wika hardika
Jurusan PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLEMENTASI PRODUK SMART CITY KOTA SERANG SEBAGAI BENTUK PELAYANAN PUBLIK DI KOTA SERANG (STUDI DESKRIPTIF PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SERANG) Nada Nursyahidah; Ronni Juwandi; wika hardika
Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Pendidikan Sosiologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/hermeneutika.v7i1.11022

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi produk smart city Kota Serang sebagai bentuk pelayanan publik di Kota Serang. Penelitian ini dilakukan di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Serang dan kecamatan- kecamatan di Kota Serang. Metode pendekatan yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil yang ditemukan dalam implementasi produk smart city di kota serang yaitu dinas kominfo melakukan pengadaan infrastruktur smart city seperti pemasangan jaringan internet pada tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sampai tingkat kelurahan, membuat website tunggal bagi tiap OPD untuk memudahkan OPD menginput informasi dan memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi, sehingga terciptanya transparansi pelayanan kepada masyarakat, sampai dengan menciptakan produk penunjang smart city seperti aplikasi Sikondang, aplikasi Rabeg, layanan Serang Siaga 112, juga aplikasi Gelati. Respon yang diberikan oleh masyarakat terhadap produk smart city yang mana harapan masyarakat akan pelayanan publik di kota serang yaitu mendapatkan pelayanan yang memudahkan bagi masyarakat. Perlahan masyarakat sudah mulai turut berpatisipasi dengan memberikan laporan kejadian darurat pada layanan 112. Sebagian masyarakat mulai mengapresiapsi produk yang pemerintah keluarkan. Berbagai inovasi berbentuk aplikasi yang pemerintah keluarkan, dan pemerintah terus memantau setiap inovasi- inovasi yang tengah terjadi di kota lain agar kota serang tidak menjadi kota yang tertinggal.Kata Kunci: Smart City, Pelayanan Publik
Peran lembaga perlindungan anak (LPA) dalam mengatasi kasus kekerasan anak di banten (Studi Deskriptif Pada Lembaga Perlindungan Anak (LPA)Provinsi Banten) wika hardika
Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Pendidikan Sosiologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/hermeneutika.v6i2.8559

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Lembaga Perlindungan Anak (LPA) dalam mengatasi kasus kekerasan anak di Banten. Penelitian ini dilakukan di LPA Provinsi Banten  yang terletak di Komplek Griya Gemilang Sakti Kota Serang dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa LPA sangat berperan dalam mengatasi kasus kekerasan anak di Banten dari mulai mendampingi pada saat pelaporan, mengantar kepihak kepolisian, mengamati kebijakan undang-undang tentang anak, sampai dengan kasus tersebut selesai. LPA juga menjadi tempat pendidikan dan penyebarluasan hak-hak anak. Peran LPA tidak lepas dari faktor pendukung dari Komisi nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) yang selalu memberikan penguatan dalam hal kelembagaan dan ikut aktif dalam kegiatan yang dilakukan oleh LPA. Namun ada faktor penghambat dalam kegiatan yang dilakukan oleh LPA yaitu masyarakat yang kurang paham terhadap hak anak dan beberapa masyarakat kurang peduli terhadap kegiatan yang dilakukan oleh LPA. Meningkatnya kekerasan pada anak dilatarbelakngi oleh berbagai faktor seperti anak menjadi pekerja, anak  jalanan, anak yang berada dalam konflik, serta anak dalam kondisi peperangan. Kata kunci: undang-undang, anak, kekerasan
Peran Panti Sosial Rehabilitasi Tuna Sosial Provinsi Banten dalam Pembinaan Gelandangan dan Pengemis (Studi Deskriptif pada Panti Sosial Rehabilitasi Tuna Sosial (PSRTS) Provinsi Banten) Ayu Lestari; Ria Yuni Lestari; wika hardika
Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Pendidikan Sosiologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/hermeneutika.v7i2.12982

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran panti sosial rehabilitasi tuna sosial Provinsi Banten dalam pembinaan gelandangan dan pengemis. Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Rehabilitasi Tuna Sosial (PSRTS) Provinsi Banten. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis menggunakan model interaktif dengan tahapan data collection, reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Pemeriksaan data pada penelitian ini dilakukan dengan uji triangulasi data dari berbagai sumber dan berbagai teknik kemudian ditarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peran PSRTS Provinsi Banten dalam pembinaan gelandangan dan pengemis yaitu berperan dalam merealisasikan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia nomor 16 tahun 2019 tentang Standar Nasional Rehabilitasi Sosial dimana dalam peraturan tersebut ada permakanan, sandang, asrama/cottage yang mudah diakses, perbekalan kesehatan, bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial, bimbingan keterampilan dasar, fasilitas pembuatan nomor induk kependudukan, akta kelahiran, surat nikah, dan/atau kartu identitas anak, akses ke layanan kesehatan dasar, dan pemulangan ke daerah asal. Kegiatan yang dilakukan PSRTS Provinsi Banten dalam Pembinaan Gelandangan dan Pengemis yaitu kegiatan keterampilan berupa pelatihan montir motor, kegiatan bimbingan mental spiritual, kegiatan bimbingan fisik, dan kegiatan bimbingan sosial. Faktor penghambat PSRTS Provinsi Banten dalam Pembinaan Gelandangan dan Pengemis yaitu keterlambatan pemerintah kabupaten/kota mengirim siswa ke PSRTS Provinsi Banten dikarenakan covid-19. Faktor pendukung PSRTS Provinsi Banten dalam Pembinaan Gelandangan dan Pengemis berupa adanya kerjasama dengan dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).Kata Kunci: PSRTS Provinsi Banten, Pembinaan, Gelandangan dan Pengemis. AbstractThis study aims to describe the role of the social institution for social rehabilitation of Banten Province in the development of homeless and beggars. This research was conducted at the Social Institutions for Social Rehabilitation (PSRTS) Banten Province. This study used a descriptive method with a qualitative approach. This study used three data collection techniques, namely interviews, observation and documentation. While the analysis technique used an interactive model with the stages of data collection, data reduction, data presentation and verification. Data checking in this study was carried out by triangulating data from various sources and various techniques and then drawing conclusions. The results of this study indicate that the role of the social institution for social rehabilitation of Banten Province in the development of homeless and beggars is to play a role in realizing the Regulation of the Minister of Social Affairs of the Republic of Indonesia number 16 of 2019 concerning the National Standard for Social Rehabilitation where in these regulations there are easily accessible food, clothing, dormitories/cottages, supplies. health, physical, mental, spiritual and social guidance, guidance on basic skills, facilities for making identification numbers, birth certificates, marriage certificates and/or children's identity cards, access to basic health services, and return to their place of origin. Activities carried out by PSRTS Banten Province in guidance for homeless and beggars are skills activities in the form of motorbike mechanic training, mental-spiritual guidance activities, physical guidance activities, and social guidance activities. The inhibiting factor for the Banten Province PSRTS in fostering homeless and beggars is the delay of the district / city social service in sending students to the PSRTS Banten Province due to covid-19. Supporting factors for PSRTS Banten Province in the Development of Homeless and Beggars in the form of cooperation with the Health Office, Social Service, Regional Human Resources Development Agency (BPSDMD) and the Indonesian National Army (TNI).Keywords: PSRTS Banten Province, Development, Homeless and Beggars.