Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PKM Pelatihan Praktik Melukis Teknik Fresco Bagi Murid dan Guru Di Sekolah Dasar INPRES Unggulan BTN. Pemda Makassar Muhammad Saleh Husain; Sofyan Salam; Aswar Aswar
DEDIKASI Vol 22, No 2 (2020): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/dedikasi.v22i2.16129

Abstract

Presentation of material on the learning process of art education theory and art education practicum, whose behavior is directed at the method of presenting aesthetic concepts, creativity and work, adjusted to the level of ability of the students themselves. The connection in this case is to avoid the passivity of students during the learning process of fine arts education, through the presentation of educational media applied by the teacher will be a motivation to think creatively to apply freedom of exploration and freedom to express feelings and create real work in creating works. works of art in accordance with the structured assignment of subject matter from the teacher. The trend towards increasing teaching of fine arts education will benefit from being presented to formal educational institutions in an academic manner that is implemented at BTN's Inpres Featured Primary School. The local government of Makassar, regarding the learning process which has an innovative direction, both in the form of a presentation of basic theories and the practice of working in fine arts is quite a lot marked through the form of a teaching process that provides space for creativity, exploration, learning to work in Fresco technique painting, which of course begins with drawing learning exercises. sketches applied to students and teachers of the Inpres Unggulan BTN Elementary School. Pemda Makassar, so that students will experience a change from not knowing to knowing, through growth in attitudes and growth in thinking increasingly creative and intelligent
Perempuan Pengukir Kayu Tradisional Toraja di Kete’kesu Sofyan Salam; Tangsi Tangsi; Muh. Saleh Husain
JURNAL IMAJINASI Vol 6, No 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/i.v6i1.32293

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berbagai aspek tentang perempuan pengukir kayu tradisional Toraja yang bermukim di Kete’Kesu.  Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif yang dilaksanakan di lapangan, yakni di Kete’Kesu, Toraja Utara. Sumber data penelitian ini adalah: (1) perempuan pengukir kayu tradisional Toraja yang bermukim di Kete’Kesu yang berjumlah 33 orang; (2) tokoh dan warga masyarakat Kete’ Kesu yang berjumlah 12 orang; dan (3) artefak berupa ukiran kayu yang dihasilkan oleh para perempuan pengukir tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan model analisis interaktif dari  Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perempuan pengukir kayu tradisional yang bermukim di Kete’Kesu memiliki latar belakang yang beragam dari segi usia, pendidikan formal, serta status sosial; (2) Karya ukiran kayu yang dihasilkan oleh perempuan pengukir tersebut bersifat ukiran non sakral berupa benda fungsional untuk cinderamata; (3) Hal yang melatarbelakangi eksistensi perempuan pengukir kayu tradisional Toraja adalah kebutuhan finansial dan adanya dukungan masyarakat; (4) Perempuan pengukir mengawali pengalamannya dalam mengukir atas dasar ajakan dari orang tua atau teman yang sekaligus mengajarkan pembuatan ukiran kayu secara informal.  Dalam menjalani karier mengukir perempuan pengukir umunya memandang bahwa kegiatan mengukir merupakan pengalaman yang menyenangkan karena mereka mendapatkan dukungan dan apresiasi dari masyarakat.Kata kunci:  Perempuan pengukir, ukiran kayu tradisional Toraja, dan Kete’Kesu. WOMEN WORKING AS TORAJA TRADITIONAL WOODCARVERS IN KETE’KESUABSTRACTThis research is aimed at describing several aspects of women working as Toraja traditional woodcarvers in Kete’Kesu.  This research is classified as qualitative research carried out in the field, namely Kete’Kesu of North Toraja Regency. The data sources of this research are (1) women carvers who live in Kete Kesu totaling 33 persons; (2) community members of Kete’Kesu totaling 12 persons; and (3) artifacts in the form of Toraja traditional wood carvings produced by the women carvers.  Data collection techniques used area: observation, in-depth interviews, and documentation. The collected data were analyzed using the interactive model of Miles and Huberman. The results showed that; (1) women carvers who live in Kete Kesu have a very diverse background in terms of age, formal education, and social status; (2) woodcarvings produced by women carvers in Kete Kesu are nonsacred carvings in the form of functional objects for souvenirs; (3) The reasons for the existence of women carvers in Kete’ Kesu are financial needs and community support; (4)  Women carvers started their experience in wood carving because they were invited by their parents or friend who also taught them carving informally. In their careers, women carvers generally view carving as a pleasant experience because they get support and appreciation from society. Keywords: Women carver, Toraja traditional wood carving, Kete’Kesu.
Seni Rupa Lokal Sebagai Bahan Ajar Mata Pelajaran Seni-Budaya di Sekolah Kabupaten Pangkep Alimuddin Alimuddin; Sofyan Salam; Tangsi Tangsi
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat PROSIDING EDISI 10: SEMNAS 2020
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.055 KB)

Abstract

Abstrak, Mitra dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni-Budaya. Masalahnya adalah: (1) kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya materi seni rupa lokal untuk diajarkan di sekolah, (2) kurang keterampilan menyusun bahan ajar seni rupa local, dan (3) tidak tersedianya bahan ajar seni rupa lokal untuk diajarkan dalam Mata Pelajaran Seni Budaya khususnya Bidang Seni Rupa. Sasaran eksternal adalah bahan ajar seni rupa lokal yang siap disajikan pada Mata Pembelajaran Seni Budaya (bidang Seni Rupa) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK). Metode yang digunakan adalah: ceramah, tanya-jawab, diskusi, pemberian tugas dan pendampingan. Hasil yang dicapai adalah (1) mitra memiliki pengetahuan dan motivasi untuk menyusun bahan ajar seni rupa lokal, (2) mitra memiliki keterampilan untuk menyusun bahan ajar seni rupa lokal, dan (3) mitra memiliki bahan ajar yang siap saji untuk pembelajaran materi seni rupa lokal dalam Mata Pelajaran Seni Budaya khususnya Bidang Seni Rupa di sekolah-sekolah Kabupaten Pangkep.Kata kunci: bahan ajar, seni rupa lokal, mata pelajaran, menyusun
Bahan Ajar Seni Rupa Lokal untuk Mapel Seni-Budaya SMP di Kabupaten Gowa Tangsi Tangsi; Sofyan Salam; Alimuddin Alimuddin
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2021 : PROSIDING EDISI 7
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.262 KB)

Abstract

Abstrak, Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang bermitra dengan kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni-Budaya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Wilayah 2 Kabupaten Gowa. Masalahnya adalah: (1) kurangnya pengetahuan dan kesadaran guru-guru tentang pentingnya bahan ajar seni rupa lokal untuk diajarkan di SMP Kabupaten Gowa, (2) kurangnya keterampilan guru-guru menulis bahan ajar seni rupa lokal di SMP Kabupaten Gowa, dan (3) tidak tersedianya bahan ajar seni rupa lokal untuk diajarkan dalam Mata Pelajaran Seni Budaya khususnya Bidang Kesenirupaan di SMP Kabupaten Gowa. Secara eksternal sasarannya adalah bahan ajar seni rupa lokal yang disiapkan untuk Mata Pembelajaran Seni Budaya (bidang Seni Rupa) di SMP Kabupaten Gowa. Metode yang digunakan adalah: ceramah, tanya-jawab, diskusi, pemberian tugas dan pendampingan. Hasil yang dicapai adalah (1) mitra memiliki pengetahuan dan motivasi untuk menulis bahan ajar seni rupa lokal, (2) mitra memiliki keterampilan untuk menulis bahan ajar seni rupa lokal, dan (3) tersedia bahan ajar kepada yang siap saji untuk pembelajaran materi seni rupa lokal dalam Mata Pelajaran Seni Budaya khususnya Bidang Seni Rupa di sekolah-sekolah SMP Kabupaten Gowa.Kata kunci: bahan ajar, seni rupa lokal, mata pelajaran, menulis
Pelatihan Penelusuran Referensi Menggunakan Zotero Bagi Dosen dan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar Pangeran Paita Yunus; Sofyan Salam; Muh Saleh Husain
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 1 (2022): Jan-Jun
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.331 KB) | DOI: 10.26858/srq.v1i1.33449

Abstract

Publikasi karya ilmiah dalam bentuk artikel sangat penting bagi dosen dan  merupakan salah satu sarana yang sangat berjasa dalam penyebarluasan ilmu, teknologi dan seni. Publikasi yang baik harus memenuhi tiga hal yaitu originalitas (orinality), kebaruan (novelty) dan dampak (contribution). Di era internet, sumber literatur ilmiah dapat diperoleh dengan mudah. Banyak basis data (database) ilmiah berbasis situs web yang dapat diakses. Namun, untuk menemukan literatur ilmiah yang tepat, serta menghemat waktu dan sumber daya, diperlukan pengetahuan dan kemampuan terkait dengan teknik penelusuran informasi ilmiah melalui internet. Oleh karena itu, diperlukan adanya kegiatan pelatihan untuk memperkenalkan konsep penelusuran referensi menggunakan zotero bagi dosen maupun mahasiswa di lingkungan Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar, khususnya bagi dosen dan mahasiswa Program studi Magister Pendidikan Seni Rupa. Pelatihan ini diikuti 25 orang peserta. Metode yang digunaan adalah ceramah, demonstrasi, dan praktek/penugasan. Selama pelatihan berlangsung, nampak begitu besar motivasi dan animo peserta, dan ada beberapa peserta yang mengajukan untuk diaktifkannya kegiatan seperti ini, minimal  sekali dalam setahun. Keberhasilan pelaksanaan pelatihan aplikasi zotero ini terlihat pada: kesungguhan peserta pembimbingan dalam mengikuti penyajian materi, keberhasilan peserta dalam mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik, kehadiran peserta mengikuti pelatihan ini mencapai 100 %, dan keberhasilan pelatihan ini tercermin dari hasil evaluasi yang berpredikat baik.
PEMBUATAN KERAJINAN DENGAN MOTIF BUNGA DARI LIMBAH BOTOL PLASTIK OLEH WARGA DESA BAJIMINASA KECAMATAN GANTARANG KEKE KABUPATEN BANTAENG Wiwi Sukarsih; Sofyan Salam; Tangsi Tangsi
JURNAL IMAJINASI Vol 4, No 2 (2020): Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/i.v4i2.14304

Abstract

ABSTRAKWIWI SUKARSIH, 2020. Pembuatan Kerajinana dengan Motif Bunga dari  Limbah Botol Plastik oleh Warga Desa Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng. Skripsi; Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar. Dibimbing oleh Sofyan Salam dan Tangsi.            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan dan hasil karya kerajinan dengan motif bunga dari limbah botol plastik oleh warga Desa Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah pengrajin. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pembuatan kerajinan dengan motif bunga dari limbah botol plastik menggunakan  bahan dan alat, dimana bahannya yaitu botol plastik ukuran besar dan kecil dari berbagai bentuk, cat, pasir, semen dan air, sedangkan alat yang digunakan adalah gunting, pisau pemotong (cutter), kuas, gergaji, pipa, pot, ember dan sendok semen. Proses pembuatan kerajinan dari limbah botol plastik melalui beberapa tahap yaitu peroleh bahan, pengolahan bahan, proses pembuatan batang dan tahap akhir (finishing). kerajinan dengan motif bunga dari limbah botol plastik oleh warga Desa Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng adalah salah satu contoh proses dari daur ulang palstik (recycle) yang bertujuan untuk mengubah penggunaan barang plastik supaya tetap bermanfaat. Proses pembuatannya dikerjakan dengan tangan serta menggunakan alat-alat yang sederhana dan melakukan usaha-usaha produktif dengan prinsip kebersamaan. Hasil karya kerajinan dengan motif bunga dari limbah botol plastik oleh warga Desa Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng ini merupakan benda hias yang kreatif. Secara visual produk ini berbentuk dasar bunga dengan berbagai pola dan ukuran yang berbeda. Warna-warna yang digunakan cerah dan menarik perhatian seperti warna merah, kuning, biru, merah jambu dan kuning emas, polanya ada yang bergelombang seperti daun dan juga lancip. Motifnya ada yang berbentuk lingkaran kecil dan garis. Karya kerajinan ini selain memiliki nilai keindahan juga nilai ekonomis.
Pengembangan Bahan Ajar Muatan Lokal Berbasis Seni Rupa Lokal di Sekolah Menengah Pertama Tangsi Tangsi; Sofyan Salam; A. Jamilah
Seminar Nasional LP2M UNM SEMNAS 2019 : PROSIDING EDISI 7
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.317 KB)

Abstract

Abstract. This study aims to develop a Local Content teaching material based on local art. This study follows the procedure for developing the Richey Model Instructional System Design which consists of 6 stages. But in this study only reached stage 4. Development of teaching materials begins with needs analysis. From the needs analysis, it is designed local content learning materials based on local art which contain subject matter, learning objectives, and evaluation tools for learning outcomes equipped with assessment indicators. The initial design of Local Content teaching materials based on local art was validated and validated by material experts and the graphics of competent lecturers. In addition to the validation of the lecturers, several Cultural Arts teachers also provided input on the teaching materials that had been developed. Suggestions for material content validators are language adjustment with target users, enriching material, and clarifying images. While the general correction is typing errors. Suggestions and corrections from the validator are then analyzed by researchers to improve teaching materials developed. After the design of teaching materials is improved based on input from the validator, the local art-based local content teaching materials developed have been considered valid and ready to be tested in the field. Keywords: Teaching materials, local content, local art