Yudi Abdul Majid
STIKes Muhammadiyah Palembang

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN DAN KOLESTROL PADA MASYARAKAT PEROKOK DAN TIDAK MEROKOK DI RW 07 KELURAHAN TANGGA TAKAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMAN BACAAN PALEMBANG TAHUN 2017 Yudi Abdul Majid
Masker Medika Vol 5 No 2 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rokok merupakan zat adiktif yang dapat membahayakan kesehatan individu atau masyarakat yang mengkonsumsinya. Perilaku merokok dapat ditemui disemua lapisan pada lingkungan masyarakat bahkan ditempat fasilitas umum. Peningkatan jumlah perokok di Indonesia semakin meningkat, pada tahun 2016 data dari The Tobacco Atlas 2015 Indonesia meraih peringkat satu dunia untuk jumlah pria perokok di atas usia 15 tahun. Peningkatan jumlah prilaku merokok di Indonesia tersebut dapat berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Komponen tubuh yang dapat menjadi indikator kesehatan seseorang baik perokok maupun bukan perokok salah satunya adalah kadar hemoglobin dan kolestrol tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Perbedaan Kadar Hemoglobin dan Kolestrol Pada Masyarakat Perokok dan Tidak Merokok di RW 07 Kelurahan Tangga Takat Wilayah Kerja Puskesmas Taman Bacaan Palembang tahun 2017. Rancangan penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan case control. Populasi penelitian adalah masyarakat RW. 07 Kelurahan Tangga Takat. Pemilihan sampel dengan teknik accidental sampling didapatkan 60 responden (30 responden dengan perilaku merokok dan 30 responden yang tidak merokok). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar hemoglobin masyarakat merokok dan tidak merokok dengan nilai p value 0,001 dan tidak terdapat perbedaan kolestrol masyarakat merokok dan tidak merokok dengan p value 0,548. Perbedaan kadar hemoglobin tersebut terjadi karena asap rokok mengandung gas karbonmonoksida yang memiliki daya ikat lebih kuat dengan hemoglobin sehingga dalam waktu panjang akan terjadi proses erythropoiesis sehingga kadar hemoglobin akan semakin tinggi. Begitu juga rata-rata kolestrol masyarakat perokok lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok masyarakat tidak merokok hal ini disebabkan oleh kandungan rokok yang mengandung nikotin yang dapat meningkatkan lemak jahat (LDL) dan menurunkan kadar Lemak baik (HDL). Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa ada perbedaan kadar hemoglobin masyarakat kelompok perokok dan tidak merokok dan Tidak terdapat perbedaan kadar kolesterol masyarakat kelompok perokok dan tidak merokok. Smoke is addictive substances that could jeopardize individual health or society consume. Behavior smoking can be found all these a layer on the community even in public facilities. The increasing number of smokers in indonesia increase, on 2016 data from the tobacco atlas 2015 indonesia to the world number one for the number of man smokers over the age of 15 years. The increasing number of unmannerly smoked in indonesia it can be a negative impact on public health. A component of the body that can become health indicators someone either smokers smokers and not one of them is hemoglobin levels and cholesterol body. The purpose of this research to knowing the difference levels of hemoglobin and cholesterol on the society smokers and do not smoke in RW. 07 Kelurahan Tangga Takat Palembang 2017. Design research is research quantitative to the case control. Population research is residents in RW. 07 Kelurahan Tangga Takat. The sampling method of sampling accidental technique, obtained 60 respondents (30 respondents with the behavior smoking and 30 respondents who does not smoke ). The results of the study showed that there are differences meaningful between levels of hemoglobin the community smokers and no harm of smoking by value p value 0,001 and there is no distinction cholesterol the community smoking and do not smoke with p value 0,548. The difference levels hemoglobin was caused by cigarette smoke to contain gases karbonmonoksida who has a connective stronger by hemoglobin so that within long will happen the process erythropoiesis so that the hemoglobin to the higher. As well as rata-rata cholesterol the smokers higher than community groups not smoke this is caused by the cigarette containing nicotine to improve LDL and lower the levels HDL. Of this research concluded that there is a difference in the hemoglobin the community groups smokers and do not smoke. There is no distinction cholesterol levels the community groups smokers and do not smoke.
PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SETELAH MENDAPATKAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE SIMULATION GAME (SIG) DAN METODE CERAMAH DI SMK MUHAMMADIYAH 2 PALEMBANG TAHUN 2016 Yudi Abdul Majid; Ci’im Sastra Sasmita
Masker Medika Vol 4 No 2 (2016): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan reproduksi remaja merupakan suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental, dan sosial yang berkaitan dengan sistem reproduksi pada remaja. kesehatan reproduksi sering menjadi permasalahan kesehatan di masayarakat, diantaranya: perilaku berisiko, penyakit menular seksual dan tindakan kekerasan seksual. Upaya untuk mengurangi permasalahan tersebut yaitu meningkatkan pengetahuan dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi salah satunya bisa menggunakan metode simulation game (SIG) media ular tangga dan metode ceramah dengan media leaflet. Tujuan Penelitian untuk perbedaan nilai rata-rata pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dengan metode simulation game dan metode ceramah di SMK Muhammadiyah 2 Palembang tahun 2016. Metode Penelitian menggunakan Quasy-eksperimental dengan rancangan pre-test and post test without control group design uji statistic menggunakan wilcoxcon dan mann-whitney. Teknik sampling menggunakan purpossive sampling dengan jumlah sampel 148. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata pengetahuan remaja setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dengan metode simulation game nilai P value 0,000 dan terdapat perbedaan nilai rata-rata pengetahuan remaja setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah nilai P value 0,000. Pada uji mann-whitney di dapatkan hasil terdapat perbedaan nilai rata-rata pengetahuan remaja SMK Muhamamdiyah 2 Palembang setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dengan metode simulation game dan metode ceramah nilai P value 0,003 dengan nilai mean rank SIG (84,75) & Ceramah (64,25). Disimpulkan bahwa ada perbedaan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dengan metode simulation game dan metode ceramah. Metode simulation game lebih efektif dari pada metode ceramah
PERBEDAAN KUALITAS TIDUR LANSIA SETELAH MENDAPATKAN TERAPI KOMPLEMENTER AKUPRESUR DAN TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA TERATAI PALEMBANG TAHUN 2017 Yudi Abdul Majid
Masker Medika Vol 5 No 1 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia merupakan fase akhir dalam rentang kehidupan dimana seseorang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Indonesia menuju negara dalam kelompok berstruktur lansia (ageing population), data Badan Pusat Statistik tahun 2015 jumlah lansia di Indonesia mencapai 25,48 juta jiwa dan tahun 2025 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional memperkirakan jumlah lansia mencapai 36 juta jiwa, jumlah tersebut merupakan jumlah penduduk lansia terbesar di dunia. Masalah kesehatan yang banyak ditemukan pada lansia tersebut adalah insomnia atau ketidakmampuan dalam mencapai kualitas dan kuantitas tidur yang efektif. Dampak lanjut yang ditimbulkan menyebabkan lansia rentan terhadap penyakit, stres, gangguan orientasi, tidak mood, kurang fresh, kurang konsentrasi yang akhirnya akan berlanjut pada penurunan kualitas hidup pada lansia. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk masalah tersebut yaitu dengan terapi akupresur dan musik instrumental. Tujuan Penelitian untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur lansia antara sesudah terapi akupresur dan musik instrumental di Panti Sosial Tresna Werdha Teratai Palembang tahun 2017. Metode Penelitian menggunakan Quasy-eksperimental dengan rancangan pre-test and post test without control group design uji statistic menggunakan wilcoxcon, uji t independent dan mann-whitney. Teknik sampling menggunakan total populasi dengan jumlah sampel 30 responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kualitas tidur lansia sebelum dan sesudah terapi akupresur dengan nilai P value 0,001 dan terdapat perbedaan perbedaan rata-rata kualitas tidur lansia sebelum dan sesudah terapi musik instrumetal dengan nilai P value 0,001. Pada uji mann-whitney di dapatkan hasil terdapat perbedaan rata-rata kualitas tidur lansia di Panti Sosial Tesna Werdha Teratai Palembang sesudah mendapatkan terapi akupresur dan musik instrumental denagan nilai P value 0,038 dengan nilai mean rank akupresur (12,30) dan terapi musik instrumental (18,70). Disimpulkan bahwa ada perbedaan kualitas tidur lansia sesudah mendapatkan terapi akupresur dan musik instrumental, terapi akupresur lebih efektif dari pada terapi musik instrumental
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK BEBAS UNTUK PENGOBATAN SENDIRI PADA MAHASISWA PSIK ANGKATAN 2015 STIKes MUHAMMADIYAH PALEMBANG Trilia Trilia; Yudi Abdul Majid; Winda Lestari
Masker Medika Vol 5 No 1 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analgetik merupakan senyawa yang dalam dosis terapeutik meringankan atau menekan rasa nyeri. Pengobatan sendiri merupakan upaya yang dilakukan untuk menyembuhkan diri sendiri yang sedang sakit dengan menggunakan obat-obatan ataupun pengobatan alternatif. Efek samping yang tidak diinginkan dari penggunaan analgetik yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan resep dokter untuk pengobatan sendiri seperti tukak lambung, mual, vomitus, resiko perdarahan, maag, telinga berdengung, gangguan darah dan lain-lain). Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dalam penggunaan obat Analgetik bebas untuk pengobatan sendiri pada mahasiswa PSIK angkatan 2017 STIKes Muhammadiyah Palembang yang dilakukan pada 1 Januari sampai 27 April 2017. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode penelitian ”Survei Analitik” dengan pendekatan ”Cross Sectional”. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling pada mahasiswa PSIK angkatan 2015 STIKes Muhammadiyah Palembang yang berjumlah 91 orang. Hasil : Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa pengetahuan baik sebanyak 83 responden (91,2%), sikap positif sebanyak 79 responden (86,6%) dan yang melakukan penggunaan obat analgetik bebas untuk pengobatan sendiri sebanyak 75 responden (82,4%). Hasil uji chi square didapatkan hasil terdapat hubungan signifikan pengetahuan (pvalue = 0,030) dan sikap ( pvalue = 0,033) dalam penggunaan obat analgetik bebas untuk pengobatan sendiri. Kesimpulan : Terdapat hubungan pengetahuan dan sikap dalam penggunaan obat analgetik bebas untuk pengobatan sendiri pada mahasiswa PSIK angkatan 2015 STIKes Muhammadiyah Palembang
PENGARUH LATIHAN YOGA TERHADAP KUALITAS TIDUR PESERTA YOGA DI JETSET FITNESS CENTER PALEMBANG TAHUN 2016 Yudi Abdul Majid
Masker Medika Vol 4 No 1 (2016): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tidur merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi kehidupan, sepertiga dari kehidupanmanusia dijalankan dengan tidur. Penelitian menunjukkan bahwa kesehatan secara menyeluruhsangat terkait dengan tingkat pemenuhan kebutuhan tidur. Kekhawatiran hidup dan rutinitaskehidupan modern yang berlebihan bisa menyebabkan seseorang sulit tidur atau disebut jugamenderita insomnia. Insomnia dapat menyebabkan berkurangnya waktu meregenerasi sel-seltubuh, mengakibatkan daya tahan tubuh menurun, mudah tersinggung, menurunkankemampuan berkonsentrasi yang berdampak pada penurunan produktivitas dan mudahterserang penyakit. Salah satu terapi non farmakologi adalah olahraga secara rutin, olahragayang dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur diantaranya adalah dengan senamyoga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor kualitas tidur pesertayoga sebelum dan sesudah latihan yoga di Jetset Fitness Center Palembang Tahun 2016.Rancangan penelitian adalah quasi experimen dengan pendekatan pre and post test withoutcontrol group. Pemilihan sampel dengan teknik total populasi yang terdiri dari 13 responden.Kelompok perlakuan di intervensi yoga sebanyak 3 kali dalam seminggu. Hasil penelitianmenunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna skor kualitas tidur responden antarasebelum dan sesudah latihan yoga (p value 0,002). Perbedaan tersebut terlihat dari rata-rataskor kualitas tidur responden sebelum dan sesudah latihan yoga. Latihan yoga yang dilakukanmengombinasikan pergerakan fisik, pernapasan, serta meditasi dapat membantu pikiran dantubuh menjadi rileks, melancarkan peredaran darah, mencegah depresi, mengurangi stressehingga dapat meningkatkan kualitas tidur. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa adapengaruh latihan yoga terhadap kualitas tidur peserta senam yoga di Jetset Fitness CenterPalembang Tahun 2016 Sleep is basic needs that is essential for life, a third of human life executed with sleep.Research shows that overall health are strongly associated with the level of fulfillment of need.Concerns life and routine modern life excessive can cause someone sleeplessness or alsocalled suffer insomnia. Insomnia can cause the shortage of time regenerate the cells of thebody, resulting in endurance decline, easily irritated, incapacitates concentrate which haveresulted in a decrease in productivity and easily suffered from a disease. One therapy nonpharmacology is sports routinely, sports which can increase meeting the needs of sleep amongthe preparations are gymnastic yoga. The purpose of this research to knowing the differencethe average score the quality of having participants yoga before and after the practice of yoga inJetset Fitness Center Palembang 2016. Design research is quasi experimen with the approachpre and post test without control group. Sampling technique with the total number of consistingof 13 respondents. The treatment group in the intervention yoga about three times a week. Theresults showed that there are differences meaningful score the quality of sleep respondentsbetween before and after practice of yoga (p value 0,002 ). The difference is evident from theaverage a score the quality of sleep respondents before and after practice of yoga. Practice ofyoga done combine the movement of physical, breathing, and meditation can help mind andbody be relaxed, launched circulatory, prevent depression, reduce stress so that will increase
HUBUNGAN ANTARA INSOMNIA DENGAN MINAT BELAJAR PADA MAHASISWA ASRAMA STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG Cintami Anggun Pratiwi; Yudi Abdul Majid; Puji Setya Rini
Masker Medika Vol 3 No 1 (2015): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar setiap orang. Terpenuhinya kebutuhan istirahat dan tidur dapat berpengaruh positif bagi kesehatan tubuh, diantaranya dapat meningkatkan konsentrasi. Salah satu permasalahan gangguan tidur yang paling banyak ditemukan dimasyarakat adalah gangguan tidur yang sering disebut insomnia. Dampak dari gangguan tidur tersebut adalah menurunnya konsentrasi, mudah jengkel, merasa mengantuk pada siang hari, merasa lelah dan mudah emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara insomnia dengan minat belajar pada mahasiswa asrama STIKes Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini merupakan penelitiam kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional, sampel penelitian ini adalah mahasiswa asrama STIKes Muhammadiyah, teknik pengambilan sampel dengan cara Simple Random Sampling, yang didapatkan jumlah sampel 79 responden. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Dari hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara insomnia dengan minat belajar dengan (p value 0,126)). Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan mahasiswa asrama dapat menggurangi insomnia mereka dengan upaya melakukan olahraga ringan secara teratur pada pagi hari dan menjaga pola makan setiap harinya. Dengan upaya ini akan menggurangi insomnia dan minat belajar mereka akan semakin meningkat dan baik. Sleep and rest are basic of everyone needs. Needs rest and sleep can influence positively For Body health benefits can improve concentration. One of the problems of sleep disorder most commonly found in the community is a sleep disorder that is often called insomnia. The impacts of sleep disorders are reduced concentration, irritability, feeling sleepy during the day, feel tired and emotional easily. This study aims to determine the rapportof insomnia with interest in learning ofcollege student’s dormitory STIKes Muhammadiyah Palembang. This research is quantitative with cross sectional approach; The study sample was a coolage student dormitory STIKes Muhammadiyah, sampling technique by means: Simple Random Sampling, and the total numberof samples of correspondenceis 79 correspondence. From statistical test result shows there is no the relation of significant between insomnias with learning enthusiasm with p value 0,126 (p Value > 005). Based on the results of this study suggested student dormitories could reduce their insomnia with efforts to do light exercise, but regularly in the morning, they could also do with relaxation therapy, and maintain your diet every day, With these efforts will reduce insomnia and interest in learning they will increase and good.
PERBEDAAN KUALITAS TIDUR, KEMANDIRIAN DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DAN DIPANTI Yudi Abdul Majid
Masker Medika Vol 6 No 2 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun atau lebih. Peningkatan jumlah lansia bertambah dengan pesat. Diperkirakan jumlah lansia tahun 2020 mendatang mencapai 11,44 % atau tercatat 28,8 juta lansia. Permasalahan kesehatan yang dapat terjadi pada lansia seperti penurunan kualitas tidur, kemandiran dan depresi pada lansia. Hal ini dapat berdampak buruk terhadap kesehatan serta kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Perbedaan kualitas tidur, kemandirian dan tingkat depresi lansia yang tinggal bersama keluarga.Rancangan penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan studi perbandingan (comparative study). Populasi penelitian adalah masyarakat RW. 07 Kelurahan Tangga Takat dan Lansia di PSTW Teratai Palembang. Pemilihan sampel dengan teknik total sampling untuk Di PSTW Teratai dan purposive sampling pada lansia di RW 07 Kelurahan Tangga Takat Palembang, didapatkan 84 responden (42 lansia diPSTW Teratai dan 42 lansia di RW 07). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kualitas tidur dan tingkat depresi lansia yang tinggal bersama keluarga dan lansia yang tinggal di PSTW Teratai Palembang dengan nilai p value 0,039 dan 0,003 serta tidak terdapat perbedaan pada variabel kemandirian lansia dengan p value 0,731. Perbedaan kualitas tidur dan tingkat depresi tersebut banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan sosial dimana lansia tinggal bersama keluarga lebih merasa nyaman, tenang dan mendapatkan support atau dukungan dari keluarga berbeda dengan lansia yang tingal dipanti mersa tidak ada dukuang dari keluarga. Elderly person is one of 60 years old or older. The number of elderly people is increasing rapidly. It is estimated that the percentage of elderly people in 2020 will be 11.44% of the population, or 28.8 millions. The health problems that may occur to elderly people include decreasing sleep quality, decreasing self-reliance, and depression. These may adversely affect their health and life quality. The objective of the present research was to find out the differences in sleep quality, self-reliance, and depression level between those elderly people who were living with their own family in RW 07 of KelurahanTanggaTakat and who were staying at Palembang Teratai PSTW in 2018. The research design used was a quantitative research with a comparative study design. The research population was the community of RW 07 of KelurahanTanggaTakat and those elderly people who were staying at Palembang Teratai PSTW. The samples were selected by a total sampling technique for Teratai PSTW and by a purposive sampling for those elderly people in RW 07 of KelurahanTanggaTakat, where 84 respondents were selected (42 elderly people at Teratai PSTW and 42 in RW 07 of KelurahanTanggaTakat). The research findings revealed that there were significant differences in both sleep quality and depression level between those elderly people who were living with their own family and who were staying at Palembang Teratai PSTW by pvalue of 0.039 and 0.003, respectively, and there was no difference in the elderly people self-reliance variable, p value=0.731. The differences in both sleep quality and depression level were largely affected by environmental and social factors, where those elderly people who were living with their own family felt it more comfortable, calm, and being supported by their family, unlike those who were staying at nursing-home, where they felt as being unsupported by their family.
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PENYULUHAN DENGAN MEDIA BOOKLET DAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAAP PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG KEMALA PRABUMULIH TAHUN 2019 Inggrid Febri Kurnia Sari; Yudi Abdul Majid; Trilia Trilia
Masker Medika Vol 7 No 2 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Usia balita merupakan fase yang sangat penting dalam menunjang tumbuh kembangnya. Pada usia ini pertumbuhan sangat pesat sehingga memerlukan gizi yang sesuai dengan kebutuhannya agar terhindar dari masalah gizi. Salah satu faktor pengaruh terjadinya masalah gizi adalah kurangnya pengetahuan keluarga, dalam hal ini perawat memiliki peran dalam permasalahan gizi balita yang terjadi salah satunya adalah sebagai pendidik (edukator). Tujuan penelitian: diketahuinya efektifitas penyuluhan dengan media booklet dan media audiovisual terhadap pengetahuan ibu tentang gizi balita di wilayah kerja puskesmas gunung kemala prabumulih. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain quasi exsperimen pretes-posttes without control group. Sampel berjumlah 80 responden. Teknik pengambilan sampel purposive sampling, instrument penelitian menggunakan lembar kuesioner. Hasil: Rata-rata pengetahuan responden setelah di lakukan penyuluhan dengan media audiovisual sebesar 13,68 dan median booklet 11,60. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata pengetahuan Responden sebelum dan sesudah di lakukan intervensi. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan tentang gizi balita antara kedua kelompok intervensi. Terdapat perbedaan pengetahuan setelah penyuluhan kesehatan yang signifikan antar kedua kelompok intervensi. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan setelah dilakukan intervensi antara kedua kelompok responden.Berdasarkan hasil disarankan hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan pengetahuan untuk memberikan pendidikan kesehatan responden. Background: The age of toddlers is a very important phase in supporting growth and development. At this age, growth is so rapid that it requires nutrients that are in accordance with their needs to avoid nutritional problem. One of the factors influencing the occurrence of nutritional problem is the lack of family knowledge, in this case nurses have a role in underfive nutrition problems that occur one of which is as an educator. Purpose: To know the effectiveness of counseling with booklet media and audiovisual media on mothers' knowledge about toddler nutrition in the working area of Puskesmas Gunung Kemala Prabumulih. Method: This study used a pretest-posttest quasi-experimental design without control group. The sample was 80 respondents. Purposive sampling technique was used, research instrument using questionnaire sheets. Result: The average knowledge of respondents after counseling with audiovisual media was 13.68 and median booklets 11.60. There were significant differences between the average knowledge of the respondents before and after intervention. There was no significant difference in knowledge about toddler nutrition between the two intervention groups. There was a difference in knowledge after significant health education between the two intervention groups. Conclusion: There were significant differences after intervention between the two groups of respondents. Based on the results it was suggested that the results of this study could be used as additional knowledge to provide respondents with health education.
Kartu Bergambar Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan Prosedur Mencuci Tangan Anak Kelas 5 Sekolah Dasar Di SD Muhammadiyah 14 Balayudha Palembang Tahun 2019 Tri Meilana Hasanah; Yudi Abdul Majid; Sri Tirtayanti
HealthCare Nursing Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Healtcare Nursing Journal: Vol.2, No.1 Agustus 2019
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.494 KB) | DOI: 10.35568/healthcare.v2i1.485

Abstract

Rendahnya pengetahuan anak usia sekolah tentang pentingnya cuci tangan berkaitan dengan paparan informasi dan peran serta tenaga kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan disekolah. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan peran petugas kesehatan atau perawat. Salah satu peran perawat dalam hal ini sebagai edukator. Pendidikan kesehatan pada anak usia sekolah dasar harus disesuaikan dengan perkembangan pada dirinya. Salah satu media yang tepat untuk pendidikan kesehatan pada anak sekolah dasar yaitu media kartu bergambar yang sudah dimodifikasi dengan gambar, tulisan tentang prosedur mencuci tangan dan disertai dengan warna yang menarik. Tujuan Penelitian ini yaitu mengetahui Perbedaan Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Prosedur Mencuci Tangan Anak Kelas 5 Sekolah Dasar Di SD Muhammadiyah 14 Balayudha Palembang Tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan yaitu pre-eksperimental dengan one group pre test dan post test design dengan uji analisa Wilcoxon Rank Test dan jumlah sampel 175 responden. Berdasarkan analisa univariat diketahui nilai median pengetahuan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan 9,00 dan setelah pendidikan kesehatan 11,00. Nilai median sikap sebelum pendidikan kesehatan 41,00 dan setelah pendidikan kesehatan 47,00. Nilai median prosedur sebelum pendidikan kesehatan 2,00 dan setelah pendidikan kesehatan 6,00. Hasil uji statistik wilcoxon rank test didapatkan nilai P Value 0,000. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengetahuan, sikap, dan prosedur cuci tangan sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan media kartu bergambar pada anak kelas 5 sekolah dasar di SD Muhammadiyah 14 Balayudha Palembang.
Hubungan Pola Asuh Dan Dukungan Keluarga Dengan Kemandirian Personal Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Di SD Muhammadiyah 14 Balayudha Palembang in 2019 Vionie Reccy Aprilie Dya; Yudi Abdul Majid; Puji Setya Rini
HealthCare Nursing Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Healtcare Nursing Journal: Vol.2, No.1 Agustus 2019
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.886 KB) | DOI: 10.35568/healthcare.v2i1.505

Abstract

Kemandirian personal hygiene merupakan suatu tindakan dalam memelihara kebersihan pribadi baik itu kebersihan secara fisik maupun pisikis. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian personal hygiene anak usia sekolah adalah pola asuh orang tua dan dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh dan dukungan keluarga dengan kemandirian personal hygiene anak usia sekolah di SD Muhammadiyah 14 Balayuda Palembang. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 176 anak. Pengambilan sampel menggunakan non – probability dengan menggunakan metode total sampling. Pengumpulan data dilakukan pada bulan maret 2019 dengan menggunakan kuesioner. Uji statistik menggunakan Chi Square. Hasil penelitian menyatakan bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh permisif sebanyak 27 orang (15,3%), pola asuh demokratis 112 orang (63,6%) dan pola asuh otoriter 37 orang (21,0%). Dukungan keluarga baik 92 orang (52,3%) dan dukungan keluarga buruk 84 orang (47,7%). Sedangkan kemandirian personal hygiene mandiri 92 orang (52,3%) dan kemandirian personal hygiene yang tidak mandiri 84 orang (47,7%). Analisa bivariat dengan uji chi square untuk hubungan pola asuh dengan kemandirian personal hygiene didapat nilai p = 0,100, uji chi square untuk hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian personal hygiene didapat p = 0,000. Tidak ada hubungan antara pola asuh dengan kemandirian personal hygiene anak usia sekolah di SD Muhammadiyah 14 Balayuda Palembang. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirin personal hygiene anak usia sekolah di SD Muhammadiyah Balayuda Palembang. Orang tua diharapakn dapat menerapkan pola asuh yang sesuai dengan perkembangan usia anak.