Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Keanekaragaman dan perilaku menggigit nyamuk sebagai vektor potensial filariasis di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan Rini Pratiwi; Chairil Anwar; Salni Salni; Hermansyah Hermansyah; Novrikasari Novrikasari
Jurnal Entomologi Indonesia Vol 16 No 2 (2019): July
Publisher : Perhimpunan Entomologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.49 KB) | DOI: 10.5994/jei.16.2.91

Abstract

Filariasis is a chronic infectious disease caused by filarial worms and transmitted by various types of mosquitoes such as Mansonia, Anopheles, Culex, Aedes, and Armigeres. This study aims to determine the diversity and biting behavior of mosquito species as the potential vector of filariasis transmission in Banyuasin Regency, South Sumatera. The research was conducted for 12 hours from 18.00 to 06.00 with human landing collection method and animal biting trap in December 2016. The results showed that the mosquito diversity in the studied area was high with 16 species of mosquitoes successfully identified in which Ma. uniformis (47.28%), Cx. tritaeniorhynchus (23.89%) and Cx. vishnui (14.48%) were the most dominant mosquitoes collected. The result also showed that the biting behaviour of Ma. uniformis was found to be more active outdoors than indoor with man biting rate (MBR) of 100,50 mosquitoes per night and man hour density (MHD) of 11,90 which was the highest of all captured species. Further parity rate analysis supported the collecting result by showing the estimated age of Ma. uniformis population which was 31.8 days and positively confirmed M. uniformis as a vector of filariasis transmission
Pelatihan Pembuatan Sabun Transparan Antibakteri dengan Penambahan Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus Aurantiifolia) Harmida Harmida; Nina Tanzerina; Safrina Lamin; Salni Salni; Poedji Loekitowati Hariani
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Januari 2023 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/altifani.v3i1.333

Abstract

Sabun transparan merupakan jenis sabun yang menarik dan memiliki nilai jual. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan pembuatan sabun transparan antibakteri dengan penambahan ekstrak daun jeruk nipis. Kegiatan dilakukan di desa Burai, kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir. Khalayak sasaran adalah ibu-ibu dan remaja putri yang berjumlah 30 orang. Kegiatan dilakukan dalam tiga tahap yaitu (i) penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan, (ii) pelatihan pembuatan sabun transparan antibakteri dan (iii) evaluasi hasil kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam pembuatan sabun transparan antibakteri. Kualitas sabun yang dihasilkan sesuai standar SNI yaitu kadar air 8,8 %, pH 8,95 dan alkali bebas 0,022 %. Hasil uji tingkat kesukaan menunjukkan bahwa sabun transparan antibakteri dapat diterima masyarakat, sebanyak 87,8 % peserta menyatakan sangat suka dan 12,2 % menyatakan suka terhadap aroma, bentuk, warna dan kenyamanan sabun ketika digunakan. Semua peserta berminat untuk membuat dan menggunakan sabun transparan antibakteri dalam sehari-hari. 
Pelatihan Pembuatan Teh dari Daun Labu Kuning (Cucurbita maxima) dalam Upaya Pencegahan Penyakit Degeneratif Salni Salni; Juswardi Juswardi; Endri Junaidi; Mustafa Kamal; Hanifa Marisa; Ferlinahayati Ferlinahayati
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Maret 2023 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/altifani.v3i2.377

Abstract

Penyakit degenerative seperti tekanan darah tinggi, jantung koroner, diabetes, maag dan kanker banyak diderita oleh masyarakat Indonesia.  Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan Pelatihan pembuatan teh dari daun labu kuning (Cucurbita maxima Duch.) dalam upaya pencegahan penyakit degeneratif. Kegiatan dilakukan di desa Tanjung seteko, kecamatan Indralaya, Ogan Ilir. Khalayak sasaran adalah ibu-ibu dan remaja putri. Kegiatan dilakukan dalam tiga tahap yaitu (i) Penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan khususnya mengenai penyakit degeneratif seperti jantung coroner, tekanan daraah tinggi, kolesterol, diabetes, maag, kanker, (ii) Pelatihan cara membuat teh dari daun labu kuning dan penggunaannya, dan (iii) Evaluasi produk yang dibuat masyarakat dan keberlanjutan kegiatan. Evaluasi kegiatan dilakukan untuk mengetahui tindak lanjut dari keberhasilan iptek yang telah diberikan. Indikator keberhasilan adalah sejauh mana masyarakat memahami dan menggunakan iptek yang diberikan. Hasil kegiatan menunjukkan meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit degeneratif, pencegahan dan penyembuhannya. Selain itu meningkatnya keterampilan masyarakat dalam membuat teh dari daun labu kuning.