Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

WAYANG WALI SEBAGAI BENTUK AKULTURASI BUDAYA ISLAM JAWA DI KABUPATEN BLITAR Jamila Wijayanti, M.Pd; Nia Budiana; Putri Kumala Dewi
Hasta Wiyata Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.hastawiyata.2022.005.01.08

Abstract

Wayang is a type of theatrical performance that is typical in Indonesia. Wayang Wali is one of the new puppet creations developed by Ki Sudrun from Blitar. This puppet is unique because it has several characteristics that are different from the wayang in general. These characteristics include: First, Wayang Wali has the names of characters that are different from other types of puppets. Second, raw materials from leather and wood. Third, the story play is not standard. Fourth, the songs sung in wayang wali are not limited to Javanese songs. Fifth, the musical instruments used to accompany the wayang wali consist of Javanese gamelan, modern musical instruments (guitar, keyboard, drums), and flying.This research is a type of qualitative research with a descriptive approach. Data collection techniques were obtained by recording stories, observations, in-depth interviews, transcription (transfer from oral to written), and translation. The data analysis technique in this study was carried out by looking at the wayang wali performance, studying, understanding the characteristics of the form and content of the performance, as well as the form of acculturation of Javanese Islam in the wayang wali.Based on the results of the research, the Wayang Wali in terms of its shape has the characteristics of its material using leather and wood. Judging from the characteristics of its contents, the wayang wali with the story "Without Play" has the theme and mandates obedience to Allah SWT. The acculturation of Javanese culture with Islamic culture in the wayang wali performance with the play "Lakone Without Play" can be seen in various aspects, namely (1) in terms of shape and color, namely the use of colors that are in accordance with the meaning of Islam. The form of the gunungan is adapted to Islamic philosophy (2) in terms of themes, namely the theme raised is the war of humans against their own desires, (3) in terms of characters and characterizations, namely the punokawan figures (Semar, Petruk, Gareng and Bagong) in Javanese wayang which are juxtaposed with Sunan Bonang figure (wali in Islam). (4) in terms of language, the language used includes three languages, namely (a) Javanese, (b) Indonesian, and (c) Arabic. (5) Acculturation in terms of musical instruments, namely the musical instruments used are (a) traditional musical instruments; a set of gamelan, (b) Islamic musical instruments; flying jidor, (c) contemporary musical instruments; piano, drums, bass drums. (6) in terms of the accompaniment song, the songs used are (a) Sholawat which contains the nature of Allah, (b) Suluk Pangkur Longing, (c) Prayer of Salvation, (d) Suluk Abdul Jalil, (e) Sholawat Asy Saydzili, (f) ) Song Lir Ilir, (g) Sholawat Badr, (h) Song Singer Cirebon, (i) Song Singer Tegal, and closed with (j) Sholawat Badr.
PENGUATAN MUTU PENDIDIKAN BERBASIS POTENSI KEARIFAN LOKAL DAERAH DESA TOYOMARTO KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG Vanda Hardinata; Putri Kumala Dewi; Nia Budiana
Jurnal Gramaswara: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Gramaswara: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.gramaswara.2021.001.01.05

Abstract

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dengan berbagai potensi daerah yang bernilai ekonomis serta potensi pariwisata yang dapat dikembangkan. Pada sektor pendidikan yang berada di daerah terpencil multi potensi seperti Desa Toyomarto pun kurang begitu mendapat perhatian pemerintahan setempat di dalam upaya mengembangkan kegiatan sumber daya manusia. Kurangnya fasilitas IT dalam dunia pendidikan terutama di sekolah-sekolah yang berada di desa berakibat lemahnya perkembangan IT dalam era revolusi industri 4.0. Pemilihan tema untuk penguatan mutu pendidikan ini diharapkan akan meningkatkan sumber daya manusia terutama tenaga pendidik dan peserta didik. Penguatan mutu pendidikan berbasis potensi kearifan lokal daerah terutama Desa Toyomarto ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama peningkatan kualitas pembelajaran dengan menerapkan potensi yang ada di Desa Toyomarto ini. Oleh karena itu, tim pengabdian merencanakan sebuah konsep penguatan mutu pendidikan di Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang berupa mengadakan workshop/pelatihan pengembangan mutu pendidikan dengan berbasis potensi daerah yang bisa dimaksimalkan dalam peningkatan pendidikan. Lebih jauh, perencanaan sinergi pengembangan mutu pendidikan ini akan berdampak positif dalam peningkatan strategi, perencanaan, media, dan evaluasi pembelajaran di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pengembangan Buku Teks BIPA Berbasis Multikulturalisme bagi Penutur Asing Tingkat Pemula Nia Budiana Budiana; Sri Aju Indrowaty; Retno Dewi Ambarastuti
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 9 No. 2 (2018): April
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v9i2.1141

Abstract

 1Nia Budiana, 2Sri Aju Indrowaty, 3Retno Dewi Ambarastuti1Universitas BrawijayaNiabudiana@yahoo.com 2Universitas Brawijayaayumirza9220@gmail.com 2Universitas Brawijaya- AbstrakPemberlakuan Era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) berdampak pada perkembangan bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA). Jumlah penutur asing untuk mempelajari bahasa Indonesia meningkat. Besarnya minat penutur asing untuk mempelajari bahasa Indonesia tidak didampingi dengan buku teks yang selaras dengan keinginan penutur asing dalam mempelajari bahasa Indonesia. Buku teks yang tersedia silabus dan kurikulum BIPA tidak mencantumkan komponen budaya Indonesia. Mengenalkan multikulturalisme Indonesia kepada penutur asing juga dapat menumbuhkembangkan sikap positif dan apresiatif penutur asing terhadap kekayaan budaya Indonesia.Tujuan penelitian ini adalah untuk nendeskripsikan kualitas Buku Teks BIPA Berbasis Multikulturalisme Bagi Penutur Asing Tingkat Pemula yang meliputi kevalidan, kepraktisan (aktivitas pembelajar, tanggapan pembelajar), serta hasil belajar pembelajar. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan 4D. Model ini terdiri atas empat tahap pengembangan yaitu define, design, develop, dan disseminate. Hasil penelitian menunjukkan dampak yang baik terhadap nilai mahasiswa setelah pengembangan buku dilakukan.Kata kunci: buku teks, BIPA, multikulturalisme AbstractThe era of MEA (ASEAN Economic Community) Enactment has an impact on the development of Indonesian language for foreign speakers (BIPA). The number of foreign speakers learning Bahasa Indonesia is increasing. The high interest of foreign speakers for the Indonesian is not supported by necessary textbooks as speaker's expectation in learning Bahasa Indonesia.  The BIPA syllabus and curriculum textbooks do not include the Indonesian cultural component. Introducing Indonesian multiculturalism to learn the enrichness of Indonesian culture. The purpose of this study is to describe the quality of BIPA Textbook Multiculturalism Based for Beginner Level Speakers. This book includes validity, practices (learner activities and feedbacks), and leraner’s learning result. This research applies 4D development model. It consists of four stages of development that is define, design, develop, and disseminate. The result shows that the development of BIPA text book has a good impact.Keywords: textbook, BIPA, multiculturalism