Yuha Agistha Faza
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBEDAAN EFEKTIVITAS METODE TELL-SHOW-DO DAN TERAPI OKUPASI DALAM PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN SELAMA PANDEMI COVID-19 PADA PENYANDANG RETARDASI MENTAL DI PONOROGO Yuha Agistha Faza; Riska Ratnawati; Avicena Sakufa Marsanti; Zaenal Abidin
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 6: Nopember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i6.939

Abstract

Kelompok masyarakat penyandang retardasi mental rentan memiliki keterbatasan perilakuikap terhadap penerapan protokol kesehatan Covid-19, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan perilaku para penyandang retardasi mental. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan efektivitas metode tell-show-do dan terapi okupasi terhadap penerapan protokol kesehatan Covid-19 pada penyandang retardasi mental di Ponorogo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasi-experimental dengan desain two group pre-post test design. Populasi berjumlah 26 orang penyandang retardasi mental di Rumah Harapan, Desa Karangpatihan, Kabupaten Ponorogo. Sampel berjumlah 25 orang, 13 orang pada kelompok metode tell-show-do dan 12 orang pada kelompok terapi okupasi. Analisis data menggunakan uji Paired Sample t-test. Hasil penelitian ini: (1) Ada perbedaan perilaku dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19 sebelum dan setelah dilakukan metode tell-show-do, (2) Ada perbedaan perilaku dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19 sebelum dan setelah dilakukan terapi okupasi, (3) Tidak ada perbedaan efektivitas metode tell-show-do dan terapi okupasi terhadap perilaku dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19. Diharapkan pengelola Rumah Harapan Desa Karangpatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap penerapan protokol kesehatan Covid-19 pada para penyandang retardasi mental menggunakan metode tell-show-do dan terapi okupasi.