Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI JAGUNG DAN KEDELAI DI KABUPATEN JEMBER Yusuf Muhammad Albana; Edy Sutiarso; Nurul Fathiyah Fauzi
AGRIBEST Vol 2, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agribest.v2i2.1626

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengidentifikasi perbedaan nilai produktivitas usahatani jagung dan kedelai, untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai produksi usahatani jagung dan  kedelai, untuk mengukur dan  mengidentifikasi perbedaan keuntungan usahatani jagung dan kedelai, untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keuntungan usahatani jagung dan kedelai, untuk mengukur dan mengidentifikasi perbedaan efisiensi penggunaan biaya usahatani jagung dan kedelai. Penelitian ini menggunakan metode survey dan komparatif dengan pemilihan daerah secara multi-stage sampling, terpilih Kecamatan Balung dan Bangsalsari, Kabupaten Jember. Pengambial sampel dilakukan secara multi-stage sampling, data diperoleh dari wawancara dengan petani dan instansi terkait. Metode analisis data menggunakan uji beda (statistik uji-z) dan analisis regresi berganda (statistik uji-t dan uji-f). Penelitian ini menyimpulkan bahwa, nilai produktivitas (lahan, tenaga kerja dan biaya produksi) jagung (Rp 18.227.753/ha; Rp 30.303/JKP; 1,49) dan kedelai (Rp12.924.009/ha; Rp 30.662/JKP; 1,37), ada perbedaan nilai produktivitas (lahan dan biaya produksi) yang signifikan pada taraf uji 1%, Sedangkan nilai produktivitas (tenaga kerja) tidak ada perbedaan yang signifikan. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap nilai produksi jagung dan kedelai yaitu luas lahan, nilai benih, nilai pupuk, dan tenaga kerja, sedangkan nilai pestisida dan manajerial berpengaruh tidak nyata. Usahatani (jagung dan kedelai) di Kabupaten Jember menguntungkan, yaitu sebesar (Rp 5.963.080/ha; Rp 3.422.641/ha), ada perbedaan yang signifikan pada taraf uji 1%. Faktor nilai produksi, biaya sarana produksi, tenaga kerja dan sewa lahan berpengaruh nyata terhadap keuntungan usahatani jagung dan kedelai. Penggunaan biaya produksi usahatani jagung dan kedelai adalah efisien dengan nilai R/C sebesar 1,49 dan 1,37, ada perbedaan yang signifikan nilai R/C antara usahatani jagung dan kedelai.
POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI SUMBER KLOPO I Nurul Fathiyah Fauzi
AGRIBEST Vol 2, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agribest.v2i2.1627

Abstract

Pengembangan sektor pertanian di pedesaan menghadapi berbagai tantangan. Beberapa faktor teknis dan nonteknis juga ditengarai menjadi kendala dalam pembangunan pertanian di masa yang akan datang. Desa Sumber Klopo yang terletak di Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember merupakan salah satu desa yang memiliki potensi pertanian yang melimpah. Desa ini berada pada daerah dataran tinggi di wilayah Kecamatan Bangsalsari. Potensi yang ada diantaranya ketersediaan lahan pertanian, adanya sector perkebunan, hortikultura dan tanaman pangan, ketersediaan SDM pertanian, dan adanya kegiatan kelompok tani yang aktif. Potensi yang dimiliki ini memiliki berbagai kendala dan masih belum dimanfaatkan secara optimal agar mampu meningkatkan pendapatan petani dan keluarga. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan menggali lebih dalam mengenai potensi dibidang pertanian dan merancang strategi pengembangan terhadap potensi pertanian yang ada pada Kelompok Tani Sumber Klopo I. Metode penelitian dengan deskriptif analitik yang dilakukan secara purposive method pada Kelompok Tani Sumber Klopo I. Sampling diambil 3 orang expert. Analisis data dengan deskriptif dan Analisis Medan Kekuatan (Force Field Analysis/FFA). Hasil menunjukkan 1) potensi pertanian Kelompok Tani Sumber Klopo I yakni: a) SDM aktif dalam kegiatan kelompok tani dan adopsi inovasi, b) penghasil pangan-palawija-perkebunan dengan komoditas pangan an perkebunan utama yakni padi dan kopi, c) lahan pertanian yang subur, d) memiliki 2 unit kios sarana produksi pertanian, dan e) resiko gangguan OPT yang kecil. 2) Strategi pengembangan pertanian yang dapat diterapkan yakni: a) Pemberdayaan kelembagaan serta organisasi petani, b) Revitalisasi sistem inovasi teknologi dengan mempertimbangkan aspek penelitian, pengembangan dan jaringan inovasi interaktif, c) Pengembangan akses jaringan komunikasi.
Kajian Sosial Ekonomi Pada Minat Generasi Muda Terhadap Sektor Pertanian Nurul Fathiyah Fauzi; Retha Arifika; Veni Mega Oktavia
AGRIBEST Vol 6, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agribest.v6i2.7716

Abstract

Salah satu permasalahan yang terjadi pada sektor pertanian yaitu adanya ”Aging Farmer” dimana fenomena ini menjadi mengkhawatirkan bagi seluruh pertanian di dunia. Saat ini orang-orang yang bekerja pada sektor pertanian rata-rata sudah berusia tua, sedangkan tenaga kerja yang masih berusia muda sudah jarang ditemukan bekerja pada lahan pertanian, generasi muda banyak yang beralih ke sector non pertanian. Tujuan penelitian ini yakni: 1) Mengetahui minat generasi muda dalam sector pertanian, 2) Menganalisis aspek social ekonomi terhadap minat generasi muda di sector pertanian, dan 3) Mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi minat generasi muda dalam sector pertanian. Lokasi penelitian yakni Fakultas Pertanian UM Jember dengan jumlah sampel yakni 64 orang mahasiswa. Analisis data menggunakan Analisis Deskriptif dan Regresi Model Multinominal Logit. Hasil Penelitian: 1) Minat Generasi Muda terhadap Sektor Pertanian di Kabupaten Jember, 73,4% generasi muda ragu-ragu untuk terjun di dunia pertanian, 6,6% Tidak Berminat dan 20% berminat. 2) Peran lingkungan terhadap minat generasi muda di sector pertanian bahwa dari aspek social menunjukkan adanya peran positif/ mendukung, terbukti dengan lingkungan pertemanan yang mendukung untuk terjun di sector pertanian, akses terhadap informasi, dan cosmopolitan yang dimiliki. Sedangakn dari aspek ekonomi menunjukkan peran yang kurang mendukung, hal ini dibuktikan dengan mayoritas responden bersikap acuh/ terhadap sector pertanian dan alasan dari sisi pendapatan di sector pertanian yang masih belim menentu. 3) Faktor-faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap minat generasi muda dalam sector pertanian yakni factor pekerjaan orang tua dan cosmopolitan, sedangkan factor tingkat Pendidikan, jenis kelamin, dan usia tidak berpengaruh signifikan.
Tantangan Dan Peluang Budidaya Lele Dengan Sistem Bioflok Di Kabupaten Bondowoso Nurul Fathiyah Fauzi; Kiki Herlambang; Fefi Nurdiana Wijayanti
National Multidisciplinary Sciences Vol. 1 No. 2 (2022): Proceeding SEMARTANI 1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.671 KB) | DOI: 10.32528/nms.v1i2.51

Abstract

Budidaya lele dengan sistem bioflok merupakan sistem budidaya yang baru bagi petani pembudidaya di Kabupaten Bondowoso. Berbagai kendala, tantangan, dan peluang masih banyak dirasakan petani. Tingkat produktivitas dan keuntungan usaha yang dihasilkan belum terukur dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) tingkat produktivitas, 2) tingkat keuntungan, dan 3) mengetahui kendala, tantangan dan peluang budidaya lele dengan sistem bioflok. Metode penelitian deskriptif analitik dilakukan di Desa Bataan Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso dengan total sampling (3 orang). Hasil penelitian menunjukkan budidaya ikan lele dengan sistem bioflok di Kabupaten Bondowoso memiliki tingkat produktivitas mencapai 194,5 kg/kolam bioflok dengan nilai rata-rata keuntungan per kolam sebesar Rp. 4.042.367. Tingginya nilai rata-rata keuntungan per kolam ini menjadi salah satu peluang usaha bagi petani selain peluang tingginya tingkat permintaan ikan lele, masa panen yang lebih cepat (70-75 hari), dan biaya pakan yang lebih hemat dibandingkan dengan sistem konvensional. Petani pembudidaya juga mengalami beberapa kendala dan tantangan diantaranya kebutuhan modal awal yang besar, listrik padam, petani masih sulit membedakan antara flok dan amonia, air kolam yang cepat berbau sebagai akibat kegagalan proses pembentukan flok, perlu ketelitian dalam mengecek kepekatan air, over feeding, dan sistem bioflok yang masih belum dikenal luas oleh petani pembudidaya ikan lele.
Permintaan Dan Penawaran Buah Di Wilayah Kota Kabupaten Jember Pada Masa Pandemi COVID 19 Nur Muhammad Ferdiansyah; Nurul Fathiyah Fauzi; Henik Prayuginingsih
National Multidisciplinary Sciences Vol. 1 No. 2 (2022): Proceeding SEMARTANI 1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.731 KB) | DOI: 10.32528/nms.v1i2.68

Abstract

Buah merupakan sumber vitamin dan mineral yang dibutuhkan masyarakat sebagai salah satu upaya guna meningkatkan imunitas tubuh agar tetap sehat pada masa pandemi covid-19. Penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1) perbedaan permintaan buah sebelum dan pada masa pandemi; (2) perbedaan penawaran buah sebelum dan pada masa pandemi; (3) hubungan antara permintaan, penawaran dan harga buah pada masa pandemi di wilayah kota Kabupaten Jember. Metode yang digunakan adalah deskriptif komparatif. Sampel penelitian terdiri dari 30 orang pembeli dan 10 orang pedagang di pasar tradisional, serta 20 orang pembeli pasar modern. Data dianalisis menggunakan uji-t sampel berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) tidak ada perbedaan permintaan buah yang signifikan pada pasar tradisional, sedangkan di pasar modern ada perbedaan signifikan pada taraf uji 5% sebelum dan pada masa pandemi, permintaan buah di pasar tradisional naik 1,07% sedangkan pada pasar modern naik 31,57% pada masa pandemi; (2) terdapat perbedaan penawaran buah yang signifikan pada taraf uji 5%, di pasar tradisional penawaran turun 27,97% pada masa pandemi, sedangkan penawaran di pasar modern tidak diketahui karena fihak manajemen tidak bersedia memberikan data; (3) terjadi kenaikan harga buah pada masa pandemi yang diakibatkan oleh kenaikan permintaan dan penurunan penawaran secara bersamaan.
Socialization of Fermentation Technology on Eco Enzymes as Raw Materials for Agro-industry at Muhammadiyah 3 Jember Senior High School Fitriana Dina Rizkina; Hudaini Hasbi; Ahib Assadam; Nurul Fathiyah Fauzi; Astri Widyaruli Anggraeni; Tiara Aprilia Hapsari P.P.; Shinta Artamevia Ramad
Jurma : Jurnal Program Mahasiswa Kreatif Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : LPPM UIKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jurma.v7i1.1770

Abstract

Waste is a daily problem for human life in the world, this is because waste production occurs every day. The increase in the amount of waste per day causes various diseases that will have a more dangerous health impact on both humans and the environment for the next generation. A clean and healthy school environment will support a good teaching and learning process. Muhammadiyah 3 Jember Senior High School is one of the schools that is always developing to become a model school in Jember Regency. However, based on the results of preliminary observations, organic waste management has not been implemented. Eco enzymes are natural multi-purpose liquids, which are fermented from sugar, fruit/vegetable residues, and water. Eco enzymes can be liquids that provide many benefits for households, agriculture, and animal husbandry. Basically, Eco enzymes accelerate biochemical reactions in nature to produce useful enzymes using fruit or vegetable waste. This enzyme from "waste" is one way of waste management that utilizes kitchen scraps for something very useful. The purpose of this community service activity is to introduce fermentation technology to Eco enzymes through increased participation in waste management. This activity was carried out in the form of direct socialization and training to 46 students. The resource person explained the material using the lecture and discussion method, then the participants directly practiced making Eco enzymes. Based on the results of observations of community service activities, students have not implemented organic waste management.
Minat Peternak Domba Untuk Bergabung Dalam Peternakan Terkoleksi Studi Kasus Kecamatan Bangsalsari Jember Dwi Nouval Zakaria; Henik Prayuginingsih; Nurul Fathiyah Fauzi
Agri Analytics Journal Vol. 1 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/agri.v1i1.1865

Abstract

Domba salah satu ternak sumber penghasil daging dan susu selain sapi, namun peternakan ini menghasilkan kotoran ternak yang mencemari lingkungan. Kandang domba sistem terkoleksi dianggap tepat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan karena mengolah kotoran domba yang dipisahkan dari urine sehingga bernilai jual dan menambah pendapatan peternak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui minat peternak domba untuk bergabung pada peternakan terkoleksi. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive (sengaja) dan terpilih, yaitu di Kecamatan Bangsalsari Kabupaten. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik Pengambilan sampelnya menggunakan Teknik snowball sampling yaitu teknik pengambilan sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit kemudian menjadi membesar dengan Jumlah responden 20 orang peternak. Metode analisis data menggunakan tabulasi silang dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65% peternak memiliki minat yang tinggi untuk bergabung dalam peternakan terkoleksi, 20% tidak berminat dan 15 % peternak ragu ragu.