Emmi Bujawati
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Pelaksanaan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Nosokomial Di ICU RSUD Labuang Baji Makassar Sukfitrianty Syahrir; Fitrahmadani Tirmanidhana; Sitti Raodhah; Emmi Bujawati
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 4 No 2 (2018): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.632 KB)

Abstract

Infeksi nosokomial atau yang disebut juga Hospital Acquired Infection (HAI) adalah infeksi yang didapat di rumah sakit atau difasilitas kesehatan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pencegahan dan pengendalian Infeksi Nosokomial di Intensive Care Unit RSUD Labuang Baji Makassar tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan metode penentuan informan menggunakan purposive selected, serta Informan dalam penelitian ini terdiri dari 7 informan. Hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan kewaspadaan universal dilakukan dengan mencuci tangan handwash dan handrub. Penggunaan Alat Pelindung Diri digunakan berdasarkan indikasi masing-masing. Pengelolaan alat kesehatan dilakukan di CSSD (Central Steril Supply Departement). Pengolahan limbah dipisahkan berdasarkan jenisnya dan dilakukan penampungan sementara. Airborn precaution penempatan pasien diletakkan di RPK (Ruang Perawatan Khusus) dan menggunakan masker khusus (N95). Droplet precaution pasien dapat ditempatkan di RPK, ruang isolasi ICU ataupun di tempat tidur biasa. Contact precaution pasien ditempatkan di tempat tidur pasien biasa. Kesimpulan penelitian yakni pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di ICU RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2016 dilaksanakan berdasarkan kewaspadaan universal dan kewaspadaan berdasarkan transmisi. Kata Kunci : Infeksi Nosokomial, Pencegahan Dan Pengendalian
Analisis Risiko Paparan Karbon Monoksida (CO) Terhadap Anak Sekolah Di SD Negeri Kakatua Kota Makassar Tahun 2017 Sherli Wahyuni; Andi Susilawaty; Emmi Bujawati; Syahrul Basri
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 5 No 1 (2019): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1490.486 KB)

Abstract

Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran fosil dengan udara berupa gas buangan kendaraan yang lebih banyak dihasilkan dari padatnya lalu lintas. Selain itu, Gas CO dapat pula dihasilkan dari proses industri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran risiko paparan CO pada anak sekolah di SD Negeri Kakatua Kota Makassar.Jenis rancangan pada penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL).Dengan jumlah populasi 222 responden dan sampelnya sebanyak 143 responden.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Multi Stage Sampling yang dilakukan dengan 2 tahap pengambilan sampel. Hasil penelitian menunjukkan  rata-rata konsentrasi CO dalam udara ambien di Sekitar SD Negeri Kakatua tahun 2017 yaitu 968,11 µg/Nm3. Nilai laju asupan udara anak sekolah di SD Negeri Kakatua yaitu paling tinggi 3,0 m3/hari dan paling rendah 2,4 m3/hari. Nilai durasi paparan anak sekolah di SD Negeri Kakatua yaitu paling tinggi 6 tahun dan paling rendah 4 tahun. Rata-rata berat badan anak sekolah di SD Negeri Kakatua yaitu 33,12 kg. Rata-rata besaran risiko (RQ) CO pada anak sekolah di SD Negeri Kakatua yaitu RQ < 1. Nilai RQ < 1 yang artinya anak sekolah di SD Negeri Kakatua belum terjadi risiko paparan Karbon Monoksida yang terkandung di udara ambient, meskipun paparan CO anak sekolah masih belum terjadi risiko tetapi perlu mendapatkan perhatian. Diharapkan kepada semua pihak baik pemerintah, pihak sekolah dan anak sekolah untuk selalu menjaga lingkungan sekitar utamanya yang dekat jalan raya misalnya dengan menanam pohon yang dapat meminimalisir pencemaran udara sekitar. Kata Kunci : Karbon Monoksida, ARKL, Risk Quotient (RQ)
Determinan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Kelurahan Rangas Kecamatan Banggae Kabupaten Majene Azriful Azriful; Emmi Bujawati; Habibi Habibi; Syahratul Aeni; Yusdarif Yusdarif
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 10, Nomor 2, July-December 2018
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.238 KB) | DOI: 10.24252/as.v10i2.6874

Abstract

Stunting adalah salah satu masalah gizi yang berdampak buruk terhadap kualitas hidup anak dalam mencapai titik tumbuh kembang yang optimal sesuai potensi genetiknya. Stunting berhubungan dengan risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia24-59 bulan di Kelurahan Rangas Kecamatan Banggae Kabupaten Majene.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional analitik, menggunakan metode cross sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita usia 24-59 bulan berjumlah 339 balita.Jumlah sampel adalah 183 balita, dengan Ibu dari balita sebagai responden. Pengambilansampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan non probability sampling dengan pendekatan accidental sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara panjang badan lahir (p=0,000), berat badan lahir (p=0,033), pemberian ASI eksklusif (p=0,000), dan jarak kelahiran (p=0,041) terhadap kejadian stunting. Sedangkan pemberian ASI sampai dengan usia 2 tahun (p=0,249), status imunisasi dasar (p=0.123), jumlah anak (p=0,511), dan status ekonomi keluarga (p=1,000) tidak memiliki hubungan terhadap kejadian stunting.Diperlukan intervensi fokus kesehatan ibu dan anak untuk mengurangi risiko bayi dengan berat badan lahir rendah dan panjang badan lahir rendah, serta menumbuhkan kesadaran ibu akan pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada anak melalui penyuluhan.
Analisis Determinan Kejadian Growth Failure (Stunting) Pada Anak Balita Usia 12-36 Bulan di Wilayah Pegunungan Desa Bontongan Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang Irviani Anwar Ibrahim; Emmi Bujawati; Sukfitrianty Syahrir; Andi Syamsiah Adha; Mujahida Mujahida
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 11, Nomor 1, January-June 2019
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.497 KB) | DOI: 10.24252/as.v11i1.9418

Abstract

Stunting merupakan status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan kejadian growth failure (stunting) pada anak balita usia 12-36 bulan di Wilayah Pegunungan Desa Bontongan Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang.Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional Study.Populasi seluruh anak balita usia 12-36 bulan di Desa Bontongan Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang sebanyak 80 orang dengan pengambilan sampel secara Total Sampling diperoleh dari jumlah populasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara univariat, dan bivariat.Hasil analisa data, menunjukkan bahwa status gizi anak balita berdasarkan TB/U yang mengalami stunting (33.7%) dan normal (66.3%). Berdasarkan hasil analisis bivariat, didapatkan nilai p>(α=0.05) pada jumlah anggota keluarga, jenis kelamin, panjang badan lahir, berat badan lahir, pemberian ASI Eksklusif, pemberian ASI sampai dua tahun, praktek pemberian makan dan status imunisasi sedangkan tinggi badan orang tua diperoleh nilai p<(α=0.05). Faktor determinan yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah tinggi badan orang tua. Jadi disarankan agar dilakukan penelitian lanjutan dengan variabel yang tidak termasuk dalam penelitian ini, seperti asupan makanan, penyakit infeksi dan lain-lain sehingga mampu mengetahui lebih luas faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting.
Family Support Through Self Care Behavior for Hypertension Patients Mariyani Mariyani; Azriful Azriful; Emmi Bujawati
Diversity: Disease Preventive of Research Integrity Volume 2, Issue 1, August 2021
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/diversity.v2i1.23180

Abstract

Hypertension has become a major factor in the occurrence of cardiovascular disease worldwide and is still a major challenge in the health sector. Hypertension is a world problem, both on a global and national scale. This study was conducted to determine the relationship between family support and self-care behavior of patients with hypertension. This type of research is quantitative research with an analytic type using a cross-sectional study. The study population consisted of 144 patients in Rappang Village with 106 samples determined using the purposive sampling technique. Collecting data using a questionnaire. The results showed that the appreciation support, emotional support, and instrumental support tended to be good; enough respondent information support and sufficient self-care behavior. Emotional support (p=0.000, RP=2.65), reward support (p=0.001, RP=2.83), informational support (p=0.000, RP=4.27), and instrumental support (p=0.000, RP=12.7), had significant relationship to the patient's self care behavior. It is hoped that the healthcare center can involve families in increasing patient compliance in undergoing treatment and treatment such as involving family support as a health promotion strategy in hypertensive patients.
Pengetahuan dan sikap masyarakat berkaitan dengan tindakan penggunaan garam beryodium di Dusun Galumbaya Kabupaten Takalar Dian Yuliawati Darwis; Widya Awalia; Nurul Azizah Hamid; Wirda Wahyu Ningsih; Sitti Raodhah; Emmi Bujawati
SAMATA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH SCIENCE Volume 2, Nomor 2, Agustus 2023
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sociality.v2i2.40367

Abstract

Kekurangan yodium menyebabkan prestasi sekolah dan IQ kurang yang mana jika terjadi dalam jangka panjang dapat berdampak pada status gizi yang jelek. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan penggunaan garam beryodium di tingkat rumah tangga di Dusun Galumbaya Desa Ujung Baji Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain studi cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Dusun Galumbaya dan jumlah sampel yaitu sebanyak 34 sampel. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian pada variabel pengetahuan diperoleh P value yaitu 0,000 dimana < 0,05 artinya terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan penggunaan garam beryodium di dusun Galumbaya. Pada variabel sikap diperoleh P value yaitu 0,000 dimana < 0,05 artinya terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan penggunaan garam beryodium di dusun Galumbaya. Diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya mengkonsumsi garam beryodium guna menanggulangi GAKY misalnya melalui kegiatan penyuluhan, yang diharapkan dapat menjadi dasar untuk memperkuat perilaku mereka dalam penggunaan garam beryodium.