Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Kedelai (Glycine max (L) Merril) terhadap Kadar Glukosa Darah dan Ekspresi Insulin Sel B Pankreas pada Tikus Diabetik Mustofa, M Samsul; Mukhtar, Diniwati; Susmiarsih Panjiasih, Tri; Royhan, Aan
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 18, No 2 (2010): MEI - AGUSTUS 2010
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.389 KB) | DOI: 10.33476/jky.v18i2.183

Abstract

Kedelai (Glycine max (L) Merril) telah digunakan di negara-negara Asia selama berabad-abad sebagai sumber protein yang utama dari tanaman. Kedelai mengandung isoflavon genistein, dadzein dan glycitein yang mempunyai aktivitas antioksidan. Ada dugaan isoflavone kedelai mempunyai aktivitas hipoglikemik dan dapat meningkatkan ekspresi insulin sel B pankreas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Kedelai (Glycine max (L) Merril) menurunkan kadar glukosa darah, dan meningkatkan ekspresi insulin pulau Langerhans pada tikus yang diinduksi alloxan. Sejumlah 36 ekor tikus Wistar jantan dibagi menjadi 6 kelompok (3 kelompok perlakuan dan 3 kelompok kontrol). Alloxan disuntikkan secara intraperitoneal dengan dosis 150 mg/kg BB untuk menginduksi tikus menjadi diabetes pada grup perlakuan dan grup kontrol diabetes. Bubur kedelai (100, 200 dan 500 mg/kg BB/hari) diberikan personde pada grup perlakuan selama 4 minggu. Glukosa darah puasa diperiksa dari sampel darah yang diambil dari vena retroorbita sebelum perlakuan, 2 minggu dan 4 minggu setelah perlakuan, dan diukur dengan metode GOD-PAP. Pada hari ke 29 setelah perlakuan tikus didekapitasi dan jaringan pankreas diambil. Terhadap irisan paraffin pankreas dilakukan pewarnaan imunohistokimia menggunakan antibodi anti-insulin. Penilaian kualitatif ekspresi insulin dilihat dengan adanya warna coklat yang timbul pada pulau Langerhans. Data yang dianalisis dengan uji Anova nilai p < 0,05 menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan kadar glukosa darah puasa pada kelompok perlakuan 500 mg/kgBB/hari mengalami penurunan mencapai kadar normal (100,38 mg/dl). Ekspresi insulin pada pulau Langerhans juga memperlihatkan peningkatan pada kelompok tikus DM dengan perlakuan. Sebagai kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa kedelai mempunyai aktivitas hipoglikemik dan meningkatkan ekspresi insulin. Peningkatan ekspresi insulin tersebut diduga disebabkan oleh adanya antioksidan yang berfungsi untuk melindungi sel ? pankreas dari apoptosis.
Analisa Sitotoksisitas ?-Mangostin Terhadap Sel Hapatoma (HepG2 Cells) Harliansyah, Harliansyah; Royhan, Aan; Irmawati PA, Ikke
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 5, No 1 (2013): JUNI 2013
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v5i1.1097

Abstract

Buah manggis (Garcinia mangostana Linn.) telah lama dikenal sebagai buah-buahan tropik yang terasa manis dan banyak digemari masyarakat di negara Asia Tenggara. Umumnya, masyarakat mengkonsumsi buah manggis dan membuang kulit buahnya. Namun kulit buah tersebut mengandung khasiat untuk pengobatan diare, disentri, eksim dan  penyakit  gatal-gatal  pada  kulit.  Kulit  buah manggis mengandung senyawa  xanthon  dengan senyawa  aktif mangostin. Pada penelitian ini dilakukan uji sitotoksisitas ?-mangostin dari berbagai konsentrasi terhadap sel kanker hati, HepG2 dan juga analisis reactive oxygen species (ROS). Analisis sitotoksik terhadap sel HepG2 menunjukkan pada konsentrasi ?-mangostin 242,58 µg/ml mampu menghambat 50% (IC50). Selanjutnya ?-mangostin pada konsentrasi 200 µg/ml mampu menghambat tingkat pembentukan ROS sebesar 23,15 ± 4,29%. Hasil penelitian ini menunjukkan  ?-mangostin bersifat sitotoksik dan dapat menghambat pembentukan radikal bebas (ROS).
Literature Review : The Effects of Antioxidant Saponins in Herbal Plants on Testicular Histology of Rats with Diabetes Mellitus and The Review of Islamic Perspective Jean Kharismatik Persada; Etty Widayanti; Aan Royhan
Junior Medical Journal Vol 1, No 8 (2023)
Publisher : Junior Medical Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v1i8.3313

Abstract

Introduction: Diabetes mellitus is a metabolic disorder. Diabetes mellitus can cause a decrease in sperm count, sperm motility, testosterone hormone, erectile ability, libido and testicular weight. Antidiabetic drugs consumed long-term can cause side effects; therefore, alternative treatment is needed using herbal medicinal plants. Saponins in plants are a complex class of complex natural compounds with a large molecular mass, namely steroid or triterpenoid aglycones with one or more sugar/glycoside chains. Saponins function as antioxidants. This study aims to determine the effect of saponins as one of the antioxidants on the testicular organs of rats (Rattus norvegicus) Wistar strain-induced Streptozotocin. Methods: This study used the Literature Review method with a narrative literature review type. The data collection technique uses a search for several research databases through Google Scholar and Mendeley. This research has four journals that will review. Results: The results showed that herbal plants have bioactive compounds such as flavonoids, alkaloids, terpenoids, tannins, and saponins that have antidiabetic effects with different mechanisms in reducing blood glucose levels repairing damage to testicular tissue of diabetes mellitus rats. Conclusion: Antioxidant saponins in herbal plants influence improving and supporting the repair of testicular histology damage in diabetic cases. Allah SWT grows a wide variety of plants that have enormous benefits for humans, including food and medicine, because Allah SWT created various kinds of plants with multiple uses.