Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Plesetan Nama-Nama Tempat: Sebuah Permainan Bahasa Ira Mayasari; Sulis Setiawati
Deiksis Vol 11, No 03 (2019): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.724 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v11i03.3869

Abstract

Penelitian ini dilakukan menggunakan kajian Sosiolinguistik dengan metode yang terbagi menjadi tiga tahap, yaitu metode penyediaan data, analisis data, dan pemaparan hasil analisis data. Metode pengumpulan dilakukan menggunakan metode simak dan metode cakap karena berupa pengamatan atau observasi agar pemerolehan data bisa mencukupi. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya beberapa pola pembentukkan, seperti akronim, singkatan, pembalikkan suku  kata,  kemiripan  bunyi,  dan  pengaruh faktor budaya. Selain itu, makna interlingual juga ditemukan, yakni terjemahan. Terjemahan dalam pelesetan ini adalah terjemahan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, bahasa Inggris ke bahasa Jawa, dan bahasa  Indonesia ke bahasa Jawa. Pelesetan nama-nama tempat juga mempunyai beberapa fungsi dalam kehidupan sosial, yaitu untuk melucu, untuk mengejek, prestise, mempermudah pengucapan dan pekerjaan, serta simbol keakraban. Kata Kunci: Pelesetan, Dimensi Sosial, Permainan Bahasa
Sosialisasi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) di SDIT Citra Sahabat Jagakarsa dan SDN Cipulir 01 Jakarta Selatan Endang Wiyanti; Ira Mayasari; Yolanda Yolanda
KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 3 (2022): KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/kangmas.v3i3.886

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan pengetahuan mengenai ejaan kepada para pendidik dan membantu Pusat Bahasa dalam upaya memperkenalkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) di masyarakat umum. Mitra pengabdian masyarakat dalam kegiatan ini adalah SDIT Citra Sahabat Jagakarsa dan SDN Cipulir 01 Jakarta Selatan. Metode  yang digunakan adalah metode pembelajaran ceramah plus, metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yaitu metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode ceramah plus tanya jawab dan tugas, metode ceramah plus diskusi dan tugas serta metode ceramah plus demonstrasi dan latihan. Khalayak sasaran dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah guru-guru dan tenaga pendidik (tendik) mitra abdimas. Kegiatan pengabdian masyarakat  tersebut dilaksanakan tanggal 22 dan 23 Desember 2016. Implikasi dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah menumbuhkan rasa percaya diri dan pemahaman para guru dalam mengajarkan materi ejaan. Sedangkan luaran dari sosialisasi ejaan Bahasa Indonesia ini adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) untuk dimanfaatkan sebagai bahan ajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Motivasi Humor dan Aspek Kebahasaan dalam Film Kapal Goyang Kapten Karya Raymond Handaya Ira Mayasari
LITERATUS Vol 4 No 3 (2022): Pergeseran Sosial, Budaya, dan Hukum dalam Menghadapi Era Society 5.0
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/lit.v4i3.1140

Abstract

The purpose of this research is to find out and describe motivations the humor act and technique, as well as linguistic aspets in the Kapal Goyang Kapten movie. This study uses a qualitative descriptive method with the technique of observing and taking notes. The results of this research are unitended humor and intended humor. But, the result that dominated is intended humor. The technique is dominated by ridicule, namely humorous techniques that are intentional and usually aim to ridicule, riddle, and so on. The linguistic aspects found in this study are reasoning as a support for humor, word game puzzles, and phonological word games.
KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM NOVEL JIWO J#NCUK KARYA SUJIWO TEJO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Sri Yulianti; Dewi Indah Susanti; Ira Mayasari
Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 2, No 1 (2022): Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.699 KB) | DOI: 10.30998/.v2i01.6605

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana konjungsi koordinatif yangada di dalam novel Jiwo J#ncuk karya Sujiwo Tejo dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasaIndonesia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metodedeskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai konjungsi koordinatif dalam NovelJiwo J#ncuk karya Sujiwo Tejo, dapat diketahui terdapat konjungsi koordinatif sebanyak 653 temuan.Frekuensi jenis konjungsi koordinatif penjumlahan menduduki peringkat tertinggi sebanyak 491 (75,2%),frekuensi jenis konjungsi koordinatif pemilihan sebanyak 57 (8,7%), frekuensi jenis konjungsi koordinatifpertentangan sebanyak 15 (2,2%), frekuensi jenis konjungsi koordinatif penyamaan sebanyak 70 (10,7%),dan frekuensi jenis konjungsi koordinatif penyimpulan menduduki peringkat terendah sebanyak 20 (3%).Dalam frekuensi yang disebutkan tersebut, terdapat benar dan salah dalam pemakaian konjungsikoordinatif, seperti konjungsi koordinatif penjumlahan dan salah sebanyak 138 temuan dan benarsebanyak 224 temuan. Dari hasil penelitian ini, banyak variasi konjungsi koordinatif yang digunakan olehpengarang, sehingga dapat dijadikan acuan bagi guru dalam memberikan latihan-latihan dan contohcontoh konjungsi koordinatif yang beraneka ragam.Kata Kunci: Konjungsi Koordinatif, Novel Jiwo J#ncuk Karya Sujiwo Tejo
Prayer and Wisdom on the Board of on Environmental Cleaning Warnings: Functions and Meaning Ira Mayasari
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2018): Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.264 KB) | DOI: 10.30998/jh.v2i2.69

Abstract

The purpose of this study was to determine the function of language and affective meaning on environmental hygiene warning boards. This research is a qualitative descriptive study, namely by analyzing writing data on environmental hygiene warning boards. The object of this research is written data on the father of environmental hygiene warnings taken from the internet. The conclusions from the results of the study are that there are three language functions, namely informational, expressive, and directive functions. From 42 data, there are 13 informational functions, 14 expressive functions, and 15 directive functions. Based on the meaning, 13 positive affective meanings and 28 negative affective meanings were found.
Abusive Swearing Variations in the Temanggung Javanese Dialect: Type and Social Reality Ira Mayasari; Ahmad Muzaki
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1 (2019): Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.75 KB) | DOI: 10.30998/jh.v3i1.90

Abstract

Abstract: This study aims to describe the types of Temanggung dialect Javanese language curses, as well as their functions in social life. The analysis in this study uses sociolinguistic studies. The method of data collection is carried out by means of competent listening because it is in the form of observation and observation, and is assisted with oral and written data. The results of this study are found in several types of swear, including swear based on limb 10, swear animal name 4, swear profession name negative 1, part 1 tree, no swear referent 32, intelligence 2 condition, and mental health 4. The most common types of swear are swear no referents because sometimes swear forms do not have an original word and are formed conventionally in each region. Thus, swearing in each region certainly varies according to the agreement of the area. Based on its function, in this study found 7 functions, namely the means to express anger, resentment, disappointment, wonder, regret, insult and familiarity.
Pelatihan bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) di fakultas Liberal Arts, Universitas Maejo, Thailand Endang Wiyanti; Heppy Atmapratiwi; Ira Mayasari
Presisi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 01 (2023): Reguler Issue
Publisher : Lancar Media Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This Indonesian Language Training for Basic Level Foreign Speakers was attended by Thai residents, which was coordinated by the Faculty of Liberal Arts, Maejo University, Thailand. The purpose of this activity is for BIPA participants from Thailand to know and understand Indonesian. This activity teaches Indonesian from the basics to the participants. BIPA teaching cannot be separated from four aspects of language skills, namely listening, speaking, reading, and writing skills. This activity is intended for participants from Thailand who have different backgrounds. Most of the participants have never received BIPA training. The positive effect of this activity is that BIPA participants can understand and master Indonesian from a basic level which can be applied when visiting Indonesia. In addition, the BIPA participants were also taught the culture in Indonesia so that they would be more familiar with the culture and traditions that exist in Indonesia. Keywords: BIPA, Thailand.