Nur Rochman
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

RESPONSE OF SOYBEAN PLANT TO INOCULATION OF ARBUSCULAR MYCORRHIZAE AND APPLICATION OF PHOSPHORUS FERTILIZER ON ACIDIC SOIL Fahrizal, Ilham; Rahayu, Arifah; Rochman, Nur
JURNAL AGRONIDA Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.213 KB) | DOI: 10.30997/jag.v3i2.1044

Abstract

The study was aimed at assessing the response of soybean plant (Glycine max L.) to inoculation of arbuscular mycorrhizae and application of phosphorus fertilizer on acidic soil. The study was conducted from February to June 2013. A factorial completely randomized design was used. The first factor was inoculation  of mycorrizhae consisting of two levels, namely no inoculation and mycorrizhae inoculation of 10 g/plant. The second factor was the application of phosphorus fertilizer in four levels, namely 0 kg SP-36/ha, 100 kg SP-36/ha, 200 kg SP-36/ha, and 300 kg SP-36/ha. Results showed that soybean plant given no mycorrhizae of 10 g/plant had higher plant height at 3 weeks after planting (WAP) than those given no mycorrhizae. The application of phosphorus fertilizer was found to give significant effects on plant height at 4-7 WAP, number of leaves at 6 WAP, trunk diameter, root  length, number of productive branches, fresh and dry weight of roots, fresh and dry weight of root nodes, age at first flowering, number of root nodes, leaf width, pod dry weight, number of one seeded pods and three seeded pods. It was also found that the interaction between inoculation of arbuscular mycorrhizae and application of phosphorus fertilizer gave significant effects on number of leaves at 7 WAP, canopy dry and fresh weight, pod fresh weight, number of two seeded pods, total plant fresh and dry weight, total dry seed weight, number of total pods, and number of seeded pods.Key words: Glycine max L., root nodes, pod dry weight, seeded pods
Efektivitas pestisida nabati saliara (Lantara camara L.) terhadap hama tanaman rosela (Hibiscus sabdariffa L.) Hardiansah, Hardiansah; Mulyaningsih, Yanyan; Rochman, Nur
JURNAL AGRONIDA Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.419 KB) | DOI: 10.30997/jag.v1i1.127

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi efektif pestisida nabati saliara (Lantara camara L.) terhadap populasi hama, intensitas penyakit dan luas serangan hama dan penyakit serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman rosela. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2009 sampai dengan 27 Oktober 2009 bertempat di Kebun Percobaan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor, yaitu konsentrasi pestisida nabati saliara, dengan 6 taraf perlakuan, yaitu P0 kontrol negatif (0%), P1 (2,5%), P2(3,65%), P3 (5%), P4 (6,25%) dan P5 kontrol positif (0,1% Decis dan 0,2% Propineb). Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi pestisida hayati berpengaruh nyata terhadap populasi dan luas serangan hama kutu putih (Pseudoccus sp.), dan konsentrasi pestisida nabati 6,25% menunjukkan hasil terbaik dibandingkan dengan taraf yang lainnya.Kata Kunci : pestisida nabati saliara, rosela, Pseudococcus
DAYA INSEKTISIDA EKSTRAK DAUN KIPAHIT (Tithonia diversifolia (HAMSLEY) A. GRAY) DAN TEMBELEKAN (Lantana camara L.) TERHADAP HAMA GUDANG Callosobruchus maculatus F. Pangihutan, Josua Crystovel; Rochman, Nur; Mulyaningsih, Yanyan
JURNAL AGRONIDA Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.381 KB) | DOI: 10.30997/jag.v2i1.757

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun kipahit dan tembelekan dalam mengendalikan hama gudang Callosobruchus maculatus yang umum menyerang biji-bijian. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian ini dibedakan atas dua percobaan. Percobaan pertama menggunakan ekstrak daun kipahit dan percobaan kedua menggunakan ekstrak daun tembelekan. Konsentrasi ekstrak daun tembelekan dan kipahit yang digunakan pada uji pendahuluan masing-masing adalah 0.0%; 0.5%; 1.0%; 1.5%; 2.0%; 2.5% dan 3.0% (w/v). Hasil konsentrasi pada uji pendahuluan digunakan untuk menentukan konsentrasi pada tahap aplikasi uji utama. Konsentrasi yang digunakan pada kegiatan uji utama adalah sebesar 0.0%; 1.0%; 2.0%; 3.0%; 4.0%; 5.0%; 6.0% (w/v) untuk ektrak daun tembelekan dan 0.0%; 1.25%; 2.0%; 3.75%; 5.0%; 6.25%; 7.5% (w/v) untuk ekstrak daun kipahit. Setiap perlakuan diulang tiga kali. Ekstrak daun kipahit dan tembelekan tidak berhasil untuk mematikan serangga Callosubruchus maculatus sebesar 95% selama 72 jam setelah perlakuan. Tingkat kematian tertinggi selama 72 jam berada pada konsentrasi 6.0% untuk ekstrak daun tembelekan dengan kematian sebesar 85.56% dan sebesar 7.5% untuk aplikasi pada ekstrak daun kipahit dengan nilai sama yaitu kematian sebesar 78.89%. Kata Kunci: insektisida nabati, tingkat kematian, Callosobruchus maculatus
Daya insektisida ekstrak daun otikai (Alphitonia sp.) dan ekstrak buah pinang (Areca catechu L.) terhadap tingkat kematian serangga hama gudang Callosobruchus chinensis L Gobai, Marinus; Tobing, Octavianus Lumban; Rochman, Nur
JURNAL AGRONIDA Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.285 KB) | DOI: 10.30997/jag.v1i2.166

Abstract

Callosobruchus chinensis L. merupakan hama yang sangat penting karena dapat menimbulkan kerusakan pada komoditas yang disimpan di gudang. Pengendalian C.chinensis antara lain dengan memanfaatkan ekstrak daun otikai dan ekstrak buah pinang sebagai insektisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun otikai (Alphitonia sp.) dan buah pinang (Areca catechu L.) dalam mengendalikan hama gudang Callosobruchus chinensis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Entomologi, SEAMEO BIOTROP. Penelitian dilakukan melalui percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Yang menjadi perlakuan adalah 7 taraf konsentrasi pestisida nabati dengan tiga kali ulangan untuk setiap taraf. Penelitian menggunakan analisis probit untuk mengetahui nilai LC50 dan LC95. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun otikai dan buah pinang berhasil mematikan serangga C.chinensis sebesar 95% selama 48 jam. Mortalitas tertinggi selama 48 jam setelah perlakuan terdapat pada konsentrasi 9.0% untuk ekstrak daun otikai dan 3.0 % untuk buah pinang dengan nilai yang sama, yaitu sebesar 100%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa serangga jantan lebih
Morfologi bunga dan viabilitas serbuk sari berbagai aksesi pamelo {Citrus maxima (Burm.) Merr.} Dewi, Septari Permata; Rahayu, Arifah; Rochman, Nur
JURNAL AGRONIDA Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.947 KB) | DOI: 10.30997/jag.v1i1.130

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi bunga dan viabilitas serbuk sari berbagai aksesi pamelo. Penelitian dilakukan di kebun petani di Desa Tambak Mas, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan dan preparat diamati di Laboratorium Mikroteknik Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB. Pengamatan bunga dan viabilitas serbuk sari dilakukan terhadap 11 aksesi pamelo. Karakter yang berperan dalam pengelompokan aksesi pamelo adalah diameter kelopak, jumlah bunga per tangkai, lebar petal dan panjang tangkai. Berdasarkan morfologi bunga pada tingkat kemiripan 28,61%, aksesi pamelo dipisahkan atas kelompok I (Adas Gulung, Jawa 2, Jawa 3, Adas Duku, Bali Merah 2, Magetan, Nambangan dan Bali Putih), kelompok II (Sri Nyonya), dan kelompok III (Bali Merah 1). Hasil pewarnaan dengan tetrazolium klorida (TTC) menunjukkan ‘Jawa 3’ memiliki viabilitas serbuk sari tertinggi, sedangkan ‘Jawa 1’, ‘Bali Merah 1’, dan ‘Bali Merah 2’ terendah. Umumnya perkecambahan dengan media polen germination medium (PGM) memberikan viabilitas serbuk sari lebih tinggi dibandingkan media Brewbaker&Kwack. Viabilitas serbuk sari tertinggi pada media Brewbaker&Kwack ditunjukkan oleh ‘Adas Duku’, sedangkan pada media PGM oleh
THE INFLUENCE OF MANURE AND DOLOMIT ON THE GROWTH AND PRODUCTION OF LONG BEANS (Vigna sinensis L.) Wagin, Thomas; Tobing, Oktavianus Lumban; Rochman, Nur
JURNAL AGRONIDA Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.269 KB) | DOI: 10.30997/jag.v3i1.1011

Abstract

This study was aimed to determine the effect of dosage of  cow manure and, dolomite on the growth and production of long  beans. This research was conducted in experimental field of Agroteknologi Department of Djuanda University Bogor. The study was prepared according to Completely Randomized Design (RAL), factorial. The first factor was the dose of cow manure according to recommendation consisting of 4 levels: 0R, 0.5 R, 1R, and 1.5R . The second factor is the recommended dolomite consisting of 4 levels: 0R, 0.5 R, 1R, and 1.5 R.  The results showed that the average height of the plant at age 6 MST, the number of leaves 4 MST and 6 MST, the number of flowers and the amount of fruit 6 MST, wet fruit weight of 3rd fruit harvest, dry weight of stem aged 8 MST influenced by cow manure.  While plant 4 MST, number of leaves 4,6 and 8 MST, number of branches 4, 6 and 8 MST, 6.8 MST of flowers and number of fruit 6,8 MST, weight lenghtof fruit harvest to-1, wet fruit weight of whole harvest 1st, dry weight of 3rd harvest, wet weight of stem, dry weight of stem, wet weight of root influenced by dolomite.Keywords: Long beans, plant height, the amount of fruit, fruit weight
Pengaruh air kelapa dan media tanam terhadap pertumbuhan stek stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) Saptaji, Saptaji; Setyono, Setyono; Rochman, Nur
JURNAL AGRONIDA Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.744 KB) | DOI: 10.30997/jag.v1i2.172

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi air kelapa dan jenis media tanam terhadap pertumbuhan stek tanaman stevia. Penelitian dilaksanakan bulan September 2012 sampai Desember 2012 di Kebun Percobaan Jurusan Agroteknologi Universitas Djuanda Bogor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Faktor pertama adalah perlakuan konsentrasi air kelapa yang terdiri atas lima taraf yaitu A0 = konsentrasi air kelapa 0%, A1 = konsentrasi air kelap 25 %, A2 = konsentrasi air kelapa 50 %, A3 = konsentrasi air kelapa 75 % dan A4 = konsentrasi air kelapa 100 %. Faktor kedua adalah perlakuan jenis media tanam yang terdiri atas empat taraf yaitu M0 = tanah, M1 = tanah : kompos cocopeat (1:1), M2 = tanah : kompos batang pisang (1:1) dan M3 = tanah : kompos daun keji beling (1:1). Secara umum stek tanaman stevia yang diberi konsentrasi air kelapa 100% (A4) dapat memberikan hasil terbaik pada tinggi stek dan jumlah daun pada umur 2, 3, 4 dan 6 minggu setelah tanam (MST), jumlah tunas (2 dan 3 MST), panjang akar, jumlah akar, bobot basah dan kering (berangkasan, pucuk dan akar)
Daya insektisidal minyak nilam (Pogostemon cablin Benth) dan ekstrak lerak (Sapindus rarak DC.) pada hama gudang sitophilus zeamais (Motsch.) Puspitosari, Dwi; Rochman, Nur; Tobing, Octavianus Lumban
JURNAL AGRONIDA Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.366 KB) | DOI: 10.30997/jag.v1i1.143

Abstract

Sitophilus zeamais merupakan hama yang penting karena dapat menimbulkan kerusakan pada komoditas yang disimpan di gudang. Pengendalian S. zeamais antara lain dengan memanfaatkan minyak nilam dan ekstrak lerak sebagai insektisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan minyak nilam (Pogostemon cablin Benth) dan ekstrak lerak (Sapindus rarak DC.) dalam mengendalikan hama gudang Sitophilus zeamais Motsch. Penelitian dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap dan analisis probit untuk mengetahui nilai LC50 dan LC95. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 72 JSP (Jam Setelah Perlakuan) mortalitas S. zeamais mencapai 100% pada konsentrasi minyak nilam sebesar 9% dan pada konsentrasi lerak sebesar 3% hingga 3,5%. Nilai LC50 dan LC95 untuk perlakuan minyak nilam adalah sebesar 1,524% dan 4,508% sementara pada perlakuan lerak sebesar 0,720% dan 2,170%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak nilam dan ekstrak lerak berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan insektisida nabati. Kata kunci: S. zeamais, minyak nilam, ekstrak lerak, mortalitas 
PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN KUALITAS BAYAM (Amaranthus tricolor L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM DAN KALIUM NIITRAT (KNO3) Zuryanti, Dwi; Rahayu, Arifah; Rochman, Nur
JURNAL AGRONIDA Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.145 KB) | DOI: 10.30997/jag.v2i2.995

Abstract

The study was aimed at assessing the growth, production, and quality of spinach (Amaranthus tricolor L.) given various rates of chicken manure and potassium nitrate (KNO3). A completely randomized design with two factors was used. The first factor was levels of chicken manure, namely 0 g, 50 g, 100 g, and 150 g per polybag. The second factor was levels of potassium nitrate (KNO3) fertilizer, namely 0 g, 0.25 g, 0.5 g, and 0.75 g per polybag.  Results showed that chicken manure application significantly affected plant height on 14 days after planting (DAP) and number of leaves on 14 and 21 DAP. Potassium nitrate application  gave significant effects on number of leaves on 21 DAP. Chlorophyl content of spinach leaves given by 150 g chicken manure per polybag increase at low dosage of KNO3 (0.25 g per polybag). Combination treatment of 150 g chicken manure and 0.75 g KNO3 fertilizer per polybag gave better effects on biomass fresh weight, shoot dry weight, and  root dry weight than other treatment combinations.Key words: number of leaves, biomass fresh weight, chlorophyll content
Pertumbuhan Setek Sansevieria cylindrica ‘Skyline’ pada Berbagai Ukuran Bahan Tanaman dan Komposisi Media Tanam Rapilah, Rapilah; Rahayu, Arifah; Rochman, Nur
JURNAL AGRONIDA Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.014 KB) | DOI: 10.30997/jag.v2i1.748

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh ukuran bahan setek dan komposisi media tanam terhadap pertumbuhan tanaman Sansevieria cylindrica ‘Skyline’. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Agroteknologi, Universitas Djuanda Bogor pada bulan Pebruari sampai dengan Juni 2013. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap dua faktor, yaitu ukuran bahan setek (5, 7 dan 10 cm) dan komposisi media tanam (100% tanah, tanah + arang sekam (1:2), tanah + arang sekam (2:1), tanah + arang sekam (1:1) dan 100% arang sekam). Hasil penelitian menunjukkan bahan setek berukuran 7 dan 10 cm menghailkan persentase setek hidup, persentase setek bertunas, jumlah dan panjang akar lebih baik dibandingkan dengan bahan setek berukuran 5 cm. Setek yang ditanam pada media tanah + arang sekam (1:1) memiliki akar lebih panjang diandingkan dngan yang ditanam pada media 100% tanah.Kata kunci: panjang akar, Sansevieria cylindrica, arang sekam