Sumadi Sumadi
Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

DIVERSIFIKASI GERABAH TRADISIONAL ANDALEH KABUPATEN LIMAPULUH KOTA DENGAN TEKNIK BATIK Hendra Hendra; Ahmad Akmal; Ferawati Ferawati; Sumadi Sumadi; Miswar Miswar
Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7, No 1 (2022): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v7i1.2231

Abstract

Diversifikasi produk gerabah tradisional Andaleh dari produk fungsional menjadi produk estetik merupakan upaya memajukan kerajinan gerabah tradisional Andaleh. Kerajinan yang sudah berumur puluhan tahun tersebut  masih eksis walaupun adanya penurunan omzet pengrajin.  Gerabah yang biasanya digunakan sebagai periuk tersebut dibeli dengan harga yang murah ke pengrajin. Oleh karena itu perlu ada upaya untuk meningkatkan nilai guna dari gerabah tersebut agar nilai jualnya juga meningkat. Gerabah didekorasi dengan menarik dengan motif batik khas Minangkabau menggunakan canting batik sehingga menjadi hiasan. Hal ini bertujuan untuk menonjolkan karakter batik dari motif yang dihasilkan. Produk gerabah tersebut menjadi lebih menarik setelah dilakukan proses finishing. Proses mencanting dilakukan langsung di permukaan gerabah untuk kemudian dilakukan finishing produk. Kegiatan ini melibatkan pengrajin gerabah tradisional Andaleh. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas pengrajin guna meningkatkan taraf hidupnya. Produk gerabah ini nantinya menjadi produk unggulan daerah dan dapat dijual di objek wisata yang ada.Kata Kunci: Diversifikasi; gerabah; teknik batik
POTENTIAL FOR TAROMPA TRADITIONAL CRAFTS IN THE CREATIVE INDUSTRIAL ERA IN WEST SUMATERA AND THE DESIGN DEVELOPMENT STRATEGY Amrizal Amrizal; Sumadi sumadi
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 3 (2018): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #3
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Tarompa Datuak is the fruit of creativity and innovation developed by traditional Minangkabau leather crafts-men. Tarompa Datuak traditional crafts become one of the forms of the creative industry sub-sector in West Sumatra. The creative industry based on local culture has an important role to improve the economy of a society amidst the global cultural arena. The development of the creative industry sector of an area is insepa-rable from the ability of local communities to innovate and explore the cultural richness of their regions cre-atively. Local culture with economic value can be explored creatively into a marketable product in the global market. Tarompa Datuak’s exploration can be done through optimal design development, not only for eco-nomic purposes or providing welfare for the supporting community, but also as part of the preservation of the local cultural products. The method used in the research is research and development methods, namely research conducted to develop products or improve products gradually, ranging from analyzing development needs, designing, creating, implementing to evaluating product feasibility and revising so that new products are developed truly empirically tested.
URGENSI PENGEMBANGAN DESAIN TAROMPA DATUAK DALAM PENINGKATAN PEREKONOMIAN PERAJIN DAN KONSITENSI USAHANYA Amrizal Amrizal; Sumadi Sumadi
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 2 (2017): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #2
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tarompa Datuak is sociocultural footwear which is a cultural product inspired by a replica of “capal Rasul” brought by merchants from Arab and India. In accordance with the Minang proverb “sakali aie gadang sakali tapian barubah” (time change) in the socio-cultural context of tarompa which was originally shaped replica capal Rasul transforme by craftsmen in Malay land into “capal Malays” and in Ranah Minang called “tarompa datuak”, due to part of Datuak greatness clothes. As a craft product that is synonymous with Minang culture, it needs to be developed, in order to remain sustainable and sought by the wider community. The development of the design and the empowerment of craftsmen becomes imperative in the context of sociocultural change, because the potential of tarompa datuak can be transformed optimally into leather handicraft products that provide prosperity for the supporting community. For that, it is necessary to do this research with the aim of developing the design and ability of tarompa datuak crafters as well as improving the managerial system of his business, so that the potential of tarompa datuak handicraft is optimized and become a competitive handicraft amid the global cultural arena. The method used in this research refers to qualitative research methodology, namely participatory observation method is active observation. To make tarompa designs datuak, then conducted several stages of research, namely: a survey to the center of tarompa datuak craft; exploration; analysis and synthesis; designing by considering the factor of performance, function factor, marketing factor and consumer interest; and then transformed into a prototype tarompa datuak.
MINANGKABAU TRADITIONAL WOMEN'S CREATIVITY IN TRADITIONAL CERAMIC ARTS IN GALOGANDANG BATUSANGKAR PURWO PRIHATIN; YANDRI YANDRI; SUMADI SUMADI
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 22, No 2 (2020): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.792 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v22i2.1023

Abstract

Galogandang women have the ability to create traditional ceramic art. Their  creativity  gave birth to a traditional ceramic form that had an impact on traditional women in relation to art. In this case, the presence of creative women in Galogandang gave birth to innovative traditional ceramics.   Traditional ceramic art was created in the form of pottery such as belango, pot, tirih pot, mengu, kumbuak, pot sigulamine, rosewater container, borasan, teapot, cauldron, kawa holder, miniature traditional house, giriak pot, pancake place, bika pot, tenpat water, incense sticks, carano pottery, miniature legged pan, glass, piggy bank, ashtray and so on. The problem formulated in this research is to explain the creativity of Galogandang women in developing the ceramic crafts to demonstrate their independence. This study uses a qualitative research method with descriptive analysis. In the end, the position of traditional women in their relationship with art is one of the spearheads in cultivating traditional arts and at the same time preserving pottery culture in Galogandang
EKSPRESI JAM GADANG GAYA ILUSI OPTIK PADA KRIYA LOGAM Alfian Nur; Sumadi Sumadi; Hendra Hendra
Relief : Journal of Craft Vol 1, No 1 (2021): Relief : Journal of Craft
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1488.76 KB) | DOI: 10.26887/relief.v1i1.2172

Abstract

Jam Gadang is a historic clock tower building located in the city of Bukittinggi. Jam Gadang has several unique and historical journey that is characteristic. This paper contains the concept of metal craft creation with optical illusion art. The method of creating works of art exploration, design, and creation of artwork. Artworks were created as interior decoration. The result of the concept contains three artworks; "Tiga Zaman", "Ampek" and "Brillian". The all of artwork visualizes the uniqueness and historical values of Jam Gadang. ABSTRAKJam Gadang adalah sebuah bangunan menara jam bersejarah yang terletak di kota Bukittinggi. Jam Gadang memiliki beberapa keunikan dan perjalanan sejarah yang menjadi ciri khasnya. Makalah ini berisi tentang konsep kreasi kerajinan logam dengan seni ilusi optik. Metode penciptaan karya seni eksplorasi, desain, dan penciptaan karya seni. Karya seni diciptakan sebagai dekorasi interior. Hasil dari konsep tersebut memuat tiga karya seni; "Tiga Zaman", "Ampek" dan "Brilian". Semua karya seni memvisualisasikan keunikan dan nilai sejarah Jam Gadang. 
Pelatihan Seni Batik Ikat (Tie Dye) Dalam Peningkatan Siswa Kreatif Di SMA Negeri 3 Kota Padangpanjang Purwo Prihatin; Sumadi Sumadi; Asmidar Asmidar; Wisnu Prastawa; Hendratno Hendratno; Heruningrum Heruningrum
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/dedication.v7i1.1024

Abstract

Pengabdian pada masyarakat ini merupakan kegiatan pelatihan yang dilakukan dalam upaya peningkatan kreattvitas serta apresiasi seni batik ikat kepada siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Padangpanjang Padangpanjang. Tujuan jangka panjang pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan apresiasi, motivasi, menumbuhkembangkan minat dan bakat di kalangan siswa untuk menciptakan seni yang kreatif kemudian bisa dikembangkan terutama di sekolah. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini untuk mencapai sasaran adalah metode ceramah dan praktek. Metode ceramah memberikan penjelasan kepada siswa secara lisan, presentasi tentang seni batik ikat yang berupa pengenalan bahan, peralatan, teknik, warna, proses dan sebagainya. Metode praktek yaitu keterampilan membuat produk seni batik ikat secara langsung dan bersama-sama. Kesimpulannya bahwa melalui pelatihan ini para siswa dapat menghasilkan karya seni yang berupa seni batik ikat dengan membuat benda fungsional dan sebagainya.
EKSPRESI RUMAH LONTIOK DAN FENOMENA DI SEKITARNYA PADA KARYA RELIEF KAYU Afiq Setiawan; Purwo Prihatin; Sumadi Sumadi
Relief : Journal of Craft Vol 2, No 2 (2023): Relief: Journal of Craft
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/relief.v2i2.3749

Abstract

Penciptaan karya akhir ini bersumber dari rumah adat lontiok  Kampar Riau sebagai konsep karya seni relief kayu. Karya ini bertujuan mewujudkan kembali rumah lontiok dan mengekspresikan bentuk rumah dengan fenomena yang ada di sekitarnya menjadi bentuk karya relief kayu. Metode penciptaan karya akhir ini menggunakan tiga tahap, yaitu tahap eksplorasi yang dimulai dengan observasi langsung atau melalui kajian literatur, tahap perancangan dengan membuat desain melalui referensi gambar, sketsa alternatif, dan desain pilihan, tahap perwujudan melalui pemilihan bahan kayu  yang berkualitas, penggunaan alat dan teknik ukir. Hasil dari karya yang diciptakan adalah memvisualisasikan bentuk arsitektur rumah lontiok dengan fenomena alam yang terjadi di Kampar melalui karya-karya kriya seni yang memiliki hubungan dengan sosial masyarakat setempat. Karya seni yang dihasilkan berupa hiasan dinding yang memberi pesan kepada masyarakat agar terus menjaga rumah adat lontiok agar tetap terjaga dan lestari.