATAN YANG MEMPENGARUHI WANITA DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI KANKER SEVIKS Atun Wigati; Ana Zumrotun Nisak; Dwi Astuti
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 14, No 1 (2023): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v14i1.1581

Abstract

Deteksi dini kanker serviks di Indonesia menjadi masalah karena beberapa kendala yaitu meliputi luas wilayah demografi, kesinambungan, kekurangan sumber daya manusia sebagai pelaku skrining, sehingga harapan untuk menemukan kanker leher rahim setadium dini masih jauh. Tujuan penelitian untuk menganalisis peran dukungan tenaga kesehatan dengan pengambilan keputusan wanita dalam melakukan deteksi dini kanker serviks. Jenis penelitian menggunakan kuantitatif dengan desain case control, sampel terdiri dari kelompok control dan kelompok kasus, masing-masing kelompok terdiri dari 43 responden, tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan pada semua wanita, baik yang sudah melakukan deteksi dini maupun yang belum melakukan deteksi dini kanker serviks dengan metode. Analisa data bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara peran dukungan tenaga kesehatan dengan pengambilan keputusan melakukan deteksi dini kanker serviks. Manfaat penelitian untuk mengetahui bahwa peran dukungan tenaga kesehatan dapat mempengaruhi wanita dalam melakukan deteksi dini kanker serviks, maka dari itu disarankan pada petugas kesehatan untuk memperluas sasaran promosi kesehatan. Sehingga kanker serviks dapat terdeteksi sedini mungkin. Keyword : dukungan tenaga kesehatan, pengambilan keputusan, kanker serviks Abstract Early detection of cervical cancer in Indonesia is a problem because of several obstacles, including the demographic area, sustainability, lack of human resources as screening actors, so that the hope of finding cervical cancer at an early stage is still far away. The purpose of the study was to analyze the role of health workers' support in women's decision-making in early detection of cervical cancer. This type of research uses a quantitative case-control design, the sample consists of a control group and a case group, each group consists of 43 respondents, the sampling technique uses purposive sampling. The data collection technique used a questionnaire that was distributed to all women, both those who had done early detection and those who had not done early detection of cervical cancer using the method. Bivariate data analysis using chi-square test. The results showed that there was a significant relationship between the support role of health workers and decision-making for early detection of cervical cancer. The benefit of the research is to find out that the role of supporting health workers can influence women in carrying out early detection of cervical cancer, therefore it is recommended for health workers to expand health promotion targets. So that cervical cancer can be detected as early as possible.Keyword : support for health workers, decision making, cervical cancer
Pengaruh Pemberian Terapi Dzikir terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Post SC Dwi Astuti; Dewi Hartinah; David Rivaindra Afif Permana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Laporan World Health Organization praktik operasio caesar meningkat di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara berkembang. Di Indonesia dalam Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 proporsi per salinan dengan bedah sesar menunjukkan sebesar 9,8% Provinsi Jawa Tengah sendiri untuk metode persalinan Caesar sebesar 10%. Bedah caesar merupakan bedah yang bukan tanpa resiko, risiko dari bedah Caesar ini merupakan potensi stressor yang dapat menyebabka n pasien operasi SC mengalami kecemasan. Dunia kesehatan Islam, memasukkan dzikir sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kecemasan. Survey awal di RS ‘Aisyiyah Kudus jumlah pasien dengan persalinan SC sebanyak 34 orang . Hasil wawancara dari pasien post SC yang masih di rawat sebanyak 6 orang mengalami kecemasan yang disebabkan karena SC (takut luka robek, biaya perawatan yang mahal, perdarahan). Tujuan : mengetahui pengaruh pemberian terapi dzikir terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien post SC di RS ‘Aisyiyah Kudus. Metode : Penelitian ini menggunakan quasy experiment dengan desain pre post test design with control group. Sampel sebanyak 24 orang yang diambil secara sampel jenuh. Data dikumpulkan dengan kuesioner HARS dan terapi dzikir menggunaka n buku terapi dzikir. Data diolah secara univariat dan bivariat, statistik yang digunakan adalah wilcoxon test . Hasil : Hasil uji Wilcoxon diperoleh ada perbedaan (perubahan) tingkat kecemasan pasien post SC sebelum dan sesudah diberikan terapi dzikir pada kelompok intervensi nilai p = 0,000 ? = 0,05, terjadi penurunan rata rata sebesar 9,917. Kesimpulan: ada pengaruh pemberian terapi dzikir terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien post operasi SC di RS ‘Aisyiyah Kudus.
MOBILISASI DINI DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN LUKA POST EPISIOTOMI PADA IBU POST PARTUM Dwi Astuti; Dewi Hartinah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persalinan sering mengakibatkan robekan jalan lahir, robekan tersebut terjadi hampir pada semua persalinan pertama kali dan tidak jarang pada persalinan berikutnya.Robekan ini disebabkan laserasi spontan pada vagina atau perineum saat bayi di lahirkan (terutama saat kelahiran kepala dan bahu) atau pada tindakan episiotomi untuk mempercepat kelahiran bayi bila didapatkan gawat janin, penyulit kelahiran pervaginam (sungsang, distosia bahu, ekstarksi forceps, ekstraksi vacum), jaringan parut pada perineum atau vagina yang memperlambat kemajuan persalinan. Tujuan:Untuk mengetahui hubungan mobilisasi dini dengan tingkat kesembuhan luka post episiotomi di klinik srikandi. Metode:Jenis penelitian analitik korelasional. Metode pendekatan menggunakan cross sectional. Populasi pada penelitian ini ibu postpartum di klinik srikandi sebanyak 44 orang. Alat ukur yang di gunakan berupa kuesioner. dan checlisk.Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji kendall tau. Hasil Penelitian: Penelitian tentang hubungan mobilisasi dini dengan tingkat kesembuhan luka post episiotomi di klinik srikandi menunjukkan ada hubungan mobilisasi dini dengan tingkat kesembuhan luka post episiotomi p value 0,001. Kesimpulan: Ada hubungan mobilisasi dini dengan tingkat kesembuhan luka post episiotomi di klinik srikandi.
Consumption Of Ioded Salt With Stunting Events In Toddlers Dwi Astuti; Dewi Hartinah; Muhammad Purnomo
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang. Stunting pada balita perlu menjadi perhatian khusus karena dapat menghambat perkembangan fisik dan mental anak. Indonesia menduduki peringkat ke Lima dunia untuk jumlah anak dengan kondisi stunting. Kebutuhan gizi yang berperan dalam tumbuh kembang anak secara garis besar mencakup kebutuhan air, kalori, karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Salah satu mineral yang penting di dalam laju pertumbuhan linier anak adalah Yodium. Yodium diperlukan untuk membentuk hormon tiroksin yang diperlukan oleh tubuh untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan mulai dari janin sampai dewasa. Desa yang paling banyak dengan anak stunting adalah Dukuhmulyo. Berdasarkan data dari Puskesmas Jakenan pada bulan September 2018 mengenai konsumsi garam beryodium yang hanya 70%.Metode: Jenis Penelitian yang digunakan adalah analitik corelation Pendekatannya menggunakan bentuk rancangan penelitian Cross Sectional, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumah sampel 67 responden.Hasil: pola konsumsi garam beryodium pada balita di desa Dukuhmulyo tahun 2019 dalam kategori baik yaitu 36 responden (53.7%). kategori stunting terbanyak pada balita di desa Dukuhmulyo tahun 2019 adalah pendek yaitu 37 responden (55.2%).Kesimpulan: Ada hubungan antara kategori stunting dengan konsumsi makanan beryodium dengan nilai p 0.038.
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Terapi Antiretroviral (ARV) Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Dwi Astuti; Atun Wigati; Erma Dwi Cahyamulyaninrum
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah penyakit menular pembunuh nomer satu di dunia. Di Provinsi Jawa Tengah jumlah kasus AIDS terbanyak. Data kasus HIV AIDS di Semarang terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2019 jumlah penderita HIV sebanyak 643 dan penderita AIDS sebanyak 602. Tujuan: Untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan terapi antiretroviral (ARV) pada orang dengan HIV/AIDS di Puskesmas Halamhera. Metode: penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional, jumlah sampel 80 responden. Analisa bivariate menggunakan uji uji korelasi Rank Spearman menggunakan kuesioner. Hasil: Terdapat hubungan antara pengetahuan tentang terapi ARV dengan kepatuhan dalam minum obat ARV pada ODHA di Puskesmas Halmahera Kota Semarang denagn p value 0,001. Terdapat hubungan antara sikap tentang terapi ARV dengan kepatuhan dalam minum obat ARV dengan p value 0,003. Tidak terdapat hubungan antara jarak akses ke layanan ARV dengan kepatuhan dalam minum obat ARV pada ODHA dengan p value 0.634. Kesimpulan: Pengetahuan dan sikap terdapat hubung dengan kepatuhan minum obat ARV pada ODHA. Jarak akses tidak terdapat hubungan dengan kepatuhan minum obat ARV pada ODHA di Puskesmas Halmahera Kota Semarang.