Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STUDI DESKRIPTIF PENCAPAIAN INDEK PENDIDIKAN DALAM KOMPOSIT IPM JAWA BARAT TAHUN 1993-2006 Nurulpaik, Iik
Manajerial : Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi Vol 10, No 1 (2011): Manajerial : Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi
Publisher : Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/manajerial.v10i1.1821

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi kinerja pencapaian komposit IPM di JawaBarat pada periode 1993-2006. Tujuan penelitian ini: 1) Mendeskripsikan dan menganalisispencapaian IP sebagai salah satu komposit pembentuk IPM (AMH, RLS, ILS, IP,) di Jawa Baratpada periode tahun 1993-2006.Penelitian ini bersifat analisis ex-post facto evaluation. Metode yang dipergunakan adalahanalisis forcasting dengan menggunakan teknik proyeksi. Data yang dikaji merupakan datasekunder yang dipublikasikan secara resmi oleh BPS.Hasil penelitian bahwa selama periode 1993-2006: 1) RLS bertambah 1,25 tahun;pencapaiannya 7,80 tahun/tahun; pertumbuhannya 2,37% (0,18486/tahun). 2) AMHbertambah 6,96%; pencapaiannya sebesar 95,07%; pertumbuhannya 0,50% (0,475385%/tahun); buta hurup tersisa 4,27%. 3) AHH bertambah 7,23 tahun (68,28 tahun);pencapaiannya 67,70/tahun; pertumbuhannya 0,54% (0,36558 tahun). 4) IP bertambah7,47 poin; pencapaiannya 80,9 poin/tahun; pertumbuhannya 0,91%/tahun (0,73 poin).Selama periode 1993-2006 IP di Jawa Barat mencapai lompatan sebesar 7,47 poin. Rataratapencapaiannya 80,9 poin/tahun sedangkan pertumbuhannya mencapai 0,91%/tahun atau(0,73 poin). Pada tahun 2006 IP sudah mencapai 81,69 poin. Dengan kinerja tersebut padatahun 2010 IP diperkirakan akan mencapai 84,61 poin. Data menunjukan ternyata pencapaianIP tersebut lebih banyak disumbang oleh faktor AMH sebesar 79.05% sementara RLSmenyumbang 20,94%. Pertumbuhan selama kurun waktu lebih kurang 13 tahun terakhir initidak menggambarkan akselerasi yang progresif, artinya pula pembangunan pendidikan berjalanrelatif stagnan tanpa ada perubahan yang berarti. RLS hanya bertambah 1,25 tahun denganpertumbuhan 2,37% (0,18486 tahun) dan masing ada gap RLS 6,96 tahun. Dilihat dariakselerasi secara umum perkembangan angka RLS di semua daerah menunjukkan pertumbuhanpositif walaupun amat lamban dan cenderung stagnan, fluktuasinya antara 6-7 tahun.Secara keseluruhan akselerasi pencapaian RLS di daerah Kota lebih tinggi dibandingkandaerah Kabupaten. Fenomena ini sekaligus merefleksikan masih terjadinya ketimpangan antaradaerah perkotaan dan nonperkotaan sekaligus menunjukan pula bahwa perlakuan pembangunanmasih belum merata.
The Influence Of Educational Resources, Geographic Conditions, Demographic Conditions, Economic Conditions, Population Capacity on Junior High School Gross Participation Rate Iik Nurulpaik; Johar Permana; Aceng M. Mirfani; Asep Suryana
JMSP (Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan) Vol 5, No 2 (2021): Vol. 5 No. 2 Maret 2021
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um025v5i22021p89

Abstract

The success of education development will be largely determined by the availability of educational resources as the main variable in providing educational services. Other factors are geographical conditions, demographic conditions, economic conditions, and the capacity of the population itself. This study examines the correlational-contributive relationship between these factors with the Gross Participation Rate (GER) in junior high schools in West Java. The data studied were 2015-2019 (5 years). Quantitative research methods with descriptive analysis. The results showed that the educational resources variable can explain the effect of 88, 14% on the total GER. The geographical condition variable can explain the effect of 63.96% on the total GER. The demographic condition variable explains the effect of 94.2% on the total GER and the KE variable contributes approximately 89.21% to the achievement of the total GER for SMP. The population capacity variable gave a valuable contribution of 37.96%.
PELATIHAN MANAJEMEN BENGKEL/LABORATORIUM BAGI GURU MATA PELAJARAN PRAKTIK DI SMK WILAYAH KABUPATEN PANDEGLANG Iik Nurulpaik; Hasbullah Hasbullah; Wawan Purmana; Neris Peri Ardiansyah
Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan Vol. 7 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.624 KB) | DOI: 10.33197/jitter.vol7.iss1.2020.497

Abstract

The function of the workshop/laboratory management in Vocational High Schools has not been fully utilized, it is only limited to the use of student practicum places and has not been widely used by managers in improving the quality of workshops/laboratories in schools. The management of workshop/laboratory facilities is very important in improving the quality of teachers and students in meeting the quality of learning and the results of the quality of learning in order to improve the quality of graduates. Vocational High Schools are basically not only intended to understand theoretical mastery but must also have theoretical and practical competence in meeting performance criteria. Thus the teacher has a very important role in mastering and managing the workshop. Workshop / Laboratory Management Training for Practical Subject Teachers at SMK Pandeglang Regency is carried out to improve teacher management in managing workshop/laboratory facilities at SMK.
Active Tutor Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Artikel Ilmiah Menggunakan Metode Action Research bagi Guru dan Kepala Sekolah di Kabupaten Pangandaran sururi; Zaini Hafidh; Nurdin; Iik Nurulpaik; Kurnia Diandari; Dewi Purnamasari
DHARMA RAFLESIA Vol 20 No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v20i2.24109

Abstract

Kompetensi menulis bagi guru dan kepala sekolah menjadi tuntutan profesinya. Hal ini berkaitan dengan jenjang karir, bahwa guru wajib memenuhi syarat berupa penulisan artikel atau karya ilmiah. Syarat ini kerap  menjadi masalah kenaikan   jenjang   pangkat bagi guru  mengingat rendahnya kemampuan dan minat menulis. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kompetensi guru dan kepala sekolah guru di wilayah Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran tentang penulisan artikel ilmiah hasil dari PTK dan PTS serta kaidah menulis  karya  ilmiah,  dan  menulis  artikel  secara  profesional dan sesuai dengan ketentuan. Metode kegiatan yang dilaksanakan dengan active tutor learning untuk menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan kemampuan menulis artikel ilmiah. Hasil  dan  simpulan  kegiatan  pendampingan  ini  mencakup beberapa komponen, yaitu: (1) luaran kegiatan berupa artikel ilmiah yang terpublikasi; (2) pemahaman peserta terhadap menulis artikel; dan (3) minat peserta untuk menulis cukup baik.