Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengembangan Bahan Ajar Menulis Cerpen dengan Pendekatan Saintifik untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama Josephina Nirma Rupa; Agustinus Kembardi Sumbi
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 6 (2021): December Pages 3500-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.856 KB) | DOI: 10.31004/edukatif.v3i6.652

Abstract

Pendekatan saintifik dalam penelitian ini diterapkan untuk menghasilkan produk bahan ajar menulis cerpen di kelas VII SMP. Bahan ajar ini dikembangkan dalam empat hal: isi, organisasi penyajian, bahasa, dan kegrafikaan bahan ajar. Model pengembangan penelitian ini diadaptasi dari model R & D. Produk ini dikembangkan melalui langkah (1) penelitian pendahuluan, (2) perencanaan dan persiapan, (3) mengembangkan bahan ajar, (4) melakukan uji produk, (5) revisi, dan (6) produk final (produksi). Produk bahan ajar kemudian dinilai oleh ahli pembelajaran sastra dan ahli menulis kreatif cerpen yang bertindak sebagai reviewer. Data kuantitatif diperoleh dari instrumen penilaian (angket) berupa checklist oleh reviewer, dan dianalisis dengan menggunakan persentase (%). Data kualitatif diperoleh dari saran, komentar, dan kritik reviewer. Berdasarkan hasil uji pengembangan produk, hasil validasi ahli pembelajaran sastra, diperoleh skor 94,74%, dan hasil validasi ahli menulis kreatif cerpen mendapat skor 96,92%. Rata-rata skor yang diperoleh adalah 95,45%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk bahan ajar ini sangat layak digunakan dalam kegiatan belajar menulis cerpen
Kemampuan Menentukan Kalimat Persuasif dalam Teks Negosiasi Siswa SMA Agustinus Kembardi Sumbi; Josephina Nirma Rupa
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 4 (2021): August Pages 1101-2382
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.58 KB) | DOI: 10.31004/edukatif.v3i4.689

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan menentukan kalimat persuasif dalam teks negosiasi siswa SMA. Penelitian ini merupakan penelitian kependidikan. Subyek penelitian adalah siswa SMA berjumlah 31 orang.  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif sebagai suatu pendekatan  dalam penelitian karena bergantung pada hasil pengamatan di lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif  yaitu data dianalisis untuk menjawab persentase dari permasalahan. Teknik pengumpulan data kuantitatif penelitian ini adalah menggunakan tes tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mengikuti tes sebanyak 31 orang nilai yang dicapai terendah 60 dan nilai tertinggi 90. Nilai  kemampuan siswa dengan melihat persentase pada pengelompokkan siswa yang tuntas dan tidak tuntas menyatakan bahwa yang tuntas sebanyak 29 orang dengan nilai rata-rata 93,54% dengan jumlah 31 siswa sampel, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 2 orang dengan nilai rata-rata 6,45% dengan jumlah siswa sampel 31 orang. Menentukan kalimat persuasif dalam teks negosiasi siswa SMA dikategorikan baik. Dengan demikian, kemampuan menentukan kalimat persuasif dalam teks negosiasi siswa SMA tergolong baik karena mencapai nilai yang diperoleh dari 31 sampel dengan rata-rata 78,6%.
Makna Simbolik Motif Khas Sarung Ende Lio Josephina Nirma Rupa; Maria Polencis Pere Ri’a
Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran (KIBASP) Vol 4 No 2 (2021): Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kibasp.v4i2.979

Abstract

This study aims to find and describe the symbolic meaning of the typical Ende Lio sarong motif in Nggela Village, Wolojita District, Ende Regency. The method used in this research is descriptive qualitative. The results showed that the symbolic meaning of the typical motif of the Ende Lio sarong in Nggela Village has 5 (five) forms of sarong, each of which has the following form and meaning; (1) the limara sarong contains the meaning of life, love, affection given by the Most Merciful and Merciful God, besides that it also contains the meaning of fertility and beauty; (2) the sarong contains the meaning of sincerity, purity of heart and sincerity of love; (3) the jara elo contains the meaning of a true love struggle; (4) the redu elbow mbira sarong contains the meaning of the twists and turns of human life and the struggle to find true love; (5) the scar cover contains the meaning of the struggle of human life to get love, In conclusion, the five types of typical Ende Lio sarongs each have different motifs and meanings, but still have an element of beauty. Keywords: Ende Lio, Meaning, Motif, Sarong, Symbol
Nilai-Nilai Dalam Upacara Adat Takung Wae Cebong Pada Masyarakat Kabupaten Manggarai Josephina Nirma Rupa
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9731

Abstract

Penelitian ini membahas tentang nilai-nilai dalam upacara adat Takung Wae Cebong pada masyarakat Kabupaten Manggarai. Masalah dalam penelitian ini adalah nilai-nilai yang terdapat dalam upacara adat Takung Wae Cebong pada masyarakat Kabupaten Manggarai. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung dalam upacara adat Takung Wae Cebong pada masyarakat Kabupaten Manggarai. Data dalam penelitian ini adalah data lisan berupa tuturan adat Takung Wae Cebong. Sumber data dalam penelitian ini adalah tiga orang tokoh masyarakat diantaranya adalah tua adat dan dua budayawan setempat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cakap dan simak. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain; teknik wawancara, rekam, dan catat. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara deskriptif. Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori nilai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upacara adat Takung Wae Cebong pada masyarakat Kabupaten Manggarai mengandung nilai-nilai yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat setempat, yaitu nilai kepercayaan, nilai persaudaraan/ solidaritas, nilai keselamatan, nilai kehidupan, nilai permohonan, nilai religius, dan nilai kesadaran.
Gangguan Berbicara Akibat Faktor Lingual Pada Penderita Cadel (Kajian Psikolinguistik) Josephina Nirma Rupa; Dominika Dhapa
Retorika: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 2 No. 1 (2021): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Program Studi Pendidika Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.977 KB)

Abstract

This study aims to find and describe speech disorders due to lingual factors in people with lisp in psycholinguistic studies. This research approach uses a qualitative approach. As a key instrument, researchers carry out a series of research processes starting from planning research data, collecting data, analyzing data, interpreting, explaining the meaning of data, and concluding research results. In collecting data in this study, researchers used observation techniques and field notes. The analysis carried out in this study is (1) data collection, (2) data reduction, (3) data presentation, and (4) drawing conclusions. The theory used in this research is psycholinguistic theory. The results showed that problems in the relationship with speech disorders due to lingual factors in slurred sufferers, among others; in general, the result is due to oral structure, dysarthria, apraxia, bad habits as a child. There are factors that cause it, including: 1) Short speech organs such as the tongue, 2) Exposed to canker sores, and 3) Lack of parental awareness. In addition, there are also other factors that cause a person to become slurred, including: 1) lack of maturation of lip and tongue coordination, 2) physiological abnormalities in the form of hearing disorders, brain disorders, and disorders in the mouth region, 3) environmental factors, and 4) guides the child to recite the correct speech. Solutions to overcome speech disorders due to lingual factors in slurred sufferers, among others; 1) Practice two-way communication with children, 2) Play simple games with children, 3) Invite children to learn to sing together, 4) Get used to pronouncing the letter "R".
Makna Campur Kode Ke dalam (Inner Code Switching) Antologi Cerpen Cerita Dari Selat Gonsalu Karya Sastrawan NTT Josephina Nirma Rupa
Retorika: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 3 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Program Studi Pendidika Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.554 KB) | DOI: 10.37478/rjpbsi.v3i2.2340

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan makna campur kode ke dalam pada Antologi Cerpen Cerita dari Selat Gonsalu karya Sastrawan NTT. Pendekatan penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik baca, teknik garis bawah dan teknik penomoran. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Sosiolinguistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna campur kode ke dalam pada Antologi Cerpen Cerita dari Selat Gonsalu karya Sastrawan NTT berupa kata Rompe, Maso minta, Belis, O Ema Mori Mese, Boku, Ubu, Appu, Kahupat, Payawau dan Pakallak, Pamama, Nyale santan, Rato nyale, Belis, Ata, Kapela, Hari bae, Tuan Menino, Tuan Mardomu, Serewi nagi tana,Cio Tuan Deo, Nawing, Panta mera, Mutisalak, Sautaf, Uis Anin, Natiabonen, Liuksaen, Nansa hom kae, Muhan neu ho Bapa, Uis Neno, Apinat Aklahat, Monit fua Uis Neno, Monit fua nitu dan Monit moe alekot, Saok nate, Ama, Umbu, Kawaru dan Kombu, Ina, Bale-bale, Mbola Happa, ‘nde happa a umbu, ‘nde happa a rambu?