Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

NGGUA UTA WARISAN BUDAYA LOKAL ENDE LIO NUSA TENGGARA TIMUR (KAJIAN ETNOPUTIKA) Dominika Dhapa; Falentinus Bata
BASINDO : jurnal kajian bahasa, sastra Indonesia, dan pembelajarannya Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk pengulangan dalam teks tuturan Nggua Uta sebagai warisan budaya local Ende Lio Nusa Tenggara Timur (Kajian Etnopuitika). Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bentuk pengulangan dalam teks tuturan Nggua Uta sebagai warisan budaya local Ende Lio Nusa Tenggara Timur (Kajian Etnopuitika). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan dengan wawancara, teknik rekam, teknik simak libat cakap dan teknik catat dan teori yang digunakan adalah teori puitika. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, 1) bentuk puitik pengucapan teks terdiri dari pengulangan, bentuk keambiguan, bentuk penonjolan dan bentuk penyimpangan.
Kemampuan Menulis Makalah Dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme Dominika Dhapa
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 4 (2021): August Pages 1101-2382
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v3i4.651

Abstract

Menulis menuntut pengalaman, waktu, pelatiahan, keterampilan-keterampilan khusus, dan pengajaran langsung menjadi seorang penulis. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan  kemampuan siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri Maurole Kecamatan Maurole Kabupaten Ende dalam menulis makalah. Metode yanag digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes essay, yakni dengan menugaskan siswa untuk menulis makalah dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Teori yang digunakan adalah teori menulis, evaluasi pembelajaran, dan strategi belajar mengajar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes esssay berupa pedoman tes. Hasil penelitian menunjukkan siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri Maurole Kecamatan Maurole Kabupaten Ende tergolong mampu menulis makalah dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Hal ini terlihat dari data nilai rata-rata yang mencapai 81, 25% dari 16 siswa. Siswa yang tuntas sebanyak 12 orang dengan persentase 75% sedangkan  siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 orang dengan persentase 25%. Demikian diketahui kemampuan menulis makalah dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme pada siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri Maurole Kecamatan  Maurole Kabupaten Ende dapat dikategorikan baik dan berhasil
Pendampingan Pembuatan Majalah Dinding Siswa SMAN 1 Magepanda Kabupaten Sikka Veronika Genua; Maria Polencys P.Ria; Dominika Dhapa
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 3 No. 1 (2020): Nopember
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30864/widyabhakti.v3i1.235

Abstract

Tulisan ini menggambarkan tentang pemahaman literasi dituangkan melalui majalah dinding dengan berbagai kreasi yang dimiliki para siswa. Kreatifitas tersebut dilakukan oleh para siswa SMAN I Magepanda Kabupaten Sikka Flores Nusa Tenggara Timur (NTT) saat kegiatan pengabdian. Majalah dinding merupakan jenis media komunikasi massa tulis yang paling sederhana dan penyajiannya dipampang pada dinding. Pnyajian tentang majalah dinding tercermin lewat bentuk tulisan, gambar. Semua materi itu disusun secara harmonis sehingga keseluruhan perwajahan mading tampak menarik untuk dilihat dan dibaca. Pembuatan mading diharapkan agar siswa menulis untuk menuangkan ide. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimanakah kreatifitas siswa SMAN I Magepanda dalam pembuatan majalah dinding. Tujuannya adalah agar siswa termotivasi dengan daya kreativitas yang dimiliki untuk menuangkan persoalan kehidupan yang tercermin dalam kehidupan baik yang berkaitan dengan lingkungan alam maupun segala sesuatu yang terjadi baik nyata maupun imajinasi. Hasil yang diperoleh adalah siswa sangat antusias dalam menuliskan kreativitasnya melalui majalah dinding dengan mengisi setiap rublik yang ada baik tulisan maupun gambar.
Tradisi Tuturan Na’u Nena Ata Nika Etnik Roworeke Kabupaten Ende Flores: Kajian Linguistik Kebudayaan Veronika Genua; Dominika Dhapa; Nilda Fatmala
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v7i2.1305

Abstract

The purpose of this paper is to describe the nau nena or nika utterances of the Roworeke Ende Flores ethnic tradition which is still inherited today. The nau nena ata nika speech is a speech in the form of a message or blessing for a young couple who will form a new household. The formulation of the problem raised is, what is the form, meaning, and function of the speech of nanu nena or nika adat in the Roworeke ethnicity. The aim is to find and describe the form, meaning, and function of nau nena or nika speech. The theory used in this study is the theory of cultural linguistics which examines the covariative relationship between language and culture. The method used is descriptive qualitative to describe the form, meaning, and function of nau nena or nika speech. The results obtained are examining the micro and macro linguistic levels. Micro linguistics includes phonological forms related to sound play and sound equations. Morphological studies include, verbs, promomina, numeralia, adjectives, adverbs and also language style. There are also meanings contained in it, namely, the meaning of prohibition, command, hope, togetherness and advice. Next there are aesthetic functions, informative functions and regulatory functions.
KULA KIBI SEBAGAI BENTUK TRADISI LISAN MASYARAKAT DESA TENDA KECAMATAN WOLOJITA KABUPATEN ENDE Dominika Dhapa; Maria Polencys Pere Ri’a
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 20 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to describe and analyze the form and meaning oftraditional speech in ritual kula kibi Village TendaKecamatan Wolojita Ende.Penelitian using a qualitative approach.Data collected using key informants.Data collected through interviews and field observations.Presentation ofresults after data analyzed then the data presented using words or sentences.The result of research about the form of Tuturan adat kula kibi is (1)phonologidari form of speech of traditional ceremony kula kibi communityof Tenda Village Wolojita District Ende. (2) the morphological form of thetraditional ceremony kula kibi speech of the community of Tenda Village,Wolojita Sub-district, Ende Regency. (3) the syntactic form of the traditionalceremony kula kibi speech of the village of Tenda District Wolojita EndeDistrict. The meanings of the customs of the kula kibi are (1) Believing inthe supreme being (Ia). (2) Believe in the ancestors ‘Embu Mamo’. (3) Believein customs. (4) the meaning of togetherness (5) the meaning of hope forsuccess.
Gangguan Berbicara Akibat Faktor Lingual Pada Penderita Cadel (Kajian Psikolinguistik) Josephina Nirma Rupa; Dominika Dhapa
Retorika: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 2 No. 1 (2021): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Program Studi Pendidika Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.977 KB)

Abstract

This study aims to find and describe speech disorders due to lingual factors in people with lisp in psycholinguistic studies. This research approach uses a qualitative approach. As a key instrument, researchers carry out a series of research processes starting from planning research data, collecting data, analyzing data, interpreting, explaining the meaning of data, and concluding research results. In collecting data in this study, researchers used observation techniques and field notes. The analysis carried out in this study is (1) data collection, (2) data reduction, (3) data presentation, and (4) drawing conclusions. The theory used in this research is psycholinguistic theory. The results showed that problems in the relationship with speech disorders due to lingual factors in slurred sufferers, among others; in general, the result is due to oral structure, dysarthria, apraxia, bad habits as a child. There are factors that cause it, including: 1) Short speech organs such as the tongue, 2) Exposed to canker sores, and 3) Lack of parental awareness. In addition, there are also other factors that cause a person to become slurred, including: 1) lack of maturation of lip and tongue coordination, 2) physiological abnormalities in the form of hearing disorders, brain disorders, and disorders in the mouth region, 3) environmental factors, and 4) guides the child to recite the correct speech. Solutions to overcome speech disorders due to lingual factors in slurred sufferers, among others; 1) Practice two-way communication with children, 2) Play simple games with children, 3) Invite children to learn to sing together, 4) Get used to pronouncing the letter "R".
Takung Wae Cebong Sebagai Bentuk Tradisi Lisan Kabupaten Manggarai Dominika Dhapa
Retorika: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 3 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Program Studi Pendidika Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.776 KB) | DOI: 10.37478/rjpbsi.v3i2.2346

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan dan mendeskripsikan bentuk tradisi lisan yang terkandung dalam tuturan adat Takung Wae Cebong Kabupaten Manggarai.  Data dalam penelitian ini adalah data lisan berupa tuturan adat Takung Wae Cebong.  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semantik. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dalam tuturan ritual adat  Takung Wae Cebong pada Kabupaten Manggarai mengandung beberapa makna tradisi lisan yang sangat erat hubunganya dengan kehidupan masyarakat setempat yaitu makna religius atau kepercayaan, makna persaudaraan/ solidaritas,makna  keselamatan, makna kehidupan, makna permohonan, dan makna kesadaran yang menjadi pedoman masyarakat Manggarai.