Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA MTs TENTANG KEBERSIHAN DIRI DI PONDOK PESANTREN Istianingsih Istianingsih; Mashaurani Yamin; Holidy Ilyas
Jurnal Kesehatan Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.618 KB) | DOI: 10.26630/jk.v5i2.43

Abstract

Istianingsih1)Mashaurani Yamin1Holidy  Ilyas1) 1) Jurusan Keperawatan Tanjungkarang Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang Abstract: Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Siswa MTs Tentang Kebersihan Diri di Pondok Pesantren. The cleanliness of the individual self (Personal Hygiene) is an effort in maintaining the hygiene and health of himself to gain the physical and psychological well-being. As for the importance of personal hygiene in human life that is keeping the hygiene themselves, create beauty, as well as increasing the degree of individual health, thus preventing the onset of disease in yourself as well as others. Based on interviews of researchers to the boarding schools, by the year 2013 brings as many as 16 students of 102 students who suffer from skin disease.This research aims to know the description of knowledge and attitudes about self-hygiene students in boarding schools Al Muhsin Metro 2014. The research method used is descriptive using the questionnaire. the population in this research as much as 450 and the sampling technique used the technique of simple random sampling with a respondent amounts to 82 students. Data analysis is carried out in the form of presentation of univariate frequency distribution table. The results of this research obtained knowledge of respondents about the cleanliness of the most self sufficient is the category as much as 46 santri (56.1%) as for the attitude of respondents about the cleanliness of the self as much as 50 students (61%) of the study it can be concluded that the students had enough knowledge about personal hygiene and personal hygiene that positive attitude (good). suggestions for mts al muhsin metro should be able to improve the provision of information about the care of cleanliness to the students supported by clinics and UKS in providing. Keyword: Knowledge, Attitude, Personal Hygiene Abstrak: Gambaran Pengetahuan dan Sikap Siswa MTs Tentang Kebersihan Diri di Pondok Pesantren. Kebersihan diri individu merupakan upaya dalam menjaga kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis. Adapun pentingnya kebersihan pribadi dalam kehidupan manusia yang menjaga kebersihan diri, menciptakan keindahan, serta meningkatkan derajat kesehatan individu, sehingga mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri serta orang lain. Berdasarkan wawancara peneliti dengan pesantren, tahun 2013 membawa sebanyak 16 siswa dari 102 siswa yang menderita penyakit. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap tentang kebersihan diri siswa di pesantren Al Muhsin Metro 2014. metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan kuesioner. populasi dalam penelitian ini sebanyak 450 dan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah responden 82 siswa. Analisis data dilakukan dalam bentuk penyajian univariat tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian bahwa sebanyak 46 santri (56,1%) memiliki pengetahuan tentang kebersihan diri yang cukup dan sebanyak 50 siswa (61%) memiliki sikap positif terhadap kebersihan diri. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki pengetahuan yang cukup tentang kebersihan pribadi dan memiliki sikap positif (baik) untuk menjaga kebersihan diri. saran untuk MTS Al Muhsin Metro harus dapat meningkatkan penyediaan informasi tentang perawatan kebersihan kepada siswa yang didukung oleh klinik dan UKS. Keyword: Pengetahuan, Sikap, Kebersihan diri
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK Dewi Astuti; Holidy Ilyas
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.483 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v11i2.577

Abstract

Program pelayanan Keluarga Berencana ( KB ) mempunyai arti penting dalam mewujudkan manusia Indonesia yang sejahtera, disamping program pendidikan dan kesehatan. Jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yaitu metode suntik. Berdasarkan data BKKBN tahun 2014, persentase peserta KB aktif di Indonesia menggunakan metode suntikan adalah yang terbanyak (46,87%), sedangkan data Klinik Pratama Sartika tahun 2014 sebanyak 217 ibu memilih alat kontrasepsi suntik (91,17%). Tujuan penelitian ini adalah Diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi suntik di Klinik Pratama Sartika Bandar Lampung tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang berkunjung ke Klinik Pratama Sartika, sampel sebanyak 75 orang,  teknik pengambilan sampel accidental sampling. Uji statistik menggunakan chi square. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 62 orang (82,7%) menggunakan metode kontrasepsi suntik, 37 orang (49,3%) pengetahuan cukup baik, 57 orang (76%) berumur 20-35 tahun, 46 orang (61,3%) tergolong multipara, 42 orang (56%) pengambilan keputusan dilakukan bersama, 38 orang (50,7%) alasan pemilihan dari segi ekonomis, 37 orang (49,3%) tingkat pendidikan menengah. Ada hubungan antara pengetahuan, umur, paritas, peran pengambilan keputusan, alasan pemilihan, tingkat pendidikan dengan penggunaan kontrasepsi suntik dengan masing-masing p-value  0,021, p-value 0,008,   ρ-value 0,007,  ρ-value 0,004,  ρ-value 0,026,  ρ-value 0,013. Disarankan agar Klinik Pratama Sartika meningkatkan pelayanan dan memberikan penyuluhan kesehatan tentang alat kontrasepsi lain yang lebih efektif kepada pasangan usia subur sehingga pengetahuan pasangan meningkat.
HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK TIGA BULAN DEPO MEDOKRASI PROGESTRONE ASETAT (DMPA) DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN Ayu Safitri; Holidy Ilyas; Nurhayati Nurhayati
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.273 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v11i2.572

Abstract

Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA) adalah alat kontrasepsi suntik yang mengandung 150 mg DMPA, diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik Intra Muskular (di daerah bokong). Salah satu efek samping penggunaan KB ini adalah perubahan berat badan. Perubahan berat badan terjadi karena hormon Progesteron (DMPA) merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan nafsu makan bertambah sehingga akseptor makan lebih banyak dari biasanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemakaian alat kontrasepsi suntik 3 bulan Depomedroksi Progesteron Asetat (DMPA) dengan perubahan berat badan. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling, dengan populasi ibu-ibu yang menggunakan KB suntik 3 bulan DMPA di rumah bersalin Kartini Bandar Lampung. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 55 responden. Design penelitian ini menggunakan teknik deskriptif korelatif. Variabel independen adalah pemakaian KB suntik DMPA, dan variabel dependen adalah perubahan berat badan. Data dikumpulkan dengan mengisi lembar kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji chi square. Hasil penelitian menggunakan uji statistik kai kuadrat (Chi-Square) dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan hasil bahwa ρ-value = 0,003. Hal ini menunjukkan ada hubungan antara pemakaian alat kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA dengan perubahan berat badan. Saran dari peneliti untuk perawat atau petugas kesehatan agar dapat memberikan informasi kepada akseptor KB yang lama pemakaiannya lebih dari 5 tahun agar dapat beralih pada kontrasepsi jangka panjang untuk mengurangi efek samping kenaikan berat badan yang ditimbulkan.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU Ardelia Gestinarwati; Holidy Ilyas; Idawati Manurung
Jurnal Keperawatan Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.202 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v12i2.605

Abstract

Kendala lansia dalam mengikuti kegiatan Posyandu Lansia meliputi pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu, jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh, dan kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu. Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Hasil presurveydata Posyandu lansia Aisyah di Pekon Yogyakarta, dari kurang lebih 150 orang yang berkunjung ke posyandu lansia pada bulan November 2015 sebanyak 21 orang 14% dari jumlah seluruh lansia, bulan Desember 2015 sebanyak 13 orang (8,7%), dan bulan Januari 2016 sebanyak 28 orang (18,7%). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kunjungan lansia ke Posyandu Aisyah di Pekon Yokyakarta Selatan wilayah kerja Puskesmas Gadingrejo Pringsewu Lampung tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional dengan populasilansia yang terdaftar di Posyandu Lansia Aisyah Pekon Yogyakarta Selatan Pringsewu dengan jumlah 150 orang.Teknik pengambilan sampel dengan Simple random sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square.Hasil penelitian didapatkan 75 lansia (68.80%) yang tidak aktif tanpa dukungan keluarga dan 19 lansia (17.40%) yang aktif mendapat dukungan keluarga. Hasil Uji chi square didapatkan nilai ρ-value (0.00) <α (0.05) artinya Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kunjungan lansia ke Posyandu Aisyah di Pekon Yogyakarta Selatan Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung tahun 2016. Disarankan tenaga kesehatan di pekon khususnya koordinator posyandu lansia untuk memberikan HE (health education) pada keluarga supaya termotivasi untuk memberikan dukungan kepada lansia untuk mengikuti kegiatan Posyandu lansia.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CANDIMAS Nurhayati Nurhayati; Holidy Ilyas; Al Murhan
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkep.v11i1.524

Abstract

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat penting untuk tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental. Di Indonesia target cakupan ASI ekslusif selama 6 bulan adalah sebesar 80%. Namun demikian angka ini sangat sulit untuk dicapai bahkan tren prevelensi ASI dari tahun ke tahun terus menurun. Cakupan ASI ekslusif di Provinsi lampung selatan pada tahun 2012 hanya 41, 93%, bahkan cakupan ASI ekslusif di desa Candimas  Kecamatan Natar Lampung Selatan hanya mencapai  27,6 %, perilaku pemberian ASI ekslusif dapat dipengaruhi berbagai faktor, seperti pengetahuan, pendidikan, umur, pekerjaan, paritas, dukungan suami dan kelainan fisiologis seorang ibu.Yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI ekslusif di desa Candimas Kecamatan Natar Lampung Selatan tahun 2014. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel total populasi berjumlah 80 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner, analisis data menggunakan analisis distribusi frekuensi dan analisis hubungan dengan carachi square. Hasil penelitiandidapatkan bahwa sebagian besar responden di  Desa Candimas Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014 yang memberikan ASI Eksklusif sebanyak 42 orang (52,5%), memiliki umur tidak beresiko  sebanyak 45 orang (56.2%), pendidikan ibu menengah 44 orang (55%), tidak bekerja 47 orang (58.8%), paritas anak dua atau lebih 58 orang (72.5%), pengetahuan cukup baik 38 orang (47.5%), dukungan suami 70 orang (87.5%) dan kondisi ibu normal sebanyak 78 orang (97.5%). Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan yang bermakna antara umur ibu, pendidikan, pekerjaan, paritas dan pengetahuan tentang ASI ekslusif dengan perilaku pemberian ASI ekslusif.Tidak ada hubungan yang bermakna antara kelainan fisiologi ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di desa Candimas kec.Natar.Disarankan agar ibu ibu yang mempunyai anak baru satu orang lebih intensif diberikan penyuluhan di posyandu maupun di Puskesmas.