p-Index From 2019 - 2024
1.116
P-Index
This Author published in this journals
All Journal SELODANG MAYANG SWARNA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH HARAPAN LAMA SEKOLAH, RATA – RATA LAMA SEKOLAH TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KABUPATEN / KOTA PROVINSI RIAU Nelva Siskawati; Roberta Zulfhi Surya; Endy Sudeska
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 7 No 3 (2021): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v7i3.231

Abstract

This study aims to determine how many the effect of Expected Years of Schooling and Average Length of Schooling on Open Unemployment Rates in the District/City of Riau Province, from 2017 to 2020 with a total of 44 samples. The data taken is sourced from secondary data, namely from the Central Statistics Agency of Indragiri Hilir Regency. The data analysis technique used is Multiple Linear Regression Analysis. The final result can be concluded that the variables of Average Length of School and Expected Length simultaneously or together have an influence on the open unemployment rate even though in a small percentage. Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar pengaruh dari Harapan Lama Sekolah dan Rata - Rata Lama Sekolah terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten/Kota Provisinsi Riau, mulai tahun 2017 sampai tahun 2020 dengan jumlah 44 sampel . Data yang diambil bersumber dari data sekunder yaitu dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Indragiri Hilir. Teknik Analisis Data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda. Hasil akhir dapat di simpulkan bahwa variabel Rata- Rata Lama sekolah dan harapan Lama secara simultan atau secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap tingkat pengangguran terbuka walaupun dalam persentase yang sedikit.
PENGARUH SERBUK CANGKANG KERANG DARA DAN LOKAN SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN TERHADAP BERAT VOLUME, KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON Pantri Asbiartha; Akbar Alfa; M Gasali M; Endy Sudeska
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 8 No 1 (2022): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v8i1.246

Abstract

Concrete is defined as a mixture of Portland cement or other hydraulic cement, fine aggregate, coarse aggregate, and water, with or without additives that form a solid mass (SNI 03-2847-2002). This study aims to determine how much influence the shellfish shell powder has on the heavy volume, compressive strength, and split tensile strength of concrete. This research was conducted by making cylindrical concrete specimens with a size of 150 mm x 300 mm, the percentage of shell powder mixture 0%, 5%, 10%, and 15%, the compressive strength test time was 7 and 28 days, the split tensile strength test time was 14 and 28 days. The results of the weight-volume test showed that the greater the mixture of powdered shells of dara and lokan, the lower the volume weight, for the results of the compressive strength, a change in compressive strength was obtained, for the test age of 7 days with a mixture of 0% of 18.57 Mpa, 5% of 13, 60 Mpa, 10% of 13.84 Mpa and 15% of 7.78 Mpa, for concrete with a test age of 28 days with a mixture of 0% of 23.28 Mpa, 5% of 18.60 Mpa, 10% of 17.29 Mpa and 15% of 14.47 Mpa. Meanwhile, for the split tensile strength, the value for the test age of 14 days with a mixture of 0% is 1.88 Mpa, 5% is 1.62 Mpa, 10% is 1.75 Mpa, and 15% is 1.62 Mpa, for the test age. 28 days with a mixture of 0% of 2.26 Mpa, 5% of 1.62 Mpa, 10% of 1.89, and 15% of 1.63. In conclusion, the compressive strength and splitting strength experienced a decrease in strength in every large percent of the mixture of clamshell powder. Beton didefinisikan sebagai campuran antara semen Portland atau semen hidrolik yang lain agregat halus, agregat kasar dan air, dengan ataupun tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat (SNI 03- 2847- 2002). Penelitian ini bertujuan utuk mengetahui seberapa besar pengaruh serbuk cangkan kerang terhadap berat volume, kuat tekan dan kuat tarik belah beton. Penelitian ini dilakukan dengan membuat benda uji beton silinder ukuran 150 mm x 300 mm, persentase campuran serbuk cangkang kerang 0%, 5%, 10%, dan 15%, waktu pengujian kuat tekan 7 dan 28 hari, waktu pengujian kuat tarik belah 14 dan 28 hari. Hasil pengujian berat volume didapat bahwa semakin besar campuran serbuk cangkang kerang dara dan lokan maka semakin menurun berat volumenya, untuk hasil kuat tekan didapatkan perubahan kuat tekan, untuk umur pengujian 7 hari dengan campuran 0% sebesar 18,57 Mpa, 5% sebesar 13,60 Mpa, 10% sebesar 13,84 Mpa dan 15% sebesar 7,78 Mpa, untuk beton umur pengujian 28 hari dengan campuran 0% sebesar 23,28 Mpa, 5% sebesar 18,60 Mpa, 10% sebesar 17,29 Mpa dan 15% sebesar 14,47 Mpa. Sementara untuk kuat tarik belahnya didapat nilai untuk umur pengujian 14 hari dengan campuran 0% sebesar 1,88 Mpa, 5% sebesar 1,62 Mpa, 10% sebesar 1,75 Mpa, dan 15% sebesar 1,62 Mpa, untuk umur pengujian 28 hari dengan campuran 0% sebesar 2,26 Mpa, 5% sebesar 1,62 Mpa, 10% sebesar 1,89 dan 15% sebesar 1,63. Kesimpulannya kuat tekan dan kuat terik belah mengalami penurunak kekuatan disetiap besar persen campuran serbuk cangkang kerang.
MODEL PENGENDALIAN KUALITAS GULA KELAPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS (STUDI KASUS: IKM GULA KELAPA DESA BAGAN JAYA KECAMATAN ENOK) siti wardah; Muhammad Amin; Amelina Safitri; M Gasali M; Endy Sudeska
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 8 No 3 (2022): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v8i3.264

Abstract

Coconut sugar SMEs in Bagan Jaya Village, Enok District, experienced product defects in terms of color, moisture content, and cleanliness. Based on this, this study aims to determine and analyze whether the system for implementing product quality control in the brown sugar industry is under control or not and to identify what causes defective products and proposed improvements. To achieve this goal, the Seven Tools method is used which is a method that can explain a process in supervising product standards and make measurements by taking corrective actions for a product that is currently in production. occur due to humans, methods, environment, and tools. To overcome this, it is proposed that workers focus on paying attention to the cooking time of coconut sap water and ensuring that the mold is free of dirt before use. IKM gula kelapa di Desa Bagan Jaya Kecamatan Enok mengalami cacat produk dari segi warna, kadar air dan kebersihan. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah sistem penerapan pengendalian kualitas produk pada industri gula kelapa sudah terkendali atau belum terkendali dan mengidentifikasi apa penyebab terjadinya produk cacat serta usulan perbaikan. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode Seven Tools yang merupakan metode yang dapat menjelaskan sebuah proses dalam mengawasi standar produk serta membuat pengukuran dengan mengambil tindakan perbaikan sebuah produk yang sedang di produksi.hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cacat produk masih pada kondisi batas kendali namun cacat produk yang terjadi disebabkan oleh manusia, metode, lingkungan dan alat. Untuk mengatasi hal tersebut diusulkan agar pekerja fokus memperhatikan waktu pemaskan air nira kelapa dan memastikan cetakan terbebas dari kotoran sebelum digunakan.
OPTIMALISASI IT DALAM ERA LITERISASI DIGITAL Abdul Muni; Endy Sudeska; Crismondari Crismondari; Muhammad Jalil; Bayu Rianto
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Januari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i1.263

Abstract

Kemampuan literasi digital merupakan hal yang paling krusial dalam mewujudkan transformasi digital. Masyarakat Indonesia Khususnya dikalangan anak Melenial tidak boleh hanya sekedar mengenal teknologi, tapi juga harus cermat menggunakannya. Optimalisasi pengunaan teknologi informasi di era literasi digital sangat dibutuh kemampuan mengakses, menganalisis, menciptakan, dan berkomunikasi informasi. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) diharapkan dapat memfasilitasi dan semakin mendorong terwujudnya masyarakat digital Indonesia. Terutama dikalangan Khususnya Pelajar Di SMA Sabilul Huda Sungai Empat. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan sharing. Program ini sendiri memiliki empat pilar mendasar yaitu Etika Digital, Budaya Digital, Keterampilan Digital, dan Keamanan Digital. Etika digital berarti kemampuan individu dalam menyadari, menyesuaikan diri dan menerapkan etika digital atau netiquet dalam saat berselancar di dunia digital. Budaya digital merupakan hasil kreasi dan karya manusia yang berbasis teknologi internet. Keterampilan digital berarti kemampuan untuk secara efektif, mengevaluasi dan membuat informasi dengan menggunakan berbagai teknologi digital. Terakhir keamanan digital adalah aktivitas mengamankan kegiatan digital.
BUSSINES MODEL CANVAS UNTUK PROGRAM HILIRISASI INDUSTRI KELAPA DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR DALAM PENINGKATAN PAD Rezky Kinanda; M Gasali M; Akbar Alfa; Endy Sudeska
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 9 No 1 (2023): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v9i1.295

Abstract

The economy of Inhil Regency in the coconut sector is currently facing a very critical problem. The low selling price and the low acceptability of buying coconut raw material by large companies have had a negative impact on the welfare of the farming community in Inhil Regency. Downstreaming the coconut industry is a very basic solution from an industrialization standpoint. Selling coconuts only from raw materials does not increase sales value. Encouraging various business actors to increase the value of products into finished materials will increase sales value, including facilitating the emergence of new business actors to increase product value. The role of government is very important to improve the welfare of farming communities. This coconut industry downstream program must be encouraged and escorted by the local government. Even though basically this program is aimed at improving people's welfare, the success of this program will bring about an increase in regional economic activity and an increase in regional income (PAD). This paper will describe the coconut industry downstream program to the Business Model Canvas which is a model that is widely used in the business sector. This aims to strengthen the program's orientation to local revenues and maintain the sustainability of implemented programs in the community. In the discussion section, it is described in detail, broadly, but has strong limitations on what the government must prepare and do to start a coconut industry downstream program in Inhil Regency. Starting from customer targets, partner collaboration, revenue channels, etc. which make it easier for the government to see opportunities and challenges in implementing this program. Perekonomian Kabupaten Inhil di bidang kelapa saat ini sendang menghadapi permasalahan yang sangat genting. Harga jual yang rendah serta penerimaan pembelian bahan mentah kelapa yang rendah oleh perusahaan besar memberikan dampak buruk kepada kesejahteraan masyarakat petani di Kabupaten Inhil. Hilirisasi industri kelapa merupakan solusi yang sangat mendasar dari sisi industrialisasi. Penjualan kelapa hanya dari bahan mentah tidak meningkatkan nilai jual. Mendorong berbagai pelaku usaha untuk meningkatkan nilai produk menjadi bahan jadi akan meningkatkan nilai jual termasuk diantaranya adalah memudahkan munculnya pelaku usaha baru untuk meningkatkan nilai produk. Peran pemerintah sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani. Program hilirisasi industri kelapa ini harus didorong dan dikawal oleh pemerintah daerah. Walapun secara mendasar program ini adalah bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan tetapi keberhasilan program ini akan mendatangkan peningkatan aktifitas perekonomian daerah dan peningkatan pendapatan daerah (PAD). Tulisan ini akan melukiskan program hilirisasi industri kelapa kepada Bussiness Model Canvas yang merupakan model yang banyak digunakan dalam bidang bisnis. Hal ini bertujuan untuk memperkuat orientasi program kepada pendapatan daerah serta menjaga keberlangsungan program terimplementasi di masyarakat. Pada bagian pembahasan terjabarkan secara detail, luas, namun memiliki batasan yang kuat tentang apa-apa saja yang harus dipersiapkan dan dilakukan pemerintah untuk memulai program hilirisasi industri kelapa di Kabupaten Inhil. Mulai dari target costumer, kolaborasi patner, saluran pendapatan, dll yang memudahkan pemerintah dalam melihat peluang dan tantangan implementasi program ini.
TECHNICAL REVIEW POTENSI PAJAK DAERAH PADA PROVIDER INTERNET SEBAGAI SUMBER POTENSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI INDRAGIRI HILIR. Endy Sudeska; Nelva Siskawati; Muhammad Amin; Ilyas Ilyas
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 9 No 2 (2023): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v9i2.318

Abstract

Growth in the internet provider business has also occurred in Indragiri Hilir Regency. The installation of fiber optic cable networks often causes congestion, damage to infrastructure, and chaos. Thus, the existence of cable internet providers must be regulated by the government so as not to cause problems and to provide benefits for development. The existence of a cable Internet provider network has the potential to generate regional original revenue. Based on a technical review of regional tax regulations and regional fees for Internet providers, the potential is not that broad. Due to the replacement of Law Number 29 of 2008 concerning Regional Taxes and Regional Levies with Law Number 1 of 2022 concerning Financial Relations between the Central Government and Regional Governments, it does not provide space for regional governments to add types of regional taxes and regional levies other than those stipulated by Law Inviting. The results of this study conclude that the potential for regional original income sourced from internet providers operating in Indragiri Hilir Regency is the Revenue Sharing Fund PPh 21 WPOPDN of 8.4% and advertising tax. Pertumbuhan usaha provider internet juga terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir. Instalasi jaringan kabel fiber optic sering menyebabkan kemacetan, rusaknya infrastruktur dan kesembrawutan. Dengan demikian keberadaan kabel provider internet harus diatur oleh pemerintah agar tidak menimbulkan permasalahan serta dapat memberikan manfaat bagi pembangunan. Keberadaan jaringan Kabel Provider Internet berpotensi untuk Pendapatan Asli Daerah. Berdasarkan technical review terhadap Regulasi pajak daerah dan retribusi daerah untuk Provider Internet memiliki potensi yang tidak begitu luas. Dikarenakan penggantian Undang – Undang nomor 29 tahun 2008 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menjadi Undang – Undang nomor 1 tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah tidak memberikan ruang kepada pemerintah daerah dalam menambahkan Jenis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah selain yang ditetapkan Undang-Undang. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan potensi Pendapatan Asli Daerah bersumber dari Provider Internet yang beroperasi di Kabupaten Indragiri Hilir adalah Dana Bagi Hasil PPh 21 WPOPDN sebesar 8,4% dan Pajak Reklame.