Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian

Upaya Peningkatan Produksi Buncis (Phaseolus Vulgaris L) dengan Defoliasi dan Pemberian Pupuk Phospat Darus Triyanto; Eka Adi Supriyanto
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 14, No 1 (2018): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v14i1.788

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh defoliasi dan pemberian pupuk phospat serta interaksinya terhadap peningkatan produksi buncis (phaseolus vulgaris L.), Dilaksanakan di desa Karangsari, Karanganyar, Pekalongan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama defoliasi (D), yaitu tanpa defoliasi, defoliasi 2 helai daun per rumpun, defoliasi 4 helai daun per rumpun. Faktor kedua dosis pupuk phospat (P), yaitu 0 kg SP36/ha (kontrol), 75 kg SP36/ha, 150 kg SP36/ha, 225 kg SP36/ha. Variabel pengamatan meliputi pajang tanaman, jumlah cabang per tanaman, jumlah polong per tanaman sempel, panjang polong per tanaman sempel, berat brangksan, berat polong per tanaman sempel, berat polong per petak, jumlah bunga per tanaman sempel, panjang akar terpanjang, berat akar per tanaman sempel. Hasil penelitian menunjukan bahwa defoliasi berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah polong per tanaman sempel dan berat akar per tanaman sempel, berbeda nyata terhadap berat polong per tanaman sempel dan berat polong per petak. Perlakuan defoliasi terbaik adalah defoliasi 4 helai daun per rumpun (D2). Pemberian pupuk phospat (P) berbeda sangat nyata terhadap semua variabel pengamatan. Perlakuan dosis pupuk phospat terbaik adalah 150 kg SP36/ha (P2). Terdapat interaksi yang sangat nyata antara defoliasi dengan pemberian pupuk phospat terhadap variabel jumlah polong per tanaman sempel dan berat akar per tanaman sempel, dan berbeda nyata terhadap variabel panjang polong per tanaman sempel. Kombinasi terbaik diperoleh pada defoliasi 4 helai daun per rumpun dengan dosis pupuk phospat (P) 150 kg SP36/ha (D2P2). Kata kunci: buncis, defoliasi, phospat
Pengaruh Pemberian Variasi Kensentrasi GA3 pada Pertumbuhan Beberapa Macam Klon Kakao (Theobroma cacao L.) Karina Widiawati; Eka Adi Supriyanto
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 2 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i2.1198

Abstract

Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan, berperan penting dalam meningkatkan devisa negara. Penyediaan bibit kakao masih belum mencukupi dan kualitas benih yang dihasilkan masih rendah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi giberelin (GA3) dan macam klon terhadap pertumbuhan bibit kakao dan interaksinya. Penelitian dilakukan di Desa Kenconorejo, Kec. Tulis, Kab. Batang. Rancangan percobaan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan perlakuan konsentrasi GA3 (kontrol, 100, 200, 300 ppm), macam klon kakao (RCC 70, RCC 71, ICCRI 08H) diulang 3 kali. Data dianalisis dengan uji F jika beda nyata dilanjutkan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi GA3 berbeda sangat nyata terhadap semua variabel pengamatan kecuali berbeda nyata terhadap variabel diameter batang, berbeda tidak nyata pada variabel persentase berkecambah, jumlah akar primer. Konsentrasi optimum yaitu 200 ppm. Macam klon kakao berbeda sangat nyata terhadap semua variabel, kecuali berbeda tidak nyata pada persentase berkecambah. Pertumbuhan kakao terbaik pada klon ICCRI 08H. Interaksi konsentrasi GA3 dengan macam klon kakao berbeda sangat nyata pada variabel kecepatan berkecambah, tinggi tanaman, luas daun per tanaman, bobot basah tanaman, pajang akar terpanjang, volume akar, berbeda nyata pada variabel saat muncul akar, jumlah daun per tanaman, berbeda tidak nyata pada variabel persentase berkecambah, diameter batang dan jumlah akar primer. Interaksi terbaik konsentrasi GA3 200 ppm dengan klon kakao ICCRI 08H. Kata kunci : Kakao  (Theobroma cacao L.), Konsentrasi GA3, Klon kakao
Pengaruh Lama Perendaman Dan Konsentrasi Larutan Rootone F Terhadap Pertumbuhan Stek Murbei (Morus Sp.) Nur Efendi; Eka Adi Supriyanto
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 17, No 1 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v17i1.1433

Abstract

Tanaman  murbei merupakan tanaman yang berpengaruh dalam kegiatan budidaya ulat sutera. Penelitian bertujuan untuk mengetahui lama perendaman dan konsentrasi larutan Rootone F terhadap pertumbuhan stek murbei dan interaksinya. Penelitian dilaksanakan di Desa Tegalsari Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Faktor pertama lama perendaman (1 jam, 2 jam, dan 3 jam), faktor kedua konsentrasi larutan Rootone F Terhadap (0 mg/l, 150 mg/ l , 300 mg/ l, dan 450 mg/ l). Data dianalisa dengan uji F dan jika berbeda nyata dilakukan uji lanjut dengan BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman berbeda sangat nyata terhadap saat munculnya akar dan bobot basah tanaman, berpengaruh nyata pada variabel saat munculnya tunas, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar terpanjang, bobot basah akar, bobot kering akar, bobot basah tanaman, berbeda tidak nyata terhadap presentase keberhasilan stek, lama perendaman stek murbei terbaik 2 jam. Konsentrasi larutan Rootone F berbeda sangat nyata terhadap semua variabel yang di amati kecuali presentase keberhasilan stek, Konsentrasi Larutan Rootone F 300 mg/l. Interaksi Lama Perendaman dan Konsentrasi Larutan Rootone F berbeda sangat nyata terhadap saat munculnya tunas, saat munculnya akar, jumlah akar, panjang akar terpanjang, bobot basah tanaman, berbeda nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah akar dan berat kering akar, berbeda tidak nyata pada presentase keberhasilan stek. Interaksi terbaik dicapai lama perendaman 2 jam dengan Konsentrasi Rootone F 300 mg/ l.Kata kunci: konsentrasi, lama perendaman, murbei Rootone F
Pengaruh Macam Varietas dan Zat Pengatur Tumbuh Alami Terhadap Pertumbuhan Kalus Tebu (Saccharum officinarum L.) Secara In Vitro Yuni Kartika; Eka Adi Supriyanto
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 15, No 2 (2019): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v15i2.1138

Abstract

Tebu salah satu komoditas pertanian penghasil gula, akan tetapi kebutuhan benih tebu belum mencukupi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam varietas, zat pengatur tumbuh alami terhadap pertumbuhan kalus tebu secara in vitro dan interaksinya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Tanah dan Tanaman Tebu Comal Baru Kabupaten Pemalang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri atas 2 faktor 3 ulangan. Faktor pertama macam varietas (varietas PSJT 941, PS 881, kidang kencana) faktor kedua macam zat pengatur tumbuh (IAA, air kelapa, ekstrak tauge, ekstrak jagung). Data dianalisis dengan uji F dan jika terdapat beda nyata menggunkan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa macam veritas  berbeda sangat nyata terhadap variabel saat tumbuh tunas, tinggi planlet, jumlah tunas, jumlah daun, berbeda nyata terhadap saat tumbuh akar. Varietas terbaik adalah varietas kidang kencana. Macam zat pengatur tumbuh berbeda sangat nyata terhadap semua variabel yang diamati. Zat pengatur tumbuh terbaik adalah IAA. Interaksi macam varietas dan zat pengatur tumbuh alami berbeda nyata terhadap saat tumbuh akar dan bobot segar planlet. Interaksi terbaik pada variabel saat tumbuh akar dicapai oleh varietas kidang kencana dan IAA, untuk variabel bobot segar planlet  dicapai pada varietas kidang kencana  dan  air kelapa.
Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Konsentrasi POC dan Macam Komposisi Media Tanam Lafinah Nur Khasanah; Eka Adi Supriyanto; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 18, No 2 (2022): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v18i2.2516

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max L.) terhadap konsentrasi POC dan macam komposisi media tanam. Telah dilaksanakan di Dukuh Maron, Pesalakan, Bandar, Batang di ketinggian ± 375 mdpl pada bulan Januari-Maret 2022. Rancangan yang digunakan adalah Split Plot. Faktor pertama (main plot): Konsentrasi POC: 0 cc/l, 20 cc/l, 40 cc/l dan 60 cc/l. Faktor kedua (sub plot): Macam komposisi media tanam tanah:sekam bakar:pupuk kandang (1:1:1), (1:2:1), (1:2:2). Hasil penelitian menunjukan Konsentrasi POC berbeda sangat nyata pada variabel berat brangkasan basah. Berbeda nyata pada variabel luas daun, berat basah akar dan bobot 100 biji. Konsentrasi POC terbaik 40 cc/l (K2). Perlakuan macam komposisi media tanam berbeda sangat nyata pada variabel tinggi tanaman, jumlah polong isi per tanaman dan bobot 100 biji. Berbeda nyata pada variabel jumlah bintil akar per tanaman, panjang akar terpanjang dan berat basah akar. Macam komposisi media tanam terbaik 1:2:1 (M2). Kombinasi terbaik konsentrasi POC 40 cc/l dan macam komposisi media tanam 1:2:1 (K2M2) pada variabel luas daun, jumlah polong isi per tanaman dan bobot 100 biji.