Dzulkifli Noor
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sikap masyarakat dalam Melaksanakan Fatwa MUI tentang Pandemi Covid-19 Dzulkifli Noor
Emanasi : Jurnal Ilmu Keislaman dan Sosial Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Emanasi Volume 3 Edisi 2 Tahun 2020
Publisher : Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keislaman dan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebaran pandemi Covid-19 disamping mengancam jiwa manusia, menjatuhkan kekuatan ekonomi masyarakat juga menimbulkan problematika sosial baru bagi manusia, yaitu menganggu kebiasaan interaksi langsung manusia sebagai makhluk sosial. Kegiatan sosial keagamaan yang dilakukan secara bersama-sama dan menjadi bagian dari syiar agama, seperti shalat jum`at, shalat berjamaah, pengajian umum menjadi terancam dengan pola penyebaran virus ini. Hingga akhirnya di awal masa pandemi covid-19 terjadi ketakutan sebagian masyarakat di dalam melaksanakan ibadah yang bersifat jamaah karena akan saling berdekatan dan bersentuhan. Begitu pula dalam penyelenggaraan jenazah bagi korban covid-19 menimbulkan kekhawatiran dalam memandikan, mengkafani, menyalatkan dan menguburkan jenazah. Maka ada sebagian masyarakat yang berpendapat tidak melaksanakan shalat berjamaah dan ada juga yang tetap melaksanakannya dengan bertawakal kepada Allah. Untuk memberikan kepastian hukum dalam beribadah dan menjawab permasalahan keagamaan yang timbul di masyarakat akibat pandemi covid-19 maka Majelis Ulama Indonesia menetapkan beberapa fatwa terkait dengan pelaksanaan ibadah dan penyelenggaraan jenazah. Bagaimanakah masyarakat menyikapi fatwa MUI tersebut, hal ini yang akan dibahas dalam makalah ini Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode kualitatif agar dapat memahami secara obyektif fenomena yang terjadi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kajian pustaka dengan mencari sumber-sumber buku yang terkait dengan penulisan dan mewawancarai beberapa orang masyarakat.
KAFA`AH DALAM PANDANGAN AHLUL BAIT Dzulkifli Noor
Emanasi : Jurnal Ilmu Keislaman dan Sosial Vol 6 No 1 (2023): Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Emanasi Volume 6 Edisi 1 Tahun 2023
Publisher : Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keislaman dan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kafa`ah atau kesepadanan merupakan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam perkawinan. Ia adalah alat ukur untuk yang digunakan masyarakat dalam memilih pasangan hidup, hingga dengan adanya kesepadanan diharapkan dapat membentuk rumah tangga yang harmonis. Kesepadanan ini mencakup sepadan harta, kecantikan, keturunan, dan agama. Kafa`ah lahir dari urf yang berlaku di masyarakat dan menjadi aturan fikih yang berkembang di dunia Islam. Kafa`ah dalam pandangan mayoritas ulama bukanlah syarat sah perkawinan akan tetapi syarat kebutuhan maka pernikahan tetap sah tanpa mempertimbangkan kafa`ah. Berbeda dalam pandangan Ahlul Bait yang menjadikan kafa`ah nasab (keturunan) sebagai syarat sah perkawinan dan meyakini wajibnya kafa`ah bersumber dari hadis dan sebagai bagian dari ajaran agama Islam bersifat khusus bagi keturunan Rasulullah Saw.