Imardiani Imardiani
STIKes Muhammadiyah Palembang

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS TIDUR PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN TERAPI HEMODIALISA Windy Astuti Cahya Ningrum; Imardiani Imardiani; Saidatur Rahma
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.069 KB)

Abstract

Kualitas tidur yang buruk pada pasien hemodialisa dapat berdampak pada perubahan faktor psikologis, sistem endokrin, sistem pernafasan, dan sistem kardiovaskular dan juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur pada klien yang menjalani terapi hemodialisa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain survei analitik melalui pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 52 responden yang dilakukan pada bulan April 2017 dengan menggunakan kuesioner Tailor Manifest Anxiety Scale (TMAS) dan The pittsburgh sleep quality index (PSQI). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki kualitas tidur (53,8%) responden. Hasil analisis uji chi square faktor psikologi (kecemasan) didapatkan nilai p value 0,006 (≤ 0,005). Sedangkan, untuk kualitas tidur terhadap faktor demografi, faktor gaya hidup, faktor biologis, dan faktor dialisis didapatkan nilai p value>0,05. Simpulan penelitian ini adalah faktor psikologis:kecemasan berhubungan dengan kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.
PENGARUH RELAKSASI DZIKIR ASMAUL HUSNA TERHADAP TINGKAT STRES PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA Siti Romadoni; Naim Mathus Shofroh; Imardiani Imardiani
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.168 KB)

Abstract

Pasien yang menjalani hemodialisa biasanya mengalami stres dikarenakan merasa takut terhadap penyakit yang dialaminya, takut akan kehilangan pekerjaan dan takut terjadinya perubahan fisik. Salah satu cara yang dapat mengelola stres dengan baik adalah melakukan relaksasi yang memasukkan unsur keyakinan, dzikir asmaul husna. Karena Asmaul Husna adalah salah satu bentuk pemanfaatan Al-Quran dalam proses penyembuhan dengan alunan suara yang lembut dapat memberikan ketenangan dan menimbulkan keadaan rileks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh relaksasi dzikir Asmaul Husna terhadap tingkat stres pada pasien yang menjalani hemodialisa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre eksperimental one group pre and posttest design. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 32 responden. Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Palembang pada tanggal 5 April-28 April 017. Instrumen yang digunakan skala DASS 42 yang berisi 14 pertanyaan. Analisa data yang digunakan analisa univariat dan bivariat. Data dianalisis menggunakan Uji PairedSamples T Test. Dari hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata tingkat stres sebelum diberikan intervensi didapatkan nilai 19,06 dan nilai sesudah diberikan intervensi 14,19. Didapatkan nilai p value=0,001. Ada pengaruh relaksasi dzikir asmaul husna terhadap tingkat stres pada pasien yang menjalani hemodialisa dan diharapkan menjadi salah satu pilihan intervensi non farmakologi untuk mengurangi tingkat stres serta memfasilitasi pasien yang menjalani hemodialisa untuk melakukan relaksasi dzikir asmaul husna.
PENGARUH MEMANDIKAN DENGAN METODE TRADISIONAL YANG DIBERI CHLOROXYLENOL TERHADAP TINGKAT KENYAMANAN PASIEN DI RUANG HCCU RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG Imardiani Imardiani
Masker Medika Vol 5 No 2 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasien kritis merupakan pasien yang menghadapi berbagai masalah baik fisik, tetapi juga diperberat oleh masalah stressor psikologis dan lingkungan perawatan. Oleh karena itu, berbagai penatalaksanaan pada pasien kritis dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan fisik, psikologis dan kenyamanan pasien. Tindakan patient hygiene khususnya memandikan menjadi suatu kebutuhan dasar dalam mencegah infeksi dan meningkatkan kenyamanan pasien. Ada dua metode intervensi memandikan yang dikenal dalam profesi keperawatan salah satunya yaitu metode tradisional. Meskipun penelitian terkait metode tradisional sudah pernah dilakukan, tetapi penilaian terhadap tingkat kenyamanan dari metode tradisional dengan pemberian antiseptik chloroxylenol belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan pasien sebelum dan sesudah dilakukan intervensi memandikan dengan metode tradisional yang diberi chloroxylenol di Ruang HCCU RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode quasi experimental dengan pretest-posttest design without control group. Pemilihan sampel dengan metode consecutive sampling berjumlah 11 pasien dengan perlakuan intervensi memandikan metode tradisional yang diberi chloroxylenol. Pengambilan data dilakukan sebelum dan sesudah intervensi terhadap tingkat kenyamanan pasien. Kemudian dilakukan analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada metode tradisional yang diberi chloroxylenol tingkat kenyamanan (p=0,003). Kesimpulan. Intervensi secara tradisional yang diberi chloroxylenol mampu meningkatkan kenyamanan pasien, sehingga dapat menjadi rekomendasi intervensi di ruang perawatan pasien kritis. Critical patients has many problems not only physical problems, but also exacerbated by psychological stressors and care environment. Therefore, various intervention in critical patients done to meet needs physical, psychological and patient comfort. Personal hygiene particularly bathing intervention became a basic need that essential to decrease risk of infection and increase patient comfort. There have two methods bathing known in nursing one of them is traditional bathing method. Although research related to traditional methods has been done, but comfort level assessment of traditional methods with administration chloroxylenol antiseptic has not been done. Objective. To determine differences comfort to patients before and after bathing intervention the traditional method using chloroxylenol at Dr. Hasan Sadikin Hospital. Metode. This research was quasi experimental study methods with a pretest-posttest design without control group. This sample 11 patients was selected by consecutive sampling. Then the samples got intervention bathing with tradisional method given chloroxylenol. Data was collected before and after assessment of the patients comfort. The data analyzed by Wilcoxon. The results of Wilcoxon test showed significant on patients comfort (p=0,003). Conclution. The traditional bathing method using chloroxylenol have the ability to increase patients comfort, finally it can be recommended as intervention at critical patient-care unit.
PENGARUH TERAPI DZIKIR ASMAUL-HUSNA TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA PASIEN INTENSIF DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG Imardiani Imardiani; Ayu Nopita Sari; Windy Astuti Cahya Ningrum
Masker Medika Vol 7 No 2 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Kebutuhan tidur sangat erat kaitannya dengan kualitas tidur. Kualitas tidur adalah keadaan di mana tidur yang dijalani seorang individu menghasilkan kesegaran dan kebugaran di saat terbangun. Terkadang pasien di Intensif dapat mengalami gangguan tidur akibat faktor penyakit maupun lingkungan. Kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi. Dampak fisiologi meliputi penurunan aktivitas sehari-hari, rasa lelah, lemah, daya tahan tubuh menurun, hipertensi dan ketidakstabilan tanda-tanda vital. Dampak psikologi meliputi depresi, cemas dan tidak konsentrasi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu penatalaksanaan terhadap gangguan tidur salah satunya terapi non farmakologis yaitu terapi Dzikir Asmaul-Husna. Tujuan : Mengetahui pengaruh terapi Dzikir Asmaul-Husna terhadap kualitas tidur pasien Intensif RS Islam Siti Khadijah Palembang. Metode Penelitian : Penelitian ini dilakukan pada tanggal 04 April-04 Mei 2017 dan menggunakan dengan rancangan penelitian one group pretest-posttest design. Uji statistik menggunakan uji non parametrik yaitu uji wilcoxon. Sampel diambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah responden sebanyak 15 orang. Setiap responden diberikan perlakuan mendengarkan terapi dzikir asmaul-husna dengan satu kali terapi per hari selama 15 menit. Hasil : Hasil analisis statistik menujukan pvalue sebesar 0,000 (pvalue <0,05). Kesimpulan : Terapi Dzikir Asmaul-Husna memiliki pengaruh dalam meningkatkan kualitas tidur pasien Intensif. Background: Sleep needs are closely related to sleep quality. Sleep quality is a state in which an individual's sleep produces freshness and fitness when awakened. Sometimes patients in Intensive may experience sleep disturbances due to disease or environmental factors. Poor sleep quality can lead to impaired physiological and psychological balance. Physiological effects include decreased daily activity, fatigue, weakness, decreased immunity, hypertension and vital signs instability. Psychological impacts include depression, anxiety and not concentration. Therefore it is needed a management of sleep disorder one of the non-pharmacological therapy that is therapy Dzikir Asmaul-Husna. Objective: To know the influence of Asmaul-Husna Dzikir Therapy on sleep quality of Intensive patient of Siti Khadijah Palembang Islamic Hospital. Research Methods: This research was conducted on April 4th to May 4th, 2017 and used with one group pretest-posttest design. Statistical test using non parametric test is wilcoxon test. The sample was taken by using consecutive sampling technique with 15 respondents. Each respondent was given the treatment of listening to the therapy of dhikr asmaul-husna with one therapy per day for 15 minutes. Result: The result of statistical analysis showed p value of 0.000 (p value <0,05). Conclusion: Asmaul-Husna Dzikir Therapy had an influence in improving sleep quality of Intensive patients.
DUKUNGAN KELUARGA DAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK Windy Astuti Cahya Ningrum; M Rafiud Drajat; Imardiani Imardiani
Masker Medika Vol 8 No 1 (2020): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v8i1.387

Abstract

Latar Belakang: Kegagalan fungsi ginjal dalam mempertahankan metabolisme keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan kondisi yang dialami oleh pasien gagal ginjal kronik, keadaan ini mengakibatkan pasien perlu untuk mengontrol asupan cairan guna membantu mengurangi beban kerja ginjal dalam memproses cairan. Pembatasan cairan merupakan salah satu intervensi atau terapi dan faktor penting dalam menentukan keberhasilan terapi pasien gagal ginjal kronik, sehingga dibutuhkan kepatuhan pasien dalam terapi tersebut. Pengetahuan keluarga dan dukungan keluarga merupakan faktor yang dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pembatasan cairan. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga dengankepatuhan pembatasan cairan pasien gagal ginjal kronik. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis desain analitic korelasi melalui pendekatan cross sectional dengan teknik non probability sampling : total sampling yangdilaksanakan pada tanggal 10 April – 15 April dan didapatkan jumlah sampel 52 responden dengan menggunakan instrument penelitian kuesioner dan observasi.Hasil: Analisis uji chi square antara pengetahuan dengan kepatuhan pembatasan cairan didapatkan nilai p=0,012 dan dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan cairan didapatkan nilai p=0,014.Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan cairan pasien gagal ginjal kronik di Ruang Hemodialisa RS PUSRI Palembang. condition experienced by patients with chronic renal failure, this condition resulted in patients need to control fluid intake to help reduce the workload of the kidney in processing fluids. Fluid restriction is one of intervention or therapy and an important factor in determining the success of chronic renal failure therapy patients, so that patient's compliance is required in the therapy. Family knowledge and family support are factors that can improve patient compliance with fluid restrictions. Objective: To examine the relationship of knowledge and family support to fluid restriction adherence in patients with chronic renal failure. Method: This research use correlation analitic design type through cross sectional approach with non probability sampling technique: consecutive sampling and got sample number 52 respondents. Result: Analysis of chi square test between knowledge to fluid restriction compliance (p value = 0,012) and family support to compliance of fluid restriction (p value = 0,014). Conclusion: There is a significant relationship between knowledge and family support for fluid restrictioncompliance in patients with chronic renal failure in the Hemodialisa Room of PUSRI Palembang Hospital.
Pengaruh Terapi Aurasoma Terhadap Kecemasan Keluarga Pasien Di Ruang Intensive Care Unit Imardiani Imardiani; Ade Hikmatuttoyyibah; Yudi Abdul Majid
Jurnal Keperawatan BSI Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.794 KB)

Abstract

Pasien kritis merupakan pasien yang dirawat di ruang ICU yang memiliki angka kejadian morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Kondisi pasien yang kritis menjadi salah satu penyebab kecemasan pada keluarga pasien, faktor penyebab kecemasan keluarga pasien adalah terpisah secara fisik dengan keluarga yang dirawat di ICU, takut kematian atau kecacatan tubuh terjadi pada keluarga yang sedang di rawat dan masalah keuangan terutama jika pasien adalah satu-satunya pencari nafkah dalam keluarga.Oleh karena itu untuk mengurangi kecemasan keluarga pasien dibutuhkan sebuah terapi yang mampu mengurangi kecemasan salah satunya terapi Aurasoma. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Terapi Aurasoma terhadap kecemasan keluarga pasien di Ruang ICU Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2019. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode pre eksperimental dan desain one group pre test post test dengan memberikan intervensi aurasoma sebagai subjek penelitian, digunakan alat ukur kuesioner baku dari (HRS-A). kuesioner ini terdiri dari 14 kelompok terhadap 28 responden dengan metode non probability sampling. Hasil Penelitian:: Hasil dari penelitian di lakukan analisis data dengan menggunakan uji Wilcoxon. Sebelum diberikan terapi Aurasoma dengan nilai median 28,50 dan sesudah intervensi dengan nilai 42,00. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka terapi Aurasoma dapat menjadi salah satu pilihan intervensi untuk mengurangi kecemasan keluarga pasien di ruang ICU.
PENDIDIKAN KESEHATAN MENGENAI PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA SISWA SMA NEGERI I KECAMATAN SUNGSANG Ayu Dekawaty; Imardiani Imardiani
Khidmah Vol 2 No 2 (2020): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v2i2.323

Abstract

Proses globalisasi menimbulkan transformasi komunikasi dan informasi di berbagai kawasan dunia yang memberikan dampak terhadap perubahan nilai-nilai sosial dan budaya. Keadaan ini membutuhkan kemampuan penyesuaian dan mengatasi masalah yang tinggi, disamping dukungan lingkungan yang kondusif untuk berkembangnya nilai-nilai sosial dan budaya yang tanggap terhadap berbagai perubahan. Kondisi demikian sangat rentan terhadap stres, anisietas, konflik, ketergantungan terhadap NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya), perilaku seksual yang menyimpang, yang dapat digolongkan sebagai masalah psikososial (Wirawan, 2007). Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh tim panitia pengabdian masyarakat Milad STIKes Muhammadiyah Palembang, didapatkan data bahwa angka kejadian penyalahgunaan NAPZA masih tinggi, terutama pada remaja. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memberikan pendidikan kesehatan tentang Penyalahgunaan NAPZA pada siswa SMA Negeri I Sungsang dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab dengan tujuam agar siswa SMA Negeri I Sungsang mengetahui bahaya dari Penyalahgunaan NAPZA. Hasil dari pemberian edukasi adalah meningkatnya pengetahuan siswa tentang penyalahgunaan NAPZA setelah diberikan intervensi, dari 24% yang berpengetahuan baik menjadi 96% berpengetahuan baik. The process of globalization has led to the transformation of communication and information in various regions of the world that have an impact on changes insocial and cultural values. This situation requires high ability to adapt and overcome problems, in addition to supporting the environment conducive to thedevelopment of social and cultural values that are responsive to various changes. Such conditions are very vulnerable to stress, anxiety, conflict, dependence ondrugs (Narcotics, Psychotropics and other addictive substances), deviant sexual behavior that can be classified as psychosocial problems (Wirawan, 2007). Basedon observations made by the community service committee team of the Muhammadiyah Palembang STIKes Milad, it was found that the incidence of drugabuse was very high. Based on the description above, the authors provide health education about Drug Abuse to Students at Sungsang Senior High School,discussion and question and answer methods with the aim that the Sungsang Senior High School students know the dangers of Drug Abuse. The result of providing education is to increase students' knowledge of drug abuse after an intervention has been given, from 24% to 96% have good knowledge.
EDUKASI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) DI LINGKUNGAN KAMPUS PADA MAHASISWA KORPS SUKARELA (KSR) STIKes MUHAMMADIYAH PALEMBANG Imardiani Imardiani; Vickha Septiany; Tias Ridho Perdana
Khidmah Vol 2 No 2 (2020): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v2i2.326

Abstract

Kejadian kegawatdaruratan merupakan suatu kondisi yang terjadi secara tiba-tiba di manapun, kapanpun dan pada siapapun. Mahasiswa sebagai masyarakat usia remaja atau dewasa awal sebagai usia rentan beresiko mengalami kecelakaan kerja terutama di lingkungan kampus. Oleh karena itu, perlu adanya pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pertolongan pertama khususnya mahasiswa yang akan berperan sebagai first aider. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa KSR tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di lingkungan kampus.Metode yang digunakan yaitu edukasi menggunakan media power point dan buku saku tentang P3K di lingkungan kampus, dengan melibatkan 20 mahasiswa KSR di STIKes Muhammadiyah Palembang sebagai peserta. Hasil kegiatan PKM adanya peningkatan pengetahuan mahasiswa KSR sebelum pemberian edukasi pengetahuan mahasiswa lebih banyak berada pada kategori cukup 0,55% dan setelah pemberian edukasi meningkat berada pada kategori baik 0,65%. Kesimpulan dari kegiatan PKM ini adalah adanya peningkatan pengetahuan pada mahasiswa KSR tentang P3K kasus-kasus yang sering terjadi di lingkungan kampus. Emergency event is a condition that occurs suddenly anywhere, anytime and anyone. Students as a teenager or early adult are at risk of experiencing workplace accidents, especially in the campus environment. Therefore, it is necessary to have knowledge and skills in conducting first aid, especially students who will play the role of first aider. The purpose of this community service activity is to increase knowledge of KSR students about First Aid in campus environment. The method used is education using power point media and pocket books about first aid in campus environment, involving 20 KSR students at STIKes Muhammadiyah Palembang as participants. The results of community service activities were an increase KSR students before gived education more students were in the sufficient category of 0.55% and after giving education increased in the good category of 0.65%. The conclusion of this community service activity is an increased in knowledge among KSR students about P3K cases that often occur on campus.