Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Improving Airport On-Time Performance Using Kepner-Tregoe Problem-Solving Approaches Gita Kurnia; Hegel Johanes; Dicka Hidayat; Adelady Rozha; Mutia Zahvira; Iwan Sukarno
JURNAL TEKNOLOGIA Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Teknologia
Publisher : Aliansi Perguruan Tinggi Badan Usaha Milik Negara (APERTI BUMN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia’s Soekarno-Hatta Airport has been putting efforts to provide a better service to airline passengers. However, due to some problems, Soekarno-Hatta Airport's on-time performance has recorded a drastic decline since the beginning of 2016 to early 2018. Therefore, this study aims to propose a strategy to improve Soekarno-Hatta Airport’s on-time performance using creative problem-solving approaches. The proposed strategy is designed based on secondary data collected from January 2016 to December 2018. This study evaluates the data using creative problem-solving approaches and uses Singapore’s Changi Airport as a benchmark airport. The root causes of improving on-time performance is identified using Kepner-Tregoe Problem Analysis, while the solution is designed using SCAMPER technique, Kepner-Tregoe Decision Analysis, Adverse Consequences table and Kepner-Tregoe Potential Problem Analysis. The result reveals several problem’s root causes which influence the low on-time performance in Soekarno-Hatta Airport such as: less integrated baggage handling system, longer passenger loading process due to long queue at check-in gates, high number of arriving delay caused by late departure from origin port, and unpredictable weather. The proposed solution for these problems is improving the baggage handling system in Soekarno-Hatta Airport using the latest conveyor technology. By implementing this solution, it is expected that the on-time performance in Soekarno-Hatta Airport will increase and reach the same level as Changi Airport’s.
Identifikasi Waste Pada Proses Inbound Gudang Menggunakan Visual Stream Mapping Dan Timwood Assessment Kezia Rika Gladys; Gita Kurnia
JURNAL TEKNOLOGIA Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Teknologia
Publisher : Aliansi Perguruan Tinggi Badan Usaha Milik Negara (APERTI BUMN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah perusahaan yang menyediakan jasa logistik, khususnya yang menyediakan jasa penyimpanan akan memerlukan aktivitas pendukung seperti gudang. Alur proses di gudang diharapkan dapat berjalan secara efektif dan efisien guna menekan biaya operasional. PT XYZ memiliki jasa layanan pergudangan, yaitu jasa penyimpanan barang hasil produksi untuk kemudian didistribusikan ke lokasi yang dituju sesuai permintaan pelanggan. Berdasarkan hasil observasi, gudang perusahaan menunjukkan peningkatan pada jumlah barang masuk, sehingga jumlah barang yang disimpan lebih banyak dibanding barang yang akan dikirim ke konsumen. Hal ini berpotensi menimbulkan waste pada aktivitas gudang. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan mengidentifikasi waste pada proses inbound di gudang PT XYZ, dengan menggunakan Value Stream Mapping dan pembobotan dengan TIMWOOD assessment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waste paling banyak terjadi adalah waktu menunggu (waiting) saat proses pengecekan lokasi penyimpanan barang serta proses putaway. Untuk meminimalisir waste, penelitian ini mengusulkan agar perusahaan dapat menerapkan metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) agar pola kerja lebih efektif dan efisien.
MANAJEMEN RISIKO KEGIATAN EKSPOR MENGGUNAKAN FORMAL SAFETY ASSESSMENT (STUDI KASUS PERUSAHAAN FREIGHT FORWARDER) Syafrizal Ambiya; Gita Kurnia
JURNAL TEKNOLOGIA Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Teknologia
Publisher : Aliansi Perguruan Tinggi Badan Usaha Milik Negara (APERTI BUMN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompleksitas aktivitas ekspor dalam perdagangan internasional melibatkan berbagai pihak termasuk salah satunya adalah perusahaan jasa freight forwarding. Rumitnya proses ekspor menyebabkan adanya potensi risiko yang besar sehingga perusahaan perlu mengimplementasikan suatu manajemen risiko agar terhindar dari potensi kerugian akibat risiko yang tidak diinginkan. Studi kasus penelitian ini mengambil objek amatan di PT XYZ, sebuah perusahaan forwarder, yang diketahui belum memiliki dokumentasi yang jelas dalam penerapan standar manajemen risiko. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko dan merumuskan strategi pengendalian risiko yang tepat bagi perusahaan, khususnya pada aktivitas ekspor. Dengan menggunakan metode Formal Safety Assessment, diidentifikasi bahwa proses K2 (packing and handling) berpotensi menimbulkan dampak yang kritis berdasarkan hasil pemetaan matriks risiko. Hasil Cost and Benefit Analysis menunjukkan bahwa strategi terbaik yang dapat direkomendasikan untuk perusahaan dalam mengatasi risiko proses K2 adalah S4 (menambah tenaga kerja bersertifikasi Dangerous Goods), S5 (penentuan jenis barang sebelum dilakukan penanganan), S6 (memastikan semua tahapan dilakukan sesuai standar prosedur), S7 (menghindari rough handling), dan S19 (melakukan pengawasan di setiap proses atau tahapan pengiriman).
ANALISIS PENGARUH WAKTU DAN JARAK PERJALANAN KAPAL TERHADAP BIAYA LOW SULPHUR SURCHARGE Gita Kurnia; Maulida Nawadir
Jurnal Manajemen Industri dan Logistik Vol 5, No 2 (2021): page 75 - 217
Publisher : Politeknik APP Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30988/jmil.v5i2.817

Abstract

AbstractThe danger of ship emission caused by HFO (Heavy Fuel Oil) fuel type has become a serious matter due to its high containment of sulphur as much as 3.50% m/m. The IMO (International Maritime Organization) took action on this problem by releasing new regulation to limit sulphur in the ship fuel as low as 0.50% m/m. This regulation leads to an additional tariff called the LSS (Low Sulphur Surcharge). As an impact, shipping companies charge this fee to customers and ocean freight forwarders, hence there is an increase of the total shipping charges. Meanwhile, the dominant variable which determines the LSS charge amount is not yet known, so it is still uninformative for the public and the academic field. The purpose of this study is to analyse which variable gives the most influence on the amount of the LSS tariff. By using multiple linear regression method, the study finds that the shipping distance variable is the dominant variable with a contribution value of 86.48% and has positive relationship with the LSS tariff. On the other hand, though the voyage time also has influence on the tariff, the effect is weak and it shows negative relationship with the LSS tariff.
ANALISIS KINERJA UTILITAS LAPANGAN PENUMPUKAN DEPO PETI KEMAS: STUDI KASUS PT XYZ Dina Rensa; Gita Kurnia
JURNAL TEKNOLOGIA Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Teknologia
Publisher : Aliansi Perguruan Tinggi Badan Usaha Milik Negara (APERTI BUMN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yard Occupancy Ratio (YOR) telah umum dijadikan salah satu indikator kinerja lapangan penumpukan di pelabuhan maupun depo peti kemas. Nilai YOR yang baik berkisar pada 65%. PT XYZ merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan depo peti kemas di sekitar Pelabuhan Panjang. Berdasarkan hasil observasi, perusahaan belum pernah menghitung kinerja YOR pada lapangan penumpukannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis kinerja utilitas lapangan penumpukan depo peti kemas pada PT XYZ dan memberikan rekomendasi perbaikan. Peramalan arus impor dan ekspor peti kemas dilakukan untuk memprediksi perkiraan YOR pada bulan Juni hingga Desember 2021 dengan menggunakan metode seasonal. Berdasarkan data historis dari bulan Januari 2019 hingga Mei 2021 dan hasil peramalan, didapatkan bahwa nilai YOR rata-rata pada lapangan penumpukan depo adalah sebesar 28,8%. Nilai ini mencerminkan bahwa kinerja depo peti kemas tergolong kategori kurang baik dan berada jauh di bawah asumsi standar YOR yang ditentukan (65%). Upaya perbaikan yang direkomendasikan oleh penelitian ini adalah penetapan harga jasa yang kompetitif, pemberian layanan yang cepat dan fasilitas yang memadai, dan perlunya pengadaan tenaga ahli bongkar muat yang terampil.
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN UMKM “KRUPUK MLARAT” Iwan Sukarno; Ferani Eva Zulvia; Gita Kurnia; Nursechafia Nursechafia; Septianinda Purnamasari; Syafrizal Ambiya
MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/tano.v6i1.2107

Abstract

Krupuk Mlarat merupakan salah satu makanan khas yang berasal dari Kota Cirebon. Saat ini sebagian besar UMKM yang memproduksi Krupuk Mlarat masih menggunakan cara tradisional dan sangat sederhana, sehingg tidak pelaku usahanya tidak berkembang sesuai dengan harapan. Oleh akrena itu, dalam pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pendampingan terhadap UMKM Krupuk Mlarat di Desa Setu Kulon Cirebon. Metode yang dilakukan adalah pemetaan potensi, perbaikan proses produksi, perbaikan kualitas pengemasan dan pelatihan kewirausahaan dan pembukuan sederhana. Hasil kegiatan berupa pemetaan profil UMKM Krupuk Mlarat, memberikan usulan perbaikan tata letak proses produksi, memberikan usulan kemasan Krupuk Mlarat dan juga melaksanakan pelatihan kewirausahaan dan pembukuan sederhana. Terlaksananya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan semangat dan motivasi kepada pengusaha UMKM Krupuk Mlarat dalam mengelola usahanya
Analisis Risiko Operasional Gudang Menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (Studi Kasus: Gudang Konsolidasi Ekspor PT XYZ) Mutzahidan Akmal; Gita Kurnia
JURNAL REKAYASA SISTEM INDUSTRI Vol 8 No 2 (2023): (Mei 2023)
Publisher : Universitas Putera Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33884/jrsi.v8i2.7210

Abstract

PT XYZ is a national-scale company located in Jakarta, Indonesia, providing logistics services such as warehousing for export consolidation. The warehouse activities are not considered optimal because many processes do not run according to the system. Hence, there are failures in several activities, which would reduce customer satisfaction. One of the reasons is that no risk management system has been applied in the company yet. This study conducts a company risk analysis and proposes recommendations for the identified critical risks using Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). The risk priority number calculation result shows five critical risks: inbound control, inventory control, outbound control, supplier relation and warehouse operational process. Several recommendations are also formulated to reduce critical risks.
STUDI KASUS FREIGHT FORWARDER: PENERAPAN HOUSE OF RISK UNTUK PENILAIAN RISIKO AKTIVITAS IMPOR Fath Muhammad Abdul Rozak; Gita Kurnia
Journal of Industrial Engineering and Operation Management (JIEOM) Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jieom.v6i1.10895

Abstract

Perusahaan freight forwarder merupakan industri yang bergerak dalam bidang logistik yang meliputi penyediaan jasa untuk shipper dalam pengurusan dokumentasi terkait custom clearance untuk proses impor maupun ekspor barang. Dalam mendukung tujuan perusahaan untuk memenuhi kepuasan pelanggan, perusahaan perlu menerapkan dan mengelola manajemen risiko dengan optimal. Kegagalan dalam penerapan manajemen risiko berpotensi mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan. Penelitian ini melaksanakan studi kasus penilaian risiko pada sebuah perusahaan freight forwarder skala menengah di Jakarta, Indonesia. Berdasarkan observasi awal, perusahaan tersebut belum pernah menerapkan manajemen risiko secara terstruktur. Studi kasus penilaian risiko berfokus pada bisnis utama perusahaan, yaitu aktivitas impor barang. Pemetaan sub-proses bisnis impor dilakukan dengan menerapkan pendekatan Supply Chain Operation References (SCOR), sedangkan risiko dinilai dengan menerapkan Model House of Risk (HOR). Analisis risiko menggunakan HOR fase 1 menghasilkan 8 risk agents prioritas yang perlu diperhatikan oleh perusahaan, sedangkan HOR fase 2 memberikan usulan aksi mitigasi yang perlu diprioritaskan oleh perusahaan. Kata Kunci:  Manajemen Risiko, Penilaian Risiko, House Of Risk, Supply Chain Operation References, Freight Forwarder.