Selain gandum dan padi, jagung (zea mays) adalah salah satu tanaman pangan yang memiliki kandungan karbohidrat. Kulit jagung dan tongkol jagung merupakan limbah padat dari hasil pengolahan jagung. Peningkatan nilai ekonomis dari kulit jagung yaitu dengan manfaatkan kulit jagung tersebut sebagai adsorben. Pada kulit jagung terdapat kandungan selulosa 41% dan hemiselulosa 36%. Pada Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan adsorben berjenis karbon aktif dan efektifitas karbon aktif kulit jagung untuk mengelola air sungai terhadap kadar COD, TSS, dan TDS. Tiga proses utama dalam pembuatan karbon aktif ini yaitu proses dehidrasi, karbonisasi, dan aktivasi. Aktivasi karbon aktif menggunakan H2O2 1 M, dengan kondisi operasi 500°C durasi 30 menit. Karbon aktif kemudian diuji dengan sample air sungai menggunakan variasi sebanyak 0 g; 1 g; 2 g ;3 g; 4 g; 5 g dan waktu kontak perendaman 24 jam. Variasi massa karbon aktif 4 gr merupakan hasil optimal yang didapatkan. Penurunan yang mampu dihasilkan dari pengujian air sungai tersebut adalah COD sebesar 12,8 mg/l ; TSS 10 mg/l ; TDS 120 mg/l daripada tanpa menggunakan adsorben COD sebesar 25,6 mg/l ; TSS 19 mg/l ; TDS 200 mg/l . Karbon aktif yang dibuat dari kulit jagung ini efektif digunakan pada pengolahan air sungai dibuktikan dengan adanya penurunan nilai COD,TSS dan TDS.