Dyah Mardiningsih
Fakultas Peternakan Dan Pertanian Universitas Diponegoro Universitas Diponegoro Tembalang, Semarang 50275

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis)

Strategi Pengembangan Agrowisata Berbasis Bunga Krisan (Chrysanthemum Morifolium R.) di Taman Bunga Celosia, Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Muhammad Arfani Fadlil; Wulan Sumekar; Dyah Mardiningsih
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2020.004.01.4

Abstract

Penelitian strategi pengembangan agrowisata berbasis bunga krisan telah dilakukan pada bulan Desember 2018 - Januari 2019 di Taman Bunga Celosia, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan adanya bunga krisan yang potensial dikembangkan sebagai basis agrowisata. Penelitian bertujuan untuk menganalisis, mengetahui dan menentukan strategi pengembangan agrowisata dengan berbasis bunga krisan yang dilihat dari sisi internal dan eksternal. Strategi pengembangan dianalisis menggunakan analisis SWOT, dilanjutkan dengan menentukan alternatif strategi. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa Taman Bunga Celosia berada di posisi kolom I (pertumbuhan) untuk Matriks IE dan Kuadran I (agressive) untuk diagram SWOT. Hasil alternatif strategi yang didapatkan melalui beragam strategi pada matriks SWOT (strategi SO,ST, WO dan WT) menunjukkan bahwa pihak Taman Bunga Celosia dapat menggunakan strategi pengembangan yang bersifat proaktif. Strategi pengembangan yang dipilih yaitu penambahan luas area taman bunga celosia untuk mengadakan pengembangan dan menambah blok bunga krisan, menyelesaikan perihal berbagai perizinan usaha untuk memudahkan akses pengembangan lebih luas lagi, membangun green house yang canggih juga menarik untuk membuat budidaya bunga krisan lebih optimal  dan membentuk tatanan landasan organisasi (SOP, visi, misi, rencana pengembangan tertulis dan tetap) untuk menjaga kesinambungan usaha.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Jumlah Pembelian Bibit Cabai di Usahatani Pembibitan Desa Sumberejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Triana Kusuma Astuti; Dyah Mardiningsih; Sriroso Satmoko
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.421 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.04.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah pembelian bibit cabai harga, jenis, musim tanam dan luas lahan di Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak dan menganalisis pengaruh harga, jenis, waktu tanam, dan luas lahan terhadap jumlah pembelian bibit cabai di Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumberejo Kecamatan Ngablak dengan alasan Desa Sumberejo merupakan sentra usahatani pembibitan terbesar di Kecamatan Ngablak. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik accidental sampling yaitu sampel berasal dari konsumen yang tidak sengaja bertemu di usahatani pembibitan, sampel diambil sebanyak 30 orang berdasarkan 10% dari jumlah populasi. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dan dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah pembelian bibit cabai yaitu 3266 dalam setiap musim tanam. Secara serempak harga, jenis, waktu tanam dan luas lahan berpengaruh terhadap jumlah pembelian bibit cabai sedang harga, jenis, waktu tanam secara parsial tidak berpengaruh terhadap jumlah pembelian bibit cabai.