Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3-6 tahun dimana usia ini merupakan usia emas (golden age) yang harus distimulasi perkembangannya salah satunya adalah perkembangan motorik. Data WHO tahun 2009 mengatakan bahwa 5-25% anak prasekolah di dunia mengalami gangguan motorik halus. Data UNICEF Tahun 2011 juga mengatakan 27,5% atau 3 juta anak di dunia mengalami keterlambatan motorik halus. Kemampuan motorik dapat dikembangkan dengan bermain yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang juga melibatkan otot kecil serta koordinasi mata dan tangan salah satunya bermain puzzle. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain puzzle terhadap perkembangan motorik halus pada anak prasekolah. Penelitian ini menggunakan studi literature dengan menganalisis terhadap hasil penelusuran jurnal (e-journal) dan artikel dengan tinjauan teori yang ada (e-book), jurnal yang telah di review sebanyak 9 jurnal Nasional. Literature review menunjukan persamaan hasil dari 9 jurnal yang di review, bahwa bermain puzzle dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan motorik halus pada anak prasekolah. Memberikan stimulasi seperti bermain puzzle kepada anak dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak sehingga dapat mengurangi angka kejadian anak dengan keterlambatan perkembangan motorik halus. Kata Kunci : Puzzle, Motorik Halus, Prasekolah