Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Effect of Price, Quality of Service, and Quality of Service on Customer Satisfaction at Cafe Ranu Raseyan Rantau Prapat Risa Astari; Elida Florentina Sinaga Simanjorang; Rizky Syahputra
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 2 (2022): Budapest International Research and Critics Institute May
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i2.4777

Abstract

This study aims to determine the effect of price (X1), food quality (X2) and service quality on consumer satisfaction (Y) at Ranu Raseyan Cafe. This type of research is quantitative research. The population used in this study were Ranu Raseyan Cafe customers who were cafe visitors. The sample consists of 100 samples of respondents. The analysis technique used is multiple linear regression. The results showed that (1) the price variable (X1) had a positive and significant effect on consumer satisfaction with the value of t count > t table, namely 3.789 > 1.661. (2) The food quality variable (X2) has a positive and significant effect on consumer satisfaction with the value of t count > t table, namely 2,742 > 1,661. (3) The service quality variable (X3) has a positive and significant effect on customer satisfaction with the value of t count > t table, namely 2.149 > 1.661. (4) Variables of price (X1), quality of dishes (X2), and quality of service (X3) have a positive and significant effect on consumer satisfaction (Y) simultaneously with the calculated F value > F table that is 54,650 > 2,699 . The R2 coefficient value is 0.631, which means price (X1), quality of food (X2), and quality of service (X3) affect customer satisfaction by 61.9%, while 38.1% is influenced by others.
KOMPRESI FILE VIDEO MP4 DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM Rizky Syahputra
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) Vol 3, No 1 (2016): Februari 2016
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30865/jurikom.v3i1.51

Abstract

Kompresi merupakan suatu teknik untuk memperkecil jumlah ukuran data dari data aslinya. Prinsip umum yang digunakan pada proses kompresi video adalah mengurangi duplikasi data dalam video sehingga memori yang dibutuhkan untuk merepresentasikan video menjadi lebih sedikit daripada representasi video semula. Banyak video yang hasilkan mengandung duplikasi data. Pada penelitian ini, penulis menerapkan metode DCT (Discrete Cosine Transform) untuk melakukan video MP4. Yang mana Metode ini akan melakukan pengkompresan dengan mengelompokkan pixel ke dalam bentuk makroblok 8x8. Dan ditambahkan dengan proses kuantisasi untuk mengecilkan nilai pixel, sehingga proses DCT(Discrete Cosine Transform) bekerja dengan lebih baik pada pemampatan video MP4.Semua nilai pixel RGB yang didapat akan dilakukan proses kompresi menggunakan metode DCT (Discrete Cosine Transform), dengan sebelumnya melakukan proses transformasi nilai pixel original sesuai dengan ketetapan DCT(Discrete Cosine Transform) terlebih bisa berguna untuk citra Grayscale karena DCT bergerak untuk citra atau video yang menghasilkan grayscale. Kata kunci : Kompresi , DCT (Discrete Cosine Transform), Grayscale
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI MUSISI ATAS HAK CIPTA DALAM PEMBAYARAN ROYALTI Rizky Syahputra; Doddy Kridasaksana; Zaenal Arifin
Semarang Law Review (SLR) Vol 3, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.535 KB) | DOI: 10.26623/slr.v3i1.4783

Abstract

ABSTRAKKekayaan intelektual manusia yang diekspresikan dalam karya berhak cipta atau dalam bentuk karya seperti seni. Perlindungan hukum hak cipta bertujuan untuk mengetahui tentang perlindungan hukum bagi musisi atas hak cipta dalam pembayaran royalti serta  penyelesaian sengketa terhadap penggunaan karya lagu tanpa membayar royalti. Penelitian menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yang digunakan yaitu studi kepustakaan. musisi yang memiliki hak cipta karya  lagu  belum terlindungi secara utuh haknya oleh peraturan yang berlaku, namun belum efisien. Hasil penelitian menunukkan masih belumnya adanya kesadaran untuk para pelaku seni,. bahkan di pagelaran nasional masih belum menyadari tentang hak cipta sehingga perlu adanya peran nyata oleh pemerintah terkait harus lebih aktif dalam mengawasi dan memberikan perlindungan nyata. Pengawasan diperlukan guna melihat yang terjadi di lapangan selama ini, harus ada kejelasan aturan terkait dan juga perlu adanya perjanjian yang jelas agar sama-sama menguntungkan dan tidak terjadi kesalah pahaman untuk kedepannya.
Analisis Pushover terhadap Ketidakberaturan Horizontal pada Struktur Gedung Baja Komposit Erma Desimaliana; Nessa Valiantine Diredja; Rizky Syahputra
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 8, No 2: Juli 2022
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v8i2.118

Abstract

ABSTRAKKota Bandung merupakan salah satu daerah dengan potensi bencana cukup tinggi yang disebabkan oleh alam terutama gempa bumi. Gempa bumi dapat menyebabkan terjadinya kerusakan baik struktural maupun nonstruktural pada gedung. Penggunaan material baja komposit pada elemen kolom menjadi solusi untuk mengatasi terjadinya kerusakan struktur gedung akibat beban gempa, karena memiliki kekuatan dan daktilitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kinerja struktur gedung baja dengan kolom komposit terhadap ketidakberaturan horizontal menggunakan analisis pushover berdasarkan SNI 1726:2019 dan FEMA-356. Pemodelan gedung apartemen 10 lantai dengan variasi denah U, H dan L pada software ETABS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gedung baja komposit berbentuk denah U yang paling efektif dalam meredam beban gempa karena memiliki gaya geser dasar maksimum arah X sebesar 10.482,22 kN dan arah Y sebesar 10.498,57 kN serta drift maksimum arah X sebesar 0,944 dan arah Y sebesar 0,910. Selain itu, denah U juga dikategorikan tanpa ketidakberaturan torsi dengan tingkat kinerja struktur dikategorikan aman yaitu Immediate Occupancy (IO) berdasarkan FEMA-356.Kata kunci: tingkat kinerja, ketidakberaturan horizontal, gedung baja komposit, analisis pushover ABSTRACTBandung city is one of high potential natural disaster areas, especially earthquakes. Earthquakes can occur either structural or nonstructural damage to buildings. The use of composite steel material in column elements is a solution to overcome building structure damages due to earthquake loads, because of its high strength and ductility. The study aimed to analyze the performance point of steel building structures with composite columns against horizontal irregularities using pushover analysis based on SNI 1726:2019 and FEMA-356. Modeling of 10-story apartment buildings with variations of U, H and L floor plans on ETABS software. The results show that U floor plans composite steel buildings are the most effective in dampening earthquake loads with maximum base shear forces of X and Y direction is 19,482.22 kN and 10,498.57 kN, and maximum drift of X and Y direction is 0.944 and 0.910. In addition, U floor plans also categorized without torsional irregularity and Immediate Occupancy (IO) for structural performance points based on FEMA-356.Keywords: performance point, horizontal irregularities, composite steel buildings, pushover analysis
URGENSI PENGATURAN SANKSI BAGI BADAN USAHA YANG MELAKUKAN EKSPLORASI SUMBER DAYA ALAM DITINJAU DARI PASAL 74 UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS Rizky Syahputra
Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum Sarjana Ilmu Hukum, Desember 2022
Publisher : Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rizky Syahputra, Sihabudin, Shinta Puspita Sari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono No. 169 Malang e-mail: rizkysyahputra061@gmal.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaturan sanksi bagi badan usaha yang melakukan eksplorasi sumber daya alam serta tidak melakukan kewajiban tanggung jawab sosial dan lingkungan oleh perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah Yuridis Normatif. Dengan menggunakan beberapa pendekatan diantaranya, Pendekatan Undang Undang dan Pendekatan Perbandingan. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sesungguhnya berasal dari konsep Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan salah satu bagian dari prinsip-prinsip Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan yang baik). Indonesia TJSL sendiri menurut UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 1 ayat (3) merupakan komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Dalam hal ini, Undang-Undang Perseroan Terbatas seharusnya dapat menjadi lex generalis (aturan bersifat umum) seandainya memiliki norma sanksi yang mengatur dengan jelas terhadap Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bagi Perseroan. Kata Kunci : Tanggung jawab,Sanksi,Perseroan Terbatas ABSTRACT This research aims to find out the regulation governing the sanctions imposed on corporates doing exploration of natural resources without considering the social and environmental responsibility that corporates have to perform. This research employed normative-juridical methods, and statutory and case approaches. corporate social and environmental responsibilities come from the concept of Corporate Social Responsibility (CSR) as one of the principles of good corporate governance. Corporate Social and Environmental Responsibility in Indonesia, according to Law Number 40 of 2007 Article 1 paragraph (3) is the commitment of a limited liability company that plays a role in sustainable economic development to improve the quality of life and environment that should be useful for the company, local community, or people in general. In this case, Law concerning Limited Liability Companies should serve as lex generalis (general rule) as long as it has the norm of imposing sanctions regarding social and environmental responsibilities for companies. Keywords: Responsibility, Sanctions, Limited Liability Company