Novita Sekarwati
STIKES Wira Husada Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DAN KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI DALAM KELUARGA DI WILAYAH DESA DONOHARJO KABUPATEN SLEMAN Patria Asda; Novita Sekarwati
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 1 (2020): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.353 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v11i1.1237

Abstract

Mencuci tangan bermanfaat agar tangan menjadi bersih dan dapat membunuh kuman yang ada di tangan, dan terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyakit menular seperti diare, Infeksi Saluran pernafasan Atas (ISPA) dan flu burung. Walaupun demikian pentingnya perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) untuk mencegah penyakit – penyakit menular masih belum di pahami masyarakat secara luas dan praktiknya masih belum banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Data Puskesmas Ngaglik II pada bulan Mei 2016 di Desa donoharjo, terutama pada 6 dusun yaitu Donolayan, Jetis Donolayan, Brengosan, gondang lutung, Kayunan dan Ngepas lor, merupakan dusun yang memiliki angka ISPA dan diare yang cukup tinggi, sehingga dari pihak puskesmas Ngaglik II memprioritaskan daerah tersebut untuk kegiatan PHBS (Perilaku hidup bersih dan Sehat)  Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mencari hubungan dari kebiasaan  perilaku mencuci tangan pakai sabun dengan kejadian penyakit Infeksi dalam keluarga di wilayah Desa Donoharjo Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Rancangan penelitian menggunakan desain Cross sectional. Populasi adalah seluruh keluarga di 6 dusun yang berada di wilayah desa Donoharjo ngaglik sleman. Sampel diambil sejumlah 100 keluarga dengan metode Proportional cluster random sampling. Alat penelitian menggunakan kuesioner dan pengumpulan data di lakukan dengan cara survey dari rumah ke rumah. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara perilaku cuci tangan pakai sabun dengan kejadian penyakit infeksi dalam keluarga (P Value 0,311,  Sig > 0,000). 
The Influence of House Environmental Conditions With The Event Of Acute Respiratory Infections Disease in Kalasan Puskesmas, Sleman Regency Yogyakarta Novita Sekarwati; Subagiyono Subagiyono; Patria Asda
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Berkala (JIKeMB) - November 2021
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v3i2.1803

Abstract

Acute respiratory infection ( tract is the major cause of morbidity and mortalitas an infectious disease in the world .Almost four million people were killed in tract every year , 98 % his caused by respiratory infections bottom . Broad house temperature and moisture lighting not qualified health will affect health home residents , this is because the process of exchange the flow of air from the outside in the house do not smoothly , so bacteria disease-causing ispa who were in the house cannot be out. The goal is to know the conditioning environmental physical home ( temperature , moisture and lighting ) with the genesis tract in toddlers in the puskesmas kalasan sleman. Methods used in research this is the method quantitative with the approach case control study the relationship between environmental conditions a house with the incident trac. Sig significance ( 2-tailed ) paired test sample t-test 0,045 between the temperature of the house with the genesis ispa , sig significance ( 2-tailed ) paired test sample t-test 0,301 between lighting a house with ispa scene in toddlers at puskesmas kalasan . Sig significance ( 2-tailed ) paired test sample t-test 0,301 between lighting a house with ispa scene in toddlers at puskesmas kalasan. There an effect the temperature with the incident ispa and it the weight is irrelevant lighting and moisture a house with occurrences of a disease ispa .The community will further develop the clean and healthy living behavior in creating of a healthy house .
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecemasan Perawat Sebagai Garda Terdepan Dalam Menangani Covid-19 Di Rsud Waikabubak , Sumba Barat-Ntt novita sekarwati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala (JIKeMB) Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v5i1.2858

Abstract

Pandemi COVID-19 telah menimbulkan banyak kerugian, salah satunya yaitu timbulnya gangguan kesehatan mental seperti kecemasan. Perawat beresiko mengalami tingkat kecemasan lebih tinggi dibandingkan masyarakat umum karena bertugas sebagai garda terdepan dalam menangani wabah COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kecemasan perawat di RSUD Waikabubak sebagai garda terdepan dalam menangani COVI-19.Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental dengan menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah proportionate stratified random sampling dengan sampel sebanyak 139 perawat RSUD Waikabubak, Sumba Barat-NTT. Pengambilan data menggunakan kuesioner Zung-Self Anxiety Rating Scale (ZSAS). Analisa data menggunakan uji  Mann WhitneyHasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara status perkawinan (p=0.18); ketersediaan APD (p=0.00) dengan kecemasan dan tidak ada hubungan yang bermakna antara usia  (p=0.159); jenis kelamin (p=0.452); pendidikan (p=0.818) dengan kecemasan perawat RSUD Waikabubak, Sumba Barat dalam menangani COVID-19Terdapat hubungan yang bermakna antara status perkawinan dan ketersediaan APD dengan kecemasan perawat RSUD Waikabubak dalam menangani COVI 
Efektivitas penggunaan berbagai media air dalam ovitrap (perangkap nyamuk) terhadap jumlah telur Aedes Sp yang terperangkap (studi literatur) Novita Sekarwati; Susi Damayanti
MIKKI (Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia) Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v10i2.378

Abstract

Latar Belakang: Hingga saat ini nyamuk Aedes sp betina masih menjadi vektor utama dalam penyebaran penyakit DBD. Umumnya nyamuk Aedes sp menyukai air bersih sebagai tempat perkembangbiakannya. Sehingga metode pengendalian nyamuk Aedes sp dengan menggunakan ovitrap (perangkap nyamuk) dianggap efektif karena media yang digunakan yaitu berupa air bersih.Tujuan: Menganalisa hasil penelitian terkait efektivitas berbagai media air dalam ovitrap (perangkap nyamuk) terhadap jumlah telur Aedes sp yang terperangkap.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik studi literature.Hasil: Berdasarkan hasil analisa jurnal-jurnal penelitian terkait efektivitas berbagai media air yang digunakan dalam ovitrap terhadap jumlah telur Aedes sp yang terperangkap, maka diperoleh hasil total rata-rata telur nyamuk Aedes sp yang terperangkap pada masing-masing media yaitu pada media air hujan 81,75 butir, air sumur 72,83 butir, air mineral 96 butir, air rendaman jerami 105,916 butir, air rendaman eceng gondok 46,33 butir, dan air lindi 35 butir. Adanya perbedaan keefektivitasan berbagai media air dalam mempengaruhi nyamuk Aedes sp untuk meletakkan telur-telurnya.Kesimpulan: Dari hasil analisa terkait efektivitas berbagai media air terhadap telur nyamuk Aedes sp yang terperangkap dapat disimpulkan bahwa air rendaman jerami yang lebih efektif dalam menarik nyamuk Aedes sp untuk meletakkan telur-telurnya, sedangkan media yang kurang efektif yaitu air lindi.