Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Persepsi Siswa Kelas VIII 2 SMPN 4 WOTU Kabupaten Luwu Timur Terhadap Pembelajaran Seni Budaya. Gusti Putu Ngurah Astawa; Lanta L Lanta L.; Tangsi Tangsi
TANRA: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar Vol 5, No 2 (2018): Attract Art Scientific Contour Lines and Design in Industrial Age 4.0
Publisher : Universitas Negeri makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/tanra.v5i2.7141

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui persepsi siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 4 Wotu Kabupaten Luwu Timur terhadap tujuan dan manfaat pembelajaran Seni Budaya. (2) Untuk mengetahui persepsi siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 4 Wotu Kabupaten Luwu Timur terhadap strategi pembelajaran Seni Budaya. (3) Untuk mengetahui persepsi siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 4 Wotu Kabupaten Luwu Timur terhadap penguasaan materi oleh guru dalam pembelajaran Seni Budaya. (4) Untuk mengetahui persepsi siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 4 Wotu Kabupaten Luwu Timur terhadap pelaksanaan pembelajaran Seni Budaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 4 Wotu Kab. Luwu Timur. Teknik yang digunakan dalam penelitian adalah observasi (pengamatan), angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif, data yang diperoleh diolah menggunakan analisis deskriptif. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persepsi siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 4 Wotu terhadap tujuan dan manfaat pembelajaran Seni Budaya cukup baik dan dirasakan oleh semua siswa. (2) Persepsi siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 4 Wotu terhadap strategi pembelajaran Seni Budaya cukup baik, namun media pendukung strategi pembelajaran belum memadai. (3) Persepsi siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 4 Wotu terhadap penguasaan materi oleh guru cukup baik, dengan data yang menunjukkan banyaknya siswa yang menyatakan guru cukup baik dalam menguasai materi pembelajaran. (4) Persepsi siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 4 Wotu terhadap pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran Seni Budaya cukup baik, siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal evaluasi.
THE ABILITY OFTHE STUDENTS OF CLASS X DEPARTMENT OFFICE ADMINISTRATION IN DRAWING PENCIL COLOR WITH MEDIA ILLUSTRATION IN SMK NEGERI 2 BELOPA Andi Hasan Basri; Benny Subiantoro; Tangsi Tangsi
TANRA: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar Vol 6, No 2 (2019): Measurement Learning Outcomes in Art and Design Education
Publisher : Universitas Negeri makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/tanra.v6i2.11306

Abstract

This study aims to describe: (1) The ability of X class students Department of Administration Office SMK Negeri 2 Belopa in Drawing Illustration with color pencil media. (2) Obstacles encountered in the process of Drawing Illustration with colored pencil media in the class X student Department of Administrative Office at SMK Negeri 2 Belopa. This research is included in the type of evaluative research on the qualitative level, with data collection techniques such as observation, test, and documentation. The subjects of this study are the students of class X of the Department of Administration Office at SMK Negeri 2 Belopa amounted to 24 people. The results of this study indicate that: (1) Drawing Ability Illustration with color pencil media at grade X students Department of Administration Office at SMK Negeri 2 Belopa less, that is average value 58. Based on Standard Minimum Exhaustiveness Criteria (KKM), hence the result of the ability above has not reached, the established KKM is 70. While the result of the ability of Illustration Drawing with colored pencil media is only 58. (2) Constraints faced by students, namely the lack of attention of students in following the learning and interest of students in the lesson of art and culture, principles of drawing, and lack of mastery of students in the aspect of mastery of technique/media.
Perempuan Pengukir Kayu Tradisional Toraja di Kete’kesu Sofyan Salam; Tangsi Tangsi; Muh. Saleh Husain
JURNAL IMAJINASI Vol 6, No 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/i.v6i1.32293

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berbagai aspek tentang perempuan pengukir kayu tradisional Toraja yang bermukim di Kete’Kesu.  Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif yang dilaksanakan di lapangan, yakni di Kete’Kesu, Toraja Utara. Sumber data penelitian ini adalah: (1) perempuan pengukir kayu tradisional Toraja yang bermukim di Kete’Kesu yang berjumlah 33 orang; (2) tokoh dan warga masyarakat Kete’ Kesu yang berjumlah 12 orang; dan (3) artefak berupa ukiran kayu yang dihasilkan oleh para perempuan pengukir tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan model analisis interaktif dari  Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perempuan pengukir kayu tradisional yang bermukim di Kete’Kesu memiliki latar belakang yang beragam dari segi usia, pendidikan formal, serta status sosial; (2) Karya ukiran kayu yang dihasilkan oleh perempuan pengukir tersebut bersifat ukiran non sakral berupa benda fungsional untuk cinderamata; (3) Hal yang melatarbelakangi eksistensi perempuan pengukir kayu tradisional Toraja adalah kebutuhan finansial dan adanya dukungan masyarakat; (4) Perempuan pengukir mengawali pengalamannya dalam mengukir atas dasar ajakan dari orang tua atau teman yang sekaligus mengajarkan pembuatan ukiran kayu secara informal.  Dalam menjalani karier mengukir perempuan pengukir umunya memandang bahwa kegiatan mengukir merupakan pengalaman yang menyenangkan karena mereka mendapatkan dukungan dan apresiasi dari masyarakat.Kata kunci:  Perempuan pengukir, ukiran kayu tradisional Toraja, dan Kete’Kesu. WOMEN WORKING AS TORAJA TRADITIONAL WOODCARVERS IN KETE’KESUABSTRACTThis research is aimed at describing several aspects of women working as Toraja traditional woodcarvers in Kete’Kesu.  This research is classified as qualitative research carried out in the field, namely Kete’Kesu of North Toraja Regency. The data sources of this research are (1) women carvers who live in Kete Kesu totaling 33 persons; (2) community members of Kete’Kesu totaling 12 persons; and (3) artifacts in the form of Toraja traditional wood carvings produced by the women carvers.  Data collection techniques used area: observation, in-depth interviews, and documentation. The collected data were analyzed using the interactive model of Miles and Huberman. The results showed that; (1) women carvers who live in Kete Kesu have a very diverse background in terms of age, formal education, and social status; (2) woodcarvings produced by women carvers in Kete Kesu are nonsacred carvings in the form of functional objects for souvenirs; (3) The reasons for the existence of women carvers in Kete’ Kesu are financial needs and community support; (4)  Women carvers started their experience in wood carving because they were invited by their parents or friend who also taught them carving informally. In their careers, women carvers generally view carving as a pleasant experience because they get support and appreciation from society. Keywords: Women carver, Toraja traditional wood carving, Kete’Kesu.
PEMBELAJARAN SENI RUPA LOKAL DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Tangsi Tangsi
TANRA: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar Vol 9, No 2 (2022): Mei - Agustus
Publisher : Universitas Negeri makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/tanra.v9i2.33303

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran seni rupa lokal ,materi  yang diajarkan, metode pembelajaran, teknik evaluasi yang digunakan, dan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru yang mengajarkan   rupa lokal dalam mata pelajaran Seni Budaya di Sekolah Menengah Pertama. Subjek penelitian adalah guru Seni Budaya yang mengajar di SMP yang ditetapkan dengan teknik purpossive sampling. Sedang objek penelitiannya adalah pembelajaran seni rupa lokal di SMP. Teknik pengumpulan data dilakukuan melalui wawancara, angket, dan dokumen. Data yang terkumpul dianalisis dengan model analisis interaktif yang terdiri atas empat langkah, yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/kesimpulan. Hasil penelitian menujukkan bahwa: (1) materi seni rupa lokal yang diajarkan di SMP belum sepenuhnya menggambarkan seni rupa lokal di Sulawesi Selatan, (2) metode pembelajaran seni rupa lokal yang diterapkan di SMP adalah ceramah, diskusi, dan pemberian tugas, (3) teknik penilaian yang digunakan dalam pembelajaran seni rupa lokal di SMP adalah unjuk kerja, meskipun teknik itu tidak tepat untuk penilaian apresiasi seni rupa lokal, (4) kendala yang dihadapi dalam pembelajaran seni rupa lokal di SMP adalah terbatasnya kemampuan sebagian guru Seni Budaya dalam mengajarkan seni rupa lokal, terbatasnya materi yang siap pakai dan sarana penunjang pembelajaran serta minat siswa yang rendah terhadap materi seni rupa lokal juga menjadi kendala.
Seni Rupa Lokal Sebagai Bahan Ajar Mata Pelajaran Seni-Budaya di Sekolah Kabupaten Pangkep Alimuddin Alimuddin; Sofyan Salam; Tangsi Tangsi
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat PROSIDING EDISI 10: SEMNAS 2020
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.055 KB)

Abstract

Abstrak, Mitra dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni-Budaya. Masalahnya adalah: (1) kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya materi seni rupa lokal untuk diajarkan di sekolah, (2) kurang keterampilan menyusun bahan ajar seni rupa local, dan (3) tidak tersedianya bahan ajar seni rupa lokal untuk diajarkan dalam Mata Pelajaran Seni Budaya khususnya Bidang Seni Rupa. Sasaran eksternal adalah bahan ajar seni rupa lokal yang siap disajikan pada Mata Pembelajaran Seni Budaya (bidang Seni Rupa) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK). Metode yang digunakan adalah: ceramah, tanya-jawab, diskusi, pemberian tugas dan pendampingan. Hasil yang dicapai adalah (1) mitra memiliki pengetahuan dan motivasi untuk menyusun bahan ajar seni rupa lokal, (2) mitra memiliki keterampilan untuk menyusun bahan ajar seni rupa lokal, dan (3) mitra memiliki bahan ajar yang siap saji untuk pembelajaran materi seni rupa lokal dalam Mata Pelajaran Seni Budaya khususnya Bidang Seni Rupa di sekolah-sekolah Kabupaten Pangkep.Kata kunci: bahan ajar, seni rupa lokal, mata pelajaran, menyusun
Bahan Ajar Seni Rupa Lokal untuk Mapel Seni-Budaya SMP di Kabupaten Gowa Tangsi Tangsi; Sofyan Salam; Alimuddin Alimuddin
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2021 : PROSIDING EDISI 7
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.262 KB)

Abstract

Abstrak, Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang bermitra dengan kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni-Budaya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Wilayah 2 Kabupaten Gowa. Masalahnya adalah: (1) kurangnya pengetahuan dan kesadaran guru-guru tentang pentingnya bahan ajar seni rupa lokal untuk diajarkan di SMP Kabupaten Gowa, (2) kurangnya keterampilan guru-guru menulis bahan ajar seni rupa lokal di SMP Kabupaten Gowa, dan (3) tidak tersedianya bahan ajar seni rupa lokal untuk diajarkan dalam Mata Pelajaran Seni Budaya khususnya Bidang Kesenirupaan di SMP Kabupaten Gowa. Secara eksternal sasarannya adalah bahan ajar seni rupa lokal yang disiapkan untuk Mata Pembelajaran Seni Budaya (bidang Seni Rupa) di SMP Kabupaten Gowa. Metode yang digunakan adalah: ceramah, tanya-jawab, diskusi, pemberian tugas dan pendampingan. Hasil yang dicapai adalah (1) mitra memiliki pengetahuan dan motivasi untuk menulis bahan ajar seni rupa lokal, (2) mitra memiliki keterampilan untuk menulis bahan ajar seni rupa lokal, dan (3) tersedia bahan ajar kepada yang siap saji untuk pembelajaran materi seni rupa lokal dalam Mata Pelajaran Seni Budaya khususnya Bidang Seni Rupa di sekolah-sekolah SMP Kabupaten Gowa.Kata kunci: bahan ajar, seni rupa lokal, mata pelajaran, menulis
The Symbolic Meanings of Toraja Carving Motifs Sofyan Salam; Muh. Saleh Husain Husain; Tangsi Tangsi
PANGGUNG Vol 27, No 3 (2017): Education, Creation, and Cultural Expression in Art
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.774 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v27i3.280

Abstract

ABSTRACTThe study on the symbolic meaning of the Toraja ornamental design was conducted in a traditional wood-carver community at Tonga, Kesu District of North-Toraja Regency. The study question was stimulated by the fact that, nowadays, there are no more wood-carver teachers with tomanarang status (expert in Toraja culture) at Tonga and surrounding areas as there were happened in the past. The method of this study was survey by using indept-interviews technique. The interview was conducted with the traditional wood-carvers at Tonga. The result of study explained that the traditional wood-carvers at Tonga have a meager understanding on the symbolic meaning of the Toraja ornamental-designs. This lack of understanding is caused by the traditional wood-carvers’ view that it is not neccessary to understand the symbolic meaning of the toraja ornamental designs. For them, technical skills in wood-carving are more important to be mastered. The results of the research indicate the occurence of value orientation changes of Toraja wood-carvers.Key words: Wood-carving, symbolic meanings, Toraja ornamental design.ABSTRAKPenelitian makna simbolik motif hias ukir Toraja ini dilaksanakan di sebuah komunitas pengukir-kayu tradisional di Tonga Kecamatan Kesu Kabupaten Toraja-Utara.Pertanyaan penelitian dipicu oleh kenyataan tidak adanya lagi pengukir-kayu yang berstatus tomanarang(ahli ukir dan sekaligus ahli budaya Toraja) di Tonga dan daerah sekitarnya yang berfungsi sebagai guru-ukir sebagaimana yang terjadi pada masa lalu. Metode penelitian ini adalah survey dengan menggunakan teknik wawancara mendalam. Wawancara dilakukan terhadap pengukir-kayu tradisional Toraja yang bermukim di Tonga. Hasil penelitian ini menjelaskan para pengukir-kayu tradisional di Tonga memiliki pemahaman yang amat kurang terhadap makna simbolik dari motif-hias ukir-kayu tradisional Toraja. Kurangnya pemahaman ini disebabkan oleh karena pengukir menganggap tidak perlu memahami makna simbolik tersebut. Bagi mereka, yang perlu dimiliki adalah kemampuan teknis dalam membuat ukiran-kayu. Temuan penelitian ini menunjukkan telah terjadinya perubahan orientasi nilai dari pengukir-kayu tradisional Toraja.Kata kunci: Seni ukir-kayu, makna simbolik, motif hias Toraja
PELATIHAN CETAK SARING PADA KOMUNITAS RELAWAN CEKACEKA DI KABUPATEN MAJENE Tangsi Tangsi; M. Muhlis Lugis; Muhammad Muhaemin
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.211 KB) | DOI: 10.26858/srq.v1i2.38734

Abstract

Pelatihan ini bertujuan untuk menghidupkan kegiatan usaha produktif untuk mendukung pendanaan di Komunitas Cekaceka di Kabupaten Majene. Solusi yang dapat diberikan terhadap permasalahan tersebut dengan memberikan kegiatan pelatihan keterampilan (skill) cetak saring yang merupakan suatu keterampilan yang dapat meningkatkan pendanaan komunitas dengan membuka kegiatan usaha mandiri. Tujuan diadakannya pelatihan ini yaitu; 1) Menambah saldo kas Komunitas Relawan Cekaceka melalui penjualan merchandise serta jasa cetak saring, 2) Menumbuhkan jiwa wirausaha bagi anggota dan pengurus Komunitas Relawan Cekaceka khususnya wirausaha jasa cetak saring dan produk merchandise. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini yaitu; 1) Ceramah mengenai tata cara penggunaan alat dan bahan cetak saring, 2) Diskusi untuk mendapatkan umpan balik dari peserta, 3) Demonstrasi untuk memperlihatkan cara kerja cetak saring kepada peserta. Hasil penelitian yang didapatkan; 1) Peserta mengetahui cara cetak saring, 2) peserta mengetahui strategi membuka lapangan kerja melalui bisnis sablon, 3) peserta mengetahui cara meningkatkan saldo kas Komunitas Relawan Cekaceka.
PKM Pembelajaran Batik Tulis bagi Siswa SMA Negeri 3 Majene Aulia Evawani Nurdin; Hasnawati Hasnawati; Tangsi Tangsi
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2022:PROSIDING EDISI 1
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Batik merupakan budaya Indonesia dan menjadi identitas bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan. Salah satu upaya pelestarian batik melalui pendidikan yakni pembelajaran batik di sekolah. Pembelajaran batik di sekolah dapat dilakukan jika ditunjang dengan beberapa hal, diantaranya pemahaman dan keterampilan guru dalam membuat batik. Pemahaman guru akan konsep dan keterampilan dalam proses pembuatan batik tulis di Sulawesi masih kurang, hal ini disebabkan karena latar belakang pendidikan guru di sekolah bukan dari fakultas/jurusan/program studi seni, masih kurangnya produksi batik tulis di Sulawesi dan penjualan alat/ bahan untuk membuat batik tulis masih kurang di Sulawesi. Latar belakang pendidikan guru Seni Budaya di SMA Negeri 3 Majene tidak berasal dari pendidikan seni rupa sehingga memiliki kendala dalam membelajarkan batik secara maksimal di sekolah. Referensi untuk mempelajari batik tulis secara mandiri masih kurang dan guru belum pernah melakukan pelatihan batik tulis secara langsung. Solusi dan target luaran dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi ialah melaksanakan pembelajaran batik tulis berupa memberikan pemahaman konsep dan proses pembuatan batik tulis kepada siswa SMA Negeri 3 Majene agar dapat menghasilkan produk batik tulis berbasis kearifan lokal Sulawesi Barat. Pelaksanaan pelatihan pembuatan batik tulis dilakukan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab tentang konsep dan metode demonstrasi proses pembuatan batik tulis serta metode praktik membuat batik tulis. Hasil yang dicapai dalam pelatihan ini adalah 30 siswa SMA Negeri 3 Majene memahami konsep batik tulis dan terampil membuat batik tulis berbasis kearifan lokal Sulawesi Barat. Kata kunci: batik, majene
PKM WORKSHOP PEMBUATAN STRING MASKER DI SMA NEGERI 3 MAJENE Sofyan Salam; Muh. Saleh Husain; Tangsi Tangsi; Satriadi Satriadi
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2022:PROSIDING EDISI 3
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Mitra dari pelaksanaan workshop ini adalah siswa dan guru di SMA Negeri 3 Majene. Permasalahan utama dari mitra tersebut adalah belum adanya kegiatan pelatihan yang sifatnya mudah dan dapat secara langsung memiliki nilai jual pada sekolah tersebut. Selain itu, kurangnya pengetahuan dan wawasan dalam berkreasi untuk memperoduksi string masker hijab membuat tim pengabdi menjadi kelompok tersebut sebagai mitra. Metode pelaksanaan kegiatan workshop meliputi; 1) Materi ceramah mengenai trend pengunaan string masker hijab sejak masa pandemic dan penjelasan mengenai teknik-teknik pembuatan string masker hijab. 2) demonstrasi atau Praktek langsung pembuatan string masker hijab di depan para peserta workshop, 3) Diskusi dan tanya jawab seputar hal hal teknis pembuatan string masker hijab. Setelah kegiatan workshop ini, diharapkan ada perkembangan pada mitra dalam hal (a) Melatih kreativitas siswa dan guru di SMA Negeri 3 Majene dalam membuat string masker hijab, (b) Menumbuhkan sikap percaya diri pada diri pada siswa dan guru di SMA Negeri 3 Majene, (c) Dapat menumbuhkan jiwa wirausaha pada siswa dan guru di SMA Negeri 3 Majene, (d) Meningkatkan produktifitas mitra di tengah pandemi untuk membuat string masker hijab. Kata kunci: Workshop; string; masker hijab