Drajat Samyono
Unknown Affiliation

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS KINERJA INSTALASI SISTEM PENGKONDISIAN UDARA BANGUNAN KOMERSIAL Samyono, Drajat
ENGINEERING Vol 3, No 2 (2011)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.745 KB)

Abstract

Instalasi  system  pengkondisian  udara  merupakan  suatu proses penanganan  udara. Mesin  pendingin (water chiller) yang  digunakanmempunyai  kapasitas  pendingin  600 Ton Refrigerasi  dan  laju  aliranrefrigeran (R134-a) 13,608 kg/s. Kinerja  mesin  pendingin  ditentukanoleh parameter koefisien  laju  perpindahan  kalor evaporator dankondensor, efektifitas evaporator dankondensordanfaktor fouling evaporator dankondensor.  Parameter analisakinerja yang digunakanadalah  laju  aliran  massa  refrigeran,  temperature  masuk  dan  keluarkompresor,  temperature refrigerant  pada evaporator dankondensor, tekanan evaporator dankondensor, temperatur air masuk  dan  keluar evaporator, serta  temperatur air masuk  dan  keluar  kondensor.  Melaluiperhitungan  dan  analisa data yang direkam  selama 120 hari, diperolehpenurunan  kapasitas  beban  pendingin 1,53 %, koefisienkinerja 3,12 %, efektifitas evaporator 20,52 %, dan  faktor fouling 159,24 %. Sedangkan  pada  kondensor  terjadi  penurunan  laju  perpindahan  kalor 1,34 %, efektifitas  kondensor 22,22 %, dan  kenaikan  faktor fouling 299,7 %. Keywords:  Kapasitaspendingin, analisakinerja, temperatur, tekanan, lajuperpindaha kalor
OPTIMASI PROSES TEMPERING BAJA ST 60 UNTUK PENINGKATAN SIFAT MEKANIK GEAR HELIX PADA POMPA ASPAL Samyono, Drajat; Wibowo, Hadi; Arif, Syaeful Bahri
OSEATEK No 08 (2011): April
Publisher : OSEATEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5380.946 KB)

Abstract

Obyek dalam penelitian ini adalah menyelidiki temperatur tempering yang paling optimal dalam memperbaiki keuletan dari baja ST 60 yang getas akibat proses hardening dengan media celup air. Keuletan yang tinggi dari material ini sangat diperlukan dalam penggunaannya sebagai gear helix pompa aspal. Sampel baja ST 60 dihardening mencapai temperatur 830°C lalu dicelup pada media air. Sampel kemudian ditemper dengan variasi temperatur temper yakni 200°C, 400°C dan 600°C. Pengujian kekerasan dan tarik dilakukan terhadap material awal, hasil hardening dan ketiga kondisi tempering untuk membandingkan sifat mekanik yang dihasilkan. Sampel hasil tempering dengan temperatur temper 400°C menghasilkan perpaduan sifat mekanik yang terbaik dibanding kondisi lain yakni: kekerasan 54,42 HRC, kuat tarik 802,21 N/mm2, dan elongasi 19,4%. Nilai kekerasan dan kuat tarik yang besar diimbangi dengan elongasi yang juga cukup besar akan memberikan keuletan dan ketangguhan yang baik dari material baja ST 60 ini. Kata Kunci : Baja ST 60, Tempering, Keuletan
ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR AGING TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN ALUMNIUM AA 356 HASIL PROSES CASTING Samyono, Drajat
ENGINEERING Vol 5, No 2 (2012): Oktober
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.731 KB)

Abstract

Penggunaan  aluminium  AA  356  sebagai komponen  otomotif  semakin berkembangdengan keinginan  memperluas  untuk  menurunkan berat badan  dari  komponen yang digunakan. Namun,  produk sebagai-cor  dari  paduan aluminium  AA  356  masih memiliki  sifat mekanik  yang rendah,  sehingga perlu  proses  lain  untuk  meningkatkan nilai  kekerasan,  salah satu proses  adalah melalui  proses  perlakuan panas.Proses perlakuan panas  untuk  bahan  adalah  proses  T6  (artificial ageing)  termasuk: pengobatan  larutan pada  temperatur  525  °  C  selama 8  jam,  quenching  di air, dan kemudian  proses penuaan  selama 6  jam.  The  temperatur  penuaan  diterapkan  berbagai dari140  °  C,  160  °  C,  180  °  C  sampai 200  °  C.  Hasilnya  telah  menunjukkan bahwa  proses  penuaanpada 180  °  C  mewakili  temperatur  yang paling  optimal untuk  memperoleh  nilai  kekerasanterbaik, dari 59,25 HB ke 106,42 atau 79,61% HB meningkat.Kata Kunci : Aluminium AA 356, Nilai Kekerasan Terbaik
ANALISA SIFAT MEKANIS KOMPOSIT METRIK EPOKSI DIPERKUAT SERBUK CANGKANG TELUR ITIK UNTUK RODA GIGI TRANSPORTIR PADA MESIN BUBUT Utomo, Tri Manunggal; ,, Rusnoto; Samyono, Drajat
ENGINEERING Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.991 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dari variasi penambahan unsur serbuk cangkang telur itik komposit pada kekuatan tarik, keausan dan impak untuk aplikasi roda gigi transportir pada mesin bubut. Sehingga dapat digunakan untuk pengganti roda gigi trasportir berbahan komposit yang memiliki sifat mekanis yang lebih baik, ringan dan kuat sehingga dapat dibuat/ dipraktekan di bengkel – bengkel atau sekolah dengan biaya yang sangat murah. Dari data yang diperoleh setelah masing – masing spesimen dilakukan pengujian.  Maka  pada  pengujian  tarik  penambahan  serbuk  cangkang  telur  itik tidak memiliki pengaruh yang sangat signifikan pada kekuatan tarik. Dengan penambahan 0%, 6%, 9%, 12% dan 18% mempunyai kekuatan tarik sebesar 57,77 N/mm2, 38,74 N/mm2, 39,36 N/mm2, 40,46 N/mm2 dan 28,77 N/mm2. Pada pengujian keausan nilai tertinggi pada spesimen  dengan campuran penguat  serbuk  cangkang  telur itik  6%    yang mana  nilai abrasive  mencapai  1,0177  x 10-6dan  nilai keausan terendah  pada  spesimen  dengan campuran penguat serbuk cangkang telur itik 9% dengan niali abrasive 2,1880 x 10-7. Kemudian  pada  pengaujian  impak nilai  kekuatan impak tertinggi  spesimen  dengan campuran penguat serbuk cangkang telur itik 6% sebesar 0,0016 J/mm2  sedangkan nilai terendah  pada  spesimen  dengan  penguat  serbuk  cangkang  telur  itik  18%  sebesar 0,0005J/mm2.Kata kunci : Komposit, Roda gigi transportir, Resin Epoxy, Hardener, Serbuk cangkang telur itik, uji tarik, uji keausan dan uji impak
ANALISIS KEKERASAN BAHAN ST-60 DENGAN VARIASI WAKTU PENAHANAN PADA PROSES PEMANAS INDUKSI UNTUK TOOL HOLDER CNC BUBUT Anam, M Irsyadul; ,, Lagiyono; Samyono, Drajat
ENGINEERING Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1252.724 KB)

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui variasi yang ideal dan efektif dari proses pemanasan permukaan material ST60 yang meningkatkan sifat mekanis material dimana masih mempunyai modulus elastisitas tinggi, sebagian mana sifat dasar Tool Holder.Metode  analisis  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah teknik  analisis statistik  deskriptis,  pada  penelitian  ini  yaitu untuk  mengetahui  berapa  besar  pengaruh variasi temperatur pemanasan 500°C, 600°C, 700°C, 800°C dan berapa besar pengaruh variasi waktu penahanan 11dtk, 13dtk, 15dtk, 17dtk ditahan pada temperatur 450°C. Hasil penelitian pada pengujian kekerasan dengan variasi temperatur pemanasan mendapatkan nilai rata-rata 500°C = 17,5 HRC, 600°C = 27,83 HRC, 700°C = 31 HRC, 800°C = 39,83 HRC  dan  untuk  hasil  penelitian  pada pengujian  kekerasan  variasi  waktu  pemanasan mendapatkan nilai rata-rata 11detik = 19,17 HRC, 13detik = 16,67 HRC, 15detik = 28 HRC, 17detik = 17,67 HRC.Kekerasan yang baik atau mendekati dengan nilai kekerasan permukaan Tool Holder  CNC  Bubut,  yang  mempunyai rata-rata kekerasan  38  HRC  adalah  sepesimen dengan berdasarkan pengaruh variasi temperatur pemanasan 800°C = 39,83 HRC dan untuk sepesimen berdasarkan pengaruh variasi waktu pemanasan 15detik = 28 HRC. Dimana dipermukaan keras tetapi masih mempunyai modulus elastisitas tinggi sebagai mana sifat dasar Tool Holder.Kata Kunci : Baja, Kekerasan, Temperatur dan Waktu.
NILAI KOEFISIEN VISKOSITAS DIUKUR DENGAN METODE BOLA JATUH DALAM FLUIDA VISKOS Soebyakto, .; Sidiq, M Fajar; Samyono, Drajat
ENGINEERING Vol 13, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.431 KB)

Abstract

Metode Bola Jatuh dalam fluida viskos, dapat digunakan untuk mengukur kekentalan fluida di dalam pipa. Dalam dunia otomotif pengetahuan tentang nilai viskositas dari berbagai jenis pelumas sangat dibutuhkan karena tiap-tiap mesin membutuhkan kekentalan pelumas yang berbeda. Pada saat ini sangat jarang ditemukan alat untuk menentukan nilai viskositas suatu cairan, yaitu viskometer. Waktu penelitian viskositas suatu fluida yang memiliki kekentalan, dilakukan pada bulan Desember 2016 – Pebruari 2017. Tempat Penelitian di Laboratorium Fisika Fakultas Teknik – Universitas Pancasakti Tegal. Metode bola logam dijatuhkan secara jatuh bebas didalam fluida viskos. Untuk dapat mengetahui kecepatan bola jatuh, di luar pipa diberi beban yang massanya lebih kecil daripada massa bola logam. Waktu tempuh benda di luar pipa dari dua titik pada jarak ketinggian tertentu diamati, sehingga diperoleh data waktu tempuh bola jatuh (t) dan jarak tempuhnya (h). Nilai koefisien viskositas fluida ditentukan berdasarkan persamaan dari gaya-gaya yang bekerja pada bola logam yang bergerak di dalam fluida viskos. Gaya-gaya tersebut antara lain gaya apung, gaya gesekan berdasarkan hukum Stokes, dan gaya berat. Analisa dilakukan dengan asumsi percepatan benda yang bergerak di luar pipa dan di dalam pipa adalah tetap, maka kecepatan bola logam jatuhnya dapat ditentukan. Koefisien viskositas fluida dari persamaan hukum Stokes dapat diperoleh, h = 238,76. Manfaat penelitian ini untuk menentukan kekentalan pelumas mesin, alat dan konsep dasar pengembangan pengukuran viskositas dapat digunakan untuk sarana dan prasarana praktikum fisika. Kata Kunci :  viskositas, kekentalan, koefisien
PENGARUH VARIASI MEDIA QUENCHING TERHADAP SIFAT MEKANIS RANTAI ELEVATOR FRUIT KELAPA SAWIT Luthfianto, Saufik; Suprayogi, Zulfiqar Andhika; Samyono, Drajat
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.872 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v6i1.9396

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh proses heat treatment dengan media pendingin air+garam terhadap sifat mekanis rantai elevator,  mengetahui pengaruh proses heat treatment dengan media pendingin oli 20w – 50w terhadap sifat mekanis rantai elevator, mengetahui pengaruh proses heat treatment dengan media pendingin air laut terhadap sifat mekanis rantai elevator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen murni. Berdasarkan hasil penelitian diketahui Hasil uji one way ANOVA yang telah dilakukan mengindikasikan bawa Fhitung uji kuat tarik sebesar 2,046, yang lebih kecil daripada Ftabel (2,6) sebesar 5,14 (Fhitung< Ftabel), artinya uji kuat tarik pada ketiga jenis media tidak signifikan berbeda atau terdapat kesamaan kuat tarik yang signifikan diantara ketiga jenis penggunaan media. Hasil uji one way ANOVA yang telah dilakukan mengindikasikan bawa Fhitung uji kekerasan (Quenching) sebesar 16,471, yang lebih besar daripada Ftabel (2,24) sebesar 3,40 (Fhitung> Ftabel), artinya uji kekerasan (Quenching) pada ketiga jenis media signifikan berbeda atau terdapat perbedaan kekerasan yang signifikan diantara ketiga jenis penggunaan media
OPTIMASI PROSES TEMPERING BAJA ST 60 UNTUK PENINGKATAN SIFAT MEKANIK GEAR HELIX PADA POMPA ASPAL Samyono, Drajat; Wibowo, Hadi; Arif, Syaeful Bahri
OSEATEK No 08 (2011): April
Publisher : OSEATEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5380.946 KB)

Abstract

Obyek dalam penelitian ini adalah menyelidiki temperatur tempering yang paling optimal dalam memperbaiki keuletan dari baja ST 60 yang getas akibat proses hardening dengan media celup air. Keuletan yang tinggi dari material ini sangat diperlukan dalam penggunaannya sebagai gear helix pompa aspal. Sampel baja ST 60 dihardening mencapai temperatur 830°C lalu dicelup pada media air. Sampel kemudian ditemper dengan variasi temperatur temper yakni 200°C, 400°C dan 600°C. Pengujian kekerasan dan tarik dilakukan terhadap material awal, hasil hardening dan ketiga kondisi tempering untuk membandingkan sifat mekanik yang dihasilkan. Sampel hasil tempering dengan temperatur temper 400°C menghasilkan perpaduan sifat mekanik yang terbaik dibanding kondisi lain yakni: kekerasan 54,42 HRC, kuat tarik 802,21 N/mm2, dan elongasi 19,4%. Nilai kekerasan dan kuat tarik yang besar diimbangi dengan elongasi yang juga cukup besar akan memberikan keuletan dan ketangguhan yang baik dari material baja ST 60 ini. Kata Kunci : Baja ST 60, Tempering, Keuletan
ANALISIS KINERJA INSTALASI SISTEM PENGKONDISIAN UDARA BANGUNAN KOMERSIAL Samyono, Drajat
ENGINEERING Vol 3, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.745 KB)

Abstract

Instalasi  system  pengkondisian  udara  merupakan  suatu proses penanganan  udara. Mesin  pendingin (water chiller) yang  digunakanmempunyai  kapasitas  pendingin  600 Ton Refrigerasi  dan  laju  aliranrefrigeran (R134-a) 13,608 kg/s. Kinerja  mesin  pendingin  ditentukanoleh parameter koefisien  laju  perpindahan  kalor evaporator dankondensor, efektifitas evaporator dankondensordanfaktor fouling evaporator dankondensor.  Parameter analisakinerja yang digunakanadalah  laju  aliran  massa  refrigeran,  temperature  masuk  dan  keluarkompresor,  temperature refrigerant  pada evaporator dankondensor, tekanan evaporator dankondensor, temperatur air masuk  dan  keluar evaporator, serta  temperatur air masuk  dan  keluar  kondensor.  Melaluiperhitungan  dan  analisa data yang direkam  selama 120 hari, diperolehpenurunan  kapasitas  beban  pendingin 1,53 %, koefisienkinerja 3,12 %, efektifitas evaporator 20,52 %, dan  faktor fouling 159,24 %. Sedangkan  pada  kondensor  terjadi  penurunan  laju  perpindahan  kalor 1,34 %, efektifitas  kondensor 22,22 %, dan  kenaikan  faktor fouling 299,7 %. Keywords:  Kapasitaspendingin, analisakinerja, temperatur, tekanan, lajuperpindaha kalor
ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR AGING TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN ALUMNIUM AA 356 HASIL PROSES CASTING Samyono, Drajat
ENGINEERING Vol 5, No 2 (2012): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.731 KB)

Abstract

Penggunaan  aluminium  AA  356  sebagai komponen  otomotif  semakin berkembangdengan keinginan  memperluas  untuk  menurunkan berat badan  dari  komponen yang digunakan. Namun,  produk sebagai-cor  dari  paduan aluminium  AA  356  masih memiliki  sifat mekanik  yang rendah,  sehingga perlu  proses  lain  untuk  meningkatkan nilai  kekerasan,  salah satu proses  adalah melalui  proses  perlakuan panas.Proses perlakuan panas  untuk  bahan  adalah  proses  T6  (artificial ageing)  termasuk: pengobatan  larutan pada  temperatur  525  °  C  selama 8  jam,  quenching  di air, dan kemudian  proses penuaan  selama 6  jam.  The  temperatur  penuaan  diterapkan  berbagai dari140  °  C,  160  °  C,  180  °  C  sampai 200  °  C.  Hasilnya  telah  menunjukkan bahwa  proses  penuaanpada 180  °  C  mewakili  temperatur  yang paling  optimal untuk  memperoleh  nilai  kekerasanterbaik, dari 59,25 HB ke 106,42 atau 79,61% HB meningkat.Kata Kunci : Aluminium AA 356, Nilai Kekerasan Terbaik