Yusdarif Yusdarif
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Determinan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Kelurahan Rangas Kecamatan Banggae Kabupaten Majene Azriful Azriful; Emmi Bujawati; Habibi Habibi; Syahratul Aeni; Yusdarif Yusdarif
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 10, Nomor 2, July-December 2018
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.238 KB) | DOI: 10.24252/as.v10i2.6874

Abstract

Stunting adalah salah satu masalah gizi yang berdampak buruk terhadap kualitas hidup anak dalam mencapai titik tumbuh kembang yang optimal sesuai potensi genetiknya. Stunting berhubungan dengan risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia24-59 bulan di Kelurahan Rangas Kecamatan Banggae Kabupaten Majene.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional analitik, menggunakan metode cross sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita usia 24-59 bulan berjumlah 339 balita.Jumlah sampel adalah 183 balita, dengan Ibu dari balita sebagai responden. Pengambilansampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan non probability sampling dengan pendekatan accidental sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara panjang badan lahir (p=0,000), berat badan lahir (p=0,033), pemberian ASI eksklusif (p=0,000), dan jarak kelahiran (p=0,041) terhadap kejadian stunting. Sedangkan pemberian ASI sampai dengan usia 2 tahun (p=0,249), status imunisasi dasar (p=0.123), jumlah anak (p=0,511), dan status ekonomi keluarga (p=1,000) tidak memiliki hubungan terhadap kejadian stunting.Diperlukan intervensi fokus kesehatan ibu dan anak untuk mengurangi risiko bayi dengan berat badan lahir rendah dan panjang badan lahir rendah, serta menumbuhkan kesadaran ibu akan pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada anak melalui penyuluhan.