Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

COMPETENCE IMPROVEMENT OF OFFICE ADMINISTRATION TEACHERS THROUGH COMMERCIALIZATION OF PRODUCTIVE, CREATIVE, AND ENTREPRENEURS SUBJECT IN THE INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0 Heny Kusdiyanti; Mokhammad Nurruddin Zanky; Andy Prasetyo Wati; Indra Febrianto; Robby Wijaya
at-tamkin: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2019): At-Tamkin - Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/attamkin.v2i2.524

Abstract

There are so many effort that have been done by the government to increase the contribution of the educational sector to support achievement of Industrial Revolution 4.0 in Indonesia. Teacher competence become one of the important thing in the educatioal improvement contribution. This study purposed to build the fundamental stategy for competence improvement model on administration’s teacher toward Industrial Revolution 4.0. This research done by training and data collection techniques used in this study are documentation, questionnaires, interviews, and test to responden. The result of this research are first, 76% of teachers understood the criteria for office administration programs that were able to face challenges in the industrial revolution era 4.0. In this case, it is able to mention a digital-based office administration program to answer the needs of industry 4.0 in the form of services. Secondly, 79% of teachers know the output of office administration programs from productive, creative and entrepreneurial (PKK) subjects that can be commercialized, including: typing services and event organizers. Based on the result it can be conclude that 2. This program is able to foster entrepreneurship (entrepreneurship) among the Office Administration Teachers in SMK 1 Boyolangu. 5. This program provides insight and provision for Tulungagung Regency Office Administration teachers who are able to provide guidance for students to live independently and skillfully now and in the future.
PEMBERDAYAAN NELAYAN IKAN TUNA SENDANGBIRU MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN LAMPU CELUB BAWAH AIR SEBAGAI SOLUSI MENGURANGI PERSISTENCY POVERTY Heny Kusdiyanti; Mokhammad Nurruddin Zanky; Aan Fardani Ubaidillah; Robby Wijaya; Indra Febrianto
at-tamkin: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2020): at-tamkin: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/attamkin.v3i1.536

Abstract

Sendang Biru merupakan salah satu kawasan pesisir yang menjadi prioritas dalam upaya pengelolaan sumberdaya perikanan laut di Kabupaten Malang Jawa Tmur. Pengembangan tersebut menjadikan Sendang Biru sebagai sentra industri perikanan tangkap. Hubungan sosial yang dilakukan oleh pengambek dengan pemilik kapal (juragan darat) mengarah pada hubungan patron- client, dimana hubungan antar individu tidaklah sama, terutama dari sisi ekonomi. Pengabdian ini bertujuan untuk menghasilkan transformasi produk dari hasil tangkapan ikan laut untuk menciptakan aktivitas industri berbasis cycle system melalui kegiatan entrepreneurship guna merintis UMKM yang ada di kalangan nelayan pantai sendangbiru. Proses pelaksanaan dalam program ini mencakup tiga tahap yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi. Pengabdian awali dengan pemberian wawasan tentang peluang bisnis di Pantai Sendangbiru, teknik pengemasan dan strategi pemasaran yang sesuai dengan produk yang akan dibuat. Program dilanjutkan dengan pendampingan intensif pembuatan transformasi produk dari hasil tangkapan ikan yang berupa kerupuk ikan, pengemasan yang menarik hingga pencarian tempat strategis untuk memasarkan produk ini. Serangkaian kegiatan tersebut diikuti oleh 20 nelayan di wilayah pantai sendangbiru. Kegiatan entrepreneur yang dilakukan ini menjadi solusi permasalahan melimpahnya hasil tangkapan ikan yang berharga rendah di pasar, dan memaksimalkan pemanfaatan ikan tangkapan. Nelayan inilah yang akan menjadi pioner pendirian UKKM di wilayah pantai sendangbiru sebagai solusi permasalahan mereka kedepannya.
MODEL ERADICATION OF POVERTY BERBASIS CYCLE SYSTEM PRODUCT INDUSTRIAL ENTREPRENEUR ACTIVITY UNTUK MEMBENTUK RINTISAN UMKM DI PANTAI SENDANGBIRU Heny Kusdiyanti; Mokhammad Nurruddin Zanky; Aan Fardani Ubaidillah; Indra Febrianto; Robby Wijaya
at-tamkin: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2020): At-Tamkin - Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/attamkin.v3i2.559

Abstract

Sendang Biru merupakan salah satu kawasan pesisir yang menjadi prioritas dalam upaya pengelolaan sumberdaya perikanan laut di Kabupaten Malang Jawa Tmur. Pengembangan tersebut menjadikan Sendang Biru sebagai sentra industri perikanan tangkap. Hubungan sosial yang dilakukan oleh nelayan dengan pemilik kapal (juragan darat) mengarah pada hubungan patron-client, dimana hubungan antar individu tidaklah sama, terutama dari sisi ekonomi. Pengabdian ini bertujuan untuk menghasilkan transformasi produk dari hasil tangkapan ikan laut untuk menciptakan aktivitas industri berbasis cycle system melalui kegiatan entrepreneurship guna merintis UMKM yang ada di kalangan nelayan pantai sendangbiru. Proses pelaksanaan dalam program ini mencakup tiga tahap yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi. Pengabdian diawali dengan pemberian wawasan tentang peluang bisnis olahan hasil tangkapan ikan di Sendangbiru, teknik pengemasan dan strategi pemasaran yang sesuai dengan produk yang akan dibuat. Program dilanjutkan dengan pendampingan intensif pembuatan transformasi produk dari hasil tangkapan ikan yang berupa kerupuk ikan, pengemasan yang menarik hingga pencarian tempat strategis untuk memasarkan produk ini. Serangkaian kegiatan tersebut diikuti oleh 20 nelayan di wilayah pantai sendangbiru. Kegiatan entrepreneur yang dilakukan ini menjadi solusi permasalahan melimpahnya hasil tangkapan ikan yang berharga rendah di pasar, dan memaksimalkan pemanfaatan ikan tangkapan. Nelayan inilah yang akan menjadi pioner pendirian UKKM di wilayah pantai sendangbiru sebagai solusi permasalahan mereka kedepannya.
PELATIHAN PEMBUATAN BATIK TULANG DAUN MELALUI KONSEP SMART VILLAGE WITH CYCLE SYTEM PADA MASYARAKAT DESA PONCOKUSUMO Heny Kusdiyanti; Mokhammad Nurruddin Zanky; Robby Wijaya; Indra Febrianto
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 2, No 1 (2020): Second Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Poncokusumo menjadi salah satu daerah di Kabupaten Malang yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi Desa Pariwisata berbasis Ecowisata. Namun disisi lain, rata-rata kemampuan warga untuk membiayai pendidikan hanya sampai ke jenjang pendidikan SMA, untuk sampai ke perguruan tinggi secara finansial tidak mampu. Bahkan, yang membuat miris adalah sebagian dari keturunan di Poncokusumo, akan kembali menjadi petani musiman   yang justru akan membuat ia tidak mempunyai masa depan. Pengabdian ini bertujuan untuk menghasilkan transformasi produk berupa btik tulang daun untuk menciptakan aktivitas industri berbasis cycle system melalui kegiatan entrepreneurship guna merintis UMKM yang ada di kalangan PKK Desa Poncokusumo. Proses pelaksanaan dalam program ini mencakup tiga tahap yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi. Program dilanjutkan dengan pendampingan intensif pembuatan transformasi produk Serangkaian kegiatan tersebut diikuti oleh 15 anggota PKK. Kegiatan entrepreneur yang dilakukan ini menjadi solusi permasalahan yang ada di Desa Poncokusumo. Hal inilah yang akan menjadi pioner berfirinya UMKM yang ada di Desa Poncokusumo melalui transformasi produk baru yaitu batik tulan daun.
SMART VILLAGE-BASED ORANGE FARMER DEVELOPMENT SOLUTIONS WITH CYCLE SYSTEM OF PRODUCT INDUSTRIAL ACTIVITIES TOWARD SUSTAINABLE DEVELEOPMENT CITY Heny Kusdiyanti; Mokhammad Nurruddin Zanky; Andy Prasetyo Wati
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Citrus farmers in Indonesia have different economic capabilities than other farmers, namely they don't know the season so there must be a participation of the community, social organizations, and religion in overcoming the problem of this sweet orange farmer. Not counting this season, has an impact on the poor quality and quantity of sweet orange products produced. In addition, the fluctuations in the price of oranges on the market are also a potential loss of citrus farmers in Poncokusumo Village, Malang Regency. This community service aims to create a product transformation in the form of orange-based sweets to finally succeed in forming industrial activities in the smart village concept through entrepreneurship activities. The implementation of this program is carried out in three stages, namely: (1) planning, (2) implementation, and (3) evaluation. This service was attended by orange farmer groups in Poncokusumo Village consisting of 52 people. This program begins with the delivery of material about the business opportunities for sweets from the sweet orange of Poncokusmo Village, simulations of making sweets, packaging techniques, and simple marketing strategies that can be done by orange farmers. After this service, candy products made from sweet oranges were created from Poncokusumo Village. Not only that, citrus farmers are also taught to make branding of candy products so that they can be marketed and included in the potential Malang souvenir shop. This candy product has the potential to become an industrial activity in the smart village of Poncokusumo Village which will later become the forerunner to the establishment of Poncokusumo UKM to realize the Sustainable Development of Indonesia.