Subagiyono, Subagiyono
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Stikes Wira Husada

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Total coliform dalam Air Bersih dan Escherichia coli dalam Air Minum pada Depot Air Minum Isi Ulang Sekarwati, Novita; Subagiyono, Subagiyono; Wulandari, Hanifah
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 2 (2016): Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.983 KB) | DOI: 10.12928/kesmas.v10i2.3382

Abstract

Background: Refill drinking water station are industrial that perform processing raw water into drinking water and sell directly to consumers. It caused Coliform bacteria in the water would be infectious. Escherecia coli bacteria in drinking water have provisions 0/100 ml. The potentially pathogenic of the bacteria in certain circumstances can cause diarrhea.The purpose of this study was to determine the number of Total coliform Bacteria and Escherechia coli in Drinking Water at Refill Water Station in Kalasan, Yogyakarta. Method: This research was descriptive  with laboratory test.The population of this study was 8 refill water station in Kalasan. This research used checklist to determine the physical condition and laboratory test to determine the number of total coliform and Escherecia coli in the water. Results: The results of this study showed that influence the number of bacteria is the source of water, filter tubes, pumping equipment, operator or employee hygiene, the low qualification of micro filter and inadequate the facilities, There were seven water refill station which the number of bacteria upper than standard.Conclusion: All of the refill water station unmeet the standard of drinking water.
FITOREMEDIASI TANAMAN KIAMBANG (Salvinia molesta) TERHADAP PENURUNAN KADAR PHOSPAT PADA AIR LIMBAH USAHA BINATU Virgilius Wuran; Heni Febriani; Subagiyono Subagiyono
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.435 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v5i2.1566

Abstract

Phospat yang berlebihan dalam badan air akan mengakibatkan terjadinya eutrofikasi. Eutrofikasi merupakan masalah lingkungan hidup diakibatkan oleh limbah phospat khusunya dalam ekosistem air tawar yang menyebabkan kelebihan unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan di perairan sehingga mampu meningkatakan produktivitas primer perairan. Salah satu alternatif mengatasi pencemaran lingkungan yaitu dengan fitoremediasi. Fitoremediasi adalah penggunaaan tanaman, pohon-pohonan, rumput-rumputan, dan tanaman air, untuk menghilangkann atau memecahkan bahan-bahan berbahaya baik organik maupun anorganik dari lingkungan. Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas tanaman kiambang terhadap penurunan kadar Phospat pada air limbah laundry. jenis penelitian ini adalah true experimental dengan menggunakan rancangan pre-post group design with control. Subjek penelitian ini berfokus pada penurunan kadar phospat pada air limbah laundry sebanyak 60 liter air limbah binatu dengan variasi berat tanaman 150 gram, 200 gram, dan 250 gram, lama waktu yakni 5 hari perlakuan. pengolahan data deskriptif menggunakan grafik dan tabel. efektivitas penurunan kadar phospat pada air limbah laundry oleh tanaman kiambang ditunjukkan pada perlakuan fitoremediasi berat tanaman 250 gram yaitu rata-rata penurunan kadar phospat sebesar 0,123 mg/L.
UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT KECACINGAN DI TK PANTI DEWI TANJUNG KALITIRTO BERBAH SLEMAN Subagiyono Subagiyono; Eva Runi Khristiani
DIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2019): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.868 KB) | DOI: 10.47317/dmk.v1i1.143

Abstract

ABSTRAKInfeksi cacing dapat menyebabkan anak menjadi kurang gizi. Infeksi berat dapat mengganggu pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif pasien. Anak-anak yang telah terinfeksi cacing untuk waktu yang lama akan mengalami penurunan berat badan dan kemampuan belajar dalam proses informasi baru, yang dapat menyebabkan anak-anak mengalami kesulitan mengembangkan pemikiran, sehingga pengetahuan diperlukan agar orang dapat berperilaku bersih dan cara sehat untuk kesehatan yang optimal. The Health Behavior School Children Survey (HBSC) menemukan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan terkait perilaku sehat yang dipengaruhi oleh keluarga, sosial ekonomi, teman sebaya dan sekolah. Tujuan darikegiatan tersebut adalah perlunya mempelajari pengetahuan dan perilaku orang tua dan pengelola sekolah dalam upaya mencegah penyakit cacing pada anak di TK Panti Dewi Tanjung Kalitirto Berbah Sleman. Konseling dilakukan dengan pendekatan melalui metode Cooperative Ekspositori. Hasil yang diharapkan adalah peningkatan pengetahuan dan perilaku orang tua dan pengelola TK Panti Dewi dalam upaya mencegah kecacingan pada anak.
STUDI LITERASI PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA TENTANG MENCUCI TANGAN MENGGUNAKAN SABUN DENGAN DIARE PADA ANAK Novita Sekarwati; Subagiyono Subagiyono
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v9i2.289

Abstract

Latar Belakang: Salah satu dampak dari meningkatnya kejadian diare adalah berkurangnya kebiasaan hidup bersih dalam kehidupan masyarakat. Hasil Riskesdas (2013) menunjukkan bahwa kejadian dan periode prevalensi diare untuk semua kelompok umur di Indonesia adalah 3,5 persen dan 7,0 persen. Berdasarkan analisis tren secara rata-rata nasional, terdapat peningkatan proporsi penduduk cuci tangan layak pada tahun 2013 (47,0%).Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku ibu rumah tangga tentang cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare (studi literatur).Metode: Jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan teknik studi pustaka yaitu dengan memahami pendapat, tanggapan, atau persepsi seseorang yang diperoleh dari jurnal atau hasil penelitian orang yang bersangkutan.Hasil:. Kebiasaan mencuci tangan ibu rumah tangga pada lima waktu penting, yaitu setelah buang air besar dan sebelum makan tercatat tinggi sebesar 70,8 persen dan 75,9 persen. Sedangkan tiga tindakan lainnya yaitu memandikan anak, sebelum memberi makan anak, dan sebelum memasak menunjukkan persentase masing-masing sebesar 35,1 persen, 30,1 persen, dan 37,8 persen.Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan kejadian diare pada balita yang ditunjukkan dengan rendahnya tingkat pengetahuan ibu dalam melakukan kebiasaan cuci tangan pakai sabun pada lima waktu penting.
The Influence of House Environmental Conditions With The Event Of Acute Respiratory Infections Disease in Kalasan Puskesmas, Sleman Regency Yogyakarta Novita Sekarwati; Subagiyono Subagiyono; Patria Asda
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Berkala (JIKeMB) - November 2021
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v3i2.1803

Abstract

Acute respiratory infection ( tract is the major cause of morbidity and mortalitas an infectious disease in the world .Almost four million people were killed in tract every year , 98 % his caused by respiratory infections bottom . Broad house temperature and moisture lighting not qualified health will affect health home residents , this is because the process of exchange the flow of air from the outside in the house do not smoothly , so bacteria disease-causing ispa who were in the house cannot be out. The goal is to know the conditioning environmental physical home ( temperature , moisture and lighting ) with the genesis tract in toddlers in the puskesmas kalasan sleman. Methods used in research this is the method quantitative with the approach case control study the relationship between environmental conditions a house with the incident trac. Sig significance ( 2-tailed ) paired test sample t-test 0,045 between the temperature of the house with the genesis ispa , sig significance ( 2-tailed ) paired test sample t-test 0,301 between lighting a house with ispa scene in toddlers at puskesmas kalasan . Sig significance ( 2-tailed ) paired test sample t-test 0,301 between lighting a house with ispa scene in toddlers at puskesmas kalasan. There an effect the temperature with the incident ispa and it the weight is irrelevant lighting and moisture a house with occurrences of a disease ispa .The community will further develop the clean and healthy living behavior in creating of a healthy house .
Analisis Faktor Risiko Gangguan Kesehatan Akibat Kondisi Rumah dan Sanitasi Lingkungan di Dusun Karangduren, Kalitirto, Berbah, Sleman Tahun 2011: Studi Manajemen Pengelolaan Rumah Sehat dan Sanitasi Lingkungan Subagiyono Subagiyono
Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 3 No. 4 (2012): Februari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.115 KB)

Abstract

In the declaration of Healthy Indonesia 2010, the environment condition is expected to be conducive for the realization of a state which is free from healthrisk factors, have available clean water, have proper sanitation, comprises of healthy housing, have healthy area planning, and establish a communal care for health problems. Based on the data issued by the Ministry of Health in 2005, houses which could be categorized as healthy was only 35 %, and inrural areas the percentage of unhealthy houses is much bigger than those in urban areas. A preliminary study conducted in Puskesmas Berbah found that diarrhea and gastroenteritic, DHF and lung TB were the prominent incidences during 2010 in this area; and also found that three out of five water samples taken from dug well were not fullfiled the regulation. Based on that, this study was aimed to analyze whether house condition and environmental sanitation have the risk factors on health problems in the study area by doing an observational study which employed cross-sectional design. The data from 49 hoses were epidemiologically analysed by using EpiInfo software, and the results conclude that there were positive correlation between temperature (OR 2,78),humidity (OR 1,82), illumination (OR 1,92), and type of house condition (OR 1,82) with the incidence of health problems among the dwellers.
IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN SELAMA PANDEMI COVID-19 DI PADUKUHAN BOGEM DESA TAMANMARTANI, KALASAN, SLEMAN Subagiyono Subagiyono; Heni Febriani
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 8, No 3 (2023): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v8i3.42433

Abstract

Abstrak Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor kualitas hidup yang mencerminkan pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Peningkatan bidang kesehatan sangat penting untuk diperhatikan karena bidang ini sangat erat kaitannya dengan pembangunan, khususnya pembangunan yang menyangkut sumber daya manusia. Tanpa adanya kondisi yang sehat maka kualitas sumber daya manusia yang tinggi sulit untuk tercapai. Pandemi Covid-19 membuat kondisi dari berbagai aspek kehidupan sangat berdampak mulai dari aspek ekonomi, sosial kemasyarakatan dan juga termasuk masalah kesehatan. Dampak pandemi covid-19 bagi kehidupan masyarakat di bidang kesehatan adalah bertambahnya beban sebagai akibat dari upaya terhindar dari penyakit Covid-19. Jenis survey bersifat deskriptif artinya mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data dan penentuan prioritas masalah menggunakan metode USG ( Urgency, Seriousness, Growth ). Populasi terdiri dari seluruh kepala keluarga sebanyak 335 KK dengan jumlah sampel sebanyak 77 kk. Hasil identifikasi masalah menunjukkan sebesar 61,8% personal behavior mempunyai factor risiko terjadinya penyakit tidak menular, 9,1% masih terdapat jentik nyamuk yang mempunyai factor risiko terjadinya penyebaran penyakit DBD dan 61% masih terdapat kebiasaan merokok yang mempunyai factor risiko gangguan kesehatan akibat merokok. Terdapat factor risiko gangguan kesehatan pada masyarakat di Padukuhan Bogem, Desa Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta Kata kunci: Identifikasi, Masalah Kesehatan, Pandemi Covid-19
Program KIA dalam upaya pengendalian angka kematian ibu dan bayi selama pandemi covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Berbah Sleman Subagiyono Subagiyono; Heni Febriani
MIKKI (Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia) Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v11i2.488

Abstract

Latar Belakang : Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih terus menjadi sorotan. Angka kematian ibu dan anak sebagai indikator keberhasilan pencapaian KIA, dilaporkan sudah mengalami penurunan yakni 346 kematian (SP 2010) menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (SUPAS 2015), Namun faktanya masih belum bisa mencapai target MDGs pada tahun 2015. Sedangkan kita dihadapkan pada target SDG’s yang lebih ambisius yakni mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan menurunkan angka kematian neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 kelahiran hidup.Tujuan : memperoleh gambaran tentang pengelolaan KIA dalam upaya pengendalian Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi selama pandemic covid-19.Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat diskriptif. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran pengelolaan kesehatan KIA di Puskesmas Berbah dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Personal dan Community Approach dengan harapan menghasilkan uraian jawaban yang utuh dan bermakna.Hasil : Penyelenggaraan layanan KIA di Puskesmas Berbah dalam kurun waktu 3 tahun terakhir menunjukkan jumlah ketenagaan, pembiayaan, logistik dan alat keselamatan kerja cukup, rata-rata drop out KB sebesar 270 kasus (4,67%), rata-rata cakupan K1 mencapai 749 (100%) dan K4 mencapai 681 (99,92%), rata-rata kasus anemia pada ibu hamil sebanyak 405 kehamilan (26,82%), dan rata-rata kasus hipertensi pada kehamilan sebanyak 323 kehamilan (14,20%).Kesimpulan : Penyelenggaraan layanan KIA di Puskesmas Berbah selama pandemi covid-19 relatif terselenggara dengan baik