Muhammad Ardi
Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SWALLOWING STRATEGY AND ORAL MOTOR EXERCISE FOR PREVENTION OF ASPIRATION IN STROKE PATIENTS Muhammad Ardi
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 1 (2019): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.59 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v10i1.967

Abstract

Stroke is a disorder of cerebral blood flow characterized by loss of focal and global nervous system function manifested by paralysis of one side of the body and neurological symptoms. Stroke patients also have difficulty swallowing and are at risk of experiencing aspiration. The case study method uses descriptive design and preventive aspiration exercises. The results of the case study of the 50-year-old suddenly experience weakness on the left side of the body so that they cannot walk with the mouth stuck and difficulty swallowing. Nursing intervention to prevent aspiration by adjusting the position of semi fowler when eating and maintaining the position for 30-45 minutes after eating, adjusting the head position when eating/drinking, encouraging the opportunity to swallow and cut small food, teach oral motor exercise. After five days of treatment, the patient is still coughing, the family has not yet been treated, so the patient does not choke, but has not been able to follow the whole series of oral exercises that have just been taught once. Based on this, nurses should have a swallowing screen in stroke patients, strategies for stroke patients who experience swallowing disorders to prevent aspiration.
Studi Literatur Efektivitas Penerapan Diet Dash dalam Menurunkan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Ambo Dalle; Sukma Saini; Dian Nurkhalisa; Yulianto M; Muhammad Ardi
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 1 (2022): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v13i1.2839

Abstract

Latar belakang Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) merupakan pola diet yang ditujukan untuk menurunkan tekanan darah melalui pembatasan intake garam, lemak jenuh, dan meningkatkan intake makanan yang banyak mengandung kalium, kalsium, magnesium dan makanan tinggi serat. Tujuan: Mengetahui efektifitas penerapan diet DASH dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi Metode: Penelitian ini menerapkan metode studi literature melalui penelusuran jurnal dari database google scholar, science direct dan pubmed. Hasil: Diperoleh hasil dari 10 jurnal yang memuat intervensi penerapan diet DASH ini dapat berpengaruh pada tekanan darah yakni menurunkan tekanan darah sistole maupun diastole. Semua hasil penelitian dari jurnal yang sudah didapatkan dari database menunjukkan bahwa intervensi yang diberikan kepada pasien hipertensi efektif untuk menurunkan tekanan darah. Kesimpulan: Penerapan program pola makan dengan desain diet DASH sesuai rekomendasi AHA, National Institutes of Healt, dan JNC 7 menunjukkan tekanan darah yang menurun pada penderita hipertensi.  
STUDI LITERATUR PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENANGANAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR Muhammad Basri; Rifka Annisa Irwan; Muhammad Ardi; Nasrullah Nasrullah; Iwan Sain
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 2 (2022): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v13i2.3065

Abstract

ABSTRACT Introduction: Burns are defined as a type of trauma with high morbidity and mortality so that intensive care is needed from beginning to end. In Southeast Asia, which consists of developing countries, there were 184,000 deaths or 11.6% of the population due to burns. risk of burns, known by lack of supervision, and level of knowledge in the first treatment of burns. It is necessary to have a good level of knowledge to take appropriate action in pre-hospital treatment of burns. The level of knowledge can be obtained from various aspects such as educational backwardness, occupation, age, exposure to information, and the tragedy of previous events. Objective: This study aims to determine the level of pre-hospital knowledge on burns. Method: The method used in the preparation of this research, namely Literature Review by analyzing a number of articles that have been found. There were ten articles obtained after screening that referred to the inclusion and exclusion criteria. The variables studied were the f irst treatment for burns. Results: This study used ten articles that have been analyzed regarding the level of knowledge of the first treatment for burns. Conclusion: Knowledge of the first treatment for burns was obtained from various aspects of education such as education level, occupation, age, exposure to information, and the tragedy of previous events. It was found that the level of knowledge of pre-hospital handling of burns was at a good level, and sufficient. The lack of knowledge is caused because some people still use traditional methods that are needed for various efforts such as health education to be one way to increase knowledge in taking appropriate action for the first treatment of burns.ABSTRAK Pendahuluan: Luka bakar diartikan sebagai jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi sehingga diperlukan perawatan yang intensif dari fase awal hingga akhir. Di Asia Tenggara, yang terdiri dari negara berkembang, terjadi 184.000 kematian atau 11,6 % penduduk akibat luka bakar. Peningkatan resiko luka bakar, diketahui berhubungan dengan kurangnya pengawasan, dan tingkat pengetahuan dalam penanganan pertama pada luka bakar. Sangat diperlukan tingkat pengetahuan yang baik untuk mengambil tindakan yang tepat dalam penanganan pre hospital pada luka bakar. Tingkat pengetahuan bisa didapatkan dari berbagai aspek penilaian seperti pendidikan, pekerjaan, usia, keterpaparan informasi, dan tragedi kejadian yang dialami sebelumnya. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pre hospital pada luka bakar. Metode : Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini, yaitu Literature Review dengan menganalisis sejumlah artikel yang telah ditemukan. Terdapat sepuluh artikel yang didapatkan setelah dilakukan screening yang mengacu pada kriteria inklusi dan ekslusi. Variabel yang diteliti berupa pengetahuan penanganan pertama pada luka bakar. Hasil: Dalam penelitian ini digunakan sebanyak sepuluh artikel yang telah dianalisis mengenai tingkat pengetahuan terhadap penanganan pertama pada luka bakar. Kesimpulan : Pengetahuan penanganan pertama pada luka bakar didapatkan dengan berbagai aspek penilaian demografi seperti tinggkat pendidikan, pekerjaan, usia, keterpaparan informasi, dan tragedi kejadian yang dialami sebelumnya. Didapatkan tingkat pengetahuan penanganan pre hospital pada luka bakar berada pada tingkatan baik, dan cukup. Kurangnya pengetahuan disebabkan karna sebagian masyarakat masih menggunakan cara tradisional sehingga diperlukan berbagai upaya seperti pendidikan kesehatan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dalam mengambil tindakan yang tepat untuk penanganan pertama pada luka bakar