Tutik Dalmiyatun
Study Program Of Agribusiness Department Of Agriculture Faculty Of Animal And Agricultural Science Diponegoro University

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGOLAHAN PANGAN BERBAHAN BAKU UBI JALAR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA Wahyu Dyah Prastiwi; Tutik Dalmiyatun; Alaya F.H. Muhammad
INOTEKS : Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni Vol 21, No 1: Februari 2017
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3993.009 KB) | DOI: 10.21831/ino.v21i1.12204

Abstract

This study described the implementation of applicable technology in woman farmer’s group in Mendongan Village, Sumowono, Semarang Regency. The program is aimed to share knowledge of sweet potatoes processing in order to increase the family income of the group. Counseling and baking class is conducted to gain the participation and skill of the group member. A sweet potato cutter machine is made to improve the activities and performance of the group. The program is succeeded and gave benefit to the group.  
PENGARUH CURAHAN WAKTU KERJA WANITA TANI TEMBAKAU TERHADAP PENERIMAAN KELUARGA DI KECAMATAN JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG Rizki Iqbal Maulana; Siwi Gayatri; Tutik Dalmiyatun
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian (J-SEP) Vol 12 No 2 (2019)
Publisher : University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jsep.v12i2.9150

Abstract

The purpose of this study was to analyze 1) How the time spent by female farm laborers in tobacco commodities in Jumo District, Temanggung Regency 2) What is the contribution of women's acceptance to family acceptance 3) What is the effect of the outpouring of women's working time on tobacco plantations on family acceptance. This research was conducted in February - March 2018 in Jumo District, Temanggung Regency. The research method was survey. The method of determining the sample was done by Slovin method with a total of 82 samples. The analysis was descriptive analysis and simple regression analysis. The activities of women tobacco farmers are divided from planting land preparation, tobacco seed preparation, tobacco seed nursery, planting, maintenance, harvesting, and post-harvest. The results showed that the average HKSP of female farmers was 764 hours/activity, the average income of women tobacco farmers in Jumo District was Rp.5,596,451. Family welfare can be seen from the dual role of women farmers as housewives and as tobacco farming women to increase family acceptance. There is no significant effect between the working time of female farmers on the acceptance of women tobacco farmers in Jumo District Temanggung Regency because the acceptance of female farmers is given based on activities. There are reasons that keep women farmers working for example their role in to fill busy life and become a side job in addition to their role in domestic sector as housewife.
PERILAKU PETANI KOPI KELOMPOK TANI MAKARTI UTOMO DI DUSUN GENTING DESA GETAS KECAMATAN SINGOROJO KABUPATEN KENDAL Siti Hajjah Mardiah; Tutik Dalmiyatun; Sriroso Satmoko
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol.13, No.2, 2019
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.225 KB) | DOI: 10.24843/SOCA.2019.v13.i02.p06

Abstract

Kopi merupakan salah satu hasil perkebunan Indonesia yang pemasarannya sudah bertaraf Internasional, namun kopi yang diekspor hanya kopi yang bermutu tinggi. Permasalahan yang terjadi pada komoditas kopi di Indonesia yaitu tidak semua petani kopi mampu menghasilkan kopi bermutu tinggi, sehingga mengakibatkan harga tawar kopi masih rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi mutu kopi yaitu perilaku petani dalam mengelola usahatani kopi, dimana perilaku yang dimaksud terdiri dari pengetahuan, sikap dan keterampilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku petani kopi serta menganalisis pengaruh tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan petani terhadap mutu produksi kopi di Kelompok Tani Makarti Utomo. Penelitian ini dilaksanakan bulan Oktober-November 2018 berlokasi di Dusun Genting Desa Getas Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal. Metode penelitian menggunakan metode survei dan seluruh anggota kelompok tani digunakan sebagai responden sebanyak 37 petani menggunakan metode sensus. Sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil penelitian 1) kelompok Tani Makarti Utomo memiliki tingkat pengetahuan cukup baik, tapi perlu ditingkatkan, tingkat sikap sudah baik karena memiliki kesadaran mutu baik, tingkat keterampilan dalam pengelolaan usahatani kopi sudah cukup baik tapi perlu ditingkatkan dan tingkat mutu kopi cukup baik berdasarkan mutu fisik biji kopi, 2) pengetahuan, sikap dan keterampilan berpengaruh terhadap mutu kopi secara serempak, pengetahuan dan sikap berpengaruh terhadap mutu kopi secara parsial dan keterampilan tidak berpengaruh terhadap mutu kopi secara parsial.
Pengaruh Modal Sosial Terhadap Keberlanjutan Gapoktan Ngudi Rukun Di Kabupaten Wonogiri Tri Ermawati; Tutik Dalmiyatun; Kadhung Prayoga
Jambura Agribusiness Journal VOLUME 3, ISSUE 1, 2021: JULY-DECEMBER
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.806 KB) | DOI: 10.37046/jaj.v3i1.10129

Abstract

Modal sosial merupakan suatu rangkaian proses hubungan antar manusia yang ditopang oleh jaringan, norma-norma dan kepercayaaan sosial yang memungkinkan efisiensi dan efektifitas koordinasi serta kerjasama untuk keuntungan bersama. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis modal sosial, keberlanjutan, dan pengaruh modal sosial terhadap keberlanjutan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ngudi Rukun di Kabupaten Wonogiri. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2020. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penentuan sampel menggunakan metode slovin dan diperoleh 82 responden. Pengambilan data dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tehnik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial yang ada di Gapoktan Ngudi Rukun tergolong dalam kategori tinggi dengan presentase jaringan kerjasama 60%, kepercayaan 48% dan norma 64%. Tingkat keberlanjutan di Gapoktan Ngudi Rukun termasuk dalam kategori sangat tinggi dengan tingkat presentase 94%. Modal sosial yang terdiri dari jaringan kerjasama, kepercayaan dan norma berpengaruh secara serempak dan parsial terhadap keberlanjutan Gapoktan Ngudi Rukun di Kabupaten Wonogiri. Nilai Adjusted R-Square sebesar 0,919 yang berarti keberlanjutan Gapoktan Ngudi Rukun dipengaruhi oleh modal sosial (jaringan kerjasama, kepercayaan, dan norma) sebesar 91,9%. Modal sosial dalam gapoktan perlu ditingkatkan dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif.
THE EFFECT OF SOCIAL ECONOMIC FACTORS ON FARMER BEHAVIOR IN RICE FARMING IN SUMBER KULON VILLAGE, JATITUJUH DISTRICT, MAJALENGKA REGENCY Muhammad Nasirudin; Wulan Sumekar; Tutik Dalmiyatun
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 4, No 2 (2020): November 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v4i2.7294

Abstract

Farmers' behavior indicates someone already knows good knowledge, attitude and skills in rice farming activities. the purpose of this study is the influence of socio-economic factors on the behavior of farmers in rice farming. This research was conducted on 21 September - 10 November 2019 in Sumber Kulon Village, Jatitujuh District, Majalengka Regency, West Java. The method used in this study is a survey with 240 respondents. Data collection techniques using questionnaires and interviews, while data analysis techniques using descriptive analysis and multiple linear regression analysis. Patani activities in rice farming are started from land preparation, selection of rice seeds, rice seedbed, planting, maintenance, food and post-harvest. The results showed that the influence of socio-economic factors on farmer's behavior in the level of siginification was 0.05 with 0.006, Educational variable was 0.094, experience variable was 0.552, motivation variable was 0.034, acceptance variable was 0.096, media information variable was 0,000 and agricultural extension variables were of 0.010. This can be seen from the contribution of farmers in social factors by 27% of the behavior of farmers because farmers only depend on rice farming activities. The reasons for choosing to keep doing this activity are, among other things, a family business. 
ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN PENDUDUK DI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK Rifatul Jannah; Bambang Trisetyo Eddy; Tutik Dalmiyatun
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 1, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.5 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v1i1.1629

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perubahan fungsi lahan pertanian, 2) Dampaknya alih fungsi lahan terhadap kehidupan pendudukyang meliputi luas kepemilikan lahan, alih pekerjaan dan persediaan pangan pokok dalam keluarga. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2016 sampai Januari 2017 di Kecamatan Sayung. Sayung dipilih sebagai lokasi penelitian karena 1) cukup tinggi mengalami alih fungsi lahan, 2) merupakan wilayah pertumbuhan industri dan perumahan karena berbatasan dengan Kota Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Data penjualan lahan diperoleh dari arsip 4 desa terpilih. Setiap desa diambil 20 responden yang terdiri dari 2 orang setiap tahun selama 10 tahun terakhir sehingga total responden 80 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kabupaten Demak terjadi peningkatan pengajuan perizinan alih fungsi lahan. Penurunan luasan lahan pertanian dari 2.136 ha menjadi 1.417 ha, turun dengan laju rata-rata 12,4% per tahun yang disebabkan oleh alih fungsi lahan. Faktor – faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian di Kecamatan Sayung berturut-turut adalah kebutuhan ekonomi (41%), ibadah haji (16%), usaha (11%), pengobatan (9%), pembayaran hutang (8%), renovasi rumah (4%), pembelian motor (4%), pembagian warisan (4%) dan tukar tambah lahan (3%). Alih fungsi lahan sangat signifikan mempengaruhi jumlah penduduk yang mempunyai lahan pertanian, luas kepemilikan lahan, alih pekerjaan dan persediaan pangan keluarga.Keywords : alih fungsi; lahan; luas kepemilikan; alih pekerjaan; persediaan pangan
PENGARUH SIKAP DAN MOTIVASI PETANI TERHADAP ADOPSI PROGRAM KARTU TANI PADA PETANI TANAMAN PADI DI KABUPATEN GROBOGAN Meliyanawati Meliyanawati; Wulan Sumekar; Tutik Dalmiyatun
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 4, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.939 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v4i1.6249

Abstract

Fertilizer subsidy policy is an effort made by the government to provide facilities to farmers. Based on evaluation of availability and distribution of fertilizers, the government created a farmer card program in hopes of overcoming fertilizer problembs, but the axistence of farmer card program still a pro and a contra among farmers. This research was conducted in Grobogan Regency on 12 February 2019 to 5 march 2019. the purpose of this research was to analyze the attitude, motivations, adoption and the effect of rice farmers attitudes and motivations on adoption of farmer card program. The methods used in this research was survey method. The population used in this research is rice farmers who are members of the outstanding farmers group in Grobogan Regency (Maju farmers group, Margo Husodo farmers group, Karya Mukti farmers group). Research samples was determined randomly with a tota; of 86 respondents obtained from the slovin formula. Data collection is done using interviews and direct observation. Data were analyzed using multiple linear regression test. The result of the research showed that respondents characteristics were dominated by male farmers who were still in productive age who had a long farming experience, but had a relatively low education level. Farmers attitudes, motivations and adoptions of the farmer card program were classified as medium. Attitude and motivation factors affect adoption. Attitude and motivation variables affect the adoption variable 70,4%. Attitude and motivation variables have a very real influence on the adoption variable.
ANALISIS GENERAL ELECTRIK MATRIK USAHA BERAS ORGANIK DI KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG Tutik Dalmiyatun; Wahyu Dyah Prastiwi; Heri Setiyawan
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 1, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.588 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v1i2.1889

Abstract

Abstrak Pertanian organik menjadi tren saat ini dan berpotensi usaha pertanian yang berkelanjutan. Tujuan penelitian adalah menganalisis kekuatan bisnis dan daya tarik usaha beras organik di Kabupaten Semarang. Penelitian dilaksanakan dengan metode survei dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Lokasi penelitian yaitu di Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang yang dipilih secara purposif. Responden penelitian yaitu pelaku usaha pertanian padi organik yang berjumlah 60 responden mencakup faktor lingkungan internal dan eksternal, yang terdiri atas 30 petani, 5 distributor, 2 penyuluh pertanian, 3 pegawai koperasi (kreditur) dan 20 konsumen. Data dianalisis menggunakan analisis General Elektrik Matrix. Hasil analisis menunjukkan bahwa kekuatan bisnis yang utama yaitu kualitas produk (beras organik) dan daya tarik yang utama yaitu pada dampak lingkungan. Kekuatan bisnis termasuk kategori sedang dan daya tarik termasuk kategori tinggi dengan posisi GE Matrix ada pada sel 5 (59.63;69.13). peningkatan kekuatan bisnis dan daya tarik dengan melakukan evaluasi potensi untuk mengembangkan pasar dengan melakukan segmentasi, serta mengevaluasi kelemahan dan membangun kekuatan usaha.Keywords: Kekuatan bisnis; daya tarik; beras organic; General elektrik matrix
PENGARUH KEPERCAYAAN ANGGOTA TERHADAP KOHESIVITAS KELOMPOK TANI SUMBER REJEKI KELURAHAN PURWOSARI, KECAMATAN MIJEN, KOTA SEMARANG Fadila Nur Anisa; Siwi Gayatri; Tutik Dalmiyatun
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 4, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.003 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v4i1.6236

Abstract

Anggota dalam suatu kelompok akan mau berperan aktif dan ikut serta dalam kegiatan kelompok apabila terdapat kepercayaan antara anggota terhadap kelompok. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Menganalisis tingkat kepercayaan anggota kelompok tani Sumber Rejeki. 2) Menganalisis tingkat kohesivitas kelompok tani Sumber Rejeki. 3) Menganalisis pengaruh kepercayaan anggota terhadap kohesivitas kelompok tani Sumber Rejeki. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survai dengan melakukan wawancara langsung kepada responden menggunakan kuesioner. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 5 Juli sampai dengan tanggal 15 Agustus 2019 berlokasi di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Teknik pengambilan responden dengan memilih seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Kelompok tani Sumber Rejeki memiliki anggota sebanyak 37 anggota. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif serta menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan variabel X merupakan kepercayaan anggota dan variabel Y merupakan kohesivitas kelompok. Kepercayaan anggota terdiri dari tiga indikator antara lain kepercayaan antar anggota, kepercayaan terhadap kelompok, dan kepercayaan terhadap pihak eksternal. Sedangkan kohesivitas kelompok terdiri dari dua indikator antara lain motivasi tetap bergabung dengan kelompok dan kerjasama dalam kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan anggota kelompok tani Sumber Rejeki dapat dikatakan termasuk dalam kategori tinggi. Tingkat kohesivitas kelompok tani Sumber Rejeki dapat dikatakan termasuk dalam kategori tinggi. Terdapat pengaruh antara tingkat kepercayaan anggota terhadap tingkat kohesivitas kelompok tani Sumber Rejeki. Semakin tinggi kepercayaan anggota maka semakin tinggi pula tingkat kohesivitas kelompok tani Sumber Rejeki. 
RELATIONSHIP LEADERSHIP OF THE CHAIRMAN WITH THE EMPOWERMENT LEVEL OF FARMER GROUPS ON CHILI FARMING MANAGEMENT IN BAWANG DISTRICT, BATANG REGENCY Hendro Sarjito; Siwi Gayatri; Tutik Dalmiyatun
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 3, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.491 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v3i2.5069

Abstract

Increasing intitutional capacities among ther farmer’s is one of the key to improve farmer’s welfare. This research was conducted with the aim to analyze the relationship between the leadership of the farmer group and the level of empowerment among chili farmer’s in Bawang District, Batang Regency. The study was conducted in  20 December 2018 to 15 January 2019 in Bawang District, Batang Regency. The research method used in this study was the survey method 75 respondent were taken by the complete enumeration method. Data collection was done by using questionnaires, interviews, and direct observations in the field. Data analysis was using descriptive analysis and Rank Spearman correlation test. The results of the study showed that the level of empowerment in management of chili farming system was in medium category. The leadership level of the head of the farmer group in Bawang District were in the category of being able to lead farmer groups. There was a significant relationship between the leadership of the farmer group leader and the level of empowerment of the management of chili farming system in Bawang District, Batang Regency. Keywords: leadership, empowerment, management of chili farming system