Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Digital Victim: Castellian Perspective On Education In Rural Indonesia Rina Juwita; Silviana Purwanti; Ainun Nimatu Rohmah
Jurnal Komunikasi Indonesia Vol 10, No 1 (2021): March
Publisher : Department of Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Covid-19 has presented a new set of challenges in every area; higher education is one of them. The pandemic has resulted in a shift in teaching and learning communication methods, creating a new structure for digital-based education. This study investigates this phenomenon through the perspective of Castells' Network Society Theory to see the relational capacity of education in rural Indonesia. In his view, Castells summarizes summarized a distinctive concept between the flow of time and space in a networked society. The current space deals specifically with the center of social organization today where places around the world have been connected in a dynamic sector. As geographic discontinuity serves as a source of relational chaos, so then context and innovation will determine how a place prospers or decline, even though all will be integrated into the network society. Therefore, it is important to identify opportunities and challenges in the current scenario so that academic and government leaders can address them through the right innovations. This study conducted a survey to determine the perceived conditions of online learning by students. In addition, this study also uses used secondary data from scientific journals, government and non-government publications, books from various authors, websites, and public data as well as various other sources of information. The results of this study indicate that the provisions of online learning are new to limit the learning process in several ways, such as networks, costs, and interactions between lecturers and students. In the perspective of the Castells' Network Society Theory, the results of this study see students and lecturers as digital victims, especially in the context of teaching and learning. Covid-19 telah menghadirkan serangkaian tantangan baru di setiap area; pendidikan tinggi adalah salah satunya. Pandemi tersebut mengakibatkan pergeseran metode komunikasi belajar mengajar, menciptakan struktur baru pendidikan berbasis digital. Studi ini mengkaji fenomena tersebut melalui perspektif Castells 'Network Society Theory untuk melihat kapasitas relasional pendidikan di pedesaan Indonesia. Dalam pandangannya, Castells merangkum konsep khas antara aliran waktu dan ruang dalam masyarakat berjejaring. Ruang saat ini secara khusus berkaitan dengan pusat organisasi sosial saat ini di mana tempat-tempat di seluruh dunia telah terhubung dalam sektor yang dinamis. Karena diskontinuitas geografis sebagai sumber kekacauan relasional, maka konteks dan inovasi akan menentukan bagaimana suatu tempat berkembang atau menurun, meskipun semua akan terintegrasi ke dalam jaringan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan dalam skenario saat ini agar para pemimpin akademisi dan pemerintahan dapat mengatasinya melalui inovasi yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode survei untuk mengetahui kondisi pembelajaran daring yang dirasakan oleh siswa. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan data sekunder dari jurnal ilmiah, publikasi pemerintah dan non pemerintah, buku dari berbagai penulis, situs internet dan data umum serta berbagai sumber informasi lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketentuan pembelajaran secara daring masih terbilang baru dan terbukti dari proses pembelajaran dalam beberapa hal, seperti terbatasnya jaringan internet, biaya, dan interaksi antara dosen dan mahasiswa. Dalam perspektif Castells 'Network Society Theory, bahwa mahasiswa dan dosen pada penelitian sebagai korban digital, terutama dalam konteks proses belajar mengajar
Communication Strategy to Develop Local E-Marketplace in Samarinda City Ainun Nimatu Rohmah; Kadek Dristiana Dwivayani; Kheyene Molekandella Boer
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 6, No 1 (2021): June 2021 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/jkiski.v6i1.508

Abstract

COVID-19 has impacted micro, small, and medium enterprises (MSMEs) business in Indonesia. One of the efforts of MSMEs to survive is by migrating to the digital market. The city government of Samarinda grabs the opportunity by releasing a mobile application called Behambinan. This study examines the Behambinan communication strategy to empower MSMEs, considering the apps as an innovation for the digital market in Samarinda. The Diffusion of Innovation Theory helps to parse the communication strategies of this innovation. The method used in this study is qualitative descriptive by conducting in-depth interviews with the Communication and Information Office of Samarinda City and its stakeholders as key actors of the diffusion process. The Behambinan application is currently at the dissemination stage to act effectively as the local digital forum for buying and selling. This study found some challenges during the diffusion process. First, MSME players (adopters) have difficulty understanding the application due to the lack of digital literacy and technical issues such as not having a smartphone and high expense for internet quotas to run the application. Second, the misalignment of interpersonal communication between key actors. Third, weaknesses in promotional strategies. This study found that interpersonal communication through localite channels has a significant role in the diffusion process. An integrated communication strategy among key actors and well-planned execution of localite and cosmopolite channels is essential to engage MSMEs and the public.
MAHASISWA DAN BUNUH DIRI: RESILIENSI MAHASISWA DALAM MENGHADAPI SKRIPSI Silviana Purwanti; Ainun Nimatu Rohmah
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 4 No 4 (2020): Desember 2020
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.033 KB)

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan di Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman dilaksanakan secara daring dengan metode webinar. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan penyuluhan oleh praktisi kesehatan mental kepada para dosen dan mahasiswa untuk saling harmonis agar tugas akhir atau yang biasa disebut skripsi yang belakangan dari pemberitaan media online dan offline menjadi pencetus bunuh diri di klanagan mahsiswa tingkat akhir. salah satu penyebabnya adalah pola komunikasi interpersonal yang kurang baik antara mahasiswa dan dosen dan diperkuat oleh keadaan mental mahasiswa yang merasa terbebani dan mengalami berbagai kesulitan dalam mengerjakan skripsi, karena merasa bingung memulai untuk mengerjakannya. Permasalahan dan tantangan inilah yang sering dihadapi oleh mahasiswa dalam menempuh pengerjaan skripsi. Kondisi tersebut juga didukung oleh ketahanan mahasiswa yang lemah akan tekanan untuk menyelesaikan tugas akhir tersebut dengan baik. Untuk itu kami menyelenggarakan penyuluhan kepada dosen dan mahasiswa tentang bagaimana agar dosen sebagai pembimbing dapat lebih bijak dalam penyampaian pesan kepada mahasiswa tersebut dan untuk mahasiswa lebih memiliki ketahanan yang tinggi dari dalam dirinya agar mampu bertahan menghadapi kondisi sulit dan berusaha menyelesaiakan tugas akhir. Ketahanan tersebut, biasanya juga disebut dengan istilah resiliensi akademik.
Kegiatan mentorship untuk meningkatkan motivasi dalam melanjutkan pendidikan tinggi dengan beasiswa Ainun Nimatu Rohmah
PLAKAT : Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2019): Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/plakat.v1i1.2689

Abstract

Tenaga kerja berpendidikan dan ahli akan meningkatkan daya saing Indonesia secara global. Namun, laporan Badan Pusat Statistik (kasus di Kalimantan Timur) menunjukkan bahwa tenaga kerja saat ini justru didominasi oleh lulusan SMA. Penelitian terdahulu menemukan bahwa faktor finansial dan kurangnya pemahaman akan pentingnya pendidikan tinggi menjadi penyebab seseorang tidak melanjutkan pendidikan tinggi. Memperhatikan masalah tersebut, dosen-dosen lintas fakultas dari Universitas Mulawarman membuat sebuah kegiatan mentorship sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk berbagi motivasi dan strategi dalam mendapatkan pendidikan tinggi dengan beasiswa. Targetnya adalah mahasiswa, lulusan baru, dan partisipan umum di Samarinda dan kota-kota sekitarnya. Sebanyak 31 mentee direkrut melalui registrasi online yang kemudian mengikuti pertemuan tatap muka dan online antara Juli hingga September 2019. Tim pelaksana juga berkolaborasi dengan Universitas Mulawarman, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pembendaharaan dibawah Kementerian Keuangan dan Golden Gate Education Samarinda dalam kegiatan ini. Kesimpulannya, diketahui tiga kemampuan penting yang perlu ditingkatkan yaitu: strategi dalam memilih perguruan tinggi, Bahasa Inggris dan kepenulisan akademik.
Peningkatan Promosi Melalui Fotografi Produk Dengan Smartphone Pada Bukuan Fried Chicken (BFC) Reny Setyowati; Ainun Nimatu Rohmah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54099/jpma.v1i3.236

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan melibatkan satu mitra UMKM yaitu Bukuan Fried Chicken (BFC). Permasalahan yang dihadapi mitra adalah tidak memiliki pengetahuan tentang fotografi produk sehingga tidak adanya foto produk yang dapat ditampilkan dalam media sosial maupun media cetak, di tengah ketatnya persaingan UMKM khususnya di bidang ayam siap saji. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan pengarahan pada mitra melalui pemanfaatan fotografi produk dengan smartphone sebagai upaya peningkatan kualitas promosi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mitra dalam peningkatan kualitas promosi produk dengan fotografi produk. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan metode pendampingan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah terdapat peningkatan kualitas foto produk yang didapat oleh mitra selama pelatihan dan juga turut meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya kompetensi kemampuan entrepreneur.  
Pemanfaatan Google My Business Sebagai Media Digital Marketing Pada Bukuan Fried Chicken Ainun Nimatu Rohmah; Hera Hera
Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54099/jpma.v1i3.237

Abstract

Kegiatan pengabdian dilakukan dengan melibatkan 1 mitra UMKM yaitu Bukuan Fried Chicken (BFC). Permasalahan yang dihadapi mitra adalah lokasi yang tidak spesifik sehingga sulit ditemukan oleh calon pelanggan serta kondisi pemasaran yang terbatas disebabkan karena minimnya pengetahuan mitra mengenai pentingnya penerapan strategi pemasaran dan pemanfaatan teknologi digital dalam menjalankan sebuah usaha. Permasalahan pada mitra diatasi dengan memberikan arahan pada mitra melalui pemanfaatan Google My Business untuk membantu dalam mengelola usaha mitra dengan mudah dan tanpa dipungut biaya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan wirausaha dengan dibekali dengan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu menghasilkan omset yang diharapkan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan metode pendampingan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah usaha mitra telah berhasil terdaftar dan terverifikasi pada Google Maps dan Google My Business. Usaha mitra juga telah berhasil mendapatkan 450 kali penelusuran dan 35 review bintang 5 yang positif. Hal ini menunjukkan akun Google My Business mitra telah berfungsi dengan baik sebagai media yang memfasilitasi kegiatan digital marketing.
PELATIHAN PERJANJIAN TERTULIS SEBAGAI JAMINAN TERHADAP TRANSAKSI UTANG PIUTANG BAGI PELAKU UMKM Ainun Nimatu Rohmah; Chyntia Ratna Juwita Sitorus
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 6 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i6.11648

Abstract

Abstrak: Salah satu masalah pengelolaan keuangan yang dihadapi pelaku UMKM di daerah rural adalah utang piutang yang dilakukan kepada pelanggan tanpa jaminan tertulis. Hal ini umumnya dilakukan pelaku UMKM atas dasar nilai sosial untuk membantu sesama dengan sistem kepercayaan. Namun, penelitian terdahulu menemukan hal ini dapat menimbulkan kerugian bisnis jika debitur melakukan wanprestasi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan utang piutang sebagai mitigasi risiko usaha melalui pembuatan perjanjian sederhana bagi 10 pelaku UMKM di Kelurahan Simpang Pasir, Kota Samarinda. Kegiatan pengabdian yang dilakukan berupa sosialisasi dan pelatihan dengan pendekatan interpersonal mengingat perjanjian tertulis merupakan inovasi bagi pelaku UMKM. Tim penulis melakukan empat langkah yang dimulai dengan identifikasi masalah dengan observasi awal, penyusunan rencana kegiatan dengan brainstorming dengan mitra, pelaksanaan kegiatan berupa sosialisasi dan pelatihan dari rumah ke rumah, serta langkah terakhir yaitu monitoring dan evaluasi. Seluruh pelaku UMKM menyatakan memahami cara pembuatan perjanjian tertulis dan 7 dari 10 pelaku UMKM akan mengimplementasikan perjanjian sederhana. Pengabdian ini juga menghasilkan rekomendasi kepada Kelurahan setempat untuk memberikan pelatihan serupa dalam rangka pemberdayaan UMKM di masa datang.Abstract: Debts owed to customers without written guarantees are one of the financial management problems of MSME actors in rural areas. MSME actors gave loans to customers based on social values to help others with a belief system. However, previous research has found that this can cause business losses if the debtor defaults. This service activity aims to improve the ability to manage accounts payable as a business risk mitigation through making a simple agreement for MSME actors in Simpang Pasir Village, Samarinda City. Community service activities are carried out in socialization and training with an interpersonal approach considering that written agreements are an innovation for MSME actors. The authors carried out four steps, starting with problem identification with initial observations, preparing activity plans by brainstorming with partners, implementing activities in the form of socialization and house-to-house training, and the last step, monitoring, and evaluation. The results obtained through this service activity are an increase in the knowledge and ability of MSME actors to make written agreements in managing accounts payable with customers. This service also resulted in recommendations to the local Kelurahan to provide similar training in the context of empowering MSMEs in the future. 
The K-Pop Fans Perception Over a Cancel Culture Phenomenon Nadhira Putri Febrianti; Zalinah Ahmad; Sharifuzah Osman; Ainun Nimatu Rohmah
JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jlmk.v7i1.3862

Abstract

This study examines the perception of K-pop fans towards a cancel culture phenomenon that is happening. The background of this thesis begins when cancel culture emerges and has been used against certain individual or groups of people as an act of boycott. This cancel culture is also happening within K-pop communities as an act of cyberbullying and has been used as a common term in social media platforms. This study uses qualitative as a research method with phenomenological approach to gain deeper information from the respondent. With semi-structured interview as a data collection method, this study expected to give a different experience from the respondent regarding cancel culture. As the results, six respondents have similar perception over a cancel culture phenomenon as most of them agree that cancel culture is inclined to the negative side. Although overall, cancel culture has both positive and negative sides. This research also finds that most respondents never experience the cancel culture phenomenon themselves, but someone that they know in K-pop community has experienced the impact of cancel culture. Therefore, hopefully this study can be used as an awareness from using social media platforms. It will also be able to consider a regulation to make social media platforms a safe space for people to use in the future.