Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Nilai Budaya dalam Teks Film Komedi Eumpang Breuh Vera Wardani; Ramli Gadeng
Master Bahasa Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Master Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.985 KB) | DOI: 10.24173/mb.v6i2.11602

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai budaya dan bentuk penyajiannya dalam teks film komedi Eumpang Breuh. Jenis penelitian ini adalah penelitian content analysis atau analisis isi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah film komedi Eumpang Breuh vol. 12 beredar pada tahun 2014 berdurasi 1 jam: 8 menit: 40 detik dan vol. 13 beredar pada tahun 2015 berdurasi 1 jam: 4 menit: 46 detik yang diproduksi oleh Dhien Keramik.. Data penelitian ini adalah nilai budaya dalam teks film komedi Eumpang Breuh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik simak dan catat. Hasil penelitian yang ditemukan adalah nilai budaya yang terdapat dalam teks film komedi Eumpang Breuh terdiri atas, (1) Nilai budaya hubungan manusia dengan Tuhan meliputi, (a) berdoa dan (b) taat. (2) Nilai budaya hubungan manusia dengan alam yang terdapat dalam film komedi Eumpang Breuh meliputi, (a) menyapu, (b) memanfaatkan hasil alam, (d) menjaga lingkungan, dan (e) memperindah alam. (3) Nilai budaya hubungan manusia dengan manusia meliputi, (a) minta maaf dan memaafkan, (b) membantu orang lain, (c) suka menolong, (d) mengundang acara pesta, (e) minta tolong, (f) minta izin, (g) memperhatikan penampilan, (h) perhatian, (i) menyampaikan amanah, (j) sopan santun, (k) menghormati wanita, (l) menyumbang, (m) menghormati tamu, (n) suka terhadap lawan jenis, (o) menanyakan alamat, (p) mengucapkan terima kasih, (q) memberi tumpangan, (r) mengantre, dan (s) memberi salam dan menjawab salam. (4) Nilai budaya hubungan manusia dengan masyarakat meliputi, (a) menasihati, (b) tanggung jawab, (c) menikahkan, dan (d) pemberian bantuan. (5) Nilai budaya hubungan manusia dengan diri sendiri meliputi, (a) membersihkan diri, (b) menuntut ilmu, (c) melamar pekerjaan, (d) berusaha mengubah nasib, (e) bekerja keras, (f) tanggung jawab, dan (g) menjaga kesehatan. Bentuk penyampaian nilai budaya dalam teks film komedi Eumpang Breuh memiliki dua spesifikasi yaitu, bentuk penyampaian nilai budaya secara langsung dan bentuk penyampaian nilai budaya secara tidak langsung.(1) Penyampaian nilai budaya secara langsung memiliki dua bentuk yaitu, (a) melalui uraian pengarang (penulis skenario/ sutradara) dan (b) melalui tokoh. (2) penyampaian secara tidak langsung memiliki dua bentuk yaitu, (a) melalui peristiwa dan (b) melalui konflik.
KONTEKS PENGGUNAAN BAHASA TABU SEBAGAI PENDIDIKAN ETIKA TUTUR DALAM MASYARAKAT PIDIE Junaidi Junaidi; Vera Wardani
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 20, No 1 (2019): JURNAL SERAMBI ILMU
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/si.v20i1.1001

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan konteks penggunaan bahasa tabu dalam masyarakat Pidie. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan metode deskriptif-analitis. Data penelitian ini adalah bahasa tabu berbentuk lisan dalam masyarakat Pidie. Sumber data penelitian ini adalah informan, yaitu masyarakat yang menetap di kabupaten Pidie, berjumlah 15 orang yang berdomisili pada sebelas gampĂ´ng dalam kecamatan yang ada di kabupaten Pidie. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur yang didukung oleh teknik pancingan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif dengan tahapan-tahapan, menyeleksi data, mendeskripsikan keseluruhan data, mengelompokkan data berdsarkan konteks penggunaannya, dan menganalisis data untuk ditarik simpulan. Hasil penelitian ditemukan bahwa konteks penggunaan bahasa tabu dalam masyarakat Pidie terjadi pada beberapa konteks, yang meliputi konteks (1) pembicara dan pendengar pembicaraan, (2) latar atau tempat pembicaraan, (3) waktu pembicaraan, (4) topik atau peristiwa yang dibicarakan, (5) suasana atau situasi pembicaraan, dan (6) tujuan atau maksud pembicaraan. Masyarakat Pidie kadang-kadang menggunakan bentuk eufemisme untuk menggantikan bahasa tabu kata-kata. Namun, tidak ada bentuk penyulihan kata apapun untuk menggantikan bahasa tabu sumpah serapah, selain penutur harus diam.
Sikap Patriotisme Pejuang Aceh dalam Film Cut Nyak Dhien Junaidi Junaidi; Vera Wardani
Master Bahasa Vol 10, No 2 (2022): Jurnal Master Bahasa (Juni 2022)
Publisher : Master Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24173/mb.v10i2.26686

Abstract

This research raises the issue, how are the patriotism of the Achenes fighters contained in the Cut Nyak Dhien film? This study aims to describe the forms of patriotism of Achenes fighters contained in Cut Nyak Dies. The data source of this research is the film Cut Nyak Dhien directed by Eros Djarot, totaling 2 discs, produced by PT. Kanta Indah Film. The data of this research is the patriotic attitude of Achenes fighters contained in the film Cut Nyak Dhien. The method used is descriptive-qualitative method with a content analysis approach. The technique of collecting data in this research is to use the technique of listening and noting with stages; screened the Cut Nyak Dhien film, recorded and transferred the subtitles of the Cut Nyak Dhien film containing patriotism to the data sheet and classified it. The data analysis of this research includes the stages; describe the data, classify the data based on their shape, and analyst the data and interpret it using predetermined theoretical concepts. The results showed that the patriotism of the Achenes fighters contained in the Cut Nyak Dhien film included: (1) the spirit of expelling the invaders, (2) the spirit of waging war, (3) never giving up, (4) daring to act, (5) willing to sacrifice, (6) the spirit of defending the homeland, (7) killing the enemy, (8) maintaining self-respect, (9) protecting the leader.
The Use of Slang among Teenagers in Pidie Junaidi Junaidi; Asriani Ariani; Nurul Azmi; Mujiburrahman Mujiburrahman; Vera Wardani; Nuraiza Nuraiza
International Conference on Multidisciplinary Research Vol 4, No 1 (2021): ICMR
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/pic-mr.v4i1.3765

Abstract

This research is field research aiming to describe the use of slang among teenagers in Pidie. The method used was descriptive-analytical. The data came from Acehnese-speaking teenagers from various social environments in Pidie, Aceh. Data collection was carried out using uninvolved conversation, interviews with inducement technique, recording and note-taking techniques. The data were then analyzed using qualitative analysis techniques that consisted of several stages, namely selecting, identifying, classifying, reducing, presenting data, and drawing conclusions. The results showed that teenagers in Pidie use several types of slang: (a) basic word slang, (b) affix, (c) reduplicated slang, (d) abbreviated slang, (e) slang of crosses, (f) reversal, (g) slang from foreign languages, (h) slang resembling a foreign language, (i) euphemism slang, (j) dysphemism slang, (k) code-mixing slang, (l) pun slang, and (m) crossbred slang. Keywords: slang language, slang use, forms of slang, teenagers.
Analisis Diksi dan Gaya Bahasa Ceramah Agama Ustad Abdul Somad di Aceh Yusrawati Yusrawati; Muhammad Iqbal; Vera Wardani
Education Enthusiast : Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol 3, No 5 (2023): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan tentang bagaimana diksi dan gaya bahasa ceramah Ustad Abdul Somad yang meliputi ketepatan dan kesesuaian pilihan kata, makna kata dan jenis gaya bahasa yang digunakan. Untuk mengidentifikasi persoalan tersebut, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik catat, karena data-datanya berupa video. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis mengalir yang meliputi lima komponen yaitu menonton dan merekam, mentranskripsikan tulisan, memindahkan pada lembar transkripsi untuk di analisis, analisis hasil dan kesimpulan.Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa ketepatan kata ceramah Ustad Abdul Somad ditunjukkan dalam pilihan katanya yang lebih memilih kata bermakna yang sebenarnya dan juga memilih kata yang bermakna sebaliknya. Kesesuaian pemilihan kata ceramah Ustad Abdul Somad ditunjukkan dengan penggunaan gaya bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi suatu tempat. Gaya bahasa yang digunakan Ustad Abdul Somad yaitu gaya bahasa perbandingan, gaya bahasa pertentangan, gaya bahasa penegasan, dan gaya bahasa sindiran.Penelitian ini membahasa fokus pada diksi dan gaya bahasa ceramah Ustad Abdul Somad, oleh sebab itu penelitian selanjutnya, diharapkan untuk melakukan penelitian mengenai gaya retorika (non verbal) ceramah Ustad Abdul Somad.