Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IDENTIFIKASI POTENSI BAHAN GALIAN PASIR DI KECAMATAN JABON, SIDOARJO MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK SCHLUMBERGER Sapto Heru Yuwanto; Handoko Teguh Wibowo; Hendra Bahar; Aleik Ainu Abdibar
Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) Vol 1, No 1 (2019): Prosiding
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2019.838

Abstract

Pasir adalah salah satu bahan galian tambang yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan. Kabupaten Sidoarjo mempunyai potensi industri tambang pasir karena adanya Sungai Porong yang berhulu di pegunungan vulkanis di selatan Kabupaten Sidoarjo, untuk mengetahui potensi bahan galian pasir tersebut perlu adanya penelitian bawah permukaan, salah satunya dengan menggunakan metode geolistrik. Geolistrik tahanan jenis dengan konfigurasi elektroda schlumberger, adalah dengan cara arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda arus, kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga tahanan (hambatan) jenis masing-masing lapisan yang berada di bawah titik ukur (sounding point). Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi nilai resistivitas, litologi daerah penelitian dibagi dalam 4 lapisan batuan, lapisan atas merupakan lapisan soil (tanah penutup) diperkirakan mempunyai ketebalan 0 – 2 meter, lapisan ke dua lapisan merupakan lapisan lempung diperkirakan mempunyai ketebalan 2 – 5 meter dan lapisan ke tiga dan keempat merupakan lapisan pasir yang bercampur dengan lempung yang diperkirakan mempunyai ketebalan ± 5 – 40 meter. Sebaran potensi bahan galian endapan pasir dominan berada di kedalaman ± 5 – 45meter, arah sebarannya sejajar dengan Sungai Porong atau Barat – Timur (E-W). Sand is one of the minerals that is needed for development. Sidoarjo Regency has the potential of the sand mining industry because of the existence of the Porong River which is tipped in the volcanic mountains in the south of Sidoarjo Regency. Geoelectric resistivity with Schlumberger electrode configuration, is by means of an electric current injected into the earth through two current electrodes, then the potential difference that occurs is measured through two potential electrodes. From the results of current measurements and potential differences for each different electrode distance can then be reduced variations in the value of resistance (resistance) type of each layer which is below the measuring point (sounding point). Based on the analysis and interpretation of resistivity values, the lithology of the study area is divided into 4 layers of rock, the upper layer is a layer of soil (soil cover) estimated to have a thickness of 0 - 2 meters, the second layer is a layer of clay is estimated to have a thickness of 2-5 meters and layers the third and fourth is a layer of sand mixed with clay which is estimated to have a thickness of ± 5 - 40 meters. The potential distribution of dominant sand deposits is at ± 5 - 45 meters, the direction of distribution is parallel to the Porong River or West - East (E-W).  
GEOKIMIA PANAS BUMI DI KECEMATAN NGEBEL KABUPATEN PONOROGO, PROVINSI JAWA TIMUR Pipin Kurniawan; Handoko Teguh Wibowo
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tugas akhir ini dilakukan di Desa Wagir lor dan sekitarnya, kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Propinsi Jawa Timur. Penulis melakukan penelitian di daerah ini karena daerah ini termasuk salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi panas bumi.Berdasarkan hasil pemetaan geologi, morfometri daerah pemetaan dapat dibagi menjadi 3 satuan morfologi yaitu, Satuan morfologi pegunungan agak miring, Satuan morfologi pegunungan miring, Satuan morfologi pegunungan terjal. Susunan litostratigrafi  mulai dari yang tertua adalah Breksi, Tuff, dan batuan  terobosan Andesit yang di endapkan pada zaman Plistosen awal hingga Plistosen akhir, dengan lingkungan pengendapan di darat.Serta struktur geologi yang ada di daerah pemetaan adalah kekar dan sesar geser kiri.Sumber panas dari sistem panas bumi yang terdapat pada daerah penelitian berasal dari batuan andesit yang mengintrusi lapisan batuan breksi yang ada di atasnya serta panasnya disalurkan menuju permukaan dengan media rekahan – rekahan yang terbentuk akibat adanya sesar dengan sungai sebagai bidangnya Manifestasi Sistem Panas bumi yang terdapat pada daerah penelitian terletak pada LP5 dengan koordinat X= 570103 Y= 9135897, elevasi 631 mdpl, tipe manifestasi Hot springs, jenis air Volcanic Waters (HCO3 = 2,43%, Cl = 0,45%, SO4 = 97,10%) , pH 8, suhu air 57°C dan suhu udara di sekitar 37°C serta pada LP11 dengan koordinat  X= 570504 Y= 9136196, elevasi 721 mdpl, tipe manifestasi Solfatar, jenis air Mature Waters (HCO3 = 13%, Cl = 86,58%, SO4 = 0,40%), pH 2, suhu air 55°C dan suhu udara di sekitar 32°C.
Identifikasi Keberadaan Gas Biogenik Dengan Metode Geolistrik Sebagai Energi Alternatif Daerah Kampil dan Sekitarnya, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Sapto Heru Yuwanto; Handoko Teguh Wibowo; Hendra Bahar; Maulana Syah
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gas biogenik merupakan jenis gas yang terbentuk di rawa-rawa, sawah, danau air tawar sampai laut. Potensi gas biogenik sebagai salah satu gas alam di Indonesia diidentifikasi terdapat pada beberapa daerah, salah satunya terdapat pada Daerah Kampil dan sekitarnya, Kecamatan Wiradesa, Pekalongan. Menggunakan metode geolistrik dengan 14 titik pengambilan data dapat diidentifikasi lapisan-lapisan sedimen yang diduga mengandung gas. Berdasarkan analisis data dan pembahasan diketahui lapisan sedimen yang diidentifikasi mengandung gas biogenik adalah pada nilai resistivitas 125 – 350 Ohm.m diinterpretasikan litologi penyusunnya adalah lapisan sedimen dengan ukuran butiran lanau hingga pasiran. Pada litologi tersebut diduga ruang antar butirannya terisi oleh gas pada kedalaman 15 – 40 meter di bawah permukaandan lapisan di atasnya diinterpretasikan sebagai lapisan lempung yang diduga merupakan lapisan penutup (capcork). Penyebaran gas biogenik tidak menerus hanya berupa kantong-kantong gas, ini dibuktikan dengan adanya anomali nilai resitivitas hanya pada beberapa titik pengukuran geolistrik yang tidak saling berdekatan
PERANAN FOSIL UNTUK MENGETAHUI SEJARAH BUMI DAN PERADABAN MASA LAMPAU ( Sosialisasi Ilmu Geologi Bagi Guru-guru Sejarah) Jusfarida Jusfarida; Handoko Teguh Wibowo; Diah Wully Agustine; Aleik Ainu Abdilbar
KOMMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): KOMMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : KOMMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3191.808 KB)

Abstract

The role of fossils in determining the history of the earth and civilizations is very important, especially to find out the age of rocks containing oil and natural gas, minerals, the history of deposition and raise and fall of sea level and to reveal past times that have changed human civilization, such as the occurence of disasters that demolish a civilization and others. Geological studies to determine the geological age related to history of the earth and past civilizations using index fossils. The index fossils is a characteristic of organisms that lived a certain time, so that the fossils index in a rock layes can be used to determine age of rocks. Another function of fossils is to determine the depositional environment, ancient currents, and climate in the area where the organism lives. Fossils analysis can also be used to determine the catastrophic events that occurred in the past. The study of history of civilization is closedly related to the field of historical science that focused more on past lives. Lately, many sites have been found from the relics of the past, where the sites is the key to knowing past living conditions. The results of the analysis of the age of the site (eg. Temple) can be matched with the historical periods of disaster occurrence and the collapse of a civilization due to disaster. So that collaboration between geologist and historians (Archeology) is expected to be able to synergize the two fields of science in uncovering past events, such as seismic history, tsunami history, paloegeography, etc. Which then become a reference in kowing the causes of the collapse of the past empire.Keyword:  Earth’s history,  past life, Fossils