Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peningkatan Kemampuan Guru menggunakan Globe Melalui In House Training di SDN Banteng Keselet Tahun Pelajaran 2020/2021 Suandi Suandi
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 7: Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i7.1047

Abstract

Penelitian ini memiliki latar belakang keterbatasan keterampilan guru menggunakan Globe sebagai medi apembelajaran. Berbagai teknik telah dilakukan untuk meningkatkan keterampilan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan bekerjasama dengan Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu dan SDN Banteng Keselet Kecamatan Pringgarata.Penelitian ini merupakan solusi dari keluhan kepala sekolah bahwa alat peraga globe yang ada di sekolah tidak pernah digunakan dengan baik. Kegiatan In House Training adalah salah satu cara meningkatkan kemampuan menggunakan globe sebagai media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru SDN Banteng Keselet, sebelum, dan setelah In House Training.
Pelatihan Penggunaan Media Pembelajaran Daring di MTs Sirajul Huda Marazaenal Adipta; Suandi Suandi; Muzakir Muzakir; Sahabudin Sahabudin; Sapka Mawarzani; Sanwani Sanwani; Masnun Masnun; Idham Idham; Lalu Butsiawan Dasarja; Lalu Muhammad Busrono
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022250

Abstract

The passing of the covid-19 pandemic leaves a variety of new habits implemented by schools, especially teachers in the learning process. The new habit in question is that teachers use online media to carry out the learning process. This is also a form of demand from the government to reduce the spread of the COVID-19 pandemic. This training activity on the use of online learning media begins with a theoretical explanation of the definition of online learning and the various online learning media platforms currently available. Of course, as educators must be able to choose the right online learning media so that students also do not experience obstacles and difficulties in following the learning delivered by the teacher. Before entering the training stage, the speaker provided material about learning media in general and the difference between online learning media. On this occasion, what was conveyed was about google classroom, zoom meeting and google form. Program socialization was carried out to introduce the program and how to use it to all teachers at MTs Sirajul Huda. Abstrak: Berlalunya pandemi covid-19 menyisakan berbagai kebiasaan-kebiasaan baru yang diterapkan oleh pihak sekolah terutama guru dalam proses pembelajaran. Kebiasaan baru yang dimaksud adalah guru menggunakan media online untuk melaksanakan proses pembelajaran. Hal tersebut juga sebagai bentuk tuntutan dari pemerintah untuk mengurangi penyebaran pandemi covid-19.Kegiatan pelatihan penggunaan media pembelajaran online ini diawali dengan penjelasan secara teoritis mengenai definisi pembelajaran online dan berbagai macam platform media pembelajaran online yang ada saat ini. Tentu sebagai pendidik harus dapat memilih media pembelajaran online yang tepat agar siswa juga tidak mengalami kendala dan kesulitan dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Sebelum masuk ke tahap pelatihan, pembicara memberikan materi tentang media pembelajaran secara umum dan perbedaannya dengan media pembelajaran online. Dalam kesempatan ini yang disampaikan adalah tentang google classroom, zoom metting dan google form. Sosialisasi program dilakukan untuk mengenalkan program serta cara penggunaannya kepada semua guru yang ada di MTs Sirajul Huda.
Aktualisasi nilai-nilai kearifan lokal suku sasak (tradisi Banjar) sebagai penguat integritas bangsa Sahabudin Sahabudin; Suandi Suandi; Marazaenal Adipta
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/pssa.v8i1.464

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan proses aktualisasi nilai-nilai kearifan lokal suku sasak (tradisi banjar) dan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi banjar. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Gapura Kecamatan Pujut. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Sementara untuk teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses aktualisasi nilai-nilai kearifan lokal suku sasak (tradisi banjar) dilakukan secara nonformal artinya dilakukan secara langsung melalui pengenalan dilapangan berupa praktek keikutsertaan dalam banjar yang diberlakukan oleh masyarakat desa tersebut. Baik itu keterlibatan langsung orang tua atau anak dari salah satu keluarga yang ada di masyarakat desa tersebut. Dalam hal ini pengenalan terhadap konsep banjar oleh orang tua terhadap anak-anak dilakukan secara sengaja ataupun tanpa disadari sudah memberikan pemahaman ataupun penanaman nilai-nilai yang terkadung dalam tradisi banjar yang ada, 2) Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi banjar diantaranya nilai sosial, nilai ekonomi dan nilai gotong-royong. Dari ketiga nilai tersebut mampu memperkuat integritas bangsa melalui proses praktek langsung dari tradisi banjar itu sendiri.
Efektivitas Pendekatan Saintifik dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Mansur; Muzakir; Suandi
TIRAI EDUKASI: Jurnal Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2022): Tirai Edukasi : Jurnal Pendidikan edisi Vol 5 No 2
Publisher : LPPM Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.635 KB) | DOI: 10.37824/tirai.v5i2.2022.380

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan. Peneliti melihat fenomena dilapangan, ada beberapa permasalah yang di angkat dalam penelitian ini diantaranya adalah 1. Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran jarang bertanya maupun mengemukakan atau mengkomunikasikan pendapatnya karena terbiasa hanya mendengarkan penjelasan dari guru. (2). Saat pembentukan kelompok, sebagian peserta didik hanya ingin berkelompok dengan teman dekatnya saja sehingga pada saat dikelompokkan dengan teman yang lain banyak kekacauandan keributan di kelas. (3). Karakter tanggung jawab yang dimiliki peserta didik cenderung kurang, hal ini terlihat pada saat berkelompok siswa sering tidak mengerjakan tugas atau jika diberikan tugas di dalam kelompok hanya beberapa siswa yang mengerjakan. (4). guru hanya menggunakan metode ceramah dan menulis sehingga siswa cendrung bosen dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa setelah menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan menggunakan cara tradisional. Penelitan ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Pengambilan sampel ini menggunakan tehnik jenis probabilitiy sampling, Penelitian ini untuk pengumpulan data menggunakan test, dokumentasi, observasi.. Penelitian ini menggunakan instrumen pretest dan postest untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan pendekatan saintifik. Adapun sampel dari penelitian ini adalah 20 siswa, untuk menganalisis data menggunakan analisis ANAVA satu jalur yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendekatan saintifik dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dari uji hasil belajar siswa setelah menggunakan pendekatan saintifik didapatkan hasil nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 atau nilai rhitung 0,778 > 0,226 rtabel, maka H0 ditolak Ha diterima yang artinya ada efektivitas pendekatan saintifik dalam menigkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di MA Qamarul huda bagu. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini bahwa ada perbedaan dalam hasil belajar siswa setelah menggunakan metode pendekatan saintifik di bandingkandengan motode tradisional, maka dari itu disarankan bagi Orang Tua, Guru, agar lebih memperhatikan lagi perkembangan efektivitas belajar anak dengan memberikan contoh yang baik.
Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Sepuluh Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di MA Sirajul Huda Tahun Ajaran 2021-2022 Robi Rozali; Muzakir; Suandi
TIRAI EDUKASI: Jurnal Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2022): Tirai Edukasi : Jurnal Pendidikan edisi Vol 5 No 2
Publisher : LPPM Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.547 KB)

Abstract

Keterampilan berpikir kritis menjadi salah satu faktor yang mendukung keberhasilan belajar. Berpikir kritis juga dipandang sebagai suatu keyakinan yang kuat dan hati-hati dengan maksud untuk mengontraskan sistem berpikir seseorang yang tidak efektif atau tanpa melibatkan pemikiran yang komprehensif. Dalam pembelajaran guru memiliki peranan strategis dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada siswa, sehingga dalam proses pengembangan berpikir kritis. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan Exspos Facto. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumntasi dan wawancara. Untuk menguji keabsahan data menggunakan  perpanjangan pengamatan dan triangulasi. Untuk menganalisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru sudah berupaya dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Upaya-upaya guru tersebut dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut: 1. Penggunaan metode pembelajaran yang dimana metode pembelajaran yang pernah digunakan adalah metode saintifik meskipun guru sering juga dalam menggunakan metode ceramah. Selain menggunakan metode pembelajaran, ibu Jumati selaku guru ekonomi di kelas sepuluh juga menggunakan metode diskusi dan diskusi kelompok dalam pembelajaran. 2. Selain menggunakan metode pembelajaran, ibu Jumati juga pernah menggunakan media pembelajaran yang dimana media pembelajaran yang digunakan adalah LKS dan juga media power point. 3. Instrument pembelajaran yang digunakan adalah tentang pengangguran, dimana siswa terlihat aktif dalam proses pemblejaran tersebut.