Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Factors Related to Quality of Life in Hemodialysis Patients Adhin Al Kasanah; Faqih Nafiul Umam; Mega Arianti Putri
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 4 (2021): November 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hemodialysis therapy is a long-term therapy in patients with chronic kidney disease that can affect the patient's quality of life. Quality of life is an important indicator that shows the well-being of hemodialysis patients. Identification of factors related to quality of life can help patients and health workers in making decisions regarding health problems. The purpose of this study was to determine the factors associated with the quality of life of hemodialysis patients. This study is a cross-sectional study involving 77 hemodialysis patients at RSUD Madiun. The sampling technique used is purposive sampling technique. Quality of life was assessed by the WHOQOL-Bref which consists of four domains containing 26 statement items. Statistical analysis used linear regression. The average value of quality of life in this study was 58.58 ± 14.27, which means that it is in the category of moderate quality of life. Factors related to the quality of hemodialysis patients were duration of hemodialysis (p=0.00) and living status (p=0.00). The value of R square was 58.7, which means that the variable duration of hemodialysis and living status affected the quality of life of HD patients by 58.7%.. Duration of hemodialysis and living status are factors related to the quality of life of hemodialysis patients.
PENGARUH CYTRUS (ORANGE) AROMATHERAPY TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD KOTA MADIUN Mega Arianti Putri; Ayu Tri Widarti
Jurnal Keperawatan Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Keperawatan, Volume XI, Nomor 1, Januari 2018
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.469 KB)

Abstract

Tindakan pembedahan merupakan tindakan yang erat dengan kecemasan. kecemasan adalah salah satu respon adaptif yang normal terhadap stress karena akan dilakukannya pembedahan. Teknik yang efektif untuk menurunkan kecemasan menggunakan teknik relaksasi. Teknik relaksasi yang dapat digunakan yaitu dengan pemberian cytrus (orange) aromatherapy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh cytrus (orange) aromatherapy terhadap penurunan kecemasan pada pasien pre operasi. Jenis Penelitian ini adalah pra-eksperiment dengan rancangan (one-group pre-post test design). Rata-rata jumlah populasi tiap bulannya 65 orang. Sampel pada penelitian ini adalah pasien pre operasi di ruang seruni jumlah 18 responden menggunakan teknik sampling purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah dependent t-test. Hasil penelitian ini rata-rata skor kecemasan sebelum pemberian cytrus (orange) aromatherapyadalah 18,2222 dan setelah pemberian cytrus (orange) aromatherapy rata-rata skor kecemasan adalah 13,5556. Hasil uji statistik penelitian ini didapatkan p value 0,000 pada tingkat kemaknaan α = 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa ada pengaruh cytrus (orange) aromatherapyterhadap penurunan kecemasan pada pasien pre operasi. Setelah pemberian cytrus (orange) aromatherapyskor kecemasan turun rata-rata 4,6666. Penurunan tersebut dikarenakan dampak positif yang ada dalam cytrus (orange) aromatherapy, sehingga cytrus (orange) aromatherapydapat digunakan sebagai tindakan keperawatan untuk menurunkan kecemasan pada pasien pre operasi
Efektivitas Teh Daun Belimbing Wuluh terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Mega Arianti Putri; Sudarmi Sudarmi; Kuswanto Kuswanto
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 5 No 1 (2023): Februari 2023, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v5i1.1350

Abstract

Berdasarkan data prevalensi hipertensi di Kabupaten Magetan tahun 2020 tercatat 69,24% kasus. Angka prevalensi tersebut masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan target nasional yang sudah munurun 24,3%. Menurut studi pendahuluan yang telah dilakukan di Puskesmas Bendo, Kabupaten Magetan, hipertensi menduduki peringkat 1 dengan jumlah 3.686 penderita atau 20,62% dari 15 besar penyakit yang terdaftar. Hipertensi masih kerap terjadi hingga saat ini, apabila tidak segera diobati, dapat terjadi komplikasi. Salah satu pengobatan non farmakologinya menggunakan teh daun belimbing wuluh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas teh daun belimbing wuluh terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi di Desa Carikan, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Jenis penelitian ini adalah quasy experiment dengan desain one group pretest- group. Populasinya sejumlah 16 orang. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 16 responden. Hasil uji Wilcoxon intervensi teh daun belimbing wuluh diperoleh p-value 0,000 untuk tekanan sistol dan tekanan diastol sebesar 0,000 (<a=0,05). Berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara tekanan darah sebelum dan sesudah teh daun belimbing wuluh diberikan. Teh daun belimbing wuluh memiliki efektif dalam menurunkan tekanan darah. Bagi penderita hipertensi diharapkan dapat menjadikan teh daun belimbing wuluh sebagai pengobatan altrenatif untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
LITERATUR REVIEW : FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NON SUICIDAL SELF-INJURY (NSSI) PADA REMAJA Dian Anisia Widyaningrum; Mega Arianti Putri
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 6 No 1 (2024): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v6i1.443

Abstract

Perilaku mencederai diri tanpa bertujuan bunuh diri (NSSI) adalah masalah perilaku kejiwaan umum yang mengancam kesehatan remaja. Saat ini, bunuh diri telah menjadi penyebab kematian ketiga di kalangan remaja di seluruh dunia, dan menjadi salah satu prediktor terkuat bunuh diri di masa depan. Sehingga, memahami faktor-faktor yang terkait dengan NSSI sangat penting untuk melakukan penilaian risiko klinis dan intervensi terapeutik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi non suicidal self-injury (NSSI) pada remaja. Metode dalam penulisan artikel ini adalah literature review yang terdapat dalam database Google Scholar, Pubmed, Science Direct, The Lancet, Artikel yang terpilih berdasarkan free ful text, open acces, berbahasa Inggris dan Indonesia dan terbit tahun 2022 hingga 2023. Hasil studi literatur melalui database dalam jurnal kesehatan menemukan sejumlah 2 Artikel di Lancet Global Health, 14 artikel di Pubmed, 18 artikel di Tandfonline, 17 artikel di Science Direct, dan 14 artikel di Google Schoolar. Perilaku mencederai diri sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor biologis, psikologis, sosial, dan kultural seperti gangguan kepribadian, depresi, penggunaan narkoba, dan masalah hubungan dengan teman sebaya atau keluarga, prestasi sekolah yang buruk, dan kesulitan psikososial serta demografi. Diharapkan kepada petugas kesehatan yang ada di masyarakat, dapat memahami faktor yang mendasari perilaku mencederai diri sendiri pada generasi muda untuk pengembangan program intervensi dan pengobatan yang tepat.